Hembusan angin sepoi-sepoi membuat tidur seseorang akan lebih nyenyak. Seperti Kouta yang tertidur tanpa memperhatikan sekitarnya dan langsung tidur ketika menemukan tempat yang nyaman dan cukup aman.
Mata Kouta perlahan terbuka, dia mengubah posisinya yang tadinya tidur dengan duduk dan merenungkan tindakannya sambil meregangkan badannya yang terasa pegal-pegal.
(Untung saja aku selamat sampai disini!)
Kouta baru mengingat kejadian sebelum dia pingsan dan dia menghela napas lega karena keberuntungannya yang sudah mencapai level maksimal.
(Tapi tetap saja, tempat apa ini?)
Kouta berusaha berdiri, melupakan sakit di pergelangan kakinya akibat cakaran dari serigala merah malam hari itu. Dia tidak terlalu memperdulikan itu karena cepat atau lambat luka itu akan sembuh jika dia makan daging serigala merah yang dia punya.
Kouta tercengang saat melihat di depannya adalah pemandangan yang tak terpikirkan di hutan lebat yang dapat dengan mudah menyembunyikan seseorang.
Meskipun itu adalah hutan yang tidak tersentuh oleh tangan manusia, ada tempat yang indah berbentuk lingkaran. Kouta tidak berpikir itu wajar ada tempat yang indah seperti itu.
Berbeda dengan hutan di mana sinar matahari tidak mencapai tanah, cahaya hangat bersinar di sana dan sangat nyaman. Sepertinya tidak ada monster menakutkan seperti serigala karena tempatnya terlihat aman.
(Aku yakin banyak orang akan mengatakan bahwa tempat ini nyaman, tapi...)
“Tetap saja, tempat ini terlihat sangat aneh...”
Untuk Kouta yang pernah memasuki hutan saat event kemah di sekolahnya, tempat ini terlalu bersih dan udaranya juga sangat nyaman untuk dihirup, lebih seperti bukan hutan biasa.
Tidak menyenangkan karena Kouta berpikir jika tempat itu agak mencurigakan. Sebenarnya tempat itu lebih baik dari pada hutan tempat para serigala itu bersembunyi dan bersiap menerkamnya.
(Bagaimana aku harus mengatakannya... ada suasana megah yang sepertinya berteriak tempat ini suci... itu agak memuakkan mendengar kata suci.)
Kouta pernah diejek oleh teman sekelasnya yang bernama Hidaka Amatasu yang sering kali memamerkan kelas yang dimilikinya adalah seorang Prajurit Suci (Paladin).
Saat Kouta bergerak maju....
“Ooh...”
Ada pemandangan yang membuatnya tanpa sadar membocorkan suara kagumnya. Tempat itu penuh dengan rerumputan lembut, tapi ada sebuah batu besar di tengahnya. Dan kemudian, dia melihat ada satu pedang menusuk ke sana. Itu menciptakan ruang sinar matahari yang hangat.
“Mengapa ada pedang di sini...?”
(Pedang suci? Tidak tidak tidak... tidak mungkin sebuah pedang suci bisa berada di tengah hutan. Dan juga kenapa pola pedang itu begitu absurd?)
Pola absurd yang dimaksud Kouta adalah pola seperti tulisan rune kuno di dekat gagang pedangnya dan dipunggung pedangnya terukir gambar seekor naga.
Bukan itu saja, warna dari pedang itu ada 2 yaitu hitam dibagian punggungnya dan putih dibagian bilahnya, itu merupakan warna yang kontras antara hitam dan putih.
“Tetap saja, ini seperti di novel.”
Kouta melihat pedang di batu itu dan bergumam tanpa sadar. Kalau dia tidak salah, salah satu temannya seharusnya memiliki buku seperti itu. Tapi, dia bilang [Aku tidak suka cerita seperti ini. Aku tidak suka pikiran baik hati sang pahlawan.].
(Pahlawan, ya..)
“Sesuatu seperti, 'jika aku menarik pedang ini, aku bisa menjadi pahlawan yang sebenarnya?' Seperti itu?”
Menggumamkan itu, Kouta menertawakan kebodohannya. Dia yang sudah dibuang, mengapa harus menjalankan sesuatu seperti tugas dan kewajiban dari seorang pahlawan.
(Haa... Aku berharap pendeta, dan semua orang yang membuangku akan mengalami kegilaan saat mereka tau jika orang yang dia buang dulu memiliki pedang suci.)
Ketika Kouta sedang memikirkan hal-hal seperti itu....
[Kau bisa.]
“!?” Kouta mendengar suara selain dirinya dan mengangkat wajahnya. Namun, tidak ada orang lain selain dirinya. Tapi, dia yakin dia mendengar suara pria.
(...Eh, hantu? Bukannya aku takut pada hal-hal seperti itu, tapi menakutkan jika itu adalah monster undead. Aku akan dibunuh sebelum aku melawannya.)
Kouta tidak memiliki senjata yang bagus. Pedang yang dia punya sudah rusak saat digunakan melawan serigala merah waktu itu. Dia hanya bisa melawan sekuat tenaga dengan tangan kosong meskipun itu seram.
[O~i, apa kau mendengarkan? Aku disini.]
Saat Kouta sedikit takut, suara itu berbicara padanya lagi dengan nada riang. Jika dia mendengarkan suaranya dengan baik, dia tidak bisa merasakan permusuhan atau niat untuk menyakitinya.
(Bukan musuh? Lalu, apakah dia sekutu?)
Sambil berpikir begitu, Kouta tersenyum untuk memberi kesan yang baik dan berbalik ke arah suara itu dan...
[Ah, akhirnya kau menyadarinya.]
Yang ada disana, adalah sebilah pedang yang tertusuk di batu tadi. Seseorang yang sedang berbicara dengan Kouta adalah sebuah pedang yang berada di atas batu itu.
(...Pedang?)
“Eh... apa pedang itu benar-benar berbicara?”
[Ya, itu benar.]
(Apa pedang bisa bicara!? Atau, kau bisa menemukan pedang seperti itu jika kau berada sangat jauh di dalam hutan yang mengerikan ini!?)
Bagi seseorang dari dunia lain sepertinya, plot kejadian itu adalah sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan dan temukan di beberapa novel yang pernah dia baca. Meskipun ada, tidak berarti harus di tengah hutan seperti itu.
[Kemarilah.]
(Apa yang dikatakan pedang ini. Adakah orang bodoh yang akan mendekati benda mati yang berbicara sendiri? Ini menjijikkan, juga sedikit menakutkan.)
Melihat ke sekitarnya, Kouta berbicara dalam hati. (Sial... sepertinya tempat ini juga mengerikan. Tidak mungkin aku bisa tinggal di tempat ini. Aku harus segera pergi ke tempat yang lebih aman.)
Ketika Kouta berpikir demikian, dia berbalik dan hendak pergi, namun pedang itu berbicara lagi padanya, menghentikannya untuk melangkah pergi saat itu.
[T-tunggu. Jangan mencoba pergi tanpa mengatakan apapun. Aku senang bisa berbicara dengan orang lain setelah sekian lama.]
(Kau hanya berbicara kepada dirimu sendiri. Jangan katakan seperti kita sedang mengobrol seperti itu...)
Kouta lalu menggunakan skill Mata Kebenaran (Eye of Truth) untuk mengintip status milik pedang itu. Berharap jika dia benar-benar orang yang bisa diandalkan.
_____________________________________
Nama : Daimon (?)
Job : (?)
Level : (?)
Class : Holy Sword Yin & Yang (?)
Skill : (?)
Atribut : HP (EX) | Mana (EX) | STR (EX) | INT (EX) | AGI (EX) | DEX (EX) | LUK (EX)
Kelemahan : (?)
_____________________________________
(Dia monster!! ...EX? Apa itu lebih tinggi dari M? Jika M adalah (Max), maka EX adalah...)
Kouta tertegun untuk sesaat dan mencoba untuk mengabaikannya dan bergegas untuk keluar dari hutan tapi entah kenapa dia tiba-tiba merasakan jika kakinya mati rasa.
"Sakit...!"
Pergelangan kaki Kouta terasa masih belum sembuh juga dari luka yang dia dapat terakhir kali saat pertarungannya dengan serigala merah waktu itu. Harusnya itu berangsur-angsur sembuh, tapi ini tambah lebih parah.
(Sakit, itu sakit! Biasanya ini langsung sembuh tapi, kenapa sembuhnya ini sangat lama, sial... kenapa hal seperti ini terjadi padaku. Dunia ini gila...!!)
[Ah, apa kau terluka? Kalau begitu, kau semakin perlu untuk mendekat. Aku dapat melakukan pemulihan sederhana.]
Saat Kouta mengutuk di dalam hati yang dia bahkan tidak tahu sudah berapa kali dia melakukannya, benda mati itu berbicara lagi padanya dengan nada riang.
(Cih, berisik sekali... bisa kau abaikan saja aku? Aku merasakan firasat buruk jika aku terlibat denganmu lebih jauh kau tahu, tapi, dia bisa melakukan pemulihan?)
“Yah, kurasa aku akan mendekat.”
Kouta mengatakan itu dan pergi ke arah pedang itu berada. Dia bersyukur jika pedang itu bisa menyembuhkannya walaupun Ia tidak terlalu percaya pada benda mati yang bisa berbicara.
(Ayo tinggalkan tempat ini segera setelah pemulihan selesai. Setelah selesai, urusanku selesai dengan pedang menyeramkan ini.)
Kouta memilih lebih baik tidak mendekat, tapi saat ini dia cukup terpojok. Sampai-sampai dia ingin mengandalkan benda mati misterius dan mengerikan itu untuk mengatasi masalahnya.
...
*Bersambung.....
*Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, Ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... (Senyum) Waw~
2023-01-25
2
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Visual aman visual
2023-01-25
2
☠zephir atrophos☠
kek manga sama anime tensei shitaran ken deshita, yaitu pedang intelegen
2022-10-19
1