Siang itu, Reina sengaja mohon ijin ke pemilik toko untuk lebih awal jam pulang kerjanya. Reina ingin mengajak sang nenek pergi jalan jalan ke sebuah pusat perbelanjaan.
Reina ingat betul, hari ini adalah hari ulang tahun sang nenek. Dan selama ini neneknya selalu menolak jika Reina ingin merayakan hari kelahirannya ini.
Sekarang, Reina menyiasati untuk mengajak sang nenek untuk berbelanja dan dia berencana untuk membeli beberapa mainan juga kebutuhan pokok untuk ia sumbangkan ke sebuah yayasan panti asuhan dalam rangka memperingati hati lahirnya sang nenek.
Reina menggunakan uang yang ia kumpulkan dari gaji dia bekerja dari toko. Dia ingin memberikan sesuatu yang spesial dengan uang yang baik juga tentunya. Karena Reina menyadari, salah satu pekerjaannya tidaklah baik.
Sampai saat ini, Reina masih berusaha mencari celah untuk bisa keluar dari sana. Semakin lama, Reina pun semakin takut membuat neneknya kecewa jika suatu saat nanti nenek mengetahui apa pekerjaan keduanya itu.
"Nenek.. Assalamualaikum.." panggil Reina mengucap salam.
"Walaikumsalam, nenek di dapur Rei.." jawab nenek dari arah dapur.
"Nek.. Nenek bersiap siap ya.." kata Reina berdiri di ambang pintu antara dapur dan ruang tamu.
"Memangnya mau kemana? Kamu kok tumben tumbenan pulang awal?" tanya nenek sambil mengelap tangannya yang basah.
"Iya hari ini, Reina mau minta temenin nenek beli mainan mainan dan bahan pokok untuk kita sumbangkan ke panti asuhan ya nek.. Sebagai ucap syukur nenek sudah sembuh juga untuk hari yang spesial untuk nenek" ucap Reina.
"Terimakasih Rei.. Tapi mengapa begitu repot repot.." ucap nenek tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Reina.
"Nek, Reina hanya ingin sedikit berbagi kebahagiaan Reina. Jangan tolak ya nek.. Ayo nek siap siap.. Reina tunggu didepan ya" ucap Reina.
"Baiklah.. Tunggu sebentar ya" jawab nenek berlalu menuju ke kamarnya.
Beberapa saat kemudian, nenek sudah terlihat rapih. Dan mereka pun bergegas menuju ke pusat perbelanjaan yang cukup lumayan jauh dari rumah mereka.
"Nak, emangnya kamu ada uang??" tanya nenek ketika mereka tengah menaiki becak.
"Insya Allah ada nek.." jawab Reina tersenyum.
"Neng, mamang hanya bisa anter sampe sini ya.. Nanti neng naik angkutan umum aja, tau kan neng.." kata mang Karjo.
"Iya mang.. Makasih ya mang" kata Reina sambil membayar ongkos becaknya.
Satu jam perjalanan mereka untuk sampai ke pusat perbelanjaan tersebut. Minibus itu berhenti di halte tepat berada di depan pusat perbelanjaan itu. Reina dengan hati hati menuntun sang nenek untuk menuruni minibus tersebut.
"Nenek capek??" tanya Reina.
"Lumayan" jawab sang nenek sambil menyeka keringatnya yang keluar.
"Baiklah, kita istirahat dulu sebentar di sini.. Reina beli minuman dahulu" kata Reina.
Nenek mengangguk dan Reina mendekati salah satu pedagang asongan yang menjajakan minuman dingin. Reina membeli 2 botol air mineral dingin dan segera menghampiri nenek.
"Nek, minumlah.." Reina memberikan salah satu botol tersebut.
Reina memaklumi jika sang nenek merasa lelah, selain faktor umur kesehatan nenek juga belum sepenuhnya pulih. Hingga masih kurang bertenaga. Selama 15 menit mereka duduk di halte tersebut, mereka masuk ke dalam pusat perbelanjaan.
Mereka berkeliling berjalan jalan santai mengitari dalamnya sebuah pusat perbelanjaan. Nenek terlihat senang bisa berjalan jalan di sana, ini baru pertama kalinya bagi nenek memasuki tempat seperti itu terlihat megah. Beberapa kali Reina mengajak memasuki ke stand baju namun nenek selalu menolak jika sudah melihat harganya.
Lalu Reina membawa sang nenek menuju ke stand yang memamerkan berbagai macan mainan anak anak, Reina mulai mengambil satu persatu mainan mainan yang ada di sana. Mainan khusus anak laki laki juga mainan khusus perempuan.
Troli yang mereka bawa hingga hampir penuh dengan semua mainan tersebut.
"Rei, apa ini tidak terlalu banyak?" tanya nenek khawatir.
"Tidak nek.. Anak anak di sana pasti senang bisa mendapatkan mainan sebanyak ini" ucap Reina tersenyum.
Setelah membayar tagihan di kasir, mereka keluar dari sana dan menuju ke tempat penjualan kebutuhan pokok.
Reina benar benar menguras kantongnya kali ini, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Reina juga membelinya untuk dia serahkan ke panti tersebut.
Setelah semua selesai, Reina menatap kedua trolinya dengan posisi tangan kanannya memegang pinggangnya dan tangan kirinya menggaruk kepalanya.
"Nek, ternyata sebanyak ini ya.. Lalu bagaimana kita bawa pulang ya.." kata Reina baru saja menyadarinya.
"Emangnya ini yang kita dorong tidak boleh dipinjam dulu kah??" tanya sang nenek polos.
"Hahaha nenek mana boleh.." jawab Reina..
"Ya udah, kita kedepan aja dulu yuk.. Nanti Reina coba cari taxi.." sambung Reina.
Reina merasa kerepotan membawa kedua troli yang penuh dengan barang belanjaannya, dia tidak akan membiarkan sang nenek ikut membantu mengingat sang nenek baru sembuh.
Hingga tiba tiba salah satu troli tersebut meluncur dengan sendirinya.
"Aahh ya ampun.., nek tolong pegangi ini.. Nenek tunggu di sini" kata Reina.
Reina langsung cepat cepat mengejar trolinya itu.
#####
Hari ini, salah satu calon investor Adnan mengajak bertemu di cafe yang terdapat di salah satu pusat perbelanjaan yang memang tidak jauh dari perusahaan miliknya.
Sejak pukul 11 siang, mereka sudah berada di sini dan membicarakan pekerjaan mereka di sana. Menurut sang investor, membicarakan pekerjaan disana bisa lebih sedikit santai berbeda jika harus di kantor atau di ruang rapat suasananya akan berbeda.
Tepat pukul 3 siang, mereka mengakhiri dengan berjabat tangan dan senyum mengembang dari masing masing pertanda jika semua berjalan dengan lancar dan kesepakatan bersama.
Adnan dan Anton pun keluar dari cafe tersebut.
"Mau makan ga Ton??" tanya Adnan.
"Aku nurut sama pak bos aja" jawab Anton.
"Ckkk, kamu mah.. Ya udah, kita makan di tempat biasa aja ya.. Kita cari masjid dulu" jawab Adnan.
"Ok.." jawab Anton mengikuti langkah Adnan.
Mereka berdua berjalan menuju ke arah pintu keluar. Tanpa sengaja, Adnan melihat seorang gadis tengah bersusah payah membawa dua troli yang penuh dengan barang belanjaannya. Hingga tiba tiba salah satu troli tersebut berjalan sendiri.
Adnan dengan sigap ikut mengejar troli tersebut. Dan.
Hap..
Adnan berhasil menangkapnya sebelum troli tersebut menabrak seorang ibu ibu.
"Haaahhh terimakasih ya mas.." kata Reina lega.
"Lain kali hati hati. Dan troli kamu ini terlalu kepenuhan.. Mari aku bantu" tawar Adnan.
"Ton, tolong bawain yang dipegang nenek itu ya.." pinta Adnan.
"Ahhh iya" jawab Anton langsung menghampiri sang nenek.
"Mas, haduuhh ga usah repot repot.. Saya bisa kok.." cegah Reina karena merasa tak enak hati.
"Bagaimana ga repot?? Troli aja sampe meluncur sendiri" kata Adnan.
"Mmmmm" Reina menggaruk garukkan kepalanya yang tidak gatal.
Adnan dan Anton membawa kedua troli itu sampai di luar..
"Naik apa??" tanya Adnan.
"Mmm rencana si mau naik taxi, nenek tunggu sebentar di sini ya.. Reina cari dulu taxi di depan" kata Reina.
"Saya antar saja., Ton, ambil mobil ya" pinta Adnan.
"Siap.." Anton sigap berlari menuju ke area parkir.
"Tidak perlu mas, duuhh jadi merepotkan begini ya." kata Reina tidak enak.
Sedangkan nenek hanya diam saja sedari tadi menatap Adnan tanpa berkedip.
"Aahh iya nek maaf, saya sudah tidak sopan tidak menyapa nenek. Saya Adnan nek.." Adnan mengulurkan tangannya.
"Ahh iya nak tidak apa apa.. Kalian sudah saling kenal??" tanya sang nenek menyambut tangan Adnan.
"Belum nek, baru kali ini bertemu" jawab Adnan mencium tangan nenek.
"Terimakasih ya nak.. Sudah mau repot repot menolong kami" kata nenek mengelus kepala Adnan sekilas.
Reina mengamati Adnan dari atas hingga kebawah.
"Mmm sepertinya kamu orang sibuk, jadi biarkan saya untuk mencari taxi saja" kata Reina yang tidak enak, terlebih lagi mereka belum saling mengenal.
"Tidak apa apa.. Temanku sudah terlanjur mengambil mobil" jawab Adnan.
15 menit kemudian, Anton sudah datang dan berhenti tepat di depan mereka.
"Nenek masuk saja dahulu ya.." kata Adnan membuka pintu penumpang bagian belakang.
Anton segera turun membantu memasuk masukan barang belanjaan Reina. Setelah selesai, mereka masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pusat perbelanjaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nurizya Istihannatul Asiah
ambil mobil 15 menit,,g terlalu lama Thor?
2024-06-18
0