Episode 6 : Pemulihan Diri

"Sudah... kuduga... bagaimana caraku untuk menang melawan monster yang levelnya lima kali lipat dariku."

(Dan juga apa-apaan dengan bahaya rank B itu?!)

Mata Kouta mulai sayup-sayup dan hampir pingsan karena darah yang keluar dari mulut dan hidungnya tidak kunjung berhenti. Dia tidak memiliki tenaga untuk berdiri maupun menggerakkan tangannya.

Kouta memaksa tubuhnya untuk berdiri. Ketika dia berhasil berdiri, dia menghunuskan pedangnya lagi ke arah serigala. Lutut dari serigala itu mulai memburuk dan dengan kaki yang pincang, serigala itu perlahan menghampiri Kouta.

Tapi Kouta saat ini yang sedang putus asa, dia kemudian bertekad untuk bisa bertahan hidup bagaimanapun caranya. Dia juga punya alasan untuk bertahan hidup. Alasannya adalah karena belum membalaskan dendamnya pada orang tua busuk itu.

"Kena kau!" ucap Kouta dengan lirih, dengan pandangannya yang mulai kabur.

Tanpa diduga serigala itu lengah untuk beberapa saat ketika melompat dengan buru-buru kearah Kouta karena menggangap dia ancaman. Kouta berhasil menancapkan pedangnya tepat dilehernya, di detik-detik terakhir ketika mulut serigala itu berada tepat di depan wajahnya.

"Kau harus mati demi balas dendamku!!" Teriak Kouta sambil menekan pedangnya kuat-kuat hingga menembus tubuh serigala itu.

Serigala itu memberontak karena kesakitan karena serangan Kouta, tapi serigala itu juga berhasil menggigit bahu kanannya. Kouta berteriak kesakitan dan mencoba menghentikan pendarahan dari tangannya.

Serigala itu kemudian melompat mundur karena terluka parah dibagian lehernya. Dia sepertinya tidak ingin lari dan ingin bertarung lagi dengan Kouta sampai salah satu dari mereka mati.

"Kenapa serigala itu ... tidak mati setelah lehernya kutusuk? Uhk ..."

Kouta batuk darah karena terpental waktu serigala itu menyerangnya. Dia dan serigala itu sama-sama terluka parah dan hanya tinggal masalah waktu untuk bertahan sampai akhir. Serigala itu berniat membawa Kouta untuk mati bersamanya.

Kouta juga berpikiran sama dengan serigala itu dan berniat menyerang juga. Tapi tetap dilihat darimana pun serigala itu akan mati karena luka dari tusukan Kouta dibagian lehernya cukup dalam hingga menembus tubuhnya.

Tak lama kemudian, serigala itu terhuyung-huyung dan perlahan jatuh ketanah, lalu akhirnya dia mati karena kehabisan banyak darah.

"Akhirnya dia mati juga." ucap Kouta lirih dengan berlutut di depan mayat serigala itu.

Kouta lega karena serigala itu mati dengan cepat sebelum dirinya pingsan. Dia kemudian berdiri dan berjalan sempoyongan ke arah pohon sambil memegang bahunya lalu bersandar dipohon itu.

(Anda telah mengalahkan Blue Thunder Wolf)

(Menerima Exp 54.000)

(Selamat anda telah naik level 1 > 12)

(Selamat rank kelas anda telah naik F > E)

(Anda berhasil menaikkan rank skill Storage menjadi F > D)

(Anda berhasil mendapat skill "Search (F)" dari naik level)

(Rank skill naik berdasarkan level anda, rank skill diubah menjadi F > E)

(Anda berhasil mendapat skill "Stealth (F)" dari bonus naik level)

(Rank skill naik berdasarkan level anda, rank skill diubah menjadi F > E)

(Atribut HP meningkat F > E)

(Atribut Mana meningkat F > E)

(Atribut STR meningkat F > E)

(Atribut AGI meningkat F > E)

Pemberitahuan mengalir melalui penglihatan Kouta dalam semburan informasi. Kesadarannya perlahan mulai menghilang, tapi tiba-tiba muncul pesan aneh dari sistem.

(Seseorang melihatmu dan memberi hadiah atas pencapaian pertamamu)

(Membuka hadiah misterius)

(Selamat anda telah mendapatkan job baru)

(Mulai memasang job yang diperoleh)

(Mendapat job (Revenge Black Hero) dari dewa ?)

(Hidden Quest telah terbuka)

(Pahlawan hitam balas dendam? Apa maksudnya itu? Apa karena aku ingin balas dendam dan diberikan job itu, lagipula siapa dewa yang iseng memberikan job itu padaku?)

Spam pemberitahuan akhirnya selesai. Pasti ada banyak dan itu sangat mengganggu. Kouta melihat bahwa dia telah mendapat sebuah hadiah dan memicu quest tersembunyi, tetapi pemberitahuan itu hilang sebelum dia benar-benar dapat membacanya.

Pada saat Kouta memikirkan itu kembali, kesadarannya perlahan hilang, Ia menatap ke langit dan tersenyum kecil, lalu detik selanjutnya kesadarannya hilang dan dia pingsan.

****

Keesokan harinya, Kouta perlahan membuka matanya. Dia tidak tahu jam berapa sekarang, dia juga tidak bisa melihat sinar matahari karena terhalang oleh pepohonan lebat, dan cahaya sekitar sangat redup.

Kouta yakin jika dia pingsan setelah pertandingan kematian dengan monster itu, jadi sekarang mungkin sudah pagi. Karena melihat dari berapa lama pertarungannya dengan monster itu.

(Rupanya, aku masih hidup, tetapi seluruh tubuhku berteriak kesakitan. Jelas bahwa jika aku tidak melakukan sesuatu untuk pulih, aku tidak akan hidup lebih lama. Apa yang harus aku lakukan pertama kali?)

Kouta melihat sekelilingnya hanya dengan matanya. Di sekitarnya ada berbagai macam bulu, daging, tulang, organ dalam, dan bagian tubuh lainnya dari pembongkaran monster itu. Bahkan jika dia memasak sebagai hobi, itu adalah tontonan yang aneh dan memuakkan.

(Selanjutnya… Ah, baiklah, mari kita periksa statusku dulu.)

_____________________________________

Nama : Kouta Irigaya

Job : Revenge Black Hero

Level : 12 (8.200/10.000)

Class : Appraiser (E)

Skill : Eye of Truth (?) | Storage (D) | Search (E) | Stealth (E)

Atribut : HP (E) | Mana (E) | STR (E) | INT (D) | AGI (E) | DEX (M) | LUK (M)

_____________________________________

Level Kouta sudah dua digit. Level monster itu pasti adalah penyebabnya. Dia pasti ingin sekali untuk naik level dengan cepat seperti ini. Tapi... Dia tidak ingin merasakan pertarungan kematian seperti kemarin.

(Aku bercanda, aku hanya tidak ingin melihat salah satu dari mereka lagi saat ini!)

Atribut Kouta juga meningkat, kecuali DEX (M) dan LUK (M). Namun, meskipun level Kouta telah melampaui angka 10, STR miliknya masih di peringkat (E).

(Hmm, mungkin karena Penilai (Appraiser) bukanlah pekerjaan yang cocok untuk pertempuran makanya hanya naik sedikit demi sedikit.)

Selanjutnya Kouta melihat keterampilannya. Dia memiliki dua skill tambahan dibandingkan terakhir kali. Dia melakukan yang terbaik untuk menggunakan Mata Kebenaran (Eye of Truth) pada dua skill baru ini : Search (E) , Stealth (E)

[Search ⇒ Kamu dapat mendeteksi keberadaan apa pun sebanyak yang kamu inginkan! Jangan digunakan untuk mendeteksi janda!]

[Stealth ⇒ Kamu dapat menghilangkan keberadaanmu untuk beberapa saat! Jangan gunakan skill ini untuk menyelinap ke kamar gadis kecil!]

(Sistem yang mengoperasikan layar status milikku ini, aku benar-benar ingin menghajarnya!)

Jika Kouta memiliki layar status lain, dia tidak akan segan-segan untuk membuang yang satu ini. Sayangnya, dia tidak mampu melakukannya sekarang. Apalagi kondisi tubuhnya yang membuat gerakan sangat menyakitkan sampai dia meneteskan air mata.

(Tidak ada yang penting untuk sekarang daripada skill ini. Ini dia.)

“Search...” Kouta mengumamkan skillnya dengan suara yang lirih, dan membayangkan tentang unsur yang membentuk air.

Dia perlahan mendeteksi air dari dekat tempat dia berada saat ini. Dia berjalan perlahan dan benar saja, ada sungai yang mengalir dengan jernih di depannya.

Pinggir sungai sulit dilalui karena dipenuhi berbagai batu, besar dan kecil. Air sungai terlihat indah, tetapi Kouta ingin memeriksanya untuk berjaga-jaga.

"Eye of Truth..."

[Air Sungai Syntx ⇒ Curah hujan di Hutan Besar Yulris menembus tanah, memperoleh nutrisi, dan mata air hingga membentuk sungai. Ini mengandung banyak mineral dan sangat lezat.]

Perlahan dia menuangkan air ke dalam mulutnya dengan tangannya, dan setelah sekian Lama… akhirnya dia menelan sesuatu untuk pertama kalinya saat dia sampai di dunia ini.

(Lezat. Air sangat enak! Aku meneteskan air mata kegembiraan atas rasa ini.)

“Ahh ~”

Kouta telah memuaskan dahaganya. Selanjutnya, satu-satunya cara untuk keluar dari situasi hampir mati ini mungkin dengan mencoba memakan daging dari serigala itu.

(Namun, apa baik-baik saja jika aku memakannya mentah? Itu membuatku gugup.)

Kouta memaksa tubuhnya lagi dari yang sakit untuk bergerak dari sungai ke tempat serigala itu. Ketika sampai, serigala itu dipotong olehnya kecil-kecil, beberapa potongan daging jatuh ke tanah, jadi dia pindah ke yang terdekat dengan putus asa.

...

*Bersambung.....

*Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***