AUTHOR POV
Adrian adalah sosok yang sangat dikagumi oleh adik-adiknya. Mereka selalu menjadikan Adrian sebagai role model dalam segala hal. Menjadi anak sulung dari 5 bersaudara membuat Adrian sangat overprotective terhadap mereka. Terutama untuk Athena dan Fiona.
Jika ada suatu masalah atau hal-hal apapun yang berkaitan tentang adik-adiknya, Adrian selalu menjadi pelindung garda terdepan. Meski keempat adiknya itu tidak dilahirkan dari rahim yang sama dengannya, tidak membuat kasih sayang Adrian kepada mereka luntur sedikitpun.
FLASHBACK ON
Adrian masih berusia 5 tahun saat kedua orang tua kandungnya memutuskan untuk bercerai. Hak asuh atas dirinya beserta pembagian harta gono-gini yang besar jatuh ke tangan mamanya, Imelda Riana. Sebelum orang tuanya memutuskan untuk bercerai, sebenarnya mereka memiliki hubungan keluarga yang cukup harmonis.
Sang Papa sangat menyayangi dan selalu memanjakan Imelda dan Adrian pada masa itu. Apapun keinginan mereka pasti akan selalu dituruti tanpa pengecualian.
Tapi secara tiba-tiba, tidak ada angin atau hujan, dan entah apa yang terjadi, mereka berdua memutuskan untuk berpisah.
Dari situlah, awal mula penderitaan seorang Adrian Rhys Natadipura dimulai. Setahun setelah bercerai, Mamanya menikah lagi dengan seorang pria bernama Galih Damara, seorang CEO dari perusahaan entertainment yang bergerak di bidang industri musik dan perfilman.
Selama tinggal bersama sang Mama, Adrian sama sekali tidak pernah merasakan manisnya kebahagiaan dalam keluarga. Mamanya itu terlalu fokus bekerja dan tidak pernah perduli pada Adrian kecil.
Parahnya, sang Mama juga memiliki ketergantungan pada obat-obatan terlarang dan kecanduan minuman beralkoh*l, yang membuatnya sering bersikap aneh dan berkelakar tidak jelas di setiap malam.
Tidak sampai disitu saja, Adrian juga mendapatkan perlakuan buruk dari ayah tirinya tersebut. Mendapat cacian, hinaan, dan siksaan lahir batin sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Adrian.
Hal ini juga diketahui oleh Mamanya, namun Mamanya tetap saja bersikap acuh. Dia malah mendukung perbuatan suaminya, sebab dia merasa bahwa memiliki Adrian sebagai anak hanya akan mengingatkannya pada mantan suaminya yang suka membawa sial. Kejadian tersebut meninggalkan bekas luka dan trauma yang mendalam bagi Adrian.
Papa kandung Adrian, Alan Natadipura, sebenarnya sudah mencoba berbagai cara untuk merebut hak asuh Adrian dari Imelda. Namun pada saat itu posisinya memang tidak memungkinkan. Dia tidak memiliki uang karena tabungannya sudah dikuras habis dan diambil alih oleh Imelda.
Tidak memiliki koneksi, juga tidak memiliki teman atau keluarga yang bisa membantu sebab perusahaan keluarganya juga sedang pailit dan diambang kebangkrutan. Sehingga dengan terpaksa, Alan meninggalkan Adrian kecil yang malang itu pada Imelda, meski jauh dalam lubuk hatinya terasa berat. Ditambah lagi, Galih dan Imelda selalu saja mempersulit Alan untuk bertemu dengan Adrian.
Pernah sekali Alan mencoba untuk mengambil Adrian secara paksa dari tangan Imelda, karena Alan tahu bahwa anak laki-lakinya itu tidak bahagia dan diperlakukan secara semena-mena oleh Imelda dan Galih.
Sayangnya rencana itu gagal. Aksinya dapat dihentikan oleh Imelda. Seketika Alan langsung dilaporkan ke kantor polisi oleh Imelda. Alhasil Alan terpaksa harus mendekam dibalik jeruji dalam waktu yang cukup lama, sampai akhirnya tuntutan itu dicabut karena keduanya mengambil jalur perdamaian.
Tekad Alan tidak berhenti sampai disitu saja. Dia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa dia akan merebut hak asuh Adrian dan membawa putra kecilnya itu kembali ke pangkuannya, apapun yang terjadi.
Meski ombak menerjang dan dunia melawan, dia akan mencari uang sebanyak mungkin dan melakukan apapun demi anaknya. Dari situ, Alan mencoba bangkit dari keterpurukannya dengan kembali merintis bisnis keluarganya yang sempat terbengkalai.
Selama berproses dalam meniti karirnya untuk meraih kesuksesan yang sempat hilang, Alan tidak pernah sedikitpun melupakan Adrian. Satu-satunya putra sekaligus kebanggaannya. Alan juga masih berusaha keras menemui putranya, dengan mendatangi sekolah Adrian secara diam-diam. Karena kalau ketahuan, Adrian bisa-bisa disiksa oleh Imelda atau Galih saat pulang ke rumah.
Sungguh, hanya Adrian lah yang menjadi penyemangat hidup bagi Alan. Fotonya dan Adrian yang berpose dengan view pantai dibelakang selalu menghiasi meja kerja Alan, sebagai tanda pengingat bahwa Adrian harus cepat kembali ke pelukannya. Satu lagi, Alan juga sudah menikah kembali dengan seorang wanita bernama Diana Farika, 2 tahun setelah perceraiannya dengan Imelda.
Tak lama, saat usia Adrian menginjak 10 tahun..Alan mendapatkan angin segar. Perusahaan keluarga Alan stabil kembali. Kekayaan dan aset yang sempat tersita oleh bank juga sudah berada dalam genggamannya.
Alan mulai menyewa seorang pengacara ternama untuk mengambil alih hak asuh Adrian dari tangan Imelda dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat memberatkan Imelda di persidangan.
Bersamaan dengan itu, keberuntungan memang sedang berpihak pada Alan. Tanpa dia harus repot-repot memperebutkan hak asuh Adrian di pengadilan, putranya sudah bisa langsung kembali ke pelukannya. Bukan tanpa sebab! Hal itu terjadi karena ada sebuah insiden tragis dibaliknya.
Saat itu Alan yang ditemani istrinya, Diana, hendak mengunjungi rumah Galih dan Imelda untuk membicarakan hak asuh Adrian.
Dia mulai memencet tombol bel yang ada di dekat gerbang rumah Imelda. Setelah lama tak ada jawaban, mereka jadi berpikir..mungkin saja Imelda dan Galih sedang pergi karena rumahnya terlihat sepi.
Tapi Diana menyadari jika mobil yang biasa digunakan Imelda dan Galih masih ada di halaman rumah, yang artinya mereka pasti ada didalam.
Tak lama, mereka berdua mendengar suara teriakan kencang yang berasal dari dalam rumah. Karena panik, akhirnya Alan pun nekat memanjat gerbang pagar yang menjulang tinggi itu, demi mengetahui kondisi apa yang sedang terjadi didalam sana.
Setelah berusaha keras mendobrak pintu depan dengan sekuat tenaga, Alan akhirnya berhasil membukanya. Namun lagi-lagi, dia dikagetkan dengan pemandangan yang tidak enak. Imelda ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di sofa ruang tengah yang terhubung dengan taman belakang. Wajahnya nampak membiru, tangan dan kakinya pun dipenuhi luka lebam.
Alan benar-benar bingung harus melakukan apa. Dia tidak ingin mendekat pada Imelda, karena jika Alan menyentuh Imelda sejengkal saja...dia bisa langsung disalahkan atas insiden ini. Galih juga tidak terlihat dalam pandangannya.
Disamping itu, Alan juga tidak perduli dengan keadaan Imelda. Hatinya sudah sangat mati terhadap mantan istrinya itu, Alan membencinya dengan segenap hati.
Pikirannya saat ini justru tertuju pada Adrian, putra semata wayangnya. Setelah menyusuri seluruh sudut ruangan rumah itu, Alan menemukan Adrian bersembunyi di dalam lemari kamarnya. Wajah Adrian nampak ketakutan, tangannya berkeringat dingin, dan wajahnya pun pucat pasi.
Tak tega melihat keadaan putranya, Alan langsung menggendong Adrian dan membawanya keluar dari rumah mengerikan ini dengan cepat. Diana yang melihat suami dan anak sambungnya keluar dari rumah itu langsung berinisiatif menghampiri mereka. Dia menangis haru karena sang suami akhirnya bisa bersatu dengan anak kandungnya.
Alan meminta Diana untuk menemani dan menenangkan Adrian di dalam mobil, yang kemudian disetujui oleh Diana. Sedangkan Alan, dengan sigapnya langsung menelpon pihak kepolisian dan rumah sakit untuk menangani kasus Imelda.
FLASHBACK OFF
**VISUAL**
*ALAN NATADIPURA*

*DIANA FARIKA*

*GALIH DAMARA*

*IMELDA RIANA*

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
merti rusdi
Ini jg lupa namanya, tapi spesialis antagonis seringnya emang 😄
2022-10-02
1
merti rusdi
Ms. Blanchett
2022-10-02
1
merti rusdi
Gerard Butler 😍
2022-10-02
1