Esok harinya, Adnan bersiap siap untuk berangkat ke perusahaannya..
Ting tong....
Mendengar suara bel rumah, Adnan yang tengah merapikan kemejanya bergegas menuju ke pintu utama.
Ceklek...
"Pagi pak bos...." Sapa Anton.
"Kamu.. aku pikir siapa.. tunggu bentar ya, aku pakai sepatu dulu. Masuk dulu" kata Adnan.
Adnan bergegas menuju ke arah kamar dan mengenakan sepatunya. Setelah siap dan memastikan tidak ada yang tertinggal, Adnan langsung menghampiri Anton.
"Yukkk..." Ajak Adnan.
Mereka berdua pun menuju ke carport di mana mobil Adnan terparkir.
"Nton, cariin ART ya... Yang bisa stay di rumah. Kalau bisa 2, biar ga terlalu berat kasihan" kata Adnan...
"Siapp.. aku ambilin dari yayasan aja ya, biar jelas" jawab Anton.
"Terserah kamu aja, gimana baiknya... Jangan terlalu muda ya.." pesan Adnan.
"Kenapa emangnya kalau dapat yang muda??" tanya Anton.
"Ga tau, kurang srek aja" jawab Adnan masih fokus di balik kemudinya.
"Bilang aja takut tergoda hahaha" goda Anton.
"Cckkk emang kamu... Ehh cari sarapan dulu yuk.. laper" ajak Adnan..
"Ga usah... Ini tadi emak bawain bekal buat kamu.. kalau aku udah sarapan tadi" kata Anton menunjukkan sebuah tempat makan.
"Waahhh, salamin buat emak.. makasihhh" jawab Adnan sesaat menoleh.
Tak berapa lama kemudian, mereka tiba di perusahaan.
Setelah masuk ke dalam ruangannya, Adnan langsung menikmati sarapannya sebelum dia larut kedalam pekerjaannya.
Beberapa saat kemudian....
Tok... Tok...
"Masuk" jawab Adnan tengah memeriksa sebuah berkas di meja kerjanya.
"Selamat pagi pak.. ini saya mengantar teh hangat untuk bapak" sapa seorang office girl.
"Ahhh iya.. terimakasih ya..." Jawab Adnan tersenyum.
"Sama sama pak, saya permisi" jawab OG tersebut.
Setelah itu, Adnan kembali tenggelam ke dalam pekerjaannya.
Tok... tok...
"permisi pak" sapa Putri.
"Ehh, Put.. masuk.." jawab Adnan tanpa menoleh ke arah Putri.
"Ini pak, ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani.." kata Putri menyerahkan beberapa berkas.
"Ok.. nanti saya cek ya.." kata Adnan.
Putri pun meletakkan berkas berkas tersebut ke meja Adnan.
"Ehh Put, tunggu sebentar.." kata Adnan.
"Iya pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Putri.
"Apa jadwal beberapa hari kedepan??" Tanya Adnan.
"Untuk beberapa hari kedepan tidak ada si pak, minggu depan ada beberapa pertemuan dengan klien" jawab Putri.
"Ahhh ok... thanks ya.." jawab Adnan menoleh ke arah Putri.
"Sama sama pak.." senyum Putri.
"Put..." panggil Adnan lagi.
"Ya pak..." jawab Putri.
"Aku suka kamu berpakaian seperti ini" kata Adnan jujur.
Mendengar kata kata Adnan, Putri pun merasa tersipu.. Ya.. Penampilan Putri hari ini memang tidak seperti biasa yang terlihat seksi..
Hari ini, Putri mengenakan rok span yang panjangnya di bawah lutut 5 cm dan menggunakan kemeja cream di padukan dengan blazer hitam.
"Terima kasih pak... kalau begitu saya permisi.." pamit Putri dengan senyuman yang melekat erat di wajahnya..
Hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam makan siang.
"Siang pak bos... Ga mau makan siang nihh" sapa Anton tiba tiba..
"Ckkk ngagetin aja... Emang dah jam istirahat??" Tanya Adnan.
"Lihat tuhh, jam yang bertengger di tangan kamu" kata Anton..
"Ahhh iya... Kantin aja..." Ajak Adnan.
Mereka berdua pun menuju ke arah kantin. Saat melewati ruang kerja Putri, Adnan berinisiatif untuk mengajak Putri. Adnan berfikir ingin mendekatkan Anton dengan Putri.
"Put, istirahat aja dulu.. Sekalian aja yuk" ajak Adnan.
"Ehhh pak.. Iya pak... Ini juga sudah selesai.. Mari pak.." jawab Putri yang terkejut dengan ajakan Adnan.
Apa yang Adnan pikirkan berbeda dengan Putri pikirkan.. Putri benar benar menganggap jika Adnan kembali menyukainya sama seperti ketika mereka masih berada di kampung halaman.
"Hai.. Put.. aku baru sadar, penampilan kamu berbeda.. lebih cantik.." puji Anton.
"Ahh pak Anton bisa saja.." jawab Putri tersipu.
Mereka bertiga pun bersama sama menuju ke kantin perusahaan.
"Pak Adnan dan pak Anton mau pesan apa??? Biar saya pesankan sekalian..." Tawar Putri.
"Ahhh terimakasih Put.. saya soto saja" jawab Adnan.
"Di samain saja seperti pak Anton" sambung Anton..
"Minumannya pak..?" Tanya Putri.
"Teh hangat tawar aja" jawab Adnan dan disambut anggukan sama Anton bertanda sama..
Putri pun segera berlalu untuk memesan pesanan mereka.
"Nton, nanti kamu ke kampus sendiri ya.. Aku lagi ada urusan.." kata Adnan setelah Putri menjauh.
"Tumben... Ada apa???" Tanya Anton heran.
"Ada laahh... Suatu saat nanti juga kamu bakal tau." Jawab Adnan.
"Hmmm mulai rahasia rahasiaan nih..." Kata Anton curiga.
"Biasa aja kali Ton.." kata Adnan melihat tatapan curiga Anton.
"Atau kamu punya janjian sama Putri??" Tanya Anton yang masih curiga.
"Kok jadi ke dia??" Tanya Adnan heran.
"Hmmm ntah..." Jawab Anton.
"Ini ga ada hubungannya sama dia.. Dan percaya, perasaanku sama dia itu dah hilang sejak lama.." jawab Adnan.
"Bisa jadi hadir kembali kan Nan.." jawab Anton.
"Kamu ga percaya sama aku???" Tanya Adnan.
"Atau, kamu sedang suka sama gadis lain?" Tanya Anton tanpa menjawab pertanyaan Adnan.
"Entahlah" jawab Adnan.
Adnan memang berencana untuk mencari tahu latar belakang Reina, dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Adnan masih teringat semua kata kata Reina semalam. Adnan dibuat penasaran.
Sejak semalam, Adnan memang sudah berencana untuk mencari tahu. Mulai hari ini, dia.akan menyelidiki sendiri,..
Ada sesuatu, entah apa yang membuat Adnan tergerak ingin melindungi gadis itu...
"Tunggu sebentar ya pak, sedang di siapkan" kata Putri tiba tiba.
Sambil menunggu, mereka bertiga pun mengobrol seputar pekerjaan. Hingga tak lama kemudian pesanan merekapun tiba..
Mereka sama sama menikmati makan siang mereka dalam diam.
"Put... Setelah ini seperti biasa tolong handle semua kerjaan... Berkas berkas yang pagi kamu berikan sudah saya periksa.. ada beberapa yang harus direvisi ada juga yang sudah saya tanda tangani. Nanti jika ada berkas baru lagi, letakkan saja di meja, atau ada yang lain kirim saja via email.." pesan Adnan.
" Baik pak.. setelah ini saya akan mengambil berkas berkas tersebut" jawab Putri.
"Ahh iya, makanan biar saya yang bayar... Kalian kembalilah ke ruangan" Kata Adnan berdiri.
Setelah membayar, Adnan bergegas kembali ke ruangannya dan menyelesaikan beberapa berkas sebelum dia meninggalkannya nanti.
Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang... Adnan bergegas pergi meninggalkan ruang kerjanya setelah Putri mengambil berkas berkas yang telah selesai ia kerjakan..
Adnan kembali kerumahnya, dan menyegarkan dahulu sebelum ia pergi menuju kampusnya. Adnan seperti di kejar waktu, padahal jadwal kelasnya baru masuk pukul 3 sore.
Setelah semua siap, Adnan bergegas keluar dari rumahnya dan menuju ke carport dimana mobilnya berada. Perlahan Adnan keluar dengan di bantu pak satpam yang membukakan pintu gerbangnya..
"Pak Adnan.." panggil sang satpam..
"Panggil mas aja pak, ada apa pak??" tanya Adnan.
"saya dengar bapak butuh ART mas??" tanya sang Satpam..
"Benar..." jawab Adnan.
"Jika boleh, biarkan istri saya saja mas, kebetulan dia kerja di rumah ini dengan pemilik sebelumnya.." kata sang satpam.
"Boleh kalau begitu pak.. besok saja mulai kerja ya pak" jawab Adnan.
"waahhh terimakasih mas sebelumnya.. nanti akan saya hubungi istri saya mas.. sekali lagi terimakasih" kata sang satpam yang terlihat begitu senang.
"Ya udah pak, saya pamit dulu.. Titip rumah ya pak" pamit Adnan.
"Siap mas.." ucap sang satpam.
Adnan pun bergegas melajukan mobilnya menuju ke kampusnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments