Hello 14, Sorrowful

Perjalanan menempuh pendidikan di perguruan tinggi ternyata ga semulus perkiraan Faqi. Apalagi jurusan bisnis dengan pelajaran ekonominya yang membuat pusing tujuh keliling karena banyak teori yang harus dipelajari. Walaupun dia menyandang bintang pelajar, itu dibidang eksak, bidang yang sangat jauh dengan yang sekarang dihadapinya. Mengejar sesuatu yang tidak disukainya adalah sesuatu yang berat. Tapi semangat untuk kembali ke tanah air dengan segera adalah impiannya.

Faqi bertekad untuk mendapatkan bekal ilmu yang cukup disini. Deretan tanggung jawab sudah menanti didepan mata. Bukan tidak ingin Haidar sehat kembali seperti sedia kala, tapi menurut diagnosa dokter, kalaupun sembuh dan sadar, tetap akan ada yang hilang dari diri Haidar. Dan pastinya akan sulit bagi Mas Haidar menjalankan tanggung jawab memimpin perusahaan sebesar sekarang.

Sebulan dalam kesendiriannya di negeri orang, membuatnya tersadar bahwa dia adalah anak lelaki yang menjadi satu-satunya andalan keluarga, menjadi tumpuan untuk menggantikan posisi Pak Isam di perusahaan. Ditambah sebentar lagi dia akan mempunyai "anak", pastilah makin besar motivasinya untuk bisa menjadi orang yang berhasil.

Sebagai perantau, banyak sekali tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh Faqi. Mulai dari sulitnya memahami materi kuliah yang terkadang harus dipelajari sendiri dengan bertanya dan mencari literatur di perpustakaan, menyelesaikan setumpuk tugas yang menguras waktu dan energi, serta berbagai ujian yang konon katanya berfungsi mengukur kedalaman pemahaman tentang materi yang sudah disajikan. Itulah bedanya kurikulum diluar negeri dengan Indonesia. Faqi merasakan banyak praktek mengungkapkan pendapat atas dasar teori dibandingkan harus menghapal teori semata.

Ditambah lagi, sejak awal menjejakkan kaki di negara orang, dia tinggal di dome (asrama) dengan kamar mandi bersama dan kamar tidur yang luasnya hanya setengah dari kamarnya di Jakarta. Makan pun harus bikin atau nyari sendiri, nyuci ditempat laundry koin, nyetrika baju untuk kuliah aja (baju rumahan hanya dilipat), nunggu jemur sepatu di rooftoop dome sambil ngerjain tugas kuliah di laptopnya. Bahkan bebenah dan ngepel kamar sendiri. Padahal dia bisa aja menempati Apartemen milik Pak Isam dan diberikan Asisten Rumah Tangga seperti Mas Haidar dan Mba Mentari, tapi dia harus menukarnya buat Nay. Tidak ada kemewahan lagi disini.

Bahkan kuliah pun harus berjalan kaki sekitar lima belas menit, kalo bangun kesiangan dia akan lari sekencang mungkin ke kampus. Makanya dia berencana minta dibelikan sepeda sama Pak Isam sebagai kado ulang tahunnya bulan depan. Ga perlu yang mahal, yang penting bisa ia pakai sehari-hari guna menunjang aktivitasnya.

🍒

Setelah dua bulan dalam kondisi koma, Haidar akhirnya siuman. Belum banyak bisa bergerak karena leher dan tangannya patah. Kenyataan pahit kembali ditelan keluarga Pak Isam, Haidar mengalami amnesia parsial, jadi ada ingatan Haidar yang hilang sebagian. Dia masih mengenali dengan baik keluarganya dan Anindya. Tapi ingatannya tentang Nay dan pekerjaan benar-benar musnah. Ada juga kisah masa lalu yang tidak bisa ia ingat lagi.

Mba Mentari pernah video call Nay dan ditunjukkan ke Haidar. Haidar ga ingat sama sekali siapa Nay dalam hidupnya. Nay hanya bisa menangis dengan kenyataan ini. Kalo sudah merasa down, biasanya Nay akan menghubungi Faqi untuk menumpahkan segala beban pikirannya.

Hingga empat bulan di Malaysia, kondisi Haidar makin membaik. Dia sedang menjalani terapi berjalan karena selama dia koma, praktis ga bergerak sehingga ototnya mengalami pengecilan. Anindya yang setia mendampingi.

Mba Mentari rencananya akan balik dulu ke Indonesia buat mengecek bisnis travelnya yang udah diujung tanduk akan gulung tikar karena tidak diawasi maka banyak karyawan yang melakukan penyelewengan dana.

🌺

Malam ini Nay sulit untuk tidur, kehamilannya menginjak usia empat bulan. Sudah mulai terlihat tonjolan di perutnya. Selama empat bulan pertama dia mengalami morning sickness tapi ga mengalami ngidam ingin sesuatu. Mungkin sang jabang bayi paham dengan kondisi sang Mama yang sendirian.

Beberapa kali Nay mencoba menghubungi nomer HP Haidar yang diberikan oleh Mba Mentari, tapi selalu tidak aktif, bahkan chat pun tak pernah berbalas. Hanya dari Mba Mentari dan Faqi lah, Nay tau perkembangan Haidar.

"Wanita bodoh... kamu ga akan pernah bisa menghubungi Mas Haidar lagi, dia punya saya dan selamanya akan jadi milik saya. Kamu boleh pernah memiliki hatinya, tapi sekarang semua sudah berubah, dia ga pernah mengenalmu... hahahha" Anindya tertawa bahagia sambil melihat HP Haidar, Anindya memblokir nomer Nay dan nomer-nomer yang ga dikenal agar ga ada akses dari siapapun ke Haidar tanpa sepengetahuannya.

Nay berbaring memandang kearah jendela, pemandangan malam yang indah sekali. Ia mengelus perutnya.

"Laki-laki yang kukira dapat melindungi dan mampu memberikan tanggung jawab justru menjadi orang yang paling menyakiti hidupku" ujar Nay bicara sendiri.

Perasaan Nay campur aduk, seharusnya ibu hamil ga boleh banyak pikiran yang membuat jadi stres. Setelah kepergian Mas Haidar ke Malaysia, meninggalkan luka yang begitu dalam, hampir tiap malam Nay menangis. Menyesali kebodohannya pun sudah terlambat.

Pak Isam memang memenuhi janjinya memberikan uang untuk Nay tiap bulan, usaha counter HP milik Faqi pun sudah ramai, bahkan sekarang ditambah jualan aksesoris HP juga. Tapi materi yang cukup untuk ia hidup aja terasa hambar. Andai saat ini dia sudah resmi menjadi istri Haidar mungkin ia akan menjadi wanita yang paling bahagia. Jangankan mengelus perutnya dan memberikan perhatian, bahkan Haidar pun ga tau kalo Nay sedang mengandung buah cinta mereka.

Disaat-saat seperti inilah, hanya Faqi yang bisa menguatkan hatinya agar mampu melawan kerasnya hidup ini. Faqi selalu memberikan semangat untuk Nay menata hati agar mampu bersikap tenang meski banyaknya cobaan yang hadir, serta harus bisa menghadirkan kebahagiaan ketimbang harus mengharapkan kebahagiaan dari orang lain.

"Mba ... Faqi akan selalu ada buat Mba" selalu itu yang Faqi ucapkan ke Nay.

🏵️

Mba Mentari hari ini akan kembali ke Malaysia, tukar jaga sama Anindya, karena Anindya akan balik dulu ke Indonesia buat mengurus butiknya yang udah dipercayakan ke karyawannya selama empat bulan terakhir.

Mba Mentari akan naik pesawat paling pagi yaitu jam 6.15 WIB. Cuaca memang ga bagus dari semalam. Pagi ini pun hujan masih mengguyur Jakarta tapi ga selebat semalam. Penerbangan tetap sesuai jadwal tidak delay. Pesawat sudah lepas landas lima menit yang lalu, tapi meminta ijin kembali untuk balik ke Bandara asal karena ada kerusakan pada salah satu baling-baling pesawat dibagian sayap akibat terkena sambaran petir. Pesawat memutar balik ke bandara. Hujan turun dengan lebatnya, ditambah kilatan petir yang menyambar-nyambar. Landasan pacu pesawat menjadi basah dan licin. Sehingga pilot kesulitan untuk mengemudikan laju kendali pesawat. Pesawat tergelincir lantaran runway (landasan) terlalu basah akibat guyuran hujan. Selain hujan lebat, kondisi angin yang terlalu kuat juga mempersulit pilot untuk mengendalikan pesawat. Segala daya upaya pilot sudah dikerahkan tapi pesawat masih meluncur bebas dan sayapnya mulai menabrak pembatas landasan pacu. Roda pun belum keluar sempurna karena macet. Ga lama kemudian ada kobaran api yang langsung terlihat tinggi. Pesawat tersebut bertabrakan dengan truk pengangkut avtur (bahan bakar pesawat) yang sedang melintas dan akan mengisi bahan bakar ke pesawat lain, jadi kondisinya masih full tank. Ga ada penumpang yang selamat termasuk Mba Mentari. Bahkan dari seratus tiga puluh lima penumpang berserta awak pesawat hanya ada lima jenazah yang bisa dikenali dengan kondisi masih utuh tapi sudah gosong. Korban yang lain sudah habis tak bersisa.

Pak Isam langsung menuju Bandara setelah mendapat informasi tersebut, ia ingin mencari informasi tentang putri satu-satunya yaitu Mba Mentari. Menurut manifest pesawat, nama Mentari Zahra Abrisam ada didalam salah satu penumpang di pesawat naas tersebut. Nay yang sedang menonton televisi kaget melihat breaking news pesawat yang terbakar.

Dia melihat ada nama-nama penumpangnya. Ntah kenapa tiba-tiba matanya tertuju pada satu nama di layar televisinya, Mentari Zahra Abrisam. Nay tambah yakin karena sebelum berangkat Mba Mentari mengirim pesan kalo dia akan kembali ke Malaysia untuk menjaga Haidar.

#Jaga kesehatan Nay .. ingat sekarang ada janin dalam tubuh kamu yang perlu kamu jaga. Pelan-pelan Mba akan bilang ke Haidar tentang kondisi kamu. Bersabarlah Nay, setelah hujan akan ada pelangi diujungnya#

itulah pesan Mba Mentari kepada Nay.

.

Nay langsung menghubungi Mba Gita untuk mengkonfirmasi berita tersebut. Mba Gita membenarkan berita tentang Mba Mentari yang menjadi salah satu korban di pesawat tersebut. Sekarang ini Mba Gita sedang bersama Pak Isam di Bandara. Tubuh Nay lemas seketika, tangannya bergetar sambil memegang HP.

"Nanti kalo ada berita lanjutan, Mba hubungi ya ... sorry sekarang Mba sibuk banget" ujar Mba Gita yang buru-buru menutup sambungan telepon.

Nay masih ingat bagaimana Mba Mentari membantunya mempersiapkan pernikahannya dulu. Walau baru beberapa kali ketemu, Mba Mentari mampu menjadi sosok seorang kakak yang baik dan menerima kondisinya. Apalagi sejak Haidar di Rumah Sakit, Mba Mentari lah yang memberikan video atau foto-foto perkembangan kesehatan Haidar kepada Nay.

🌺

Faqi sudah diberi kabar sama Mba Gita. Dia ga bisa pulang karena sedang ada ujian semester yang harus dilaluinya. Dengan kawan-kawan di PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Faqi menggelar sholat ghaib untuk para korban. Ucapan duka cita pun mengalir untuk kakak tercintanya.

"Rama .... kami semua turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, semoga almarhumah diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini" ucap ketua PPI di Inggris.

Sejak kuliah di sini, panggilan Faqi berubah menjadi Rama (diambil dari nama belakangnya Ramadhan) karena dalam bahasa Inggris, Faqi itu terbaca seperti **** (brengsek), akhirnya dari banyak saran-saran temannya, ia pun mengganti panggilannya demi kebaikannya juga.

.

Sore hari, Rama terdiam di taman kampusnya selepas ujian. Keping kenangan perlahan muncul. Kepergian Mba Mentari adalah sesuatu yang ga pernah disangka dan menyisakan luka yang nyata. Terakhir bertemu saat ia akan pamit berangkat kuliah. Nasihat, kasih sayang dan cinta yang selama beliau hidup tak pernah lelah selalu diberikan buat Rama. Masih teringat dalam kenangan, hari keberangkatan Rama ke Inggris, yang tak pernah disangka menjadi tatapan kenangan terakhir bagi Rama, lambaian tangannya ketika ia akan boarding pesawat akan menjadi cerita yang mengalirkan air mata. Nasihat di pagi itu sama sekali tak terbayang akan menjadi wejangan terakhir.

“Hati-hati di jalan. Jaga kesehatan, cepat lulus dan jadi kebanggan keluarga. Kamu pasti bisa jadi anak paling hebat yang Papi dan Mami miliki" menjadi nasehat terakhir Mba Mentari.

Selama ia kuliah pun, Mba Mentari yang selalu rajin menghubungi, paling ga seminggu sekali mereka bertukar kabar, itupun kebanyakan hanya seputar Haidar.

Mba Mentari selalu memberi semangat untuk terus berjuang menggapai harapan dan selalu berusaha membantu untuk mewujudkan semua impian Rama. Kepergiannya terlalu cepat meski sesungguhnya setiap manusia sudah punya waktunya sendiri-sendiri.

"Mba.... Aku rindu, sangat merindukanmu" ucap Rama sambil menatap langit cerah sore ini.

Terpopuler

Comments

Arni 1705

Arni 1705

ini yg jahat papinya anin atau aninnya sendiri.

2022-10-19

1

Sunny

Sunny

baru ninggalin jejak lagi.....moga Rama bisa jadi kebanggan keluarga sesuai harapan mb Mentari 😭😭

2022-07-08

2

Azzam

Azzam

nyesek😭😭😭

2022-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Hello 1, Welcome Sunshine
2 Hello 2, This Way
3 Hello 3, Still Going On
4 Hello 4, Feeling
5 Hello 5, Let's together
6 Hello 6, Shock
7 Hello 7, Something's Wrong
8 Hello 8, Beginning
9 Hello 9, Disapointed
10 Hello 10, Unpredictable
11 Hello 11, Sad
12 Hello 12, Arrogant
13 Hello 13, Lost
14 Hello 14, Sorrowful
15 Hello 15, Another story
16 Hello 16, Bad or good news ?
17 Hello 17, My daughter
18 Hello 18, She's my sunshine
19 Hello 19, My life
20 Hello 20, Sachi's day
21 Hello 21, Up and down
22 Hello 22, Straightforward
23 Hello 23, Coming home
24 Hello 24, Destiny
25 Hello 25, Start
26 Hello 26, Slow but sure
27 Hello 27, Conversation
28 Hello 28, Father and son
29 Hello 29, One man can make a difference
30 Hello 30, Memories
31 Hello 31, Proud
32 Hello 32, Always in my mind
33 Hello 33, Annoyed
34 Hello 34, Rama's style
35 Hello 35, Decision
36 Hello 36, Duo
37 Hello 37, You're fired !
38 Hello 38, Big Boss
39 Hello 39, Take a moment
40 Hello 40, Dream
41 Hello 41, You
42 Hello 42, Take a moment (2)
43 Hello 43, Lovely family
44 Hello 44, Thinking
45 Hello 45, Izza and Ceu Lilis
46 # Hello 46, Business have to suffer the lost
47 Hello 47, Two of us
48 Hello 48, Our story
49 Hello 49, New hope
50 Hello 50, Respect
51 Hello 51, After party
52 Hello 52, Sadness
53 Hello 53, Happy
54 Hello 54, Hope
55 Hello 55, Secret
56 Hello 56, Finally
57 Hello 57, Another secret
58 Hello 58, Like Tom and Jerry
59 Hello 59, Interview
60 Hello 60, At Hotel
61 Hello 61, Finally i found you
62 Hello 62, I Will Protect You
63 Hello 63, Start
64 Hello 64, I can't believe it
65 Hello 65, Damn
66 Hello 66, Tired
67 Hello 67, Cooling down
68 Hello 68, Chilling time
69 Hello 69, Meeting to meeting
70 Hello 70, Flow
71 Hello 71, Restless
72 Hello 72, Only you
73 Hello 73, Protect
74 Hello 74, Related to each other
75 Hello 75, You and I
76 Hello 76, Monas
77 Hello 77, Take a little break
78 Hello 78, At Jakarta Fair
79 Hello 79, After "wedding proposal"
80 Hello 80, Thinking about something
81 Hello 81, Bad mood
82 Hello 82, With you
83 Hello 83, One step closer
84 Hello 84, Sad story
85 Hello 85, The deepest pain is unseen by eyes
86 Hello 86, Meet the parent
87 Hello 87, Who?
88 Hello 88, Go to Kudus
89 Hello 89, Admire
90 Hello 90, At Kudus
91 Hello 91, All is well
92 Hello 92, Delightful person
93 Hello 93, Confusion
94 Hello 94, Distance apart
95 Hello 95, Decision
96 Hello 96, Their own story
97 Hello 97, Broken heart
98 Hello 98, Calm
99 Hello 99, Unexpected
100 Hello 100, Comfortable
101 Hello 101, Misunderstanding
102 Hello 102, Undecided
103 Hello 103, I was beside myself
104 Hello 104, Healing
105 Hello 105, Movie teather
106 Hello 106, This night
107 Hello 107, I'm gonna have a family meeting
108 Hello 108, Spend time
109 Hello 109, Sick
110 Hello 110, Surrender
111 Hello 111, Today .. this day
112 Hello 112, Two of us
113 Hello 113, You and me
114 Hello 114, This night
115 Hello 115, At Room
116 Hello 116, This morning
117 Hello 117, Home
118 Hello 118, Refresh
119 Hello 119, Different
120 Hello 120, Appearance
121 Hello 121, Staycation
122 Hello 122, Nervous
123 Hello 123, Funny
124 Hello 124, Something
125 Hello 125, My heart
126 Hello 126, Forever in love
127 Hello 127, Dinner
128 Hello 128, Tired
129 Hello 129, Pillow talk
130 Hello 130, Chocolate
131 Hello 131, Berkah
132 Hello 132, Like marsmellow
133 Hello 133, At Rama's room
134 Hello 134, Ineffable
135 Hello 135, Midlife Crisis
136 Hello 136, At home
137 Hello 137, Past
138 Hello 138, Something
139 Hello 139, The Wedding
140 Hello 140, You complete me
141 Hello 141, Naughty
142 Hello 142, Couple in the room
143 Hello 143, Love addiction
144 Hello 144, Shooting the love arrow
145 Hello 145, Beware
146 Hello 146, Failed
147 Hello 147, Kidnapped
148 Hello 148, Let's pray together
149 Hello 149, Secret
150 Hello 150, Ominous
151 Hello 151, Anguish
152 Hello 152, Angry
153 Hello 153, Slow but sure
154 Hello 154, Become emotional
155 Draft 155, Move on
156 Hello 156, Forgive
157 Hello 157, I’ll be your sun, I’ll shine on you
158 Hello 158, Bad and good news
159 Hello 159, Finally
160 Hello 160, Sweet escape
161 Hello 161, The other part
162 Hello 162, Husband and wife
163 Hello 163, The other story
164 Hello 164, Patience
165 Hello 165, Decision
166 Hello 166, Happy day
167 Hello 167, First sight
168 Hello 168, Chillin together
169 Hello 169, Enjoy the trip
170 Hello 170, Talk
171 Hello 171, Time to show
172 Hello 172, You did it
173 Hello 173, Holiday
174 Hello 174, Full of love
175 Hello 175, Point of view
176 Hello 176, Peace
177 Hello 177, Decision
178 Hello 178, Action and reaction
179 Hello 179, I'am bored
180 Hello 180, Rush
181 Hello 181, Just Izza
182 Hello 182, Love in the air
183 Hello 183, New story
184 Hello 184, High Tension
185 Hello 185, Giving suggestion
186 Hello 186, Keep calm
187 Hello 187, Touching
188 Hello 188, Izza's fans
189 Hello 189, Again
190 Hello 190, Healing
191 Hello 191, Verity
192 Hello 192, Without rain there is no life
193 Hello 193, Talking
194 Hello 194, Still
195 Hello 195, Alhamdulillah
196 Hello 196, Love don't cost a thing
197 Hello 197, Recognize
198 Hello 198, Moment
199 Hello 199, One by one
200 Hello 200, A little problem
201 Hello 201, Husband
202 Hello 202, Special day
203 Hello 203, Alhamdulillah
204 Hello 204, At Hospital
205 Hello 205, New problem
206 Hello 206, Rainbow
207 Hello 207, High Tension Again
208 Hello 208, Ice breaking
209 Hello 209, Boys will be boys
210 Hello 210, Result
211 Hello 211, Realize
212 Hello 212, Fate
213 Hello 213, Slowly but sure
214 Hello 214, Mad
215 Hello 215, Kick
216 Hello 216, The end
Episodes

Updated 216 Episodes

1
Hello 1, Welcome Sunshine
2
Hello 2, This Way
3
Hello 3, Still Going On
4
Hello 4, Feeling
5
Hello 5, Let's together
6
Hello 6, Shock
7
Hello 7, Something's Wrong
8
Hello 8, Beginning
9
Hello 9, Disapointed
10
Hello 10, Unpredictable
11
Hello 11, Sad
12
Hello 12, Arrogant
13
Hello 13, Lost
14
Hello 14, Sorrowful
15
Hello 15, Another story
16
Hello 16, Bad or good news ?
17
Hello 17, My daughter
18
Hello 18, She's my sunshine
19
Hello 19, My life
20
Hello 20, Sachi's day
21
Hello 21, Up and down
22
Hello 22, Straightforward
23
Hello 23, Coming home
24
Hello 24, Destiny
25
Hello 25, Start
26
Hello 26, Slow but sure
27
Hello 27, Conversation
28
Hello 28, Father and son
29
Hello 29, One man can make a difference
30
Hello 30, Memories
31
Hello 31, Proud
32
Hello 32, Always in my mind
33
Hello 33, Annoyed
34
Hello 34, Rama's style
35
Hello 35, Decision
36
Hello 36, Duo
37
Hello 37, You're fired !
38
Hello 38, Big Boss
39
Hello 39, Take a moment
40
Hello 40, Dream
41
Hello 41, You
42
Hello 42, Take a moment (2)
43
Hello 43, Lovely family
44
Hello 44, Thinking
45
Hello 45, Izza and Ceu Lilis
46
# Hello 46, Business have to suffer the lost
47
Hello 47, Two of us
48
Hello 48, Our story
49
Hello 49, New hope
50
Hello 50, Respect
51
Hello 51, After party
52
Hello 52, Sadness
53
Hello 53, Happy
54
Hello 54, Hope
55
Hello 55, Secret
56
Hello 56, Finally
57
Hello 57, Another secret
58
Hello 58, Like Tom and Jerry
59
Hello 59, Interview
60
Hello 60, At Hotel
61
Hello 61, Finally i found you
62
Hello 62, I Will Protect You
63
Hello 63, Start
64
Hello 64, I can't believe it
65
Hello 65, Damn
66
Hello 66, Tired
67
Hello 67, Cooling down
68
Hello 68, Chilling time
69
Hello 69, Meeting to meeting
70
Hello 70, Flow
71
Hello 71, Restless
72
Hello 72, Only you
73
Hello 73, Protect
74
Hello 74, Related to each other
75
Hello 75, You and I
76
Hello 76, Monas
77
Hello 77, Take a little break
78
Hello 78, At Jakarta Fair
79
Hello 79, After "wedding proposal"
80
Hello 80, Thinking about something
81
Hello 81, Bad mood
82
Hello 82, With you
83
Hello 83, One step closer
84
Hello 84, Sad story
85
Hello 85, The deepest pain is unseen by eyes
86
Hello 86, Meet the parent
87
Hello 87, Who?
88
Hello 88, Go to Kudus
89
Hello 89, Admire
90
Hello 90, At Kudus
91
Hello 91, All is well
92
Hello 92, Delightful person
93
Hello 93, Confusion
94
Hello 94, Distance apart
95
Hello 95, Decision
96
Hello 96, Their own story
97
Hello 97, Broken heart
98
Hello 98, Calm
99
Hello 99, Unexpected
100
Hello 100, Comfortable
101
Hello 101, Misunderstanding
102
Hello 102, Undecided
103
Hello 103, I was beside myself
104
Hello 104, Healing
105
Hello 105, Movie teather
106
Hello 106, This night
107
Hello 107, I'm gonna have a family meeting
108
Hello 108, Spend time
109
Hello 109, Sick
110
Hello 110, Surrender
111
Hello 111, Today .. this day
112
Hello 112, Two of us
113
Hello 113, You and me
114
Hello 114, This night
115
Hello 115, At Room
116
Hello 116, This morning
117
Hello 117, Home
118
Hello 118, Refresh
119
Hello 119, Different
120
Hello 120, Appearance
121
Hello 121, Staycation
122
Hello 122, Nervous
123
Hello 123, Funny
124
Hello 124, Something
125
Hello 125, My heart
126
Hello 126, Forever in love
127
Hello 127, Dinner
128
Hello 128, Tired
129
Hello 129, Pillow talk
130
Hello 130, Chocolate
131
Hello 131, Berkah
132
Hello 132, Like marsmellow
133
Hello 133, At Rama's room
134
Hello 134, Ineffable
135
Hello 135, Midlife Crisis
136
Hello 136, At home
137
Hello 137, Past
138
Hello 138, Something
139
Hello 139, The Wedding
140
Hello 140, You complete me
141
Hello 141, Naughty
142
Hello 142, Couple in the room
143
Hello 143, Love addiction
144
Hello 144, Shooting the love arrow
145
Hello 145, Beware
146
Hello 146, Failed
147
Hello 147, Kidnapped
148
Hello 148, Let's pray together
149
Hello 149, Secret
150
Hello 150, Ominous
151
Hello 151, Anguish
152
Hello 152, Angry
153
Hello 153, Slow but sure
154
Hello 154, Become emotional
155
Draft 155, Move on
156
Hello 156, Forgive
157
Hello 157, I’ll be your sun, I’ll shine on you
158
Hello 158, Bad and good news
159
Hello 159, Finally
160
Hello 160, Sweet escape
161
Hello 161, The other part
162
Hello 162, Husband and wife
163
Hello 163, The other story
164
Hello 164, Patience
165
Hello 165, Decision
166
Hello 166, Happy day
167
Hello 167, First sight
168
Hello 168, Chillin together
169
Hello 169, Enjoy the trip
170
Hello 170, Talk
171
Hello 171, Time to show
172
Hello 172, You did it
173
Hello 173, Holiday
174
Hello 174, Full of love
175
Hello 175, Point of view
176
Hello 176, Peace
177
Hello 177, Decision
178
Hello 178, Action and reaction
179
Hello 179, I'am bored
180
Hello 180, Rush
181
Hello 181, Just Izza
182
Hello 182, Love in the air
183
Hello 183, New story
184
Hello 184, High Tension
185
Hello 185, Giving suggestion
186
Hello 186, Keep calm
187
Hello 187, Touching
188
Hello 188, Izza's fans
189
Hello 189, Again
190
Hello 190, Healing
191
Hello 191, Verity
192
Hello 192, Without rain there is no life
193
Hello 193, Talking
194
Hello 194, Still
195
Hello 195, Alhamdulillah
196
Hello 196, Love don't cost a thing
197
Hello 197, Recognize
198
Hello 198, Moment
199
Hello 199, One by one
200
Hello 200, A little problem
201
Hello 201, Husband
202
Hello 202, Special day
203
Hello 203, Alhamdulillah
204
Hello 204, At Hospital
205
Hello 205, New problem
206
Hello 206, Rainbow
207
Hello 207, High Tension Again
208
Hello 208, Ice breaking
209
Hello 209, Boys will be boys
210
Hello 210, Result
211
Hello 211, Realize
212
Hello 212, Fate
213
Hello 213, Slowly but sure
214
Hello 214, Mad
215
Hello 215, Kick
216
Hello 216, The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!