Satu bulan berlalu Pacarku semakin hari semakin di kekang sama orangtuanya,semakin di tekan dan semakin menderitanya dia karna kata kata Ayahnya,Memang Ayahnya termasuk orang yang keras,keras dalam segala sesuatu yang ingin di miliki atau ingin di musnahkan dari muka bumi ini.
Pacarku yang penurut kepada orangtuanya semakin hari semakin Tak karuan hatinya,Dia sering melamun karna kejadian yang menimpah keluarganya,dia sering bersuara tinggi terhadapku,aku pun mulai bosan dengan sikapnya yang tak baik semakin hari semakin melonjak.semakin gila kurasa dalam pikiranku
"Kau ada masalah sama keluargamu kenapa kau tumpahkan pulak dengan diriku"
semakin dia begitu semakin aku peduli sama dia semakin dia toxic aku semakin mencintainya,kurangkul dia dan ku menangis di pelukannya dia pun ikut menangis seakan akan hidup yang kami jalani adalah kehidupan kami berdua saling topang menopang,Ayahnya yang kejam membuat dia tidak bisa berdiri di atas kaki nya sendiri,aku selalu mendukungnya meskipun orangtua nya semakin hari semakin membuat dia stress dengan perkataannya.tiba tiba ponselnya berdering diapun melihat bahwa Ayahnya yang nelpon.langsung di angkatnya takut ayahnya marah,lalu dia berbisik samaku jangan kedengaran suaraku nanti takut ayahnya tau aku bareng dia.
"yah ayah ada apa" sahut pacarku lembut
"ada apanya??? dengan suara lantang
kau dimana ini,ngimana adikmu?apa udah mati????
"aku ngak tau ayah,aku udah usir dia dari rumah aku ngak mau lihat muka nya lagi biarin dia bersama suaminya."
"bagus...ayahpun akan keluarin dia dari kartu keluarga? kalian semua hanya mempermalukan keluarga ini,mau tarok dimana mukaku begini ?
"ayah bukan " belum siap ngomong
"bukan apa...??????? kau mau ngelak kalau kau becus jaga adikmu padahal ngak??? apa pekerjaanmu disana selain jagain adekmu???? pacaran atau cuma tidur aja kau...????
"pacar apa sih ayah,ngimana aku mau jaga dia aku juga kerja dia kerja apa yang harus ku perbuat"????
"setidaknya yah kauuuuuu bisa lihat adekmu hamil atau tidak ada cowoknya atau tidak????
"dia ngak mau bawa cowoknya ayah kesini padahal dulu udah ku bilang kalau ada cowoknya di kenalin samaku tapi ini diam diam aja,dia cuma di kamar doang,akupun ngak tau ciri ciri cewek hamil"?jangan salahkan aku terus ayah"
"jadi siapa yang disalahkan?????
"ia ia aku salah aku sebagai abangnya ngak bisa jaga adiknya sendiri"
" ok mulai sekarang saya ayah kamu akan mengeluarkan mereka berdua adikmu cewek dari Kartu keluarga karena satu lari bersama cowok bukan pilihan ayah dan satu hamil di luar nikah"
"aku ngak ada urusan disitu sekarang itu urusan ayah mana yang terbaik buat ayah lakukan????"
"kau juga harus bayar semua ini suatu hari nanti"
"maksudnya apa ayah"
"kau akan tau nanti" telponpun di tutup begitu saja
pacarkupun langsung terduduk dan diam serta melamun lagi
dia merangkulku dan bilang harta satu satunya adalah aku yang dia miliki sekarang,akupun merangkulnya kembali dan aku mengajaknya makan dan dia pun mau karna beberapa hari ini dia tidak minta apa apa dariku,sejak itu Adiknya pun di keluarin ayahnya dari kartu keluarga.
Tak berselang lama habis makan adiknya menelpon pacarku dia minta seluruh baju sama sepatu alat make up nya di simpan dulu nanti dia akan datang mengambilnya kembali
"bang...suara adiknya nelpon
"apa...apa lagi kau telpon aku...."
"bang...aku mohon maaf aku ..."
"diammm kau???? kau yang buat smua ini berantakan????"
"ea bang aku yang buat smua
berantakan,,,maafin aku bang?"
"kalau kau mau minta maaf minta maaf kau sama ayah,ibu bukan samaku????"
"aku takut ngomong sama mereka bang"
"diam kauuuuu..."
"bang....."
"dengar ya baik baik...Mulai hari ini dekit ini jam ini kau bukan adikku lagi???aku ngak ada hubungan samamu lagi,mau kau mati mau kau melarat aku tak mau tau..."
"bang..."( tangisan adiknya pecah) dan pacarku segera menutup telponnya.
Akupun diam dan tertunduk serta berpikir pacarku ini bukan tegas tapi Keras dan kejam,akupun mulai ikut campur dalam urusan keluarganya
"Yank..." dengan menyentuh lembut tangannya,dan diapun langsung menatapku
"ea kenapa,,,,???? mau ngomong apa"
"ngak terlalu kejam sama adiknya yank"
"maksudmu terlalu kejam ngimana???" sambil melepaskan tanganku dari genggamannya
"ea terlalu kejam ngak menganggap adikmu itu sebagai adik kandungmu lagi"
"kejam mana adikku atau aku??? kau pikir dulu baik baik jangan ngomong sembarangan???"
"kok jadi bentak aku yank..???"
"lah kamu ngomong gila udah dia hamil di luar nikah kamu bilang lagi aku yang kejam????"
"tapi ...."
"tapi apa lagi...orangtuaku aja udah keluarin dia dari Kartu keluarga aku yang akan nanggung semua akibatnya"
"maksudnya yank"
"akupun ngak tau???"
"yang adekmu itu tetaplah adekmu kalian satu darah ngak bisa di pisah apapun..."
"kok kamu belain dia sih""
"aku belain dia karna aku perempuan yank"
"atas dasar apa kau belain orang bodoh kayak dia"
"aku belain dia karna dia cewek yang hebat,dia hebat tidak gugurin anak yang di kandungnya dia masih tanggung jawab sama anak yang dia kandung,daripada cewek lain membunuh anaknya sendiri"
"gila kau...????? lebih baik di gugugurin pas kecil"
"apa kau bilang???? bilang lagi kenapa ngak di gugurin,kalau di gugurin berarti dia sama membunuh anaknya sendiri,banyak orang yang ngak bisa punya anak disana kamu suka pulak anaknya di gugurin,kau manusia atau setan"
"setan...??????? puas kau hah"
"pacaran sama setan emang kayak ngini,kalau suami nya ngak mau tanggung jawab baru kau bisa marah???? ini jelas ada suaminya yang mau tanggung jawab??? apa lagi"
"suami nya ngak mau kerja dia????"
"itu bukan urusan mu kalau sudah berumah tangga orang itu,sekarang yg penting suaminya bertanggung jawab itu sudah bagus...silahturahmi itu penting??? suatu saat nanti kamu juga akan punya anak perempuan jangan karna perkataanmu ini nanti kembali sama anak perempuanmu...mengerti kamu????"
"kau kan pintar...hidup ini sudah kamu jalani semua jadi sukak hatimu ngomong karna bukan kamu yang tau semua akibatnya"
"apa akibatnya..."
"akupun ngak tau???? tapi ayah tadi bilang aku yang akan nanggung smua akibatnya..."
"orangtuamu juga kejam loh"
"jangan pernah kau rendahkan orangtuaku????"
"siapa yang rendahin orangtuamu???aku cuma dengar kok pembicaraanmu sama ayahmu bahwa adikmu sudah di keluarin dari Kartu keluarga...
"terus orangtuaku rendah dimatamu bukan."
"lah kok pikirannya begitu...kau pikirannya ngeres terus yah????
"sudahlah daripada kita berantam kayak ngini terus minta dulu duit mu beli rokok habis rokokku?"
"beli sendiri aja dari duitmu siapa bilang ngerokok"
"ok stress aku tambah lagi sikapmu sekarang???"
satu harian kami berantam karna hal itu ,akupun semakin mikir untuk melanjutkan hubungan sama dia.tapi aku sayang sama dia dan juga ingin menghiburnya,ku urungkan niatku karna perkataan mamakku supaya menghibur dia dikala situasi begini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments