Cailing dikagetkan dengan terikat tersebut dan melihat kearah depan dia melihat sesosok orang terperangkap di tumpukan kayu setelah berjalan mendekat dia dapat melihat sosok tersebut dengan jelas dia adalah seorang pria yang kira-kira seumur dengannya dan sangat mengenal orang pria tersebut itu tidak lagi adalah Tom!
Melihat Cailing dan Dain berjalan di hadapannya Tom sangat senang dengan Cailing disini dia bisa membantunya keluar dari sini dan Tom sangat percaya bahwa Cailing akan membantu dia sekarang ini.
Dain yang melihat orang yang meminta bantuan adalah Tom matanya menyipit dan kemarahan mulai muncul di matanya orang yang dia benci ada didepan matanya sekarang ini!
Cailing terkejut tidak tahu harus berbuat apa Tom adalah orang dia benci karena sering mengganggu dia dan keluarganya dia sebenarnya ngan untuk menolong Tom sekarang ini mengingat perlakuannya, jadi dia menatap Dain disampingnya dan berbicara dengan ragu-ragu.
"... Dain harus kah kita-"
"Abaikan dan terus jalan!" Tampa membiarkan Cailing menyelesaikan ucapannya dan langsung memotong dan berbicara dengan dingin dan penuh kebencian, jawaban ini yang Cailing pasti duga dari Dain, Dain juga pasti sangat membenci Tom karena pelakunya kepada mereka selama ini dia hanya bisa pasrah dan terus berjalan maju.
"Haha.... bagus Cailing cepat batu aku keluar dari sini. setelah keluar dari tempat ini mungkin aku akan membujuk ayahku untuk menghapus semua hutang keluargamu kepadanya!"
Keluarga Cailing banyak banyak berhutang kepada ayahnya terkadang Tom dan ayahnya suka datang dan menagih utang tersebut tapi tapi ayah Cailing Yeyan suka berbicara dia tidak punya uang dan meminta waktu untuk melunasinya. setelah ditagih dan tidak bisa membayar hutang tersebut akhir ayahnya dan dia mendapatkan sebuah ide untuk menjodohkan dia dan Cailing sebagai pasangan untuk menikah tapi Yeyan menolak hal tersebut dengan keras!
Itu membuat mereka sangat marah dan ayahnya sampai-sampai memukuli Yeyan sampai berdarah! setelah itu Tom terus menganggu Cailing dan keluarga memaksa dia untuk menikah.
Langkah kaki Cailing dan Dain terus berjalan mendekati Tom, wajah Tom semakin kegirangan dan harapan penuh muncul di matanya. Sampai beberapa waktu dia tertegun Cailing masih terus menjalan melewati dia dan tidak berhenti.
Wajah Tom terlihat sangat jelek dia megertakan giginya dan berteriak dengan marah kenapa Cailing.
"Cailing! dimana kamu akan pergi?!"
"Cepat bantuan aku, jika tidak kamu dan keluargamu akan menyesal seumur hidup!"
Tom meraung matanya menatap Cailing dengan ganasnya, Cailing tidak bisa menahan diri untuk tidak gemetar dan menghentikan langka kakinya tidak jauh dari tubuh Tom yang sedang berbaring, lalu melihat kearah Tom dengan gemetar.
Melihat Cailing yang berhenti Tom tampak pusat dan mencibir dengan jijik.
"Aku tidak tahu dari mana kamu memiliki keberanian untuk mengabaikan ku sekarang ini. tapi ingat konsekuensinya!"
Cailing sedikit takut dia sangat bingung apakah harus menolong Tom atau tidak dia sangat benci dengan orang ini tapi jika dia tidak membatunya maka keluarga dia akan menderita setelah nya.
"Tinggal saja orang ini kak!"
Sebuah suara dingin terdengar dari samping Cailing dia langsung melihat kesamping dan melihat Dain menatap Tom dengan tatapan yang tajam penuh amarah.
Tom yang mendengar itu memalingkan wajahnya melihat kearah Dain dengan tidak senang dan berbicara sambil mencibir dengan jijik.
"Kamu orang luar diam saja tidak perlu ikut campur urusan disini!"
Dengan marah Tom berbicara dia sangat benci dengan Dain ini, karena hubungan antara dia Cailing meskipun mereka adalah kaka beradik tapi mereka tidak memiliki hubungan sedarah. Dain Selalu dekat dan menempel kepada Cailing seperti gulma dia sangat cemburu dan marah melihatnya setiap saat baginya Cailing hanya miliknya seorang!
"Siap yang kamu bicara sebagai orang luar? Dain adalah adikku kamu tidak diijinkan untuk menjelek-jelekkan nya!"
Cailing membuka mulutnya dan berkata tidak senang dengan ucapan Tom. Dain yang melihat Tom berkata seperti itu mengepalkan tangannya dengan erat sekali lagi dia melihat bayangan kenangan masa lalu yang tidak mengenakkan muncul, tapi dia menahan diri dan menghela nafas dan menenangkan diri, sebelum berbicara.
"Kita sudah kehabisan waktu ayo keluar."
Setelah itu Dain langsung menarik tangan Cailing untuk pergi dari tempat itu Cailing diam saja dan tidak melawan cuma bisa mengikuti Dain dari belakang, melihat Cailing pergi Tom tampak pucat dan putus asa dia sekali lagi berteriak dengan suara keras dan meraih kaki Cailing dengan susah payahnya.
"Cailing kamu ******! beraninya kam-"
Bag!.....
Sebelum Tom menyelesaikan kalimatnya sebuah tendangan keras langsung menghantam wajahnya dengan telak!
"Ah!..... mukaku!"
Tom dengan histeris menjerit dan melepaskan tangannya dari kaki Cailing. Lalau seteguk darah dimuntahkan dari mulutnya bersama dengan beberapa gigi yang rontok rasa sakit yang menusuk membanjir mukanya dengan cepat.
Tom melihat kearah atas dengan penuh niat membunuh kepada orang yang menendang nya barusan, yang dia lihat hanya mata tajam sedingin es melihat kearah dengan jijik.
"Singkirkan tangan anjingmu dari Kaka?!"
Setelah itu Dain mengajak Cailing untuk berjalan lagi, Cailing sedikit terkejut dan tidak sempat untuk bersaksi untuk sesaat, padahal dia yang berdiri di dekat dengan Dain tapi dirinya tidak bisa melihat Dain melakukan tendangan kearah Tom barusan? Tapi itu tidak penting lagi setelah sadar Cailing langsung mengikuti Dain dari belakang sebelum itu Cailing melihat kearah Tom dengan dengan kasihan dan bercampur benci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments