"...Aku tidak bisa mati?"
[Apa kau bodoh! Jika kau tidak bisa mati, coba kau tusukkan aku sekali lagi ke dadamu itu, sialan. Mari kita lihat apa kau bisa bangkit lagi atau mati seperti badut.]
"Eh? Bukan ya, terus apa?"
[Itu karena skill unik milikku, "Reset". Skill itu bisa membuat pemegang pedang suci seperti abadi. Karena setiap kau mati, HP milikmu pasti akan menjadi 0%, dan itu akan direset menjadi 1%.]
[Seperti yang kukatakan, skill "Reset" sudah seperti skill yang hanya bisa dimiliki para dewa. Karena meskipun kau mendapat luka fatal dan mati, kau bisa hidup lagi setelah beberapa saat setelah skill itu aktif.]
"Jadi, aku menjadi dewa?"
[Seberapa parah kebodohanmu itu?!]
Kouta mengecat bilah pedang suci dengan darahnya yang berwarna hitam tadi. Itu karena dia kesal disebut bodoh oleh sebuah benda mati seperti itu yang seperti mengolok-oloknya.
"Aku akan menambahkan buff untukmu, jadi ambillah sebanyak-banyaknya dan tidak perlu berterima kasih padaku."
[Hentikan! Itu bukan buff! itu debuff racun, sialan!]
Setelah berhasil lolos dari kematian, Kouta lalu berjalan menuju kota yang disebut oleh pedang suci yang berada di timur dari tempatnya saat ini.
Dia berjalan menyusuri hutan dan menghindari pertarungan yang tidak perlu dengan monster. Prioritas pertama Kouta adalah untuk mencapai kota terlebih dahulu.
Persediaan makanan dan minuman yang dia punya sudah tinggal sedikit. Itulah sebabnya Kouta harus sampai dikota. Awal perjalanan terlihat baik-baik saja, tapi tiba-tiba terdengar suara ledakan yang cukup besar.
*Duarrr...."
Kouta kaget dan langsung melompat bersembunyi diatas pohon. Dia melihat arah ledakan itu dan melihat sebuah asap yang membumbung tinggi di langit.
"Asap apa itu?"
[Apa kau ingin mencari masalah lagi?]
"Aku hanya bertanya rongsokan."
[Makin lama mulutmu tajam juga.]
Setelah obrolan pendek dengan pedang suci, dia memutuskan untuk menghampiri arah ledakan itu. Pedang suci juga tidak bisa berbuat apa-apa jika itu kemauan Kouta sendiri.
****
Sesampainya di tempat ledakan, Kouta masih waspada dan bersembunyi di atas pohon untuk mengamati situasi. Setelah asap dari ledakan itu menghilang, nampak samar-samar dua sosok hitam seperti manusia terlihat di tengah asap itu. Dia lalu bersiaga untuk kemungkinan terburuk akan pertarungan.
Setelah asap menghilang sepenuhnya, ternyata sosok itu adalah dua orang gadis dengan pakaian yang berwarna hijau daun, dan dilihat dari ciri-cirinya, mereka bukan manusia melainkan Elf.
Elf adalah ras yang lebih unggul dari manusia. Mereka mempunyai telinga yang agak panjang dengan ciri khas rambut berwarna hijau. Dan umur mereka sangat panjang hingga mencapai ribuan tahun.
Tapi dua gadis yang didepan Kouta hanya memiliki telinga panjang dan rambutnya berwarna biru dan satunya berwarna merah. Itu tidak seperti ciri-ciri seorang elf.
(Hei pedang iblis-Ku! Apa mereka elf?)
[Sepertinya mereka elf tapi... eh, panggil aku pedang suci sialan.]
(Baiklah, pedang SUCI-KU! Katakan padaku siapa mereka sebenarnya?)
[Jangan ditekankan dibagian itu! Haa, sudahlah. Mereka sebenarnya lebih ke Half-Elf, tapi darah yang mengalir di tubuh mereka adalah darah murni Elf. Jadi aku tidak tahu siapa mereka sebenarnya.]
(Katakan saja kau tidak tahu! Pakai ngomong panjang lebar gak jelas gitu.)
Kouta memukul pedang suci berulang kali dengan tangannya. Dia lalu tersentak dengan hawa keberadaan dari arah depan dua elf itu. Setelah dia perhatikan lagi, seekor monster yang cukup agresif terlihat.
(Bahkan sebelum aku menggunakan skill, dilihat dari manapun monster itu sedang kesal dan marah. Itu cukup membuatnya menyerang dengan agresif.)
_____________________________________
Ras : Black Pig
Level : 40
Bahaya : Bencana Rank (C)
Skill : Earth Shock (C) | Durability (E) | Fire Barrier (C) | Physical Edurance (F)
Atribut : HP (C) | Mana (F) | STR (D) | INT (C) | AGI (D) | DEX (E) | LUK (F)
Kelemahan : Kepala
_____________________________________
(Hmm? Level 40, ya. Cukup mudah dibandingkan dengan sebelumnya.)
[Meskipun levelnya rendah, tapi skill "Earth Shock" itu cukup menyebalkan.]
(Memangnya kenapa?)
[Jika kau mendekat dan dia menggunakan skill itu, kau akan diam kaku untuk beberapa detik. Dan dibeberapa detik itu dia akan menggunakan kekuatan penuhnya untuk mengalahkanmu.]
(Menyeramkan. Tapi, bagaimana dengan dua elf itu?)
[Lihat saja sendiri dengan skillmu, kau pasti akan mengerti kenapa mereka bisa bertahan dari serangan monster itu selama ini.]
(Hmm...)
_____________________________________
Nama : Yona Ard Twistar
Job : Spear Hero
Level : 25 (?/?)
Class : Calamity Queen (?)
Skill : Eye of Domination (?) | Short Spear (D)
Atribut : HP (C) | Mana (B) | STR (B) | INT (E) | AGI (B) | DEX (S) | LUK (SS)
_____________________________________
_____________________________________
Nama : Yuna Ard Angelic
Job : Sage Wizard
Level : 21 (?/?)
Class : Support Saint (?)
Skill : Ignition of God (?) | Water Dragon (?) | Heal (D) Fire Ball (E) | Ice Spear (E) | Wind Cutter (E) | Earth Barrier (E) | Light Javelin (E) | Dark Summon (E) | Lightning Thunder (E) | Storage (E) | Rainbow Judgment (E)
Atribut : HP (D) | Mana (SS) | STR (D) | INT (C) | AGI (D) | DEX (C) | LUK (SSS)
_____________________________________
(Hei, yang bernama Yona itu lumayan mengejutkanku. Tapi yang satunya itu apa-apaan sialan! Statusnya error kah? Jumlah skillnya bahkan melampui skillku yang sudah level 32.)
[Seperti yang kau lihat, job dan kelasnya saja bisa dibilang sangat curang, dan itu melampui statusku sebagai pedang suci, sialan. Dua rival telah muncul!)
Kouta dan pedang suci terkejut bukan main, pasalnya dua gadis elf yang ada didepannya adalah seorang yang bisa disebut jenius dan monster disaat bersamaan.
(Tunggu, tapi kenapa mereka kewalahan melawan keroco seperti itu?)
[Yah, hanya ada dua kemungkinan. Antara mereka belum membangkitkan kekuatan mereka yang sebenarnya atau mereka tidak tahu tentang potensi dari mereka sendiri.]
(Apakah begitu?)
Kouta bertanya dengan tersenyum dengan mengerikan dan itu membuat pedang suci merasakan sesuatu seperti de javu dan membuatnya merinding bahkan sebagai pedang.
[U-untuk memastikan saja. Apa kau akan menjadikan mereka rekanmu?]
(Kalau iya kenapa?)
[T-tidak apa-apa aku hanya bertanya.]
[Sial. Dua gadis polos itu sudah menjadi target binatang baj*ngan ini. Mereka dalam bahaya, aku harus melakukan sesuatu.]
(Hei! Aku mendengarmu.)
[H-hehehe. Bercanda, Tehee~]
Kouta lalu turun dari pohon, menggali sebuah lubang, dan mengubur pedang suci sampai hanya terlihat gagangnya di atas tanah, bilahnya sepenuhnya masuk ke dalam tanah.
[Hmmh....hmhmhm....]
(Selesai. Selanjutnya, hehehe.)
Setelah dia selesai mengubur pedang suci, Kouta membersihkan sisa tanah ditangannya dengan ditepuk, lalu dia menggosok tangannya sambil melihat dua gadis itu bertarung.
[Maafkan aku dua gadis kecil, aku tidak bisa menyelamatkanmu dari binatang ini.]
Kouta menyerigai dengan senyuman sedangkan pedang suci berdoa atas keselamatan dua gadis elf itu. Mereka berdua memang memiliki sifat yang berbeda.
"Kakak, apa yang harus kita lakukan untuk mengalahkannya?"
"Kakak tidak tahu, yang penting kita harus bekerja sama untuk mengalahkan monster ini, Yuna."
"Baik, kak Yona."
Yona merapal mantra "Heal" pada Yuna yang sedang terluka akibat serangan monster itu. Mereka berdua terdesak karena HP milik Yona dan Mana milik Yuna sudah hampir mencapai batas.
"Apa yang harus kulakukan di saat seperti ini." Yuna bergumam dalam hatinya, mencoba memikirkan cara untuk mengalahkan monster itu dan keluar dari situasi yang berbahaya.
...
*Bersambung...
*Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Queen Fujimiya
jangan stop up terus
2022-06-13
1
Author yang kece dong
Kak aku mampir 🙏
2022-05-27
1