mulai mencari tau 2

Di kampus, Reina bergegas keluar dari kelasnya ketika jam kelas sudah selesai. Dia buru buru untuk segera kembali ke toko untuk melanjutkan pekerjaannya. Beruntung bagi Reina memiliki bos yang begitu baik dengan dirinya, memberi kesempatan Reina untuk melanjutkan pendidikan dengan melonggarkan waktu jam kerjanya.

Masih ingat betul sang pemilik toko mengatakan.

"Nak, kejarlah cita citamu.. Raih impianmu, Gapai semua keinginanmu.. Jangan pikirkan pekerjaanmu. Kamu boleh datang bekerja di waktu luang kuliahmu. Kamu hanya perlu mengecek seluruh pembukuan, dari keuangan hingga stok bunga. Untuk bagian depan serahkan saja kepada mereka.. Ibu percayakan kepadamu, ibu yakin kamu anak yang bertanggung jawab" ucap sang pemilik toko.

"Ibu, terimakasih banyak atas pengertian ibu. Atas kesempatan yang ibu berikan. Terimakasih banyak. Reina janji, Reina akan menjaga kepercayaan ibu. Reina akan memaksimalkan waktu Reina yang ada untuk toko ini bu" kata Reina mengecup tangan pemilik toko.

Saat itulah, Reina memanfaatkannya sebaik mungkin, mengejar pendidikannya dan bekerja.. Reina benar benar membagi waktu untuk bekerja dan pendidikan. Meski malam hari dia haris rela menguras sisa tenaganya.

Reina benar benar bertekat untuk lepas dari jeratan dunia malamnya yang sudah lama membelenggunya.

"Rei...!!!!" Panggil Adnan saat berpapasan di pintu gerbang kampus.

Reina berhenti sejenak.

"Mau kemana??" Tanya Adnan yang memang sebenarnya ingin tahu lebih dalam tentang Reina.

"Mmm aku buru buru Nan, maaf ya.." kata Reina yang segera beranjak.

Melihat itu, Adnan bergegas keluar dari mobilnya tanpa memarkirkan pada tempatnya.

"Rei.. Tunggu.. ayo aku antar" cegah Adnan memegang tangan Reina.

Reina menatap tangan yang digenggam erat oleh Adnan.

"Ahhh maaf" Adnan reflek melepas tangannya.

" Tidak usah Nan, kamu kan ada kelas. Sudah ya, aku buru buru" tolak Reina.

"Tunggu, ayo aku antar biar lebih cepat. Kelas ku masih ada satu setengah jam lagi, ayo aku antar" ajak Adnan yang langsung menggiring Reina ke arah mobilnya.

Reina pun mengikuti arahan Adnan, Adnan membukakan pintu mobil untuk Reina. Setelah memastikan Reina sudah duduk, Adnan segera menutupnya dan berputar menuju ke tempat pengemudi.

" Kemana tujuanmu?" Tanya Adnan setelah melajukan mobilnya.

"Ke toko bunga Sakura" jawab Reina.

"Ahh ok, aku tau tempat itu" jawab Adnan.

"Kamu bekerja di situ?" Tanya Adnan.

"Iya.." jawab singkat Reina.

"Bagaimana keadaamu?? Apakah semua baik baik saja??" Tanya Adnan.

"Sudah lebih baik.. Terimakasih ya, sudah mau menemaniku semalam" kata Reina.

"Sama sama. Jangan sungkan jika membutuhkan sesuatu" kata Adnan tersenyum saat menoleh ke arah Reina.

"Terimakasih.." jawab Reina lagi.

"Ahhh iya, bagaimana keadaan nenek??? Apa beliau sehat?" Tanya Adnan yang teringat akan nenek Reina.

"Alhamdulillah beliau sehat.. hanya saja beliau sudah tidak boleh terlalu capek untuk menjaga kesehatannya" jawab Reina..

"Bolehkah suatu saat nanti aku bermain kerumahmu?? Yaahh hanya untuk.menyambung tali silahturahmi" kata Adnan minta ijin.

"Mmm boleh, tapi aku tidak bisa janji ada di rumah untuk menemanimu" jawab Reina.

"Tak masalah, hanya saja aku lupa ke arah rumahmu, aku baru sekali mengantarkanmu ke rumah dan itu di malam hari" ucap Adnan jujur.

"Nanti ketika aku di rumah, aku akan share lock" jawab Reina..

"Ok..." Jawab Adnan tersenyum.

Entah mengapa, setiap melihat senyum Adnan jantung Reina bagai bertalu talu begitu cepat. Perutnya terasa seperti ada kupu kupu yang berterbangan. Ingin sekali Reina terus menatap wajah teduh senyum manis milik Adnan. Namun Reina merasa malu.

Tak lama kemudian, mereka tiba di toko bunga Sakura. Adnan lalu memarkirkan mobilnya di pelataran depan toko tersebut.

"Sekali lagi terima kasih, maaf merepotkan" ucap Reina tanpa menoleh ke arah Adnan.

"Tidak usah sungkan, maaf aku tidak bisa ikut turun ya.. Toko tutup jam berapa??" Tanya Adnan yang secara tidak langsung menanyakan jam pulang Reina.

" Toko tutup jam 5 sore" jawab Reina.

Reina pun keluar dari dalam mobil dan langsung masuk kedalam toko. Sedangkan Adnan bergegas kembali ke kampusnya.

Krincing...

Suara lonceng ketika pintu terbuka, menandakan adanya orang masuk.

"Kak Rei, di antar siapa??? Pacarnya ya kak???" Tanya Mei.

"Husss bukan.. dia teman satu kampus tapi beda kelas" jawab Reina berjalan ke arah meja kasir untuk mengecek pembukuan hari ini juga stok bunga dan mengecek ke adaan bunga.

"Masa si kak.. gebetan kalau begitu ya kak.. sepertinya tampan kak" kata Mei yang mengekori Reina.

"Tau dari mana kalau dia tampan???" Tanya Reina acuh tak acuh.

"Ya kan dari sini sudah kelihat tadi kak, meski doi masih di dalam mobil.." jawab Mei tersenyum.

"Kamu ini, namanya laki laki pasti dimana mana tampan Mei" kata Reina yang masih fokus di komputer.

"Kak, boleh jujur ga???" Tanya Mei.

"Apa?" Jawab Reina.

"Jujur ya kak, meski aku baru lihat saja. Tapi dah bisa tebak kalau teman kakak itu berbeda. Dari wajahnya saja dah terlihat teduh kak. Kalau kak Reina ga mau, kenalin ke aku aja kak hehehe" kata Mei.

"Kamunya mau, belum tentu dia mau sama kamu" jawab Reina sambil beranjak berdiri.

"Yaaa siapa tau kan kak.. atau jangan jangan, diam diam kakak suka yaa sama dia hayoooo" goda Mei.

"Hiissss apa si Mei.. Dahhh ahhh kerja... Bantuin aku ngecek bunga bunga nih, pilihin ada yang layu ga.. yang layu pisahin aja.." kata Reina mengalihkan pembicaraan.

"Hahahaha iya iya..." Jawab Mei tertawa.

Terdengar notifikasi dari ponsel khusus toko yang menandakan adanya yang order bunga. Reina pun bergegas mengecek notifikasi tersebut. Setelah membaca notifikasi tersebut, Reina bergegas merangkai bunga pesanan tersebut.

"Mas Aguss" panggil Reina.

"Iya Rei" jawab orang yang dipanggil namanya.

"Mas, tolong antarkan bunga ini ya.. Ini alamatnya, dan ongkosnya sudah ditransfer. Mas tinggal antar saja, dan ini alamatnya. Motor masih aman kan bahan bakarnya?" Kata Reina.

"Siap antar, masih aman Rei tenang saja. Aku berangkat sekarang. Masih ada yang lain..?" Tanya Agus sebelum menunggalkan toko.

"Untuk sementara ga ada mas.." jawab Reina..

"Ok.." jawab Agus.

"Terimakasih ya mas.. hati hati" pesan Reina.

Agus pun pergi meninggalkan toko dengan mengendarai motor inventaris toko. Bertepatan Agus membuka pintu, ada pula pelanggan yang datang.

Hari itu toko cukup ramai, membuat toko tutup sedikit mundur untuk melayani pengunjung yang datang. Ada yang memesan karangan bunga, ada yang membeli tanaman bunga, dan ada pula yang hanya sekedar membeli pot atau pupuk yang tersedia di toko tersebut.

######

Dikampus, Adnan mengikuti kelasnya dengan serius. Dua kelas yang dia ikuti untuk hari ini.

Tepat pukul 7 malam kelas pun berakhir, Adnan ingin bergegas keluar kelas tanpa memperdulikan teman temannya yang mengajaknya keluar bersama.

"Hai Adnan..." Sapa Rosa..

"Ehh Hai" Adnan hanya tersenyum sambil terus menata perlengkapan miliknya.

"Kamu ada waktu ga Nan.. Aku ajak makan malam kamu bisa ga??" Tanya Rosa to the point.

" Hadduuhh maaf ya Ros, malam ini aku ga bisa.. Aku ada urusan" jawab Adnan.

Anton yang duduk di samping Adnan hanya diam mendengarkan saja.

"Ahhh sayang sekali... Aku pikir kamu ada waktu.." kata Rosa kecewa.

"Mmmm kalau malam minggu nanti bisa ga??" Tanya Rosa.

"Belum tau juga, aku ga bisa janji ya.." jawab Adnan seraya bangun dari duduknya lalu berjalan keluar kelas.

Anton pun bergegas mengikuti langkah Adnan.

"Nan.. tunggu dulu" cegah Rosa mengajar Adnan.

"Maaf ya Ros, aku buru buru" jawab Adnan.

"Ros, maaf bukannya mau ikut campur.. Jika Adnan sudah bilang begitu jangan di paksakan.. Itu berarti dia memang sedang buru buru ok" kata Anton.

"Hufhhh ok lah" jawab Rosa kecewa.

Anton pun bergegas mengejar Adnan.

"Adnan, tunggu!!!" Teriak Anton.

"Buru buru banget si" tanya Anton setelah berhasil mensejajarkan langkah Adnan.

"Aku buru buru Ton" jawab Adnan.

"Kamu berhutang penjelasan tentang ini Nan.. Tidak biasanya kamu seperti ini.. Apa ada sesuatu??" Tanya Anton penasaran.

"Tidak ada, nanti aku ceritakan ok. Aku duluan ya.. Nanti mainlah ke rumah.. Nanti aku hubungi ok.. Bay.." pamit Adnan masuk ke dalam mobilnya.

"Ok hati hati.. ga usah ngebut ngebut" pesan Anton.

Adnan hanya mengacungkan ibu jari kanannya sebelum menutup jendela mobil miliknya.

Mobil Adnan melenggang pergi hingga menghilang tertutup pagar pembatas kampus. Anton pun segera menuju ke arah mobilnya yang terpakir dan segera pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!