Hello 9, Disapointed

Anindya masih mengurung diri di kamarnya. Gimana ga kecewa kalo ga ada angin ga ada hujan, tiba-tiba Haidar memutuskan hubungan dengannya begitu aja. Tali pertunangan yang sudah berjalan ditahun kelima menjadi ga ada makna buat Haidar. Padahal bisa dibilang, janur kuning udah sebentar lagi melengkung, tapi malah jadi berantakan. Rasa sakit hati dan dunia serasa runtuh seketika bagi Anindya.

Sebagai anak tunggal dari seorang konglomerat, pastinya membuat Anindya bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan dengan sekedip mata. Prinsipnya adalah what i want is what i get (apa yang gw mau itu yang gw dapat).

Tapi kali ini, dia merasa semua ga berarti tanpa Haidar disisinya. Perasaan Anindya udah ga karuan, menangis sepanjang hari, merasa kehilangan, tidak berdaya, kesepian, hilang selera makan, bahkan merasa sakit didada yang tak kunjung reda.

"Anin... Menangislah sepuasnya, makin lama dipendam maka akan makin lama pula rasa ini berakhir. Kalo itu yang buat kamu lebih lega ya gapapa. Tapi setelahnya bangkit. Masih banyak yang bisa kamu kerjakan daripada mengurung diri. Diluar sana masih banyak lelaki yang lebih baik dari Haidar" ucap Mamanya Anindya sambil mengusap rambut putrinya dengan lembut

"Ya betul itu kata Mama Nin ... Baiknya kamu sibukkan diri lagi dan luangkan waktu bersama teman dan keluarga lebih banyak. Atau kalo perlu kamu travelling kemana gitu, buat healing. Jaga kesehatan ya, Papa ga akan tinggal diam buat kebahagiaan kamu. Mungkin berita yang beredar diluaran sana bisa jadi benar adanya, Papa akan ketemu sama Mas Isam dulu buat kelanjutan hubungan kamu dan Haidar. Papa yakin kok kalo Haidar pasti ditentang sama orang tuanya" kata Papanya Anindya menenangkan.

"Dia tega selingkuh Paaa...." ucap Anindya geram.

"Mungkin dia dibawah pengaruh yang ga wajar. Ga mungkin lah dari kamu terus turun selera ke Sekretarisnya. Pasti Haidar dijebak" kata Papanya Anindya.

.

"Nay ... saya ga akan tinggal diam, kalo memang benar kamu puncak dari putusnya tali pertunangan kami, maka bersiaplah akan balasannya. Wanita ga tau malu, merebut calon suami orang. Kalo lelaki itu bukan Haidar, belum tentu kan kamu goda dengan berbagai tipu daya. Bersiaplah Nay ... bersiap menghadapi masa-masa suram dalam hidup kamu. Bahkan untuk bertahan hidup pun kamu ga akan sanggup...." seringai Anindya dalam hatinya.

🌺

Semakin dekat dengan hari pernikahan, Haidar makin tampak ceria dan bersemangat menapaki hari-hari dengan segala kesibukan yang ada. Bayangan indah hidup berdua dengan Nay sudah didepan mata dan tinggal selangkah lagi, kebahagiaan hakiki akan menyelimuti hari-harinya.

Haidar pun pandai bersandiwara, menyembunyikan rasa bahagianya kalo didepan Pak Isam.

"Haidar ... besok kamu harus mulai safari bisnis, mengunjungi beberapa hotel lokal yang kelak akan kita akuisisi. Gita sudah menyiapkan semua daftar hotel serta alamatnya. Kamu bisa susun sama Gita mau kemana dulu, jadi bisa disiapkan akomodasi dan membuat temu janji sama prinsipal di Hotel-hotel itu" saran Pak Isam.

"Pi .. Haidar udah mengajukan cuti mulai besok, sebulan yang lalu pengajuan Haidar kirim ke HRD" jawab Haidar.

"Mau kemana kamu?" tanya Pak Isam heran.

"Mau jalan-jalan aja Pi .. " jawab Haidar mulai berbohong.

"Kan kalo safari bisnis juga jalan-jalan" lanjut Pak Isam.

"Beda dong Pi .. safari bisnis pasti ada kerjaan didalamnya. Kali ini Haidar mau santai jalan-jalan kemana kaki melangkah. Pi .. dari kecil semua hidup Haidar udah Papi atur. Sampe lulus kuliah pun tanpa jeda langsung masuk ke kantor ini dengan banyak tanggung jawab. Bisa kan Haidar minta me time?" kata Haidar sambil sok sibuk memeriksa file agar ga bertemu pandang dengan Pak Isam.

"Kalo kamu nyesel putusin Anindya, kenapa ga balik aja? kenapa harus kabur kaya gini?" ujar Pak Isam.

"Kabur? nyesel? Ga ada dalam kamus Haidar Pi. Ini murni karena Haidar mau rileks, mau menata kembali hidup kedepannya. Ga selamanya kan Papi terus menerus mengatur kehidupan Haidar" papar Haidar lagi.

"Mau melawan Papi ceritanya?" tembak Pak Isam.

"Ga begitu Pi .. tapi please .. Haidar udah dewasa. Tau mana yang baik dan ngga buat hidup Haidar. Papi cukup liat Haidar dari jauh dan memberikan nasehat kalo tersesat jalan. Pi .. mengelola bisnis Papi seperti sekarang dan seorang diri berat. Mba Mentari mulai lebih fokus ke usahanya sendiri, Faqi masih sekolah .. terus Papi pun mulai lebih banyak di rumah" ungkap Haidar.

"Arah pembicaraan kamu kemana sih Haidar? coba kamu jujur aja ke Papi. Apa yang kamu rencanakan?" tembak Pak Isam yang lebih berpengalaman daripada Haidar.

Haidar terdiam. Makin dia bicara, maka makin pula Pak Isam akan curiga.

🌷

Pak Isam keluar dari ruangan Haidar.

"Kenapa kamu ga lapor kalo Haidar besok cuti. Mau kemana dia?" tanya Pak Isam dengan nada marah kearah Mba Gita.

Mba Gita terdiam.

"Kamu udah sekongkol rupanya sama Haidar. Ingat ya Gita ... saya bisa sewaktu-waktu menendang kamu dari sini" tukas Pak Isam.

"Maaf Pak .. saya baru tau pagi ini. Saat saya menyerahkan dokumen yang perlu ditandatangani. Mas Haidar ga ngomong ke saya sebelumnya. Info dari pihak HRD memang beliau minta untuk disembunyikan dulu. Tapi beliau memberikan jaminan untuk tetap bisa dihubungi dan berkirim dokumen via email" jelas Mba Gita.

"Kamu kan lebih berpengalaman dari Haidar, masa kamu bisa dibodohi kaya sekarang" oceh Pak Isam sambil berjalan keluar.

🍒

Mba Mentari masih terus sibuk mempersiapkan pernikahan Haidar. Sudah sembilan puluh lima persen persiapan berjalan. Bahkan dia sudah membayar orang untuk ikut saat pernikahan dan mengaku sebagai saudaranya Haidar. Hal ini dilakukan agar tidak ada kecurigaan dari pihak mempelai pengantin wanita.

Mba Mentari juga yang mengantar Nay buat fitting baju dan test make up. Semua dilakukan di area pribadi. Perancang busana langganan Mba Mentari aja ketemuan di rumah pribadinya agar ga ada yang curiga. Kalo test make-up dilakukan di kantor Mba Mentari dengan alasan untuk pemotretan iklan travel agent nya.

🏵️

"Mas... dua hari lagi kan akadnya? Faqi langsung aja ya ke lokasi dari Bandung. Hari ini kan mau daftar ulang dulu, besok mau liat-liat kost-kost an, kalo ada yang oke bisa langsung dibayar dulu buat DP. Jadi ga repot aja kalo bolak balik ke Bandung buat proses pendaftaran, udah punya tempat tinggal" kata Faqi melalui sambungan telepon.

"Ya... tapi jangan ga datang ya. Kamu wajib menyaksikan kebahagiaan Mas dan Nay. Mba Mentari aja sampe nginep di Hotel dekat rumah Pamannya Nay" jawab Haidar.

"Ya kan tadi udah bilang ... sekarang lagi ngurus kuliah dulu" kata Faqi.

"Hati-hati .. jangan lupa aja pokoknya" ingat Haidar.

"Siap Boss... masa Faqi akan ngelewatin saat terpenting buat hidup kakak tercinta sih" janji Faqi sambil ketawa kecil.

🍒

Haidar datang ke kantor Mba Mentari. Selepas kerja dan sudah mampir ke sebuah toko perhiasan.

Haidar rupanya membeli seperangkat perhiasan untuk Nay. Sepasang giwang mutiara persis seperti punya Maminya dulu, menjadi pilihannya untuk hadiah sang calon istri.

"Haidar... kan katanya ga baik kalo jadiin mutiara buat hadiah pernikahan" ujar Mba Mentari ketika melihat perhiasan yang ditunjukkan sama Haidar.

"Emang kenapa Mba? Mami juga punya kok seperti ini, kan kesannya simple tapi mewah. Lagipula mulai tren lagi Mba, kalo berlian kan udah cincin kawin" jawab Haidar.

"Kamu tau ga kalo mutiara itu lambang air mata, masa kamu mau di hari bahagia, malah ngasih kesedihan" jelas Mba Mentari.

"Ahh.. itu mitos aja Mba. Jaman sekarang kok ya masih percaya hal kaya gitu sih" kata Haidar yang ga percaya mitos.

"Kamu tau kan proses terbentuknya mutiara kaya gimana?" tanya mba Mentari.

"Mba mau ngetes pelajaran biologi?" tanya Haidar becanda.

"Kamu tau kan kerang harus merasa kesakitan dulu karena pasir yang masuk ketubuhnya, bahkan butuh waktu lama menjadikan pasir itu berubah jadi mutiara" beber Mba Mentari.

"Terus hubungannya apa Mba sama pernikahan?" kata Haidar.

"Emang kamu mau ngasih rasa sakit buat calon istri? kesakitan yang dirasakan seorang diri dalam waktu lama ... begitu mau kamu? Mutiara itu juga ga bisa keluar sendiri dari kerang, butuh penyelam buat mengambil mutiara dan membebaskan kesakitan kerang dengan cara mengambil mutiaranya. Dan kadang kerang itu mati kalo mutiaranya sudah diambil" papar Mba Mentari.

"Udahlah Mba, mutiara ini tuh unik. Walaupun dalam cangkang yang sama, mutiara ga akan pernah punya bentuk dan warna yang sama, kalo rada mirip bisa. Itu kan artinya kalo cinta Haidar tuh ga sama seperti cinta laki-laki lainnya" jawab Haidar.

"Mba udah peringatin ya.. semoga semua rencana kita berjalan lancar" ucap Mba Mentari yang akhirnya menyerah dengan firasatnya.

🌺

Sementara di parkiran kampus...

Faqi sedang marah sama dirinya sendiri, kenapa dia bisa seceroboh ini. Dia yakin banget kalo semua berkas buat daftar ulang itu udah rapih disusun dalam satu map plastik. Kok ya surat keterangan lulus sementara (karena ijazah belum terbit) dan kartu keluarga bisa ga ada ditempatnya. Ia kembali berfikir ulang, apa kedua berkas penting itu udah dimasukkan atau belum.

Setelah membongkar tas bawaanya berulang kali, Faqi akhirnya menelpon ke rumah. Meminta bantuan ke ART untuk mengecek kamarnya, guna mencari berkas yang dia butuhkan. Setelah menunggu hampir satu jam lamanya, Faqi kembali menelpon rumah. ART nya ga menemukan berkas yang dimaksud.

Akhirnya Faqi memutuskan pulang ke rumah dulu untuk mencari berkas yang dimaksud dan kembali ke Bandung (karena besok jadwal daftar ulang hari terakhir). Sepanjang jalan ia berdo'a agar bisa ketemu berkas-berkas penting tersebut, karena jalan yang sekarang ia tempuhlah yang akan menjadi jalan pembuka ia bisa menjadi seorang arsitek.

🏵️

Mba Mentari dan Haidar terus mengecek persiapan akhir semua persiapan pernikahan. Memang Mba Mentari adalah kakak yang bisa diandalkan, saat seperti ini bak Hero yang turun dari langit. Untuk baju, makeup bahkan dekorasi semua udah tinggal angkat telepon dan udah bisa ditangani semua.

🏠

Pak Isam tertawa menang di kamarnya sambil memegang Kartu Keluarga serta surat keterangan lulus sementara milik Faqi.

"Hai anak bawang, udah Papi bilang kan kamu harus kuliah bisnis, masih aja melawan. Kamu kira Papi ga tau, kamu ga pernah hadir saat test di universitas luar negeri. Liat aja, akan Papi buat kamu mengikuti kehendak Papi seperti sebuah boneka. Papi memang berjanji sama Mami untuk membebaskan kamu, tapi kamu udah keterlaluan. Kini saatnya kamu nurut sama Papi" seringai Pak Isam bicara sendiri dengan senyum kemenangan kemudian melemparkan berkas milik Faqi ke tempat tidurnya.

"Faqi.... permainan kamu itu udah Papi lakukan saat muda dulu. Makanya Papi ga semudah itu kamu bohongi. Kamulah yang Papi harapkan bisa menjadikan bisnis Papi kedepannya makin berkembang. Dengan kepandaian kamu yang diatas rata-rata, cara bergaul dan pembawaan kamu yang luwes, pasti akan menjadi aset penting kedepannya. Haidar ga bisa seperti kamu, sudah Papi latih sejak kecil pun masih semua serba Papi. Kamu orang yang tepat dengan daya nalar yang baik dan sangat cekatan melakukan apapun. Bersama kita bisa jadi orang paling kaya di negeri ini Faqi.... hahahha. Sekarang kamu masih belum tau rasanya asam manisnya hidup. Tapi kalo udah diposisi yang Papi harapkan, kamu akan sadar kalo Papi ga salah melakukan ini sama kamu" kata Pak Isam bangga.

🌺

Faqi memacu mobilnya dengan kencang, balik ke rumah dan mencari berkas yang dibutuhkan. Karena ga ketemu dia langsung ke kantor polisi untuk membuat laporan kehilangan. Setelah itu dia kembali ke Bandung, berusaha meminta pihak kampus memberikan dispensasi kepadanya.

Faqi memberikan alasan kalo kemarin dia naik kendaraan umum menuju Bandung dan berkas hilang dalam perjalanan.

Pihak kampus menerima berkas dari Faqi dan akan dirapatkan untuk hal ini.

Karena besok pagi Haidar akan menikah, malam ini juga Faqi balik ke Jakarta. Daripada dia bablas ketiduran di Bandung.

Bandung - Jakarta yang biasa ditempuh dalam waktu sekitar dua jam, sepertinya harus mulur karena macet total, akibat ada longsor di tol Cipularang dan mengakibatkan banyak kendaraan yang tertimbun. Proses evakuasi tersendat karena di gerbang pintu tol pun terjadi kebakaran hebat akibat truk tangki bensin menabrak salah satu loket dan langsung timbul percikan api dan melalap habis beberapa loket yang ada.

Faqi terjebak ditengah tol, untungnya dekat rest area, dia tepikan mobilnya dan keluar menuju Musholla. Sudah hampir Maghrib. Rencananya dia akan istirahat dulu sampe jalan bisa dilalui. Setelah sholat Maghrib, perutnya terasa lapar, ia menuju salah satu restoran di rest area. Setelah kenyang, dia kembali ke Musholla buat sholat isya.

Rasa letih, lelah plus kenyang menjadikan tubuhnya Faqi memanggil untuk tidur. Awalnya merebahkan badannya di karpet Musholla agar pinggangnya bisa lurus, tapi ternyata bablas hingga adzan subuh bergema. Sedikit terperanjat, ia langsung bangun menuju kamar mandi buat cuci muka dan gosok gigi. Setelah sholat subuh, ia melanjutkan perjalanan pulang, jalan sudah mulai bisa dilalui tapi masih merayap.

❤️

Waktu menunjukkan pukul delapan pagi, Haidar dan Mba Mentari sudah siap berangkat ke rumah Pamannya Nay. Akad nikah akan dilangsungkan jam sembilan pagi.

Haidar dan Mba Mentari sudah sejak semalam menginap di Hotel dekat lokasi acara. Jarak hotel ke rumah calon mempelai wanita hanya sekitar sepuluh menit.

Nay pun sudah berdandan cantik. Pulasan wajahnya yang simple tapi elegan dipadu dengan tatanan rambut modern dan balutan kebaya modern, membuat banyak orang yang pangling.

Terpopuler

Comments

Nanik Farida

Nanik Farida

baca sampai sini bawaannya deg2 an aja

2022-10-13

1

Muhammad Dimas Prasetyo

Muhammad Dimas Prasetyo

jadi deg deg an ah..

2022-06-04

3

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Ya Allah si Bapak tega amat, SKL disembunyiin 🙈🙈🙈

2022-06-01

4

lihat semua
Episodes
1 Hello 1, Welcome Sunshine
2 Hello 2, This Way
3 Hello 3, Still Going On
4 Hello 4, Feeling
5 Hello 5, Let's together
6 Hello 6, Shock
7 Hello 7, Something's Wrong
8 Hello 8, Beginning
9 Hello 9, Disapointed
10 Hello 10, Unpredictable
11 Hello 11, Sad
12 Hello 12, Arrogant
13 Hello 13, Lost
14 Hello 14, Sorrowful
15 Hello 15, Another story
16 Hello 16, Bad or good news ?
17 Hello 17, My daughter
18 Hello 18, She's my sunshine
19 Hello 19, My life
20 Hello 20, Sachi's day
21 Hello 21, Up and down
22 Hello 22, Straightforward
23 Hello 23, Coming home
24 Hello 24, Destiny
25 Hello 25, Start
26 Hello 26, Slow but sure
27 Hello 27, Conversation
28 Hello 28, Father and son
29 Hello 29, One man can make a difference
30 Hello 30, Memories
31 Hello 31, Proud
32 Hello 32, Always in my mind
33 Hello 33, Annoyed
34 Hello 34, Rama's style
35 Hello 35, Decision
36 Hello 36, Duo
37 Hello 37, You're fired !
38 Hello 38, Big Boss
39 Hello 39, Take a moment
40 Hello 40, Dream
41 Hello 41, You
42 Hello 42, Take a moment (2)
43 Hello 43, Lovely family
44 Hello 44, Thinking
45 Hello 45, Izza and Ceu Lilis
46 # Hello 46, Business have to suffer the lost
47 Hello 47, Two of us
48 Hello 48, Our story
49 Hello 49, New hope
50 Hello 50, Respect
51 Hello 51, After party
52 Hello 52, Sadness
53 Hello 53, Happy
54 Hello 54, Hope
55 Hello 55, Secret
56 Hello 56, Finally
57 Hello 57, Another secret
58 Hello 58, Like Tom and Jerry
59 Hello 59, Interview
60 Hello 60, At Hotel
61 Hello 61, Finally i found you
62 Hello 62, I Will Protect You
63 Hello 63, Start
64 Hello 64, I can't believe it
65 Hello 65, Damn
66 Hello 66, Tired
67 Hello 67, Cooling down
68 Hello 68, Chilling time
69 Hello 69, Meeting to meeting
70 Hello 70, Flow
71 Hello 71, Restless
72 Hello 72, Only you
73 Hello 73, Protect
74 Hello 74, Related to each other
75 Hello 75, You and I
76 Hello 76, Monas
77 Hello 77, Take a little break
78 Hello 78, At Jakarta Fair
79 Hello 79, After "wedding proposal"
80 Hello 80, Thinking about something
81 Hello 81, Bad mood
82 Hello 82, With you
83 Hello 83, One step closer
84 Hello 84, Sad story
85 Hello 85, The deepest pain is unseen by eyes
86 Hello 86, Meet the parent
87 Hello 87, Who?
88 Hello 88, Go to Kudus
89 Hello 89, Admire
90 Hello 90, At Kudus
91 Hello 91, All is well
92 Hello 92, Delightful person
93 Hello 93, Confusion
94 Hello 94, Distance apart
95 Hello 95, Decision
96 Hello 96, Their own story
97 Hello 97, Broken heart
98 Hello 98, Calm
99 Hello 99, Unexpected
100 Hello 100, Comfortable
101 Hello 101, Misunderstanding
102 Hello 102, Undecided
103 Hello 103, I was beside myself
104 Hello 104, Healing
105 Hello 105, Movie teather
106 Hello 106, This night
107 Hello 107, I'm gonna have a family meeting
108 Hello 108, Spend time
109 Hello 109, Sick
110 Hello 110, Surrender
111 Hello 111, Today .. this day
112 Hello 112, Two of us
113 Hello 113, You and me
114 Hello 114, This night
115 Hello 115, At Room
116 Hello 116, This morning
117 Hello 117, Home
118 Hello 118, Refresh
119 Hello 119, Different
120 Hello 120, Appearance
121 Hello 121, Staycation
122 Hello 122, Nervous
123 Hello 123, Funny
124 Hello 124, Something
125 Hello 125, My heart
126 Hello 126, Forever in love
127 Hello 127, Dinner
128 Hello 128, Tired
129 Hello 129, Pillow talk
130 Hello 130, Chocolate
131 Hello 131, Berkah
132 Hello 132, Like marsmellow
133 Hello 133, At Rama's room
134 Hello 134, Ineffable
135 Hello 135, Midlife Crisis
136 Hello 136, At home
137 Hello 137, Past
138 Hello 138, Something
139 Hello 139, The Wedding
140 Hello 140, You complete me
141 Hello 141, Naughty
142 Hello 142, Couple in the room
143 Hello 143, Love addiction
144 Hello 144, Shooting the love arrow
145 Hello 145, Beware
146 Hello 146, Failed
147 Hello 147, Kidnapped
148 Hello 148, Let's pray together
149 Hello 149, Secret
150 Hello 150, Ominous
151 Hello 151, Anguish
152 Hello 152, Angry
153 Hello 153, Slow but sure
154 Hello 154, Become emotional
155 Draft 155, Move on
156 Hello 156, Forgive
157 Hello 157, I’ll be your sun, I’ll shine on you
158 Hello 158, Bad and good news
159 Hello 159, Finally
160 Hello 160, Sweet escape
161 Hello 161, The other part
162 Hello 162, Husband and wife
163 Hello 163, The other story
164 Hello 164, Patience
165 Hello 165, Decision
166 Hello 166, Happy day
167 Hello 167, First sight
168 Hello 168, Chillin together
169 Hello 169, Enjoy the trip
170 Hello 170, Talk
171 Hello 171, Time to show
172 Hello 172, You did it
173 Hello 173, Holiday
174 Hello 174, Full of love
175 Hello 175, Point of view
176 Hello 176, Peace
177 Hello 177, Decision
178 Hello 178, Action and reaction
179 Hello 179, I'am bored
180 Hello 180, Rush
181 Hello 181, Just Izza
182 Hello 182, Love in the air
183 Hello 183, New story
184 Hello 184, High Tension
185 Hello 185, Giving suggestion
186 Hello 186, Keep calm
187 Hello 187, Touching
188 Hello 188, Izza's fans
189 Hello 189, Again
190 Hello 190, Healing
191 Hello 191, Verity
192 Hello 192, Without rain there is no life
193 Hello 193, Talking
194 Hello 194, Still
195 Hello 195, Alhamdulillah
196 Hello 196, Love don't cost a thing
197 Hello 197, Recognize
198 Hello 198, Moment
199 Hello 199, One by one
200 Hello 200, A little problem
201 Hello 201, Husband
202 Hello 202, Special day
203 Hello 203, Alhamdulillah
204 Hello 204, At Hospital
205 Hello 205, New problem
206 Hello 206, Rainbow
207 Hello 207, High Tension Again
208 Hello 208, Ice breaking
209 Hello 209, Boys will be boys
210 Hello 210, Result
211 Hello 211, Realize
212 Hello 212, Fate
213 Hello 213, Slowly but sure
214 Hello 214, Mad
215 Hello 215, Kick
216 Hello 216, The end
Episodes

Updated 216 Episodes

1
Hello 1, Welcome Sunshine
2
Hello 2, This Way
3
Hello 3, Still Going On
4
Hello 4, Feeling
5
Hello 5, Let's together
6
Hello 6, Shock
7
Hello 7, Something's Wrong
8
Hello 8, Beginning
9
Hello 9, Disapointed
10
Hello 10, Unpredictable
11
Hello 11, Sad
12
Hello 12, Arrogant
13
Hello 13, Lost
14
Hello 14, Sorrowful
15
Hello 15, Another story
16
Hello 16, Bad or good news ?
17
Hello 17, My daughter
18
Hello 18, She's my sunshine
19
Hello 19, My life
20
Hello 20, Sachi's day
21
Hello 21, Up and down
22
Hello 22, Straightforward
23
Hello 23, Coming home
24
Hello 24, Destiny
25
Hello 25, Start
26
Hello 26, Slow but sure
27
Hello 27, Conversation
28
Hello 28, Father and son
29
Hello 29, One man can make a difference
30
Hello 30, Memories
31
Hello 31, Proud
32
Hello 32, Always in my mind
33
Hello 33, Annoyed
34
Hello 34, Rama's style
35
Hello 35, Decision
36
Hello 36, Duo
37
Hello 37, You're fired !
38
Hello 38, Big Boss
39
Hello 39, Take a moment
40
Hello 40, Dream
41
Hello 41, You
42
Hello 42, Take a moment (2)
43
Hello 43, Lovely family
44
Hello 44, Thinking
45
Hello 45, Izza and Ceu Lilis
46
# Hello 46, Business have to suffer the lost
47
Hello 47, Two of us
48
Hello 48, Our story
49
Hello 49, New hope
50
Hello 50, Respect
51
Hello 51, After party
52
Hello 52, Sadness
53
Hello 53, Happy
54
Hello 54, Hope
55
Hello 55, Secret
56
Hello 56, Finally
57
Hello 57, Another secret
58
Hello 58, Like Tom and Jerry
59
Hello 59, Interview
60
Hello 60, At Hotel
61
Hello 61, Finally i found you
62
Hello 62, I Will Protect You
63
Hello 63, Start
64
Hello 64, I can't believe it
65
Hello 65, Damn
66
Hello 66, Tired
67
Hello 67, Cooling down
68
Hello 68, Chilling time
69
Hello 69, Meeting to meeting
70
Hello 70, Flow
71
Hello 71, Restless
72
Hello 72, Only you
73
Hello 73, Protect
74
Hello 74, Related to each other
75
Hello 75, You and I
76
Hello 76, Monas
77
Hello 77, Take a little break
78
Hello 78, At Jakarta Fair
79
Hello 79, After "wedding proposal"
80
Hello 80, Thinking about something
81
Hello 81, Bad mood
82
Hello 82, With you
83
Hello 83, One step closer
84
Hello 84, Sad story
85
Hello 85, The deepest pain is unseen by eyes
86
Hello 86, Meet the parent
87
Hello 87, Who?
88
Hello 88, Go to Kudus
89
Hello 89, Admire
90
Hello 90, At Kudus
91
Hello 91, All is well
92
Hello 92, Delightful person
93
Hello 93, Confusion
94
Hello 94, Distance apart
95
Hello 95, Decision
96
Hello 96, Their own story
97
Hello 97, Broken heart
98
Hello 98, Calm
99
Hello 99, Unexpected
100
Hello 100, Comfortable
101
Hello 101, Misunderstanding
102
Hello 102, Undecided
103
Hello 103, I was beside myself
104
Hello 104, Healing
105
Hello 105, Movie teather
106
Hello 106, This night
107
Hello 107, I'm gonna have a family meeting
108
Hello 108, Spend time
109
Hello 109, Sick
110
Hello 110, Surrender
111
Hello 111, Today .. this day
112
Hello 112, Two of us
113
Hello 113, You and me
114
Hello 114, This night
115
Hello 115, At Room
116
Hello 116, This morning
117
Hello 117, Home
118
Hello 118, Refresh
119
Hello 119, Different
120
Hello 120, Appearance
121
Hello 121, Staycation
122
Hello 122, Nervous
123
Hello 123, Funny
124
Hello 124, Something
125
Hello 125, My heart
126
Hello 126, Forever in love
127
Hello 127, Dinner
128
Hello 128, Tired
129
Hello 129, Pillow talk
130
Hello 130, Chocolate
131
Hello 131, Berkah
132
Hello 132, Like marsmellow
133
Hello 133, At Rama's room
134
Hello 134, Ineffable
135
Hello 135, Midlife Crisis
136
Hello 136, At home
137
Hello 137, Past
138
Hello 138, Something
139
Hello 139, The Wedding
140
Hello 140, You complete me
141
Hello 141, Naughty
142
Hello 142, Couple in the room
143
Hello 143, Love addiction
144
Hello 144, Shooting the love arrow
145
Hello 145, Beware
146
Hello 146, Failed
147
Hello 147, Kidnapped
148
Hello 148, Let's pray together
149
Hello 149, Secret
150
Hello 150, Ominous
151
Hello 151, Anguish
152
Hello 152, Angry
153
Hello 153, Slow but sure
154
Hello 154, Become emotional
155
Draft 155, Move on
156
Hello 156, Forgive
157
Hello 157, I’ll be your sun, I’ll shine on you
158
Hello 158, Bad and good news
159
Hello 159, Finally
160
Hello 160, Sweet escape
161
Hello 161, The other part
162
Hello 162, Husband and wife
163
Hello 163, The other story
164
Hello 164, Patience
165
Hello 165, Decision
166
Hello 166, Happy day
167
Hello 167, First sight
168
Hello 168, Chillin together
169
Hello 169, Enjoy the trip
170
Hello 170, Talk
171
Hello 171, Time to show
172
Hello 172, You did it
173
Hello 173, Holiday
174
Hello 174, Full of love
175
Hello 175, Point of view
176
Hello 176, Peace
177
Hello 177, Decision
178
Hello 178, Action and reaction
179
Hello 179, I'am bored
180
Hello 180, Rush
181
Hello 181, Just Izza
182
Hello 182, Love in the air
183
Hello 183, New story
184
Hello 184, High Tension
185
Hello 185, Giving suggestion
186
Hello 186, Keep calm
187
Hello 187, Touching
188
Hello 188, Izza's fans
189
Hello 189, Again
190
Hello 190, Healing
191
Hello 191, Verity
192
Hello 192, Without rain there is no life
193
Hello 193, Talking
194
Hello 194, Still
195
Hello 195, Alhamdulillah
196
Hello 196, Love don't cost a thing
197
Hello 197, Recognize
198
Hello 198, Moment
199
Hello 199, One by one
200
Hello 200, A little problem
201
Hello 201, Husband
202
Hello 202, Special day
203
Hello 203, Alhamdulillah
204
Hello 204, At Hospital
205
Hello 205, New problem
206
Hello 206, Rainbow
207
Hello 207, High Tension Again
208
Hello 208, Ice breaking
209
Hello 209, Boys will be boys
210
Hello 210, Result
211
Hello 211, Realize
212
Hello 212, Fate
213
Hello 213, Slowly but sure
214
Hello 214, Mad
215
Hello 215, Kick
216
Hello 216, The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!