...NADINE...
KRING...KRING...KRINGGG!!
Terdengar suara alarm di kamarku berbunyi. Dengan mata yang masih mengerjap, aku meraba-meraba nakas yang terletak disebelah kasurku untuk mematikan sumber suara yang sangat berisik itu.
Ahh...ya ampun!! Ini ternyata sudah jam 08.00, lagi-lagi aku kesiangan karena semalam susah tidur. Sebenarnya aku masih ngantuk, tapi mau tidak mau harus segera beranjak dari kasur agar tidak semakin malas. Biasanya kalau tambah siang aku jadi semakin malas ngapa-ngapain.
Kuambil jubah baju tidurku di kapstok, dan bergegas menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka. Mandinya nanti dulu saja deh, aku mau sarapan dulu. Perutku sudah mulai berkicau ria...maklum, dari semalam aku belum makan karena sedang tidak berselera.
"Pagi Non Nadine..." sapa Mbak Narsih.
Aku melebarkan senyuman untuk Mbak Narsih, asisten rumah tanggaku yang sudah bekerja disini selama 5 tahun. "Pagi juga Mbak Narsih!" balasku.
Mbak Narsih ini tinggalnya tidak menetap disini. Setelah selesai memasak dan beres-beres rumah dia bisa langsung pulang. Jam kerjanya mulai dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Rumahnya Mbak Narsih dekat kok, hanya berjarak beberapa gang dari rumahku.
"Mbak, ini rumah kok sepi sih? Pada kemana ya? Apa ayah sama Kak Nathan pergi keluar?" tanyaku pada mbak Narsih sambil mengunyah roti selai.
"Iya Non Nadine! Pas saya baru datang sampai depan rumah, saya lihat bapak dan Mas Nathan sudah siap dan rapi mau pergi keluar."
"Ayah sama kakak mau kemana ya mbak? Aku kok nggak dikasih tau ya...?" tanyaku heran.
"Wah kalau itu saya kurang tahu non. Cuman tadi bapak dan Mas Nathan berpesan, katanya titip Non Nadine..udah begitu aja! Langsung pergi!" kata Mbak Narsih.
"Ya sudah mbak nggak apa-apa, makasih ya."
"Saya permisi ke belakang dulu Non!"
Aneh...ini benar-benar aneh. Tidak biasanya ayah dan kakak begini. Sudah 2 hari belakangan ini aku jarang bertemu dengan ayah dan kakak, semenjak kakak bilang ada urusan mendadak dan tidak bisa menjemputku di kantor beberapa hari lalu. Saat mereka pulang malam akunya udah tidur, sedangkan paginya pas aku bangun..mereka sudah pergi entah kemana.
Sudah berkali-kali aku mencoba untuk menelpon ayah dan kakak, tapi keduanya sama-sama tidak mengangkat. Apa sesibuk itu ya di kantor sampai lupa kalau aku ada? Padahal weekend ini aku mau ajak mereka jalan-jalan bersama. Mungkin ayah dan kakak memang benar-benar sibuk. Akhirnya aku mengirimkan pesan pada keduanya, untuk jangan lupa makan dan jaga kesehatan. Sekarang sedang musimnya orang sakit sih.
Karena bosan di rumah saja, aku memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke Mall. Kebetulan make up dan skincare milikku sudah pada mau habis, jadi waktunya restock. Tadinya aku mau ajak Mbak Narsih biar aku enggak kesepian, tapi ternyata Mbak Narsih minta izin untuk menghadiri resepsi pernikahan tetangganya. Ya sudah, aku pergi sendirian saja.
Tentunya sebelum pergi ke Mall aku meminta izin dulu pada ayah Kak Nathan. Karena teleponnya masih tidak diangkat juga, aku meninggalkan pesan lagi untuk mereka. Meskipun yang tadi saja belum dibalas, enggak apa-apa..yang penting mereka aku kabari. Itu sudah cukup.
***
Parkiran mobil tampak padat sekali, ini alamat deh..pasti didalam Mall sedang ramai sekali. Untung saja aku dapat parkir mobil, itu pun tinggal satu dan letaknya di pojokan.
Selesai memarkirkan mobil, aku langsung memasuki area Mall. Dan dugaanku salah besar! Hari ini Mall malah terlihat sepi, padahal Hari Minggu. Apa karena efek tanggal tua kali ya? Biarkan sajalah, aku malah senang kalau suasananya sepi..bisa bebas jalan-jalan dengan nyaman.
