Chapter 9

"Ha.... Sepertinya aku tidak akan bisa pulang lebih cepat?"

Seorang pria berjubah hitam bergumam pada dirinya sambil memperhatikan kearah depan tepat kedalaman lembah. Yang dia lihat hanyalah kegelapan tak berujung orang tidak akan tahu seberapa dalam kedalaman lembah itu jika tidak ada orang yang mencoba mengukurnya, tapi tidak ada orang yang akan mencobanya mereka sudah ketakutan terlebih dahulu sebelum mereka berani masuk.

Dari atas lembah itu tampak seperti sebuah mulut raksasa yang membentang sejauh beberapa mil tempat ini sangat gelap dan dingin bahkan Monster sedikit yang berkeliaran disini umumnya mereka semua ditemukan di dekat pintu masuk lembah tersebut. Adapun didalam lembah tersebut orang tidak ada yang tahu?

"Kalau begitu cepat masuk, aku mempunyai perasaan buruk bila berlama-lama ditempat ini?"

Saat pria itu sedang memperhatikan sekitar sebulan suara manis memasuki kepalanya dan menyadarkan dia. Pria itu tersenyum kecil dan bertanya dengan ingin tahu kepada suara itu.

"Benarkah? aku baru tahu kamu mempunyai ketakutan. Sebelumnya kamu bahkan dihadapkan oleh beberapa lord kamu bisa saja?"

Pria bertanya dengan getir mendengar perkataan pria itu sang suara menjadi sedikit tidak senang dan membalas dengan marah.

"Omong kosong tidak ada yang membuat ku takut di dunia ini! kecuali beberapa eksistensi yang lebih tinggi."

"Perasaan ini bukan rasa takutku. itu lebih mirip ketidak nyamanan."

Dia membantahnya dan membalas dengan cuek, lalu berkata lagi.

"Mungkin kita dapat mendapatkan petunjuk untuk menemukan orang 'itu' di sini?"

Suara itu bertanya dengan ingin tahu dan berpikir, pria itu yang mendengarnya wajah dia nampak serius matanya semakin berfokus ke pintu masuk lembah dia melihat kedalam kegelapan yang tak berujung itu dengan sedikit emosi.

Pria itu langsung mengeluarkan sebuah pisau melengkung berbentuk bulan sabit. pisau itu berwarna hitam seperti tinta dengan garis-garis kecil berwarna merah seperti pembuluh darah yang tampan mengerikan pisau itu tidak lain adalah sebuah karambit!

Pria itu menggema karambit di tangganya dengan kuat dan berkata kepada suara itu dengan serius.

"Apakah kamu yakin ini adalah tempatnya?"

Sanga suara memperhatikan perubahan sikap dari pria itu, dan diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya berbicara dengan ragu-ragu.

"Aku tidak yakin tentang itu. tapi sesuatu didalam lembah tersebut beresonansi dengan jiwaku."

"Tidak masalah. Kita akan tahu setelah kita masuk kedalamnya."

Pria itu berkata dengan tenang tapi matanya menunjukkan sedikit harapan akan apa yang berada di dalam lembah itu.

"Ayo masuk!"

Aura merah darah terpancar dari sekeliling tubuh dia saat pria itu melangkah maju karambit yang dia pegang tampak bersinar terang sang suara tidak berkata apa-apa hanya diam dan memperhatikan dari dalam kegelapan.

Diruang kesehatan sekolah Dain yang sedang berbaring di ranjang tampak tidak bergerak hanya hembusan nafas pelan yang menandakan dia masih hidup, dia tampak tertidur tidak sadarkan diri di samping Dain yang sedang tertidur dua orang berdiri memperhatikannya dengan seksama yang satu adalah seorang gadis muda berambut pirang dengan mata biru yang indah tidak lain adalah nona muda dari keluarga Loix dan yang satunya adalah seorang pria parubaya den kumis tipis.

"Pama kempat bagaimana pendapatmu tentang dia ini?"

Gadis itu bertanya dan menoleh kepada pria parubaya disebelahnya, Pria paruh baya itu memperhatikan Dain yang sedang tertidur sebelum berkata.

"Anak ini tidak sesederhana apa yang kita kira."

Pria itu berkata matanya masih memperhatikan Dain seolah-olah dia dapat melihat tembus pandang gadis itu mengangkat alisnya dan nampak sedikit tertarik kemudian dia beratnya dengan rasa ingin tahu kepada pria itu dengan riang.

"Bisakah Pama menjelaskan apa yang menarik darinya?"

Pria paruh baya itu menutup matanya sebentar dan nampak membayangkan sesuatu sebelum akhirnya membuka matanya lagi dan berkata dengan berat.

"Dari luar dia tampak tidak berbeda dari anak-anak lain pada umumnya, aku pun berpikir demikian pada awalnya."

"Oh."

Gadis itu memfokuskan pendengarannya dan memperhatikan pria parubaya itu dengan tenang.

"Tapi kejadian di kantin barusan benar-benar membuat saya tidak bisa berkata-kata."

"Saya hanya bisa menyampaikan apa yang saya analisis dari anak ini."

Pria paruh baya itu menjelaskan analisanya tentang kejadian di kantin barusan dia ditugaskan untuk menjaga nona muda jadi dia ia juga hadir saat Dain berkelahi dengan bawah nona muda itu. Awalnya dia tidak memperhatikan saat pengawal itu bertengkar meributkan tempat duduk untuk nona muda, tapi saat pengawal itu dilemparkan oleh Dain dengan mudah barulah dia memperhatikan Dain.

Anak itu kira-kira berumur 14-15 tahu tapi dengan mudanya melemparkan seorang pria dewasa dengan berat 75 kilogram lebih dengan mudah! itu saja sudah cukup untuk mengejutkan pria parubaya itu, bagaimana anak semuda dia mempunyai kekuatan yang sangat besar? dari sana dia terus memperhatikan Dain dari jauh saat pengawal itu bangkit lagi dia mencoba menyerang Dain dengan sekuat tenaganya tapi semua serangan itu dengan mudah dihindari oleh Dain tanpa menunjukkan kerusakan sedikit pun.

Sekali lagi Dain membuat pria paruh baya itu terkejut dan terheran-heran dia yang paling tau tentang kemampuan setiap pengawal dari keluarga Loix mereka semua adalah individu elite yang sudah dilatih dengan keras dan lama mereka lebih kuat dari tentara ataupun kelompok gangster dalam beberapa aspek tertentu. Pria paruh baya itu juga turut ikut campur dalam seleksi pemilihan para pengawal baru yang akan bergabung kedalam keluarga Loix dia menguji mereka secara langsung dan menyatakan layaknya atau tidak saat ingin masuk.

Dia sendiri tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya karena telah melatih dan merekrut orang-orang kuat untuk memasuki keluarga Loix.

Tapi setelah melihat Dain mengalahkan pengawal itu dengan mudah pria paruh baya itu cuma bisa diam membisu tidak tahu harus berbuat apa, jika ada orang yang mengatakan bahwa pengawal keluarga Loix dikalahkan oleh bocah bisa dia pasti akan marah dan menampar orang tersebut! tapi sekarang dia melihat dengan matanya sendiri Dain mengalahkan orang itu dengan mudah keyakinan dan kebanggaan dia sebagai penguji para pengawal itu sedikit di ternodai!

Hanya satu hal yang dia tidak dapat bayangkan adalah pengawal itu beraninya mengeluarkan senjata api dan mengarahkannya kepada seorang bocah di tengah-tengah banyak murid. Pria parubaya hendak menghentikan orang tersebut karena sudah bertindak terlalu jauh meskipun dia sedikit marah kepada Dain tapi dia juga tidak mempunyai alasan yang cukup kuat untuk merenggut nyawanya, terlebih lagi banyak orang yang hadir di tempat itu jika Dain mati maka citra keluarga Loix dimata publik akan sangat buruk dan jika itu terjadi beberapa kelompok yang tidak suka dengan mereka akan mulai mencari alasan dan menyebarkan desa desus sebelum akhirnya mulai melancarkan serangan!

Tapi sebelum dia hendak bergerak dan mengetikan orang itu Dain sudah berpindah posisi dan berada di belakang orang! dia menendang kaki orang itu dan mencengkram kepalanya lalu di hantaman kan kelantai dengan keras.

Semua kejadian itu berlangsung sangat cepat bagi semua orang bahkan untuk orang tua itu dia juga tidak terlalu jelas melihat gerakan Dain dengan sempurna!

Gadis itu dari samping mendengarkan semua apa yang orang tua itu katakan dengan sangat fokus, beberapa kali wajah cantik menunjuk beberapa perubahan dan sesekali melihat kearah Dain yang sedang tertidur.

"Aku mengerti apa yang paman katakan. Tapi kenapa dia tiba-tiba jatuh tidak sadarkan diri."

Gadis itupun berkata dengan heran karena Dain tidak terluka sedikitpun saat bertarung jadi kenapa dia bisa pingsan tiba-tiba?

"Saya sudah memeriksa kondisi dia sebelumnya dan menemukan kejanggalan."

Orang tua itu berkata dengan dalam.

"Kejanggalan? kejanggalan apa pama."

Gadis itu berbicara dengan tidak sabar. Pria itu berjalan mendekati Dain dan sedikit mengangkat bagian bawah celananya gadis itu memperhatikan dari samping dan tampak bingung sebelum memperhatikan dan terkejut.

"A-apa bagaimana dia bisa begini?!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!