Episode 19 : Pertukaran Informasi

Setelah menunggu untuk waktu yang lama, Yona dan Yuna akhirnya membuka matanya. Mereka berdua menguap sambil bangun dan melepaskan pegangan mereka dari Kouta.

"Selamat pagi."

"Oh. Selamat pagi."

"...."

"Apa?!"

Yona terkejut mengetahui dia tertidur di sebelah Kouta. Dia langsung memukul pipi Kouta saat itu juga. Kouta tidak tahu mengapa Yona beraksi berlebihan seperti itu pada hal sepele.

"A-apa yang kau lakukan padaku." Yona mengatakan itu sambil menutupi dirinya dengan tangannya.

"A-aku tidak tahu apa maksudmu. Setelah aku bangun kau dan adikmu itu sudah ada disebelahku."

(Sial. Ini sakit. Dasar elf sialan.)

[Rasakan itu.]

(Padahal aku tidak melakukan apapun. Oy pedang besi, apa kau tahu kenapa dia tiba-tiba memukulku?)

[A-aku tidak tahu.]

Kouta merasa curiga dengan jawaban pedang suci, karena dia biasanya akan menjawab "panggil aku pedang suci', tapi dia tidak menjawab seperti itu.

Karena rasa curiganya menjadi besar, Kouta mencoba memikirkan beberapa kemungkinan yang terlintas dibenaknya.

Dari beberapa pemikiran itu, Kouta menemukan dimana masalahnya. Yah, masalah itu terletak pada adik Yona, Yuna. Kouta ingat jika Yuna menjaga Yona disampingnya.

(Tapi kenapa mereka berdua tiba-tiba disebelahku?)

[...]

(Hei, rongsokan! Kau pasti tahu sesuatu!)

[A-aku tidak tahu apapun...]

Kouta lalu berdiri dan mencabut pedang suci yang tertancap dipohon dan menancapkannya ditanah. Dia mencari ranting dan daun, dan mengumpulkannya disekitar pedang suci.

[A-apa kau akan membakarku?]

(Tidak, tentu saja tidak.)

[Huft...]

(Tapi aku akan memanggangmu hidup-hidup.)

[Itu sama saja sialan.]

Kouta tertawa jahat dalam dirinya dan pedang suci meronta-ronta untuk dibebaskan. Kouta memberi satu kesempatan lagi pada pedang suci untuk menjawabnya. Pedang suci tetap saja tidak mau membuka mulutnya, padahal dirinya sedang dalam bahaya.

(Apa benar kau tidak ingin memberitahuku?)

[S-sudah kubilang aku tidak tahu apapun.]

"Hei gadis yang disana...eh, Yuna, bisa kau nyalakan api?"

[Hahaha... tentu saja dia tidak akan mau...]

"Baiklah." Yuna langsung menjawabnya sembari berlari dan menyalakan api dari tangannya. Wajahnya seperti orang yang bersemangat ingin melakukan sesuatu.

[!?]

[Dasar penghianat!]

Yuna melempar api itu pada pedang suci, dan seketika ranting dan daun kering ikut terbakar dan menyulut api agar tidak padam. Pedang suci pun akhirnya disucikan...maksudnya dibakar.

[Gyaaaaaaaaaaaaaa.]

Teriakan pedang suci terdengar hampir selama 1 jam. Kouta mendengar teriakan itu dan menjadi kesal. Selama satu jam itu, Kouta sudah banyak mengobrol dengan Yona dan Yuna. Mereka menanyakan banyak hal pada Kouta dan begitu pun sebaliknya.

"Kenapa kalian bisa berada disini?" Kouta sempat menanyakan pertanyaan itu, dan mereka seperti diam termenung memikirkan sesuatu.

"Hei. Hei. apa kalian baik-baik saja?"

"!?"

"K-kami baik-baik saja." Jawab Yona dengan wajah sedikit murung dan cemas.

(Jelas kau tidak baik-baik saja.)

[Kau benar! Aku sedang tidak baik-baik saja! Aku terbakar. Tolong aku.]

(Aku tidak bicara padamu, potongan besi.)

