Seperti itulah takdir anak perempuan jika sudah menikah akan mendampingi sang suami saat suka dan duka sebagai wujud bakti.
Cinta memang anugerah terindah dari Tuhan yang di titipkan kepada semua mahluk terutama Manusia.
Cinta bisa berubah menjadi manis tapi mampu berubah menjadi pahit ketika ketulusan cinta kita di uji oleh sang Tuhan.
Seperti ini lah nasip Marissa Permata Putri tunggal Malik permata, Marissa terbaring koma di ruangan ICU.
.
.
.
Rumah sakit Permata grub riuh akan kedatangan sang empunya RS tersebut di tambah rombongan mobil yang di kawal ketat membuat orang takjub.
"Ayo turun" Ajak opa Malik.
Getar getir di dalam hati Satria mampu di rasakan Mala, walau Mala belum terlalu mengenal sang suami tapi Mala tahu kalau sang suami sangat menghawatirkan sang mami.
Langkah kaki terasa berat, dada terasa sesak jika tidak ada siapa-siapa mungkin saat ini Satria akan menangis meraung-raung hati nya sungguh sakit.
Bukan tanpa alasan kejadian ini sering terjadi sudah berkali-kali dia melihat sang mami ingin bunuh diri jika sang papi ingin meninggalkannya.
Satria tahu betul bahwa papi nya hanya Manusia biasa, beliau pun pasti merasa lelah akan tingkah laku sang mami, tapi sang mami tidak mau mengerti walau hanya sedikit.
"Bagai mana keadaan putri saya Dok? "
Tanya opa Malik pada dokter jaga ketika sampai di pintu kamar rawat sang putri.
"Sebenarnya keadaan ibu Marissa baik-baik saja pak, tapi karna beliau ingin mencoba bunuh diri dari pihak RSJ di suntik bius, kami hanya bisa mencoba menetralkan biusan mereka dan ibu Marissa bisa sadar seperti semula"
Ujar sang dokter membuat opa Malik bernafas lega.
"Apa mereka tidak punya otak ha? Putri ku di suntik bius sampai tak sadarkan diri seperti ini" Maki oma Yolanda.
"Maaf bu itu bukan wewenang kami" Ucap sang dokter sopan.
"Kalian... "
"Hentikan sayang ini rumah sakit kamu harus tenang, lagian apa yang mereka lakukan itu terbaik"
Ujar opa Malik menenangkan sang istri.
"Tapi aku gak terima pa... Ini gara-gara suaminya yang tak tau diri itu.
"Hentikanlah menyalahkan orang lain atas kelakuan putri mu" Hardik sang suami.
"Apa saya boleh masuk Dok?"
Tanya Mala membuat semua mata tertuju padanya.
"Silahkan tapi hanya boleh dua orang dan dalam waktu 10 menit saja"
"Ayo kak, mami membutuhkan transfer energi"
"Hentikan...Kamu gak boleh masuk yang ada putriku semakin sekarat karna TERKONTAMINASI"
Hardik oma Yolanda dan mendapat jeweran telinga dari sang suami.
"Pa sakit"
"Hentikan omelan mu dan ikut papa ke ruang istrirahat sepertinya kamu lagi dehidrasi kelamaan di pesawat"
Ujar sang suami sambil menyeret oma Yolanda.
"Awas kamu ya,,,Dasar babu".
Hardik oma Yolanda tapi tidak di tanggapi oleh Mala ataupun Satria.
Setelah mendapat izin dari sang dokter Mala membawa sang suami masuk dan mendekat ke tempat tidur sang mami, terlihat dengan jelas perempuan blasteran tersebut terlihat memperhatinkan wajahnya pucat pasih dan terdapat luka-luka di bagian wajah hingga leher yang terlihat seperti bekas cakaran kuku tangan.
"Assalamualaikum mami"
"Walaikumsallam"
Jawab Satria yang membuat sang istri melotot padanya.
"Wajib menjawab salam Nur"
Kilah Satria yang seperti tahu apa yang dipikirkan sang istri.
"Terimakasih mami, kamu perempuan yang baik, karna telah melahirkan suami ku yang tampan ini"
Goda Mala membuat sang suami hanya tersenyum menanggapinya.
"Aku mencintai putra mu sepenuh hati mami, aku mencintainya karna Allah telah menitipkan dia pada ku dan akan aku jaga sepenuh jiwa raga ini"
Kata-kata Mala membuat Satria tertegun, Satra tidak menyangka sama sekali kalau sang istri ternyata mencintainya, Satria kira Mala mau menikah dengannya karna ingin hidup mandiri terlepas dari keluarganya ternyata dia salah besar.
"Tapi aku takut mi mencintai putramu karna aku tak ingin berakhir sepertimu"
"Cinta membuat aku takut akan kehilangan akal sehat mi, tapi setelah aku pahami aku ingin menjadi juru pakir saja, sama seperti di depan rumah sakit ini" Kata-kata Mala membuat Satria merasa aneh.
"Apa kepalanya terbentur tadi sebelum kesini? "Batin Satria.
"Apa hubungannya Nur juru pakir dengan mencintai ku? Gak nyambung" Akhirnya Satria menimpali ucapan sang istri yang tersenyum lebar.
"Ya nyambung lah kak, aku jadi juru pakir cinta kamu, Allah titipkan kamu sama aku untuk aku pakirkan ditempat yang seharusnya dan aku jaga dengan baik nanti kalau sudah waktunya Allah akan ambil balik lagi, aku tidak akan merasa sakit hati karna aku sadar diri hanya dititipkan bukan pemiliknya"
"Emang kakak pernah lihat juru pakir yang marah-marah kalau orang yang punya mobil membawa mobilnya? "
Tanya Mala membuat sang suami gelagapan.
"Ya gak pernah lah kalau ada bisa di penjara tu juru pakirnya" Jawab satria sepontan.
"Mami dengarkan omongan putra mu ini, nanti bisa di penjara, kalau penjaranya manusia deruji besi, sedangkan penjara Allah adalah rasa sakit hati yang tiada akhir"
"Mala hanya ingin mami ikhlas mencintai mahluk supaya mami tidak terpenjara akan perasan sakit hati, karna hakikat cinta pada sang pemilik kehidupan bukan mahluknya"
"Gak lucu mami cinta sama mobilnya, orang nya enggak kan aneh" Mala terkekeh sambil menatap sang suami.
"Betul tu Nur"
"Sayang..... "
Lirih mami Merissa membuat pasangan suami istri itu terkejut.
"Mami.... "
Ucap mereka serempak.
"Dokter.... "
Teriak Satria membuat para Dokter dan Suster masuk dan memeriksa keadaan sang mami.
"Tolong kalian tunggu diluar"
Usir seorang Dokter yang ingin menjalankan tugasnya.
"Hey,,, Anda siapa ha? Saya ini cucu pemilik RS ini"
Hardik Satria tidak terima di suruh keluar dari ruangan sang mami.
Tanpa babibu mala menarik tangan sang suami keluar dari ruangan dan memojokkannya didinding sambil menatapnya tajam.
Kini jarak mereka sangat dekat membuat jantung satria disko tak beraturan.
"Kalau seperti ini aku bisa hilaf" Batin Satria.
"Apa yang kamu lakukan pada cucuku ha? "Teriak oma Yolanda membuat Mala menatap perempuan itu dengan tajam.
"Apa anda benar-benar ibunya mami Marissa? Kenapa dari tadi anda teriak-teriak sedangkan purtri anda terbaring lemah tak berdaya"
Kata-kata Mala yang penuh akan sindiran mengenai hati oma dan opa nya Satria tersebut, mereka yang mendegar berita dari salah satu Dokter bahwa sang putri sudah siuman segera menghampiri ruangan rawat sang putri dan mendapati posisi sang cucu yang terdesak oleh sang istri.
Kini Mala menatap wajah sang suami yang telah terlihat pucat Mala tersadar kalau kelakuannya membuat sang suami menjadi takut.
"Mala gak suka kalau kakak membanggakan apa yang kakak punya karna sesungguhnya semuanya hanya titipan, gak lucu kak bangga akan milik orang lain" Lirih Mala sambil menundukkan kepala.
Satria pun tersadar akan apa yang tadi di lakukan, Satria pun tersenyum dan mengelus kepala sang istri sambil mencium ubun-ubun sang istri, yang menjadi hobi barunya setelah akad nikah ia melakukannya yang menjadi candu untuknya.
"Dokter... "
Teriak oma Yolanda yang melihat Dokter tersebut keluar dari ruangan sang putri sambil mendekat kepada sang dokter.
"Mohon maaf ibu Marissa berpesan tidak inggin menemui siapapun selain menantunya, jadi tolong hargai permintaannya demi kondisi kesehatan beliau"
Semua mata tertuju pada Mala yang memang menantunya, paham akan apa yang terjadi Mala mencium pipi sang suami dan masuk kedalam meninggalkan tanda tanya besar di kepala oma dan opa Satria apa lagi satria yang dicium tiba-tiba sang istri menjadi patung.
***Sebenar-benar cinta adalah kepada sang Robb dan kekasihnya baginda Rosullulah, jika kita sudah mendapatkan cinta mereka maka akan mudah bagi kita mendapatkan cinta Mahluknya***
.
.
.
...***Bersambung......
*setelah baca wajib like end comen ya 😇****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Semangat Thor......
2022-05-27
2