Ajakan Pak Abid

Abidin Syamsudin biasa dipanggil dengan sebutan Abid. Saat ini berusia 31 tahun, seumuran dengan Al Ghazali suami Aini. Ketampanan Abid sebanding dengan ketampanan Al, Abid sudah menjadi PNS diusia yang tergolong masih muda yaitu saat usia 26 tahun. Dan penempatannya masih didesa tempat dia dilahirkan. Lulus CPNS langsung menikah, Abid ini terkenal sebagai anak yang pintar dikampusnya dulu, tapi playboy.

Abidin atau Abid ini tinggal satu kampung bareng Aini. Abid tau tentang Aini sejak dulu namun usaha mendekati Aini tergolong susah, bahkan bisa dibilang gagal. Aini sosok gadis cantik, rajin, ramah kepada siapa saja. Meski Abid tampan dan pintar tapi Aini tidak tertarik sedikitpun entah kenapa tidak ada getaran dihati. Apalagi menjadikan sebagai pendamping, jelas tidak ada bayangan dibenak Aini. Bagi Aini tampan dan pintar saja tidak cukup untuk dijadikan suami. Karena ketampanan akan luntur dengan bertambahnya umur, Aini menginginkan suami yg benar-benar mengerti akan dirinya dan satu lagi yaitu tidak bermain dengan banyak wanita. Sampai suatu waktu akhirnya Abid menyerah mendekati Aini dan harus menikahi salah satu pacarnya karena kedua orang tua kedua belah pihak mengetahui kedekatan mereka. Abid nggak puas jalan hanya dengan 1 wanita, mungkin ada latar belakang kenapa Abid berbuat demikian, ya ... tujuannya supaya Aini cemburu. Tapi kenyataannya tidak demikian, Aini semakin susah didekati bahkan cendrung menghindar.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Rutinitas pagi Aini masak, meski makanan yang diolah bahan sederhana namun Aini ini pintar masak. Jadi apapun yang dimasak, hasilnya menggugah selera bagi yang menikmatinya.

Seperti pagi ini Aini masak sayur bening bayam, tempe goreng tanpa tepung sambel terasi. Masakan sudah tersaji di meja makan. Selepas subuh tadi Aini langsung berkutat di dapur untuk menyiapkan makanan buat keluarganya.

"Assalamualaikum, Sayang," Al pulang dari masjid langsung menuju tempat istrinya sedang sibuk menyiapkan makanan di meja dapur. Makanan sudah tersaji dan tidak lupa menyiapkan air putih hangat buat diminum suaminya. Sudah menjadi kebiasaan keluarga ini pagi hari wajib minum air putih hangat.

Semua tentu setuju jika minum air putih setiap hari baik untuk kesehatan. Tidak hanya menghilangkan rasa haus, minum air putih juga dapat membantu tubuh untuk mengeluarkan racun yang berbahaya bagi tubuh. Nah, jika kita suka minum air putih hangat sangat baik untuk tubuh, tentu tidak hanya untuk menghilangkan rasa haus saja.

Manfaat air hangat antara lain adalah membantu kelancaran pencernaan. Minum air putih hangat, terutama di pagi hari, dapat melancarkan pencernaan. Hal ini karena air hangat dapat mengaktifkan sistem pencernaan yang akan merangsang aliran darah menuju usus. Sehingga, Anda terhindar dari gangguan pencernaan seperti sembelit.

"Wa'alaikumussallam, Mas ... cuci tangan dulu, Mas! Sambil menepis tangan suaminya yg langsung mengambil tempe goreng.

"Hahaaa ... dikit juga, Ai," langsung nyelonong ke wastafel buat mencuci tangan.

"Iiih jorok tau Mas, main sambar aja," Aini cemberut.

"Iya, Sayang. Mas tau kok, jangan cemberut gitu, jadi tambah gemes pengin cium," Goda Al.

"Mas Al mah gitu, suka banget ngeledek Ai," sambil mencubit perut Al.

"Gitu yaaaa," Al balas dengan menggelitik perut Ai ...

Terjadilah aksi kejar-kejaran di ruang makan.

"Ampun maaaas, sudah ... sudah ... sudah Ai menyerah," dengan ngos ngosan. Sampai berakhir Al memeluk Ai lama-lama tidak hanya memeluk tapi berakhir dengan kecupan hangat di kening sang istri.

"Mas, anak kita belum bangun. Tapi Ai mesti berangkat gasik. Sintia ngajak Ai mampir fotocopy. Ada lembar kerja buat anak yg mesti diambil."

"Sayang, nggak apa. Alia biar Mas yang bangunin. Kamu tenang aja," disertai senyum tulusnya.

"Terimakasih Mas, Ai selalu sayang sama Mas," sambil memeluk erat suaminya.

"Ai selalu berdoa semoga Allah senantiasa menjaga rumah tangga agar bahagia selalu di setiap keadaan," lanjut Ai.

"Aamiin. Ai, berarti seminarnya kamu berangkat besok ya? Bakalan kangen berat nih,"

"Huuuh ... iya, Mas. Aslinya nggak rela bakalan berjauhan sama suamiku yang ganteng ini. Hiks... ," mendramatisir keadaan.

"Halah ... senang kali?" ledek Al

"Mas, aku serius Mas," sambil mukul bahu Al

"Sakit Ai, ayo obati,"

"Haha.....mana ada luka mas, pelan juga mukulnya,"

"Ayolah Ai, obatin dulu,"

"Pakai apa masss? Orang nggak ada luka juga," ekspresi bingung.

"Ah ... makin sayang nih sama istri polosnya Mas. Ayo Ai cium biar sembuh," sambil mencubit hidung peseknya Ai gemas.

"Lucu banget kamu Ai, kalau lagi bingung," lanjut Al.

"Iiiih tuh kan, ngeledek lagi," mukul bahu Al lagi.

"Udah yuk Mas, kita makan," sambil duduk diikuti Al duduk dihadapan Ai. Ai mengambilkan makanan buat suaminya lengkap dengan sambal kesukaan suaminya.

"MasyaAllah, masakannya selalu yang terbaik istri mas ini," mengacungkan jempol

"Terimakasih, Mas," tersipu malu.

Meski sudah jalan bertahun-tahun pernikahan mereka tapi suasana tetap hangat. Ujian sakit, ekonomi menjadi bumbu bagi rumah tangga mereka. Menjadi ujian akan kesetiaan Ai dengan kondisi ekonomi yg menjerat keluarga mereka.

Selesai makan, dan sudah dibereskan semua termasuk dicuci piringnya. Ai berpamitan ke sekolah lebih awal dari biasanya untuk mengambil fotocopy lembar kerja untuk anak-anak disekolah. Ai janjian dengan Sintia ketemu disana.

"Assalamualaikum, Ai,"

"Sintia, wa'alaikumussallam,"

"Alhamdulillah, akhirnya nongol juga. Ayuk ... ini sudah tak ambil. Nunggu kamu kelamaan," ujarnya sewot.

"Ada yang ngambek nih?" terus cekikikan.

Aini berteman dengan Sintia sejak SMP, SMA meski beda kelas tapi mereka tergolong akrab. Sampai ke jenjang kuliah bersama lagi dan mengambil jurusan yang sama, menjadikan mereka semakin akrab. Seperti saudara, mereka punya komitmen 🌷no baper🌷. Biar nggak makan ati, pantas saja pertemanannya tergolong cukup lama. Pertengkaran mereka seperti anak kecil, yang dengan suka rela sebentar kemudian sudah baikan lagi. Selain tidak baper juga mereka saling menjaga kepercayaan.

Pernah satu waktu dulu pas di semester 1 ada laki-laki yang menyukai Sintia, dan laki-laki suami Sintia. Salah satu teman mereka menjumpai laki-laki tersebut duduk bareng dengan Aini dan melaporkan kepada Sintia. Tanggapan Sintia santai banget. Nggak menaruh curiga sedikitpun kepada Aini, karena Sintia tau betul siapa Aini. Dan ternyata memang demikian, Aini ketemu calon suaminya itu karena suatu kebetulan bukan kesengajaan.

"Assalamualaikum, Aini, Sintia," sapa Abid

"Wa'alaikumussallam," jawab mereka kompak

Abid turun dari motor kemudian mendekat ke arah mereka yang masih didepan kios fotocopyan.

"Aini, besok kita bareng seminar ya?, apa sudah disiapkan semua apa yang harus dibawa?"

"Alhamdulillah sudah pak Abid, keperluan sudah saya siapkan," jawab Aini datar.

"Aini, besok kamu berangkat sama siapa? Bareng ya biar dijemput,"

...🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷...

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Bercerita sambil memberikan ilmu, keren...

2022-06-26

0

mom mimu

mom mimu

pa Abid pantang menyerah banget ya...

2022-06-18

0

Dehan

Dehan

penjahit cantik mampir lagi.. lanjut baca dengan memberikan like.. 👍👍

2022-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suasana Hangat di Pagi Hari
3 Meminta Ijin Suami
4 Pak Abid Telpon Aini
5 Ajakan Pak Abid
6 Keseruan dikelas Aini
7 Lamaran Al untuk Aini
8 Berangkat Seminar
9 Aini dan Abid dipagi Hari
10 Adik Bu Tina
11 Kekhawatiran Al
12 Penasaran Aini
13 Sikap Aini yang Memalukan
14 Al Pamit sama Emak Bapak
15 Kehangatan dirumah Emak
16 Kelegaan Ayah Abid
17 Bertemu Penggemar Al
18 Tindakan Aini
19 Makhluk cerewet dan Makhluk Tak Peka
20 Balasan Email dari Seberang
21 Nasihat Orang Tua Aini
22 Bandara Sultan Syarif Kasim II
23 Kenalan dengan Teman Baru
24 Mengibarkan Bendera Permusuhan
25 Awal Mula
26 Buatan Pertama Gagal
27 Tak Tega
28 Fatimah
29 Dilarang Nge Gosip
30 Insiden di sekolah
31 Menghadap Kepala Sekolah
32 Telpon dari bapak
33 Mira sebuah masa lalu
34 Kedatangan Mira
35 Kedatangan Pelanggan
36 Omongannya Tanpa Saringan
37 Mandi Sendiri
38 Usaha Baru Al Ghazali
39 Pertengkaran Kecil
40 Budhe Surti
41 Nasihat Budhe
42 Mencoba Berdamai
43 Nyemil Malam
44 Survei
45 Kedap Suara
46 Menempati Rumah Baru 1
47 Yang Sakit Hatinya
48 Cari Perhatian Bos
49 Ketegasan Aini
50 Rencana Busuk Irma
51 Kejelian Trio
52 Harus Lembur
53 Nasihat Ibu Indri
54 Cemburu Aini
55 Menjemput Emak
56 Kecurigaan Izal
57 Suami Indri
58 Nasihat Bapak
59 Afrizal Danurrahman
60 Lina ngambek
61 Perhatian Izal pada Lina
62 Ketakutan Nenek Izal
63 Perubahan Izal
64 Maksud Orang Tua Izal
65 Lina Menerima Izal
66 Bertemu Mantan Izal
67 Kegelisahan Lina adik Al
68 Keberadaan Izal