[Panggil aku PEDANG SUCI!!!]

Kouta ingin menanyai mereka lebih jauh, tapi waktunya tidak tepat. Dia takut, jika dia menanyai ini lebih jauh, mereka akan merasa risih dan membencinya.

Kouta mencari topik lain dan menanyakan tujuan mereka selanjutnya. Mereka seperti kebingungan hanya untuk menjawab pertanyaan Kouta yang biasa.

"K-kami mau pergi ke kota." Jawab Yona setelah lama memikirkan jawabannya.

"Ke arah mana?"

"Kita pergi ke arah barat."

(Bukankah barat tidak ada apa-apa selain binatang cabul yang sering mengikutiku? Hei rongsokan di barat memang ada kota?)

[Keluarkan aku dari sini dulu sialan!]

(Cih, merepotkan saja.)

[Kau sendiri yang membuat situasinya menjadi seperti ini!]

Setelah mengeluarkan pedang suci dengan sebuah tendangan yang mulus, Kouta menanyainya lagi tentang pertanyaan itu pada pedang suci yang terbakar hitam, lebih tepatnya dia sudah menghitam.

[Seingatku, dibarat sudah tidak ada apa-apa. Mungkin batasnya jurang.]

(Terus? Mengapa mereka ke arah barat?)

[Yo ndak tau kok tanya saya.. maksudku mana aku tau.]

"Hei, kalian berdua. Harusnya di sebelah barat tidak ada kota maupun manusia lain, kemungkinan ujungnya sebuah jurang."

"Eh? Benarkah? Darimana kamu tahu?"

"A-aku dari barat."

[Pembohong, kau pembohong.]

(Diamlah.)

Yona dan Yuna kebingungan sekali lagi. Kouta lalu menanyai mereka, kenapa mereka terus berjalan ke arah barat padahal mereka sendiri tidak tahu arah jalan dan memaksakan untuk mempercayai keberuntungan mereka.

"Kami diberitahu kalau dibarat ada sebuah kota kecil."

"Siapa yang memberitahumu?"

"Aku tidak tahu. Mereka mengenakan baju yang agak aneh."

Kouta lalu sadar mengarah kemana pembicaraan itu. Dia lalu mengeluarkan seragam sekolahnya dari (Storage) dibalik punggungnya untuk memastikan tebakannya.

Sebelumnya, Kouta memakai baju biasa dibalik seragam sekolahnya. Setelah dibuang ke hutan, dia mengenakan baju biasanya dan menyimpan seragam sekolah yang di penyimpanan untuk berjaga-jaga.

"Apakah mereka mengenakan baju seperti ini?"

Kouta menunjukkan baju seragam sekolahnya yang berwarna hitam dengan garis-garis merah di kerah dan ujung lengannya.

"Ah, benar seperti ini, tapi warna yang dipakai mereka warna putih dan juga ada pita di lehernya."

(Itu berarti mereka adalah perempuan.)

Kouta ingat jika seragam di sekolahnya dibagi menjadi 2 warna. Hitam untuk laki-laki dan putih untuk perempuan.

[Siapa mereka?]

(Aku tidak tahu. Yang pasti, mereka berasal dari dunia yang sama denganku.)

Kouta lalu menyimpan kembali seragam itu ke penyimpanannya. Setelah menyimpannya, suasana menjadi canggung untuk mereka bertiga. Kouta melirik Yona dan dia melihatnya seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi dia ragu-ragu untuk mengatakannya.

(Apa dia penasaran kenapa aku punya baju yang sama seperti mereka?)

"B-b-bagaimana harusnya aku memanggilmu?"

"Eh?"

(Apa memang itu yang kau tanyakan?)

"Namaku Irigaya Kouta. Kalian bisa memanggilku Kouta. Dan pedang yang disana itu... panggil saja potongan besi"

[Aku pedang suci!]

"Ko-uta..."

Setelah Kouta mengatakan namanya, Yona mengulangnya dengan nada lembut dan wajah yang memerah. Sedangkan Yuna, seperti memikirkan sesuatu dan tidak ikut berbicara.

"N-namaku Yona... kau bisa memanggilku Yona saja, dan ini adikku Yuna."

Yona mengatakan itu sambil menepuk kepala Yuna. Yuna yang dari tadi melamun, kaget karena tepukan kepala dari Yona yang tiba-tiba.

(Kenapa dia menyembunyikan nama belakangnya? Ah sudahlah, aku juga tidak peduli.)

[...Baj*ngan.]

Kouta tersenyum dan berdiri. Setelah mereka berkenalan, Kouta lalu memutuskan untuk pergi ke arah timur, untuk mencapai kota yang dikatakan pedang suci.

"Kalau begitu sampai disini dulu. Aku akan pergi kesana." Kouta berjalan ke arah pedang suci dan mencabutnya.

Setelah mencabut pedang suci itu, dia berjalan pergi ke arah timur. Yona dan Yuna perlahan mengikuti jalan yang dilalui Kouta dengan pelan-pelan.

(Bagus. Bagus sekali, kelinci kecilku. Tetap ikuti aku.)

[Kau...]

Setelah cukup lama berjalan, Kouta berhenti dan melihat ke belakang. Di sana Yona dan Yuna bersembunyi dibalik pohon mengikutinya terus menerus dari tempat terakhir kali.

"Keluarlah. Aku tahu kalian ada disana."

Kouta lalu angkat bicara dan mereka keluar dengan sendirinya. Wajah mereka memerah dan tingkah mereka juga malu-malu. Mereka perlahan berjalan mendekati Kouta.

"Katakan, kenapa kalian mengikutiku?"

"K-kami berencana pergi ke kota disebelah barat, tapi katamu tidak ada kota disana, jadi kami berdua sekarang hanya bisa mengikutimu."

(Jawaban yang bagus kelinci 1.)

[Berhenti menamai mereka seperti itu.]

...

*Bersambung...

*Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Terpopuler

Comments

Queen Fujimiya

Queen Fujimiya

up woy

2022-06-13

2

anggita

anggita

👍👍👏👏👌👌

2022-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pemanggilan Pahlawan
2 Bab 2 : Pelelangan Pahlawan
3 Episode 3 : Awal Balas Dendam
4 Episode 4 : Mempelajari Skill
5 Episode 5 : Pertarungan Pertama
6 Episode 6 : Pemulihan Diri
7 Episode 7 : Pertarungan Kedua
8 Episode 8 : Kelelahan Total
9 Episode 9 : Sebilah Pedang Berbicara
10 Episode 10 : Pedang Suci
11 Episode 11 : Perubahan Pedang Suci
12 Episode 12 : Pedang Iblis
13 Episode 13 : Kekuatan Pedang Iblis
14 Episode 14 : Mencari Jalan Keluar
15 Episode 15 : Bawahan Raja Iblis
16 Episode 16 : Kebangkitan Kembali
17 Episode 17 : Dua Gadis Elf
18 Episode 18 : Aksi Penyelamatan
19 Episode 19 : Pertukaran Informasi
20 Episode 20 : Dua Teman Sekelas
21 Ch. 21 - Awal Petualang Rank F
22 Ch. 22 - Sosok Perempuan Misterius
23 Ch. 23 - Sumpah Seorang Gadis
24 Ch. 24 - Keanehan Hutan & Monster
25 Ch. 25 - Awal Adanya Kekuatan
26 Ch. 26 - Pelatihan Kerjasama Tim
27 Ch. 27 - Ikatan Hati Para Petualang
28 Ch. 28 - Penyamaran Seorang Iblis
29 Ch. 29 - Ikatan Pertemanan Memudar
30 Ch. 30 - Pertemuan Teman & Musuh
31 Ch. 31 - Pewaris & Pemberi Warisan
32 Ch. 32 - Ingatan Berbeda & Keputusan Dewa
33 Ch. 33 - Penyelamatan Mia & Warga Kota Wugu
34 Ch. 34 - Bebasnya Ratu Vampire
35 Ch. 35 - Pertemuan Kouta & Ratu Vampire
36 Ch. 36 - Kemunculan Seekor Naga
37 Ch. 37 - Kabur Mencari Kekuatan
38 Ch. 38 - Perjalanan 3 Hari Menuju Kota
39 Ch. 39 - Naga dan Pahlawan Pertama [Fix]
40 Ch. 40 - Refleksi Doppelganger
41 Ch. 41 - Terjebak Ilusi Dalam Realiti
42 Ch. 42 - Dekapan Mimpi & Ingatan
43 Ch. 43 - Catatan Kebenaran Sejarah
44 Ch. 44 - Hubungan Minagawa & Dungeon Outsir
45 Ch. 45 - Expandelion & Makam 8 Raja Elemen
46 Ch. 46 - Pintu 3 Raja dan Rahasia Ratu Viona
47 Ch. 47 - Identitas Asli Yona & Yuna
48 Ch. 48 - Spirit 2 Gadis & Ancaman
49 Ch. 49 - Yona Dalam Masalah
50 Ch. 50 - Perubahan Dewa Kouta & Daimon
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 : Pemanggilan Pahlawan
2
Bab 2 : Pelelangan Pahlawan
3
Episode 3 : Awal Balas Dendam
4
Episode 4 : Mempelajari Skill
5
Episode 5 : Pertarungan Pertama
6
Episode 6 : Pemulihan Diri
7
Episode 7 : Pertarungan Kedua
8
Episode 8 : Kelelahan Total
9
Episode 9 : Sebilah Pedang Berbicara
10
Episode 10 : Pedang Suci
11
Episode 11 : Perubahan Pedang Suci
12
Episode 12 : Pedang Iblis
13
Episode 13 : Kekuatan Pedang Iblis
14
Episode 14 : Mencari Jalan Keluar
15
Episode 15 : Bawahan Raja Iblis
16
Episode 16 : Kebangkitan Kembali
17
Episode 17 : Dua Gadis Elf
18
Episode 18 : Aksi Penyelamatan
19
Episode 19 : Pertukaran Informasi
20
Episode 20 : Dua Teman Sekelas
21
Ch. 21 - Awal Petualang Rank F
22
Ch. 22 - Sosok Perempuan Misterius
23
Ch. 23 - Sumpah Seorang Gadis
24
Ch. 24 - Keanehan Hutan & Monster
25
Ch. 25 - Awal Adanya Kekuatan
26
Ch. 26 - Pelatihan Kerjasama Tim
27
Ch. 27 - Ikatan Hati Para Petualang
28
Ch. 28 - Penyamaran Seorang Iblis
29
Ch. 29 - Ikatan Pertemanan Memudar
30
Ch. 30 - Pertemuan Teman & Musuh
31
Ch. 31 - Pewaris & Pemberi Warisan
32
Ch. 32 - Ingatan Berbeda & Keputusan Dewa
33
Ch. 33 - Penyelamatan Mia & Warga Kota Wugu
34
Ch. 34 - Bebasnya Ratu Vampire
35
Ch. 35 - Pertemuan Kouta & Ratu Vampire
36
Ch. 36 - Kemunculan Seekor Naga
37
Ch. 37 - Kabur Mencari Kekuatan
38
Ch. 38 - Perjalanan 3 Hari Menuju Kota
39
Ch. 39 - Naga dan Pahlawan Pertama [Fix]
40
Ch. 40 - Refleksi Doppelganger
41
Ch. 41 - Terjebak Ilusi Dalam Realiti
42
Ch. 42 - Dekapan Mimpi & Ingatan
43
Ch. 43 - Catatan Kebenaran Sejarah
44
Ch. 44 - Hubungan Minagawa & Dungeon Outsir
45
Ch. 45 - Expandelion & Makam 8 Raja Elemen
46
Ch. 46 - Pintu 3 Raja dan Rahasia Ratu Viona
47
Ch. 47 - Identitas Asli Yona & Yuna
48
Ch. 48 - Spirit 2 Gadis & Ancaman
49
Ch. 49 - Yona Dalam Masalah
50
Ch. 50 - Perubahan Dewa Kouta & Daimon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!