Setelah puas membeli beberapa make-up seperti BB cushion, foundation, blush, dan lipstick..aku melangkahkan kakiku menuju butik pakaian. Kalau dipikir-pikir, sudah lama juga ya aku tidak membeli pakaian. Baju-baju yang aku pakai modelnya sudah lama. Aku beli baju baru saja deh, biar terlihat fresh!
Lama memilih-milih baju, pilihanku pun akhirnya jatuh pada 2 blouse berwarna pink magenta dan coral blue, plaid rose gold blazer, serta midi dress bermotif floral. Agaknya aku sedikit memborong banyak baju hari ini, tapi nggak apa-apa lah...sekali-kali!
Saat aku hendak menuju kasir untuk membayar belanjaanku, tiba-tiba ponselku berdering. Saat aku lihat di ID caller, ternyata Kak Nathan yang menelponku.
"Halo Kak?"
^^^"Nad, kamu lagi dimana? masih di Mall? sama siapa?"^^^
"Nanyanya satu-satu dong kak! Iya...ini aku lagi di Mall sendirian. Habis beli make-up sama baju!"
^^^"Oh gitu..."^^^
"Kok cuman oh gitu doang sih! Ini kakak sama ayah lagi dimana sekarang? Udah 2 hari ini kalian berdua jarang banget ngabarin aku..mau dihubungin susahnya minta ampun. Apa udah lupa apa sama aku?"
^^^"I'm sorry princess cantiknya kakak, belakangan ini kakak sama ayah emang lagi sibuk banget. Banyak yang harus diurus di kantor, sekalinya pulang kita udah terlanjur capek duluan. Makanya jarang ketemu di rumah!"^^^
"Banyak alasan nih! Biasanya sesibuk apapun kalian pasti selalu luangin waktu buat aku sebentar..apalagi pas weekend!"
"I'm truly sorry..really! Habis urusan di kantor selesai kita bertiga akan liburan deh.."
"Bukan masalah itunya sih kak, tapi please..lain kali apa-apa itu kabarin.. jangan bikin khawatir! Apa susahnya sih tinggal telpon atau paling enggak chat? Aku itu takut kalian kenapa-napa tau ga!"
^^^"Iya maaf..yang penting ayah sama kakak baik-baik aja kok! Nanti kita akan pulang cepet deh, untuk makan malam sama-sama..."^^^
"Oke, aku tunggu nanti. Jaga kesehatan ya kak, jangan lupa makan! Salam buat ayah!
^^^"Siap cantik, kakak tutup dulu ya telponnya.. bye, I love you!"^^^
"Love you too kak"
Percakapan singkat kami pun berakhir. Dan aku kembali memasukkan ponselku kedalam tas. Selesai membayar belanjaanku, perutku mulai terasa keroncongan. Melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3 sore. Wajar saja aku lapar, ternyata sudah lewat waktu makan siang.
Karena sedang ingin makan ramen dan gyoza, aku pun memutuskan untuk menuju salah satu Japanese Restaurant yang terkenal enak disini. Tempatnya ada di lantai 5 area Food Court Mall ini. Baru saja aku mau melangkahkan kaki untuk masuk ke restoran, mendadak ada seseorang yang memanggilku dari belakang.
"Nadineee?!!" ucap seseorang itu.
DEGHH...Suara itu!
Jantungku seketika berdebar sangat cepat, secepat kuda yang berlari. Tubuhku sangat lemas saat mendengar kembali suaranya...rasanya aku ingin pingsan di tempat saja. Aku masih ingat betul siapa pemilik suara itu, suara dari laki-laki yang sudah menghancurkan kepercayaan dan kesetiaan yang pernah aku berikan selama 4 tahun lamanya.
Aku sangat membencinya, maka dari itu..aku tidak berani menoleh. Karena aku takut.. sangat-sangat takut bertemu dengannya. Takut akan luka lama yang pernah kupendam bisa kembali mencuat jika aku melihat wajahnya.
Keberuntungan sedang tidak berpihak padaku hari ini. Saat ingin menghindar, lelaki itu malah lebih dulu berjalan ke hadapanku. Semuanya terlambat, membuat kami berdua akhirnya saling bertatapan satu sama lain...
"Nadine....?"
^^^"Sean..."^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments