Pedang Suci mulai bergumam sendiri, mengklaim dirinya pedang suci sebelum dia melihat penampilannya sekarang. Kouta hanya bisa menghela napas melihatnya dan bergumam.
(Nah, itu tidak ada hubungannya denganku lagi. Mari kita lepaskan dirimu dariku dan segera pergi dari sini secepatnya.)
[Eh!? Tunggu sebentar! Apa kau benar-benar ingin membuangku!?]
Pedang Suci mengeluarkan suara bingung. Dia mendengar suara hati Kouta dengan sangat jelas. Bahwa dirinya akan meninggalkannya di sana dan segera pergi.
(Bukankah sudah jelas. Mengapa aku harus membawamu yang statusnya saja sudah tampak seperti iblis dan membawamu kemana-mana.)
[Kejamnya nih orang!!]
Dan juga, Kouta sama sekali tidak ingin menjadi pahlawan. Gambaran pahlawan dari apa yang dia katakan dan dari buku novel yang dia baca, itu jelas jauh dari sifatnya. Hal-hal merepotkan seperti itu, tidak mungkin bisa dia lakukan.
(Aku tidak akan bisa menjadi apa yang orang-orang sebut sebagai pahlawan, sejak mereka memperlakukanku sebagai barang.)
[Tidak, kau bisa! Karena, kaulah orang pertama yang cocok dengan Pedang Suci untuk pertama kalinya sejak ratusan tahun! Karena Pedang Suci adalah senjata super yang hanya dapat digunakan oleh seseorang yang memiliki hati yang murni!]
(Yah, aku mengerti bahwa aku memang berhati murni dan jujur. Itu sebelum aku datang kesini, tapi sekarang... mungkin sama saja dan tidak berbeda.)
[Eh? A-aku ragu tentang itu....]
Kouta mengerti mengapa Pedang Suci memujinya. Itu karena memang jarang ada pria yang sepertinya. Namun, meski begitu dia tidak ingin hal-hal yang merepotkan terus berdatangan padanya.
Kouta memutuskan untuk mencari pedang suci lainnya yang tidak bisa bicara dan cocok dengannya untuk membalas dendam pada pendeta busuk itu dan semua orang yang pernah meremehkannya.
Oleh karena itu, pedang suci yang bisa bicara seolah-olah menarik bencana besar secara tidak terduga yang akan terus menjadi penghambatnya. Jadi, Kouta tidak membutuhkannya.
(Apa aku tancapkan lagi di batu itu, ya.)
[S-setelah menggunakanku, apa kau akan meninggalkanku seperti itu!?]
(Jangan katakan itu dengan cara yang aneh, kuhancurin juga kau lama-lama.)
Jika ada orang di sekitarnya, Kouta pasti akan disalahpahami dengan cara yang buruk. Harusnya tidak ada masalah karena tidak ada manusia, bahkan monster juga takut setelah pancaran energi tadi keluar.
[Ah, tidak apa-apa. Hanya orang terpilih yang bisa mendengarku. Daripada itu, apa kau benar-benar ingin membuangku? Sungguh? Tidak mungkin. Kau masih membutuhkanku untuk keluar dari hutan ini... blablabla]
Bersama dengan informasi tidak penting, Pedang Suci mulai mengoceh tidak jelas. Kouta seperti tahu mengapa pedang ini ditinggalkan. Cerewet dan juga berisik, sifat pedang suci itu benar-benar menjengkelkan.
(Cih, hentikan. Itu mengganggu. Jika kau membuat keributan sebanyak itu ketika aku mencoba melemparmu, maka itu tidak bisa dihindari.)
Kekesalan Kouta menumpuk karena berbagai hal yang telah dia lewati dari diculik, dibuang, menjadi mangsa monster ganas, dan sekarang mendengar omong kosong dari pedang yang bisa berbicara
Kouta memutuskan akan melakukan sesuatu tentang itu. Dia menancapkan Pedang Suci ke tanah. Lalu, mendorong pedang dan mengulangi hal itu terus seperti sedang menggali tanah.
[Eh? Apa yang sedang kau lakukan? Jangan bilang, menguburku hidup-hidup?]
(Pedang Suci, kau memang pandai menebak. Kau sangat berisik, jadi aku akan menguburmu di tanah. Atau lebih tepatnya, dari awal kau adalah benda mati, jadi kau tidak bisa mati meskipun terkubur hidup-hidup.)
[Me-Membunuh Pedang Suci! Mengubur penyelamatmu di tanah yang dingin, apa kau ini punya hati!? Juga, kau menggunakanku untuk menggali lubang!!]
(Kau pedang suci, bukan? Kau tidak akan mati semudah itu. Kau bisa bertahan di sini selama ratusan tahun, terkubur di dalam tanah juga bukan ide yang buruk.)
[Se-seseorang tolong akuuuu!!]
Pedang itu menjerit minta tolong dengan suara keras, tapi didalam hutan yang besar dan sepi, tidak ada satu orang pun yang akan menolongnya, bahkan mendengar suaranya saja tidak akan pernah bisa.
(Ha! Bukankah kau mengatakan bahwa hanya orang terpilih yang dapat mendengar suaramu. Kau akan terkubur sendirian di tanah yang dingin mulai sekarang. Rukun dengan cacing-cacing di tanah, oke.)
[Tidaaaaaaaaaaak!!]
Kouta dengan suka ria menggali lubang menggunakan Pedang Suci yang berteriak seperti wanita. Dengan wajah puas dia terus menggali lubang, lalu tiba-tiba....
"Drap..."
Samar-samar Kouta mendengar suara langkah kaki sedang menuju ke arahnya. Dia lalu reflek membawa pedang suci itu ikut dengannya dan memanjat ke atas pohon karena luka dikakinya tiba-tiba sudah sembuh saat naik level.
Punggung Kouta berkeringat dingin hanya dengan aura yang dipancarkan. Tubuh dari sesuatu yang mendatanginya tiga kali lebih besar dari Serigala Petir Biru, dan ditutupi oleh bulu hitam pekat yang membuatnya terlihat seperti malaikat maut.
Kouta memanjat lebih tinggi ke atas pohon dengan harapan tidak akan ditemukan oleh monster itu. Dia mencoba untuk melihat status milik monster itu secara diam-diam dari atas.
_____________________________________
Ras : Hell Grizzly Bear
Level : 72
Bahaya : Bencana Rank (S)
Skill : Bear Claw (S) | Physical Release (A) | Fire Resistence (A) | Fear (A) | Magic Defense (B) | Age Teror (B) | Spinning Wind (C)
Atribut : HP (S) | Mana (F) | STR (A) | INT (D) | AGI (C) | DEX (D) | LUK (C)
Kelemahan : Lutut kaki, kepala belakang
_____________________________________
Namun, itu memiliki dua keterampilan yang terdengar kuat, Cakar Beruang (Bear Claw) dan Physical Release (Rilis Kekuatan). Untuk beberapa alasan, Kouta cemburu pada skill yang terlihat Over Power itu.
Dia pikir monster ini adalah otok kosong karena dua statistik rendah (Mana) dan (INT), tapi kekuatannya bukan lelucon, dan ada perbedaan level yang cukup besar di antara mereka berdua melihat dari postur tubuhnya saja.
(Sial, hutan ini benar-benar tempat yang menakutkan saat aku melihatnya dengan teliti.)
[Ha! Sudah kuduga, kau akan membutuhkanku jika ingin keluar dari hutan ini hidup-hidup!]
(Berisik. Diamlah.)
Kouta tidak lagi punya harapan untuk keluar dari hutan, bahkan bisa lolos dari monster sekuat itu, setelah selesai membunuh monster serigala. Kouta masih terus mengatakan dalam hatinya ingin membalas dendam pada orang tua brengsek kuil itu.
(Tidak, itu bahkan bukan pertanyaan, aku pasti akan membalas dendam! aku telah memutuskan, aku akan selamat dari tempat yang mengerikan ini dan melarikan diri, kemudian membalas dendam!)
Beruang Grizzly Neraka melahap tujuh serigala bulan merah yang mati dalam waktu sekitar 10 menit yang lalu. Dia memiliki nafsu makan yang besar jika dilihat dari tubuhnya yang besar.
Kouta juga pernah mendengar beruang melahap mangsa mereka sebelum hibernasi, tetapi apakah itu sebenarnya cukup untuk mengatakan bahwa itulah yang dipersiapkan dalam musim dingin.
(Bagaimanapun, apakah Beruang Grizzly Neraka puas dengan ketujuh serigala bulan merah itu atau tidak.)
Beruang itu berkeliaran sebentar dan pergi ke tempat lain setelah memakan tujuh serigala bulan merah yang dibunuh Kouta. Menghela napas, Kouta merasa nyawanya sedang berada diujung tanduk.
(Fiuh, aku selamat.)
Kouta tidak berpikir itu adalah lawan yang bisa dia kalahkan bahkan jika dia meneriakkan nama pedang suci berulang kali. Dia tidak tahu apakah dia bisa menghilangkannya dengan gabungan kekuatan mereka berdua.
Bagaimanapun juga, Kouta bergegas turun dari pohon besar itu, ingin pergi dari sana secepat mungkin, sebelum beruang itu kembali dan merasakan kehadirannya.
...
*Bersambung.....
*Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments