Setelah perkenalannya dengan cewek itu,pacarku Semakin hari semakin lama pulang ke kontrakannya,kukira dia tidak akan pernah berubah,dengan semua yang aku korbankan padanya,entah apa maksud semesta ini aku tak tau,kapan akan bahagia seperti kemaren kemaren,sepertinya lebih baik kami jalan masing masing itu di pikiranku,tak tau bagaimana tiap kali ingin ku menjauhinya tapi ngak bisa.
malam hari pun tiba aku tak sadar meneteskan airmata mengingat dia berubah drastis begitu padahal aku tidak ada salah apa-apa,dia seakan akan acuh tak acuh terhadapku tapi kalau soal uang dia tidak pernah telat saty haripun jika dia mau,semua inginnya harus di turuti ntah apa pun dia akan lakukan untuk mendapatkannya.
Entah apakah prasangkaku atau pirasatku dia selingkuh aku tak tau,dan benar saja seperti ada yang lain tapi aku tak tau,aku meneteskan airmata lagi tapi tiba tiba dia datang
" kau nangis yah,kenapa"
"ngak kok"
"oh" langsung pergi
Aku belum sempat ngomong dia sudah pergi,aku diam saja dan tidak mengusiknya dan ku coba pahami dan mengerti dirinya,tapi dia semakin mengasah kesakitan yang ada di dalam hati ku,mungkin sampai aku lelah menyakiti diriku sendiri aku akan selalu mencintanya.aku tak peduli dia bagaimana yang penting dia bersamaku.aku kembali masuk ke kamar kontrakanku aku menangis lagi kenapa aku jatuh ke lobang yang sama,tapi aku yakin mungkin dia ada masalah.
Hingga esok harinya pacarku menemuiku dan berbicara padaku tanpa ada angin tanpa ada hujan dia minta putus,aku heran donk.
"yank..."
"ea"
"kita putus yah"
"hahhhhahhhhaha kau ngaco ya putus padahal dah mau nikah"
"ngini loh yank kamu tau aku aku ngak ada duit kan ngimana kita buat pesta"
"kan udah ku bilang kita itu saling bantu,lagian mama ku kan mau bantu juga"
"dia terdiam"
"akh kau selalu begitu"
"kemaren kamu dah setuju yank kok sekarang ngak"
"itu kemaren yank tapi lihat ngak ada tabunganku semua sudah habis"
Aku diam,aku ingin marah tapi aku berdamai pada diriku sendiri,aku tak ingin berdebat dengannya.aku berpikir semua akan baik baik saja tapi aku salah dia meminta pindah kontrakan,aku mulai bingung.
"yank aku sebenarnya ngak mau ngomong begini sih samamu tiba tiba begini".
"ia bilanglah"
"aku,ingin pindah kontrakan"
"kok bisa,kenapa? kalian ada slek ya "
"ngak kok,ingin pindah aja"
"trus alasannya apa?"
"yah ingin pindah aja"
"tadi kamu minta putus,sekarang minta pindah kontrakan kau kenapa sih"
aku mulai bingung dengan permintaannya itu,aku menghela nafas panjang dan aku mulai bicara perlahan sama dia
"jadi omonganmu untuk menikahi ku sama orangtua ku bagaimana"
"yah bagaimana bilang ngak jadi kan gampang"
"otak kau gampang??? aku marah ini samamu ya"
"marahlah,apa apa yang ingin kau katakan katakan saja sekarang"
"kau sudah ngomong sama orangtuaku bahwa kita akan nikah nanti lalu tanpa ada permasalahan kita kamu memutuskan hubungan ini,otak kau dimana,hati kamu dimana"
"eh kamu ya jangan ngomong kasar gitu,jadi misalnya aku tak menikahi mu kamu jadi begini,bodoh kau"
"ok aku tak mau berdebat,silahkan pindah aku tak apa apa tapi ku mohon jangan sakiti hati orangtuaku,aku tak mau mereka kecewa"
"akh banyak bacot kau"
Dia segera pergi,dan aku meremas tanganku dan memukulnya ke tembok yang ada di depanku sambil aku menangis tersedu seduh,bila dia jujur mungkin aku tak akan sesakit ini tapi dia selalu menutupi apa yang terjadi dan aku tak tau apa itu,aku sudah berusaha mencari apa yang terjadi,aku memaafkan dia dan diapun pindah kontrakan,aku datang ke kontrakannya untuk sekedar membantu dia bersih bersih kontrakannya dia pun senang hati menyambut aku datang ke kontrakannya dan dia segera menyeduhkan segelas kopi.dan aku pun heran kok dia menyeduhkan segelas kopi tumben,aku pun tersenyum dan memulai pekerjaanku aku memeriksa semua bill yang ada di kamarnya ada beli tas,jaket,sepatu,kemeja,celana hitam,kaos,dan juga ikat pinggang,semua dari mall Matahari aku mau menanyakan darimana itu semua ehhhh handphone nya berdering dan dia langsung mematikan handphone tersebut,dan membalikkan Hpnya aku tercengang kok begitu.
"kenapa ngak di angkat"
"itu bukan siapa siapa"
"trus dia siapa"
"itu pak hardi,ada gila gila nya itu"
"oh..."
aku segera mengambilkan handphone,lalu aku segera menelpon temanku untuk segera datang,lalu aku pamit sama pacarku untuk menemui temanku lalu dia persilahkan aku pergi,tapi di tengah jalan aku ketinggalan sesuatu di rumahnya,aku segera putar balik aku langsung saja masuk ke rumahnya ternyata dia telponan dan aku tak tau dengan siapa,dia langsung terkejut.
"kok kamu disini" langsung mematikan hp nya
"ia ada yg ketinggalan"
"oh ok ok"
"pamit ya.."
"ok"
Akupun segera pergi,aku bertanya tanya dalam hati dia itu kenapa? kok bisa dia terkejut dan langsung memati handphone nya,dengan rasa penasaran malam harinya aku datang lagi ke kontrakannya dan disitu aku langsung mengambil handphone nya dan dia langsung marah
"Kau hanya datang ke rumah ini ngechek HP ku doang"
"kau kenapa,bukannya aku sering pengang dan chek HP mu"
sekarang kenapa kamu marah"
"eh aku tak suka kamu datang kesini lagi yach,udah ku bilang kita putus"
"begitu ya,dengan gampangnya kamu bilang putus padahal kita sebentar lagi mau nikah"
"sudahlah ayok ke luar kontrakan saja,aku tak ingin kamu disini"
"kok di luar"
"ia kamu itu sumpek keliatan di kontrakan ini"
"sumpekkkk...hahhhhhh sumpekkkkk"
"ea...sumpekkkkkkk"
"ngak usah kamu suruh aku keluar aku akan melangkahkan kakiku untuk pulang"
"itu lebih bagus daripada kamu ada disini,ngak guna?"
"sekarang aku tidak berguna lagi samamu"
"ia ngak ada gunamu di mataku lagi,sudah aku mau siap siap kerja ini,pergi saja cepat"
"ok trimakasih."
Aku pergi dari rumah itu dan aku melemparkan sebuah bunga yang aku ambil dari tetangga nya dan kena ke muka nya,dia pun kayak mau menangis,aku yang merasa kecewa aku tak tau apa yang harus ku perbuat,meskipun dia begitu,aku masih saja mencintainya,aku kesana aku kemari hatiku tetap tak tenang malam itu,aku duduk aku berdiri tapi tetap tak bisa tenang,dalam hatiku aku memang tak berguna kayak yang dia katakan itu bahkan tidak sempurna,dan aku menarik nafas kuat kuat dan menghembuskannya,tiba tiba chat dari dia masuk ke handphone ku.
"Besok malam datang ke kontrakan aku mau ngomong"
Aku pun tak menjawabnya lalu aku pergi tidur dan aku tak paham apa sekarang yg terjadi,aku merasa dia sangat asing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments