"Assalamualaikum Mas Al, adek dimana?" Sambil mengulurkan tangan menyalami suami.
"Wa'alaikumussallam warohmatullahi wabarokatuh, lagi bobo Ai. Capek banget ya sayang?" Al mengelus kepala sang istri.
"Nggak Mas, cuma tapi haus banget. Tadi diskolah padahal sudah habis 2 gelas besar ... hihi," sambil menuang air dan meminum hingga tandas.
"Aku ganti baju dulu ya, Mas. Sekalian sholat dzuhur dulu, Mas sudah makan belum?"
"Mas belum makan sayang, nungguin kamu pulang. Toh belum lapar banget. Anak kita tadi sudah makan, langsung bobo,"
Sudah menjadi kebiasaan sejak menikah makan selalu bersama kecuali pas Aini atau Al sedang ada acara diluar yang mengharuskan makan sendiri-sendiri.
Bagi mereka masakan rumah adalah yang terbaik, meski sesekali tetep makan diluar. Bagi Aini makan diluar bisa jadi sumber inspirasi saat ide masak lagi buntu. Bukan boros tapi ada nilai kebaikan yang ingin dilakukan keluarga itu ketika makan diluar, diantaranya adalah berbagi rejeki dengan pedagang. Membayangkan pedagang yang merasa senang ketika banyak yang beli itu ada kesenangan tersendiri.
Setelah makan siang bersama mereka bercengkrama diruang tengah. Sambil menunggu anak sedang bermain. Alia anaknya sudah bangun dari bobo siangnya. Alia masih dibiasakan tidur siang. Aini pernah membaca artikel parenting Hello sehat tentang manfaat tidur siang bagi anak-anak.
Mengembalikan energi anak. Sama seperti orang dewasa, tidur siang juga bisa membantu mengisi ulang energi anak.
Tidur malam lebih mudah dan nyenyak.
Memperbaiki suasana hati anak.
Mendukung proses belajar anak.
Menjaga berat badan anak.
Melihat manfaatnya sangat bagus buat anak, maka Aini dan suami menganjurkan anak untuk tidur siang. Dan beruntungnya Alia juga tidak merengek ketika diajak tidur siang.
"Mas, gimana kakinya?"
"Alhamdulillah semakin membaik Ai, pakai tongkat buat bantu jalan hanya dipagi hari. Sekarang kamu bisa lihat, mas sudah nggak perlu pakai tongkat lagi," Al berdiri untuk memperagakan berjalan.
"Alhamdulillah Ya Allah, tapi ingat, Mas. Jangan dulu beraktivitas yang berat," cicit Aini.
"Iya Sayangku, gemes kalau gini. Perhatikan banget si sama Mas. Apa cinta banget Ai, sama Mas?" "Iiih ... pakai nanya lagi," kupeluk Mas Al yang sudah duduk di sampingku lagi.
"Mas, emmmm ... ,"
"Kenapa, Sayang?"
"Itu, anu ... emmm. Minggu depan Ai disuruh Kepsek untuk ikut seminar mewakili sekolah, Mas,"
"Mau menyampaikan kayak gitu aja ragu banget sayang," Sambil mengelus-elus rambut sang istri.
Iya Aini kalau dirumah memang lepas jilbab, karena dirumah hanya ada suami dan anak. Kalau ada yg bukan muhrim baru berjilbab terus. Setelah ikut ngaji pas pembahasan jilbab, sejak itu Aini menerapkan ilmu yang diperoleh ditempat ngaji. Kalau tidak kasihan sama Ayah, suami, dan saudara laki-lakinya. Gara-gara kelakuannya ayah, suami dan saudara laki-lakinya ikut kena imbas dosanya. No debat ... Aini hanya mengikuti perintah yang ada di Al Qur'an
Surat Al-Ahzab Ayat 59 dan Artinya
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Yaa ayyuhan nabiyyu qul li azwaajika wa banaatika wa nisaa-il mu’miniina yudniina ‘alaihinna minn jalaabiibihinna dzaalika adnaa ay yu’rofna falaa yu’dzaina wakaanalloohu ghofuuror rohiimaa.
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Perintah menutup aurat juga tertuang dalam surat An Nur ayat 31
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan ***********, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’”
"Bukan gitu, Mas. Seminarnya sampai malam jadi mengharuskan kita nginap disana. Meski bukan jarak safar karena tergolong dekat. Tapi karena acara sampai jam 09.30 jadi diwajibkan menginap, jadi Ai ragu mau ngomongnya,"
"Sama siapa Ai?" sahut mas Al.
"Kalau dari perwakilan desa ada Ai sama Pak Abid mas,"
"Hmmm ... sama Abid ya,"
"Ya Allah semoga istriku tidak sampai tergoda Abid yang notabene duda genit, tapi aku percaya sama istriku, tapi kondisiku sekarang beda dengan dulu, saat ini tak banyak yang bisa kulakukan untuk menyenangkan istriku. Terutama uang, sekarang aku hanya bisa menghabiskan tanpa bisa menambah penghasilan, astagfirullah," Cicit Al dalam hati
"Mas, kok melamun si ... Ai lagi tanya, Mas?" timpal Aini gemas.
"Eh... siapa yang melamun sayang,"
"Itu Mas tadi bengong, bukan ngelamun yaaa ... tapi bengong," timpal Aini sambil cekikikan.
"Hah ... kamu ini" Sambil menggelitik perut Ai. "Haha ... haha ... jangan Mas Al!"
"Mau jawabannya nggak?"
"Gimana, Mas?" sambil memelas.
"Nggak apa, pergilah. Itu sebuah tanggungjawab, nanti biar Mas nungguin Alia. InsyaAllah Alia ngerti," "Terimakasih sayang, cinta deh sama Mas Al," sambil peluk lengan suaminya.
"Iya deh, yang selalu cinta sama Mas" Al terus memandangi istrinya sambil berfikir. "Akankah akan selalu ada cinta untukku Ai, jika kondisiku terus begini," batin Al.
Kunci utama hubungan bahagia dan langgeng adalah saling percaya. Pastikan untuk saling percaya dan jujur pada satu sama lain. Tanpa kepercayaan, hubungan akan terasa hambar dan rentan bubar. Ini sudah menjadi prinsip dalam rumah tangga Al Ghazali dan Aini.
...🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
yaniDanang
nyicil, kk
2022-06-25
0
yaniDanang
👍👍👍👍👍👍👍👍
2022-06-25
0
Ufika
MasyaAllah bagus sekali novel nya bnyak hikmah yg bisa di petik pengingat diri kak
2022-06-25
0