AUTHOR POV
Bukan Adrian Natadipura namanya, kalau dia tidak bekerja disaat hari libur. Saat ada long weekend seperti ini saja, dia lebih memilih berkutat dengan beberapa berkas-berkas perusahaan dan mengecek laporan keuangan tahunan.
TOK...TOK..TOK
"Permisi Tuan Adrian, bolehkah saya mohon izin masuk?" ucap seorang pelayan dari luar.
"Masuk..." Adrian meletakkan pulpen yang dipegangnya dan menatap sang pelayan. "Ada apa?"
"Itu Tuan, ada Tuan Alan dan Nyonya Diana sedang menunggu dibawah. Adik-adiknya Tuan juga turut datang."
Adrian mengusap wajahnya dan mengembuskan nafasnya dengan kasar, "Suruh mereka tunggu, saya mau bereskan ini dulu."
"Baik Tuan, saya permisi dulu" Adrian menganggukkan kepalanya pelan.
***
Sedangkan di ruang tamu, Diana sedang merasa cemas dan khawatir akan reaksi Adrian. Hari ini, Alan berniat untuk mengajak Adrian pergi liburan bersama di sebuah resort dan beach house miliknya. Sudah lama sekali dia sekeluarga tidak jalan-jalan, mungkin saat long weekend seperti ini adalah waktu yang tepat.
Melihat istrinya gusar..Alan bertanya, "Kenapa mah kok itu bajunya diremas-remas?"
"Pah...Papa yakin sama rencana Papa?"
"Ya yakin dong mah, udah lama lho kita gak liburan sama Adrian! Jadi Papa mau ajak dia.. sekalian refreshing. Biar itu anak gak kerja terus!"
"Tapi kalau Adrian menolak dan langsung marah gimana pah? Mama takut nanti emosi Adrian nggak stabil...."
Kekhawatiran Diana bukan tanpa alasan, sebab terakhir kali mereka mengajak Adrian pergi liburan berakhir dengan kejadian yang tidak enak.
"Aku setuju sama Mama, pah..Jangan mancing-mancing keributan deh sama Kak Ian. Kemarin aja pas aku nanya kapan dia nikah, langsung ngambek orangnya dan ngusir aku!" sahut Fiona.
Arga langsung menimpali, "Yehh...itu mah beda, kalau ngajakin Kak Ian liburan itu ga se-ekstrim nanyain dia kapan nikah! Udah coba dulu aja, siapa tahu Kak Ian mau..."
"Jangan ribut! Pokoknya Mama dan kalian tenang aja, nanti Papa coba nego sama Adrian...lusa kan Papa ulang tahun, itu bisa dijadikan alasan supaya dia mau ikut."
***
Adrian menuruni anak tangga satu persatu. Sebenarnya dia sedikit bingung dan heran, kenapa keluarganya mendadak datang kemari. Dia mengira pasti ada udang dibalik batu.
Diana langsung menoleh setelah mendapati Adrian sedang berdehem di belakang mereka,
"Ekhemm..."
"Adrian.." lirih Diana.
"Kalian semua ada perlu apa datang kesini?" tanya Adrian pada keluarganya yang sedang duduk mematung di sofa.
"Apa itu cara kamu menyambut kedatangan kami Adrian?" kata Alan.
Adrian yang menyadari maksud Papanya itu segera memeluk kedua orangtuanya dan bercipika-cipiki sebentar.
"Jadi sebenarnya ada apa pah? Kok gak bilang sama Adrian kalau mau datang kesini?"
"Ini lho...sekarang kan lagi tanggal merah, alias ada long weekend. Papa mau ngajakin kamu untuk ikut liburan sama kita di beach house punya Papa!"
"Aku gak ikut pah!" jawab Adrian dengan nada yang tegas.
Sontak hal itu membuat semua yang ada di ruangan itu menjadi ketar-ketir. Wajah Diana dan Fiona memucat. Arga yang tadinya merasa percaya diri bahwa sang Papa bisa membujuk kakaknya menjadi ragu. Untuk Arjuna dan Athena, mereka memilih untuk tetap diam mengikuti alur.
Lain halnya dengan Alan yang masih bisa tersenyum tipis dengan wajah tenangnya. "Adrian, selama ini kan Papa enggak pernah menuntut kamu ini itu, Papa enggak pernah minta apa-apa...jadi Papa mohon, kamu ikut liburan sama kita, sekaligus merayakan ulang tahun Papa lusa besok!"
"Adrian sibuk pah, ini aja masih banyak kerjaan yang harus diurus. Ray sedang cuti untuk persiapan pernikahannya, Adrian lagi kerepotan untuk handle perusahaan dan lain-lain."
"Masa pas tanggal merah begini masih ngurusin kerjaan? Refreshing dong nak...Kamu kan bos nya, kalau ada apa-apa suruh karyawan lain aja selama Ray cuti! Kerjaan kamu kalau ditinggalin sebentar juga enggak akan berpengaruh signifikan!"
"Emang mau pergi kemana sih? Bikin repot aja!"
"Ke Resort dan Beach House milik Papa..mau ya?"
"Berapa lama?"
"Cuma 3 hari aja..ayo dong! Sekali ini aja turutin permintaan Papa! Papa enggak tahu sampai kapan lagi Papa bisa bertahan hidup..."
Sebelum Alan menyelesaikan kalimatnya, Adrian sengaja memotongnya karena dia tau kemana arah pembicaraan Alan. "Pah stop! Jangan dilanjutkan...Oke aku ikut! Tunggu disini aku mau packing dulu."
Usaha Alan untuk menaklukkan Adrian berhasil kali ini. Setiap kali Adrian menolak permintaannya, Alan akan mengeluarkan jurus jitu seperti tadi. Mengancam bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.
Umur orang memang tidak ada yang tahu, selagi punya punya waktu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, harus dimanfaatkan dengan baik sebelum terlambat.
Kalau Alan sudah berbicara seperti itu, Adrian tidak bisa menolak. Sekeras apapun hati Adrian, dia tetap sayang dengan Papanya. Meski seringkali menunjukkan sikap ketidakpeduliannya, jauh di lubuk hati Adrian yang terdalam, dia takut kehilangan sang Papa.
"Wih...semudah itu ngebujuk Kak Ian? Aku kira bakal alot tadi negosiasinya.." kata Athena.
"Mood-nya dia lagi bagus berarti" sahut Fiona.
"Papa juga udah deg-degan tadi aslinya, kelihatannya aja tenang tapi ngeri sedep juga kalau ngadepin kakakmu itu."
"Tapi pah, lain kali jangan begitu! Enggak baik kalau umur dan kehidupan dibikin mainan ah.. Papa kan masih sehat bugar! Jangan suka bercanda gituan!" Arjuna menegur Papanya.
"Iya..iya..maaf deh! Papa gak bermaksud untuk aneh-aneh..terakhir deh Papa begini!"
Adrian hanya mengepak baju seadanya saja, kalau ada yang kurang dia akan beli disana nanti. Sebenarnya dia paling tidak suka jika pergi tanpa persiapan terlebih dahulu, mengingat dia orang yang disiplin dan sistematis. Dia lebih suka kalau segala sesuatunya sudah terorganisir. Tapi apa boleh buat, namanya juga mendadak.
Setelah selesai mengepak barang bawaannya, Adrian segera turun kebawah sambil mengangkat kopernya yang berukuran kecil itu untuk menemui keluarganya kembali.
Bersama-sama, Alan Natadipura sekeluarga bergegas menuju bandara dengan 2 mobil terpisah. Alan dan Diana berada dalam satu mobil dengan Fiona dan Athena. Sedangkan Adrian, memilih pergi bersama Arjuna dan Arga. Tak lupa mereka juga membawa iring-iringan pengawal untuk membuntuti kedua mobil itu dari belakang yang bertugas menjaga keamanan.
Maklum, Keluarga Natadipura memanglah keluarga pebisnis yang tersohor. Kehidupan keluarga mereka sudah sering dijadikan para awak media dan wartawan sebagai pokok bahasan dalam setiap headline berita.
Alhasil karena ketenaran dan popularitas itulah seringkali memicu datangnya marabahaya. Seperti teror dan penculikan. Dulu saja salah satu anggota Keluarga Natadipura pernah ada yang diculik saat masih kecil, sepupu dari Adrian.
Beruntungnya Adrian dan adik-adiknya aman-aman saja sampai detik ini. Itu semua juga karena adanya campur tangan Adrian. Menjadi seorang businessman yang terkenal kejam, berkuasa dan ditakuti membuat orang-orang diluar sana tidak berani macam-macam berurusan dengannya. Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa Adrian suka menyiksa musuhnya atau orang yang berani berkhianat padanya. Mendengar kabar itu saja sudah membuat orang bergidik ngeri.
***
Jet pribadi yang ditumpangi Alan Natadipura sekeluarga berhasil mendarat di tempat tujuan dengan cepat dan selamat.
Kedatangan mereka disambut ramah oleh orang-orang yang ditugasi pihak resort dan beach house untuk menjemput mereka. Para pengawal dengan sigap mengangkut barang-barang bawaan ke dalam mobil yang disediakan.
Sesampainya di beach house, masing-masing anggota keluarga tersebut langsung masuk ke kamarnya sendiri-sendiri dan bersiap untuk pergi makan siang.
Begitupun juga dengan Adrian, dengan malasnya dia melangkahkan kaki menuju kamarnya yang terletak di ruangan paling pojok sendiri. Di beach house itu, kamar milik Adrian memang sedikit terpisah jauh dari kamar-kamar yang lain. Alan sengaja menempatkan Adrian di kamar itu, dia tahu betul kalau anaknya lebih suka ketenangan dan kesunyian. Paling tidak, Alan merasa senang karena anak sulungnya ini mau ikut liburan bersama.
Meski Adrian tampak tidak bersemangat untuk liburan kali ini, setidaknya dia ingin menghargai usaha papanya. Sebisa mungkin dia mengontrol diri untuk tidak melakukan sesuatu hal yang buruk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments