Di perjalanan mereka berdua sama sama terdiam larut dalam pikiran mereka masing-masing. Nathan masih memikirkan Helen yang sudah mempunyai anak, ia jadi bingung mau tetap mendekati Helen atau tidak. Jika sudah mempunyai anak sudah pasti tidak gadis lagi, mungkin ia tidak masalah jika mendapatkan wanita yang tidak gadis tetapi bagaimana dengan keluarga nya, apakah mereka dapat menerima Helen.
"Nathan apa yang aku pikiran, kau berpikir seakan-akan Helen mau dengan nya dan hubungan kalian berdua akan belanja sampai jauh, padahal nyata nya tidak mungkin seperti itu," batin Nathan.
"Apa yang pria ini pikirkan, pasti dia banyak memikirkan hal yang tidak tidak, jangan jangan dia ingin berbuat sesuatu di rumah ku nanti," batin Helen.
"Aku memang tampan, jangan melihat ku seperti ini, nanti kau jatuh cinta pada ku bagaimana? pasti sangat merepotkan jika wanita seperti mu jatuh cinta kepada ku."
"Ha? please jauhkan pikiran seperti itu dari otak mu, aku tidak mungkin jatuh cinta pada pria seperti mu. Ada banyak pria yang jauh lebih baik dari mu," ucap Helen.
"Helen tidak habis pikir kenapa Nathan bisa berpikir seperti itu, jangan kan suka dengan Nathan dekat lebih dari rekan bisnis pun ia tidak mau. Ia harus berpikir berulang kali jika bisa dekat dengan Nathan."
Sesampainya di rumah Helen langsung mempersilahkan Nathan masuk. Rumah Helen tidak lah besar, ia hanya tinggal sendiri untuk apa memiliki rumah yang besar. Lagi pula jika sudah menikah nanti ia pasti di boyong oleh suami nya.
"Rumah mu kecil ya, tidak bisa punya anak banyak disini," ucap Nathan.
"Punya anak banyak, jauh sekali pikiran mu," kata Helen sambil berjalan pergi meninggalkan Nathan.
Nathan hanya di perbolehkan berada di lantai satu. Ia harus berjaga jaga pada orang seperti Nathan, ia tinggal sendirian bisa jadi Nathan berbuat buruk pada nya.
"Jangan memikirkan hal yang tidak tidak, aku tidak mungkin melakukan hal buruk pada mu, aku berasal dari keluarga terhormat," ucap Helen.
"Tu tau, sudah ini wilayah bebas, kau bebas melakukan apa saja disini, tapi tetap harus sopan dan beretika. Dan di lantai dua kau tidak boleh ke sana, itu wilayah terlarang," ucap Helen.
"Iya ya, jadi kapan kita melanjutkan nya," tanya Nathan.
"Hmmm ini jam 1, nanti jam 2 an lah. Aku ingin ke kamar dulu."
"Punya tamu di tinggal ya sudah, aku tiduran saja," ucap Nathan.
Helen pergi meninggalkan Nathan, ia membiarkan Nathan beristirahat di sofa milik nya.
Tiara sahabat Helen juga berkunjung di rumah itu. Tiara tidak tau jika ada orang lain di sana, ia melihat mobil Helen berada di rumah berarti dia sedang di rumah. Tanpa mengetuk pintu Tiara langsung masuk ke dalam rumah itu, ia sudah biasa masuk ke rumah Helen.
"Aku kebelet," ucap Tiara yang langsung berlari ke arah kamar mandi lantai itu.
Di dalam kamar mandi ada Nathan yang sedang buang air besar. Ia tidak menutup pintu kamar mandi itu karena terasa sangat sulit untuk di tutup, seperti nya memang pintu itu sedang rusak.
"Kau tidur saja sudah menantang seperti ini, aku tidak sabar bertemu dengan rumah mu," ucap Nathan pada sesuatu hal.
Tiara sudah tau pintu kamar mandi lantai bawa sedang rusak, ia tidak tau ada seseorang di dalam sana. Tiara langsung masuk ke dalam kamar mandi.
"Ular," teriak Tiara....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
rizkika
😍😍😍
2022-04-25
1
Apriyanti
lanjut thor
2022-04-14
0
Tri Ani Suniantara
wkkkk tiara melihat ular nathan
2022-04-14
1