"Ternyata salah paham"

Semua mata tertuju pada Mala yang memang menantunya, paham akan apa yang terjadi Mala mencium pipi sang suami dan masuk kedalam meninggalkan tanda tanya besar di kepala oma dan opa Satria apa lagi satria yang dicium tiba-tiba sang istri menjadi patung

Setelah Mala masuk tinggal lah mereka bertiga di luar ruangan dengan pemikiran masing-masing.

...***...

"Apa istimewanya anak itu sampai Rissa mau dia yang menemaninya dari pada aku ibunya" Batin oma Yolanda bingung.

"Aku dicium? Apa aku sedang bermimpi? Mungkin memang kepala Nur tadi terbentur, Parah nih... Aku harus benerin tu otak anak" Batin Satria

"Luar biasa gadis kecil itu, dia bisa memojokkan cucuku plus mencuri hari putriku, daya tarik apa yang dimilikinya sampai bisa seperti itu" Batin opa Malik.

...***...

Meninggalkan pikiran tiga orang beda gender tersebut beralih didalam ruangan yang disana ada mami Marissa dan Mala karna semua staf sudah keluar.

"Apa yang kamu inginkan dengan menikah dengan putraku? Kau ingin harta? Aku bisa berikan semua warisanku untuk mu tapi tinggalkan putraku" Ujar mami Marissa.

"Semua harta benda anda tidak akan di bawa mati?! Saya menikah dengan kak Satria untuk menjalankan perintah Allah dan semuanya hanya semata-mata kerna Allah ta'ala"

"Basi... Uuuhhhh... Kamu pikir saya bisa tertipu oleh kamu ha? Orang miskin seperti kamu hanya ingin hidup sedang tanpa bekerja keras bukan? "

"Ternyata pikiran anda sangat dangkal ya? "

"Apa kata mu? Kamu pikir kamu pintar dari saya ha?" Maki mami Marissa tidak terima akan ucapan Mala.

"Semakin anda berbicara semakin menjelaskan seperti apa anda"

"Sialan ni anak, dia tidak bisa digertak harus pakai cara lain" Batin mami Marissa geram.

"Saya tahu sebenarnya anda hanya pura-pura koma supaya orang tua anda datang kesini kan?"

Marissa tertegun akan ucapan Mala yang dengan mudah tahu akan sandiwaranya begitu mudah.

Sebenarnya semua rencana Marissa ia di RSJ menarik simpati orang tuanya tapi dia gagal karna orang tuanya seolah-olah tidak perduli, hingga muncul ide gila ia meminta Dokter menyutikkan obat bius kepadanya dan membuat laporan palsu supaya orang tuanya simpati.

Binggo...

Rencananya berhasil dia merasa senang setidaknya Marissa inggin menghentikan pernikahan putranya dan bisa mengeluarkan suami tercintanya dari penjara jika ada orang tuanya.

Namun dia terkejut akan kata-kata Mala, Marissa sangat bergarap yang datang dan berbicara dengannya adalah ibunya tapi malah menantunya yang membuat perasaannya down lagi.

"Kamu jagan asal bicara ya"Kilahnya

"Anda pikir saya tidak tahu? Dari pertama saya masuk ke sini saya sudah melihat pergerakan jari tangan anda yang menandakan anda sudah siuman, bola mata anda bergerak-gerak menandakan anda sudah sadar tapi tidak mau bagun itu saja"

"Anda berfikir orang akan bersimpati jika melihat keadaan anda seperti ini? Anda salah besar jika orang tua anda tahu mereka telah anda bohongi saya yakin mereka merasa sangat kecewa"

"Kamu pikir kamu siapa ha? Kamu adukan saja sanah mereka tidak akan percaya sama ucapan kamu" Tantang Marissa.

"Oke kalau itu mau anda, tapi jangan menyesal ya..."

"Pergilah aku mau tahu seberapa percaya dirinya kamu" Ejek Marissa yang pikir orang tuanya pasti tidak akan percaya akan omongan gadis didepanya.

Mala tersenyum penuh arti membuat Marissa merinding geri melihat pembawaan gadis itu.

"Hanya orang yang BODOH percaya bahwa orang yang baru bagun dari koma bisa berpesan, aku tidak ingin menemui siapapun kecuali menantuku"

Marissa menelan silvernya takut, dia tidak berfikir sampai disitu, ucapan gadis itu benar kalau pikirannya dangkal karna tidak sampai memikirkan hal itu.

"Berhenti..... "

Teriak Marissa membuat yang ada di luar menerobos masuk karna panik akan teriakkan nyaringnya.

"Ada apa sayang? Apa babu itu menyakitimu?"

"Berhentilah menghina istriku oma"

Ucap Satria tidak terima akan ucapan sang oma.

"Istriku? "Batin Marissa tidak percaya.

"Kau lihat apa yang DIA lakukan pada mami mu ha? " Hardik oma Yolanda pada sang cucu.

"Nyonya, mami itu berteriak menyuruh aku berhenti yang berati aku tidak boleh keluar dari ruangan ini" Ucap Mala dengan senyuman penuh arti.

"Sial,,, Gadis itu sangat licik"Batin Marissa geram.

"Iya sayang,,,Menantu mu ini akan tinggal disini mengurusi kamu papa yang jamin dia tidak kan kemana-mana, dan kamu ma harus menjaga mulut mu papa gak mau kalau sekali lagi kamu menyebut istri Satria dengan kata-kata kasar atau papa akan hukum kamu"Ancam sang suami membuat nyali oma Yolanda menciut.

"Sialan babu itu kalau gak ada papa sudah aku bejek-bejek sampai penyek tu anak"Batin oma Yolanda geram.

"Gak usah pa"Tolak Marissa bisa mati berdiri jika menghadapi istri putranya itu.

"Mami gak usah sungkan sama aku, angap lah aku seperti anak mami sama seperti kak Satria"

"Iya mi, kini mami juga punya anak perempuan" Ujar Satria menimpali ucapan sang istri membuat sang mami makin keki.

"Lihatlah Yola, putri kita menerima menantunya sampai berteriak menghentikannya supaya tidak keluar, jadi kamu harus berlaku baik pada istri cucu kita ya" Ucap opa Malik pada sang istri tercinta.

"Aaaaaaa..... Aku ingin benar-benar gantung diri seperti ini, anak itu pintar sekali memutar balikkan fakta, tunggu tanggal mainnya aku akan balas kamu sampai mengankat bendera menyerah"Batin mami Marissa furtasi.

"Mama apa bisa aku di pindahkan di rumah saja? Aku tidak tahan harus tinggal disini, aku rindu sama papa dan mama sama Satria juga" ujar Marissa memulai sandiwara.

"Boleh sayang, mama juga kagen sama kamu, sebenarnya mama gak tega pas degar kamu di masukkan Ke RSJ tapi papa kamu biarin aja, katanya supaya kamu sadar" Keluh oma Yolanda kepada sang putri.

Seperti dugaan Marissa mama nya tidak pernah tega sama dia kecuali papanya karna pribadi beliau yang keras dalam mendidik anak atau menantu.

"Nanti saja kamu keluar rumah sakit tunggu sampai benar-benar pulih papa gak mau kamu kenapa-kenapa kalau memaksa ingin pulang, lagian kamu baru saja sadarkan diri"

"Benar kata opa mi, mami harus dirawat dulu sampai sembuh dan di sini ada Nur, istri Satria yang akan jagain dan rawat mami ya" Timpal Satria yang juga khawatir seperti opa nya.

"Sialan,,,Mana betah aku dirawat gadis babu itu" Batin Marissa.

"Mami... gak keberatankan aku yang jagain"

"Ya enggaklah sayang,,, Itu kan keinginan mami kamu" Jawab opa Malik membuat sang putri meremang.

Maksud hati ingin menyudutkan eh malah berubah haluan malah dia yang tersudutkan.

Gara-gara salah paham membuat Marissa menelan pil pahit harus diurus sama sang menantu yang luar biasa.

Drama baru dimulai Mala mau dilawan ya gak bisa lah, karna gadis hitam manis itu sudah banyak melewati transit nya kehidupan yang membuat pribadinya kebal akan lika liku kehidupan.

.

.

.

...***Bersambung......

*setelah baca wajib like end comen ya 😇****

Episodes
1 "Cap Anak Durhaka"
2 "Mengadulah Kepada Sang Pemilik Kehidupan"
3 "Sedang Merenung Bukan Melamun"
4 "Mala Ingin Menikah"
5 "Salah Paham Berujung Tragis"
6 POV Nur Mala Sari
7 "Ko tiba-tiba jadi baik ya? "
8 "Sunat diam-diam menikah terang-terangan "
9 "Kumpul keluarga bikin sesek jiwa raga"
10 "Peninggalan sang kakek Ibrahim"
11 "Esakusi calon pengantin"
12 "Perceraian bukan pilihan tapi jalan keluar"
13 "Hari yang ditunggu telah tiba"
14 "konflik rumah tangga dimulai"
15 "Jadilah juru pakir"
16 "Ternyata salah paham"
17 "Menantu luar biasa pilihan sang putra"
18 "Malam pertama pengantin"
19 "Adanya Penggangu"
20 "Kembali pulang"
21 POV Satria Putra Permata
22 "Kedatangan calon PELAKOR"
23 Salah paham berakhir diranjang
24 Akhirnya Terjadi
25 Memulai Hari Baru
26 Mencari Modal Usaha Baru
27 Kedatang Bapak dan Suci
28 Mencoba Berusaha Demi Cinta
29 Kabar Duka Keluarga Permata
30 Tempat Terakhir Seorang Hamba
31 Pertemuan Mertua Dan Menantu
32 Menyambut Kepulangan Yang Terkasih
33 Ujian Baru
34 Pulang Kerumah Jadi Masalah
35 Alasan Mala
36 Bertemu Umi Azzahra
37 Di Kampus Bikin Mampus
38 Mengenang Yang Telah Pergi
39 Kedatangan Satria
40 Cemburu Pakai Saringan
41 Siapa yang Marah, Dia yang Rugi
42 Pulang Kerumah Bikin Nangis
43 Macam-Macam Zinah
44 Sakit Hati, Bisa Menjadi Dendam
45 Salah Paham, Bikin Meradang
46 Siapa yang Minta, Siapa yang Marah.
47 Ada Apa, Dengan Diriku?
48 Tamu Tidak Dikenali
49 Pov Ikbal Satiawan
50 Siapakah Lelaki Itu?
51 Cap Anak Haram
52 Kedatangan Papi Ikbal
53 Bertemu Dengan Yang Selalu Dirindu
54 Kabar Bahagia dan Gembira
55 Kabar Kehamilan Mala
56 Allahu Robbul Allamin
57 Kedatangan Marcel dan Elissa
58 Mala Sakit
59 Kabar Duka keluarga Peramata
60 Mengurai Masalah
61 Mengurai masalah lagi
62 Pulang Kerumah Impian
63 Meminta Suci jadi pendamping
64 Meminta Suci menjadi Madu
65 Meminang Suci dan Umi
66 Bertemu Marcel
67 Hasil tes DNA
68 Mengungkap rahasia
69 Kepulangan Marissa dan Ikbal
70 Mencari jalan keluar
71 Pertemuan tidak terduga
72 Mengungkap Takdir
73 Berusaha dan Berdoa
74 Berobat dan Mengobati
75 Diskusi Ala Pengejar Cinta Robb
76 Memulai aksi pemusnahan.
77 Berjalan Sesuai Rencana
78 Menjadi Orang Lain
79 Mengaku atau Diusir
80 Mencoba Mengungkap Rahasia.
81 Musuh Yang Sebenarnya
82 Alasan Sebenarnya.
83 Tes DNA
84 Dokter multi-fungsi
85 Healing Ala Satria
86 Salah Paham Saja
87 Sok Kenal Dan Akrab
88 Mengulang Malam Pertama
89 Merajut Asa Kembali
90 Kembali Kedunia Nyata
91 Berusaha Demi Orang Tercinta
92 Berusaha Menjadi Suami Siaga
93 Menjadi Manusia Yang Lebih Baik
94 Pernikahan Yang Penuh Drama
95 Sang Pengacau
96 Lewati Saja Dengan Senyuman
97 Malang Tidak Berbau
98 Salah Maksud
99 Ada Istilah Yang Luar Binasa
100 Terima Nasib
101 Berserah Diri Kepada Ilahi
102 Permintaan Mala
103 Bertemu Abi Aziz
104 Memiliki Masalah Hidup
105 Mencoba Berdamai
106 Rencana Operasi
107 Hari Menegangkan
108 Hasil Yang Ditunggu
109 Nasehat Untuk Diingat
110 Janji Adalah Hutang
111 Meminta Penjelasan
112 Ternyata Seperti Itu
113 Pernah Terucap
114 Asal Usul
115 Masa Indah Kehamilan
116 Pilih Kasih Ternyata Menyakitkan
117 POV SATRIA PUTUS ASA
118 Tamu Tidak Diundang
119 Sebuah Tragedi
120 Semuanya Ada Proses
121 Masa Sulit
122 Diuji Terus
123 Berusahalah
124 Bukan Berbohong
125 Tasyakur dan Tasmiyah
126 Menjadi Orang Tua
127 Kepulangan Suci (Sulastri)
128 Yang Berubah Bikin Resah.
129 Janji Yang Pernah Diucap.
130 Meninggalkan Tanda Tanya
131 Berpikir Dulu Sebelum Bertindak
132 Berpikir Dulu Sebelum Bertindak
133 Sunat Untuk Anak Perempuan
134 Dokter Anatasya
135 Cemburu Adalah Bumbu Cinta
136 Aqiqah Dan Khitan
137 Pinangan Tanpa Sengaja
138 Bahagia Datang Bersama Duka.
139 Hadiah Laknat.
140 Balon KB
141 Bahagia Itu Sederhana
142 Menyenangkan Hati suami
143 Tamu Adalah Raja.
144 Teledor Bikin Nangis
145 Wanita Adalah Makhluk Sensitif.
146 Permintaan Yang sulit.
147 Berita Duka.
148 Hidup Dan Mati Siapa Yang Tahu
149 Kehilangan
150 Menjenguk Umi.
151 Depresi Atau Kesurupan
152 Mencoba Menjalani
153 Bantuan Dari Saudara
154 Musabah Diri.
155 Cerita Baru.
156 Permintaan Mala
157 Pernikahan Suci Dan Satria
158 Malam Pertama
159 Kemarahan Umi
160 Konflik Rumah Tangga Baru
161 Kedatangan Sang Pemecah Masalah
Episodes

Updated 161 Episodes

1
"Cap Anak Durhaka"
2
"Mengadulah Kepada Sang Pemilik Kehidupan"
3
"Sedang Merenung Bukan Melamun"
4
"Mala Ingin Menikah"
5
"Salah Paham Berujung Tragis"
6
POV Nur Mala Sari
7
"Ko tiba-tiba jadi baik ya? "
8
"Sunat diam-diam menikah terang-terangan "
9
"Kumpul keluarga bikin sesek jiwa raga"
10
"Peninggalan sang kakek Ibrahim"
11
"Esakusi calon pengantin"
12
"Perceraian bukan pilihan tapi jalan keluar"
13
"Hari yang ditunggu telah tiba"
14
"konflik rumah tangga dimulai"
15
"Jadilah juru pakir"
16
"Ternyata salah paham"
17
"Menantu luar biasa pilihan sang putra"
18
"Malam pertama pengantin"
19
"Adanya Penggangu"
20
"Kembali pulang"
21
POV Satria Putra Permata
22
"Kedatangan calon PELAKOR"
23
Salah paham berakhir diranjang
24
Akhirnya Terjadi
25
Memulai Hari Baru
26
Mencari Modal Usaha Baru
27
Kedatang Bapak dan Suci
28
Mencoba Berusaha Demi Cinta
29
Kabar Duka Keluarga Permata
30
Tempat Terakhir Seorang Hamba
31
Pertemuan Mertua Dan Menantu
32
Menyambut Kepulangan Yang Terkasih
33
Ujian Baru
34
Pulang Kerumah Jadi Masalah
35
Alasan Mala
36
Bertemu Umi Azzahra
37
Di Kampus Bikin Mampus
38
Mengenang Yang Telah Pergi
39
Kedatangan Satria
40
Cemburu Pakai Saringan
41
Siapa yang Marah, Dia yang Rugi
42
Pulang Kerumah Bikin Nangis
43
Macam-Macam Zinah
44
Sakit Hati, Bisa Menjadi Dendam
45
Salah Paham, Bikin Meradang
46
Siapa yang Minta, Siapa yang Marah.
47
Ada Apa, Dengan Diriku?
48
Tamu Tidak Dikenali
49
Pov Ikbal Satiawan
50
Siapakah Lelaki Itu?
51
Cap Anak Haram
52
Kedatangan Papi Ikbal
53
Bertemu Dengan Yang Selalu Dirindu
54
Kabar Bahagia dan Gembira
55
Kabar Kehamilan Mala
56
Allahu Robbul Allamin
57
Kedatangan Marcel dan Elissa
58
Mala Sakit
59
Kabar Duka keluarga Peramata
60
Mengurai Masalah
61
Mengurai masalah lagi
62
Pulang Kerumah Impian
63
Meminta Suci jadi pendamping
64
Meminta Suci menjadi Madu
65
Meminang Suci dan Umi
66
Bertemu Marcel
67
Hasil tes DNA
68
Mengungkap rahasia
69
Kepulangan Marissa dan Ikbal
70
Mencari jalan keluar
71
Pertemuan tidak terduga
72
Mengungkap Takdir
73
Berusaha dan Berdoa
74
Berobat dan Mengobati
75
Diskusi Ala Pengejar Cinta Robb
76
Memulai aksi pemusnahan.
77
Berjalan Sesuai Rencana
78
Menjadi Orang Lain
79
Mengaku atau Diusir
80
Mencoba Mengungkap Rahasia.
81
Musuh Yang Sebenarnya
82
Alasan Sebenarnya.
83
Tes DNA
84
Dokter multi-fungsi
85
Healing Ala Satria
86
Salah Paham Saja
87
Sok Kenal Dan Akrab
88
Mengulang Malam Pertama
89
Merajut Asa Kembali
90
Kembali Kedunia Nyata
91
Berusaha Demi Orang Tercinta
92
Berusaha Menjadi Suami Siaga
93
Menjadi Manusia Yang Lebih Baik
94
Pernikahan Yang Penuh Drama
95
Sang Pengacau
96
Lewati Saja Dengan Senyuman
97
Malang Tidak Berbau
98
Salah Maksud
99
Ada Istilah Yang Luar Binasa
100
Terima Nasib
101
Berserah Diri Kepada Ilahi
102
Permintaan Mala
103
Bertemu Abi Aziz
104
Memiliki Masalah Hidup
105
Mencoba Berdamai
106
Rencana Operasi
107
Hari Menegangkan
108
Hasil Yang Ditunggu
109
Nasehat Untuk Diingat
110
Janji Adalah Hutang
111
Meminta Penjelasan
112
Ternyata Seperti Itu
113
Pernah Terucap
114
Asal Usul
115
Masa Indah Kehamilan
116
Pilih Kasih Ternyata Menyakitkan
117
POV SATRIA PUTUS ASA
118
Tamu Tidak Diundang
119
Sebuah Tragedi
120
Semuanya Ada Proses
121
Masa Sulit
122
Diuji Terus
123
Berusahalah
124
Bukan Berbohong
125
Tasyakur dan Tasmiyah
126
Menjadi Orang Tua
127
Kepulangan Suci (Sulastri)
128
Yang Berubah Bikin Resah.
129
Janji Yang Pernah Diucap.
130
Meninggalkan Tanda Tanya
131
Berpikir Dulu Sebelum Bertindak
132
Berpikir Dulu Sebelum Bertindak
133
Sunat Untuk Anak Perempuan
134
Dokter Anatasya
135
Cemburu Adalah Bumbu Cinta
136
Aqiqah Dan Khitan
137
Pinangan Tanpa Sengaja
138
Bahagia Datang Bersama Duka.
139
Hadiah Laknat.
140
Balon KB
141
Bahagia Itu Sederhana
142
Menyenangkan Hati suami
143
Tamu Adalah Raja.
144
Teledor Bikin Nangis
145
Wanita Adalah Makhluk Sensitif.
146
Permintaan Yang sulit.
147
Berita Duka.
148
Hidup Dan Mati Siapa Yang Tahu
149
Kehilangan
150
Menjenguk Umi.
151
Depresi Atau Kesurupan
152
Mencoba Menjalani
153
Bantuan Dari Saudara
154
Musabah Diri.
155
Cerita Baru.
156
Permintaan Mala
157
Pernikahan Suci Dan Satria
158
Malam Pertama
159
Kemarahan Umi
160
Konflik Rumah Tangga Baru
161
Kedatangan Sang Pemecah Masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!