Episode 10 : Pedang Suci

[Ya ampun, bagaimanapun sudah lama sekali aku tidak menemukan seseorang yang bisa berbicara denganku. Sebaliknya, ini pertama kalinya setelah aku menjadi ‘aku’. Aku senang."

"Oh, begitukah."

Kouta tidak tahu apa yang dikatakan pedang itu. Tapi Kouta terus berusaha untuk menghindari kontak terus menerus dengan pedang itu. Dia akan kesal jika Kouta mengatakannya seperti itu, jadi dia tidak akan mengatakannya dengan lantang.

[Hei hei, seperti apa dunia di luar sekarang?]

(...Nih pedang berisik banget. Pengen banget kupukul pakai batu.)

"Entahlah. Aku baru saja tiba disini, jadi aku tidak terlalu tahu.”

Kouta membuat kata-kata itu cukup keruh. Dia juga tidak berbohong. Tidak mungkin Kouta, yang baru sampai di dunia ini langsung dibuang karena hanya memiliki kelas rank terendah, akan memahami situasi dunia saat ini.

[Begitukah.... Eh, lalu kenapa kau datang ke sini?]

(Bukannya aku ingin datang ke sini. Itu karena aku dibuang ketempat ini satu hari yang lalu, juga dikejar oleh serigala itu cukup merepotkan.)

“Tidak, aku dikejar oleh monster.”

[Eh!? Itu pasti sulit!]

(Ya, itu sulit. Jadi, bisakah kau segara menyembuhkan kakiku?)

[Hmm... coba lihat. Oke, aku punya ide bagus!]

Mereka yang mengatakan hal-hal seperti itu, biasanya mereka tidak menemukan hal-hal yang hebat. Dan Kouta merasakan hawa dingin menusuk punggungnya padahal sinar matahari cukup terasa panas saat dia berada di tempat aneh itu.

(Aku punya firasat buruk tentang ini.)

[Kau, tarik aku dan bertarunglah!]

"Ha...?"

(Sudah kuduga. Pedang ini, apa yang dia katakan. Aku menarikmu keluar, yang statusnya saja masih tanda tanya saat skill mata kebenaranku sudah superior?!)

“Aku berterima kasih atas tawaran itu, tapi aku tidak bisa melakukan itu. Maksudku, aku hanya seorang amatir yang tidak tahu cara bertarung, bahkan memegang pedang. Bahkan kelas milikku tidak berguna dipertarungan.”

Sama halnya dengan senjata lainnya. Kouta tidak mungkin cocok untuk melawan musuh menggunakan pedang, tapi musuh tidak hanya sendirian. Ada banyak dari mereka dan biasanya mereka juga sering berkelompok.

Dengan kata lain, rencana terbaik Kouta sekarang adalah mendapatkan benda mati ini untuk memulihkan kakinya dan menjauh dari tempat ini dan pedang itu secepat mungkin.

(Cepatlah, dasar monster.)

[Apa, yakinlah! Aku akan mengontrol tubuhmu!]

“Haah?”

[Meskipun aku terlihat seperti ini, aku telah melewati medan perang berkali-kali. Aku tidak tahu monster apa itu, tapi jika aku melakukannya, itu tidak ada apa-apanya untukku.]

(Hal bodoh apa yang dikatakan si idiot ini? Apa ada orang yang akan berkata [Ya, tolong jaga aku.] Dan menerima tawaran seperti itu?)

(Pedang yang memanipulasi orang? Itu benar-benar pedang terkutuk. Hal semacam itu bukanlah sesuatu untuk bebas dipegang oleh manusia.)

“Tidak, aku akan menahan diri--”

Saat Kouta mencoba menolak....

“Grrr...!"

"Apa...?"

Kouta mendengar suara dari serigala yang pernah dia dengar saat dia melawannya kemarin malam. Ternyata mereka memanggil kawannya lagi untuk menyerang Kouta.

(Sial! Mereka mencium bauku dan sampai menemukan tempat ini...!?)

[Huuh? Bukankah monster itu mendekat? Nah, tidak ada pilihan selain bertarung, kan....]

“K-kau...!”

Pedang itu tidak punya wajah, jadi Kouta tidak bisa membaca ekspresinya, tapi dari nadanya dia sepertinya menikmatinya. Itu membuat Kouta merasa ada yang aneh dengan situasi yang dia alami saat ini.

(Ada yang aneh dengan situasi ini! Apa aku perlu melihatnya menggunakan skillku, ya?)

Kouta lalu memutuskan untuk mencoba menggunakan Mata Kebenaran (Eye of Truth) pada luka dikakinya. Dan hasilnya cukup mengejutkannya, hasil yang dia peroleh adalah...

[Sayatan cakar ⇒ Kamu terkena serangan dari cakar serigala dan itu mudah untuk disembuhkan, mungkin!]

(Status sialan ini!)

[Racun beku ⇒ Kamu terkena racun yang membekukan pemulihan dari organ tubuh untuk beberapa saat, jadi bertahanlah dan jangan mati!]

"!?"

(Apa maksudnya ini? Apa mungkin... dia yang memberikan racun ini padaku saat aku tertidur. Benar. Sebelum aku pingsan, aku seperti mendengar sesuatu. Mengetahui itu, dia membuat penawaran seperti itu...)

“Sungguh, bukankah kau adalah pedang terkutuk...!”

[Kau, kasar sekali. Aku ini pedang suci loh.]

(Pedang suci pantatku. Kau memberikan aku racun beku ini dan memanfaatkanku. Sialan kau, t-tapi, apa yang harus kulakukan? Jika aku pergi begitu saja, mereka akan mengejar dan menemukanku lagi...)

Sepertinya kaki Kouta akan butuh waktu lama untuk sembuh, dia juga tidak mungkin untuk lari. Tapi, dia tidak ingin mengambil pedang suci gadungan yang telah menjebaknya ini dan bertarung.

Bagi Kouta yang memiliki sedikit pengalaman bertarung, dia akan dihabisi bahkan jika dia memegang senjata dan musuh yang harus dihadapinya lebih dari lima dan mereka berkelompok.

(Juga, aku tidak ingin memegang sesuatu yang mengatakan hal-hal mengganggu seperti akan memanipulasi tubuhku. Itu Menjijikkan.)

"Sial! Apa yang harus aku lakukan...!!"

“Awoooo... Grrr!!"

[Ahh, mereka menemukanmu.]

"Apa!?"

Saat Kouta mengangkat matanya, serigala yang berjumlah 7 ekor dengan riang berlari ke arahnya. Air liur menetes dari mulutnya, dan mata mereka yang bersinar seperti menatap makanan.

(Sial! Mereka menemukanku! Dan juga bisa kau sembunyikan rasa laparmu itu dari wajahmu!)

"Tidak ada waktu tersisa. Aku dipaksa untuk membuat keputusan ini."

[Apa~, jangan khawatir. Satu-satunya saat aku mengontrolmu adalah saat bertarung dan melakukan perbuatan baik. Yah, saat kau melakukan sesuatu yang tidak seperti pahlawan, aku akan memberikan segalanya untuk menolaknya.]

"Orang ini...! Dia terus meningkatkan kondisinya...!!"

(Saat melakukan tugas pahlawan? Tidak mungkin aku melakukan itu!!)

Kouta lalu mencerna kembali keputusannya. Saat dia mengambil pedang ini, bukankah dia akan sepenuhnya terkendali dan kemudian dia bukanlah dia lagi?

Kouta merasa seperti dia telah melihat cerita menakutkan itu di novel yang dia beli waktu musim dingin waktu di dunianya. Dimana protagonis dikendalikan pedang iblis yang dia temukan di salah satu gua.

(A-apa yang harus kulakukan!?)

(Melarikan diri dengan sekuat tenaga, atau mengambil risiko tubuhku dimanipulasi oleh pedang suci palsu!?)

Karena tidak ada pilihan lain. Dengan berat hati, sambil setengah menangis, Kouta meraih gagang pedang suci yang memproklamirkan diri, dan perlahan mencoba mencabutnya.

[Oh, apa kau akhirnya ingin menggunakanku? Aku senang.]

“Ya, walaupun aku sangat enggan!” Kouta mengatakan itu dan mencoba mencabut si pedang, tapi Itu bahkan tidak bergeming saat dia mencabutnya.

“Oi! Kau menipuku!?“

[Tidak, tidak, bukan itu. Sebaliknya, sifat sihirmu atribut hitam bukan. Apa itu sifat sihir aslimu?]

“Jangan tanya masalah sepele seperti itu!”

(Apakah itu ada hubungannya dengan job (Revenge Black Hero) yang diberikan dewa waktu itu, namanya... entahlah aku tidak tau namanya!)

[Ya, itu mudah. Kita hanya perlu saling memberi nama. Siapa namamu?]

“Kouta!!”

(Aku tidak ingin memberi tahu namaku pada keberadaan yang tidak diketahui ini, tapi sekarang Tidak ada pilihan lain.)

Saat Kouta memberi tahu namanya, dia merasa seperti perasaan hangat masuk kedalam tubuhnya secara perlahan. Itu memberikan perasaan yang cukup tidak mengenakkan baginya.

(Ini hangat! P-Pedang ini...! Apa dia melakukan sesuatu yang aneh lagi padaku...!?)

[Baiklah, Kouta. Mulai sekarang, mari lakukan apa yang benar bersama. Namaku--]

(Aku sudah mengetahui namamu. Jadi kau tidak perlu memperkenalkan dirimu!)

Kouta sepertinya mulai memahami cara untuk menarik pedang yang ada didepannya itu. Ternyata memanggil nama dari pedang itu akan membuat segel pedang itu perlahan menghilang.

...

*Bersambung.....

*Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Terpopuler

Comments

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

... Mc nya masih terlalu naif, Padahal udah tau di hianati masih aja naif seperti biasanya

2023-01-25

2

Tokisaki Muyotsu

Tokisaki Muyotsu

langsung dapet rekan aja nih ceritanya

2022-06-24

2

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Kak ijin mampir ya 🤗

2022-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pemanggilan Pahlawan
2 Bab 2 : Pelelangan Pahlawan
3 Episode 3 : Awal Balas Dendam
4 Episode 4 : Mempelajari Skill
5 Episode 5 : Pertarungan Pertama
6 Episode 6 : Pemulihan Diri
7 Episode 7 : Pertarungan Kedua
8 Episode 8 : Kelelahan Total
9 Episode 9 : Sebilah Pedang Berbicara
10 Episode 10 : Pedang Suci
11 Episode 11 : Perubahan Pedang Suci
12 Episode 12 : Pedang Iblis
13 Episode 13 : Kekuatan Pedang Iblis
14 Episode 14 : Mencari Jalan Keluar
15 Episode 15 : Bawahan Raja Iblis
16 Episode 16 : Kebangkitan Kembali
17 Episode 17 : Dua Gadis Elf
18 Episode 18 : Aksi Penyelamatan
19 Episode 19 : Pertukaran Informasi
20 Episode 20 : Dua Teman Sekelas
21 Ch. 21 - Awal Petualang Rank F
22 Ch. 22 - Sosok Perempuan Misterius
23 Ch. 23 - Sumpah Seorang Gadis
24 Ch. 24 - Keanehan Hutan & Monster
25 Ch. 25 - Awal Adanya Kekuatan
26 Ch. 26 - Pelatihan Kerjasama Tim
27 Ch. 27 - Ikatan Hati Para Petualang
28 Ch. 28 - Penyamaran Seorang Iblis
29 Ch. 29 - Ikatan Pertemanan Memudar
30 Ch. 30 - Pertemuan Teman & Musuh
31 Ch. 31 - Pewaris & Pemberi Warisan
32 Ch. 32 - Ingatan Berbeda & Keputusan Dewa
33 Ch. 33 - Penyelamatan Mia & Warga Kota Wugu
34 Ch. 34 - Bebasnya Ratu Vampire
35 Ch. 35 - Pertemuan Kouta & Ratu Vampire
36 Ch. 36 - Kemunculan Seekor Naga
37 Ch. 37 - Kabur Mencari Kekuatan
38 Ch. 38 - Perjalanan 3 Hari Menuju Kota
39 Ch. 39 - Naga dan Pahlawan Pertama [Fix]
40 Ch. 40 - Refleksi Doppelganger
41 Ch. 41 - Terjebak Ilusi Dalam Realiti
42 Ch. 42 - Dekapan Mimpi & Ingatan
43 Ch. 43 - Catatan Kebenaran Sejarah
44 Ch. 44 - Hubungan Minagawa & Dungeon Outsir
45 Ch. 45 - Expandelion & Makam 8 Raja Elemen
46 Ch. 46 - Pintu 3 Raja dan Rahasia Ratu Viona
47 Ch. 47 - Identitas Asli Yona & Yuna
48 Ch. 48 - Spirit 2 Gadis & Ancaman
49 Ch. 49 - Yona Dalam Masalah
50 Ch. 50 - Perubahan Dewa Kouta & Daimon
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 : Pemanggilan Pahlawan
2
Bab 2 : Pelelangan Pahlawan
3
Episode 3 : Awal Balas Dendam
4
Episode 4 : Mempelajari Skill
5
Episode 5 : Pertarungan Pertama
6
Episode 6 : Pemulihan Diri
7
Episode 7 : Pertarungan Kedua
8
Episode 8 : Kelelahan Total
9
Episode 9 : Sebilah Pedang Berbicara
10
Episode 10 : Pedang Suci
11
Episode 11 : Perubahan Pedang Suci
12
Episode 12 : Pedang Iblis
13
Episode 13 : Kekuatan Pedang Iblis
14
Episode 14 : Mencari Jalan Keluar
15
Episode 15 : Bawahan Raja Iblis
16
Episode 16 : Kebangkitan Kembali
17
Episode 17 : Dua Gadis Elf
18
Episode 18 : Aksi Penyelamatan
19
Episode 19 : Pertukaran Informasi
20
Episode 20 : Dua Teman Sekelas
21
Ch. 21 - Awal Petualang Rank F
22
Ch. 22 - Sosok Perempuan Misterius
23
Ch. 23 - Sumpah Seorang Gadis
24
Ch. 24 - Keanehan Hutan & Monster
25
Ch. 25 - Awal Adanya Kekuatan
26
Ch. 26 - Pelatihan Kerjasama Tim
27
Ch. 27 - Ikatan Hati Para Petualang
28
Ch. 28 - Penyamaran Seorang Iblis
29
Ch. 29 - Ikatan Pertemanan Memudar
30
Ch. 30 - Pertemuan Teman & Musuh
31
Ch. 31 - Pewaris & Pemberi Warisan
32
Ch. 32 - Ingatan Berbeda & Keputusan Dewa
33
Ch. 33 - Penyelamatan Mia & Warga Kota Wugu
34
Ch. 34 - Bebasnya Ratu Vampire
35
Ch. 35 - Pertemuan Kouta & Ratu Vampire
36
Ch. 36 - Kemunculan Seekor Naga
37
Ch. 37 - Kabur Mencari Kekuatan
38
Ch. 38 - Perjalanan 3 Hari Menuju Kota
39
Ch. 39 - Naga dan Pahlawan Pertama [Fix]
40
Ch. 40 - Refleksi Doppelganger
41
Ch. 41 - Terjebak Ilusi Dalam Realiti
42
Ch. 42 - Dekapan Mimpi & Ingatan
43
Ch. 43 - Catatan Kebenaran Sejarah
44
Ch. 44 - Hubungan Minagawa & Dungeon Outsir
45
Ch. 45 - Expandelion & Makam 8 Raja Elemen
46
Ch. 46 - Pintu 3 Raja dan Rahasia Ratu Viona
47
Ch. 47 - Identitas Asli Yona & Yuna
48
Ch. 48 - Spirit 2 Gadis & Ancaman
49
Ch. 49 - Yona Dalam Masalah
50
Ch. 50 - Perubahan Dewa Kouta & Daimon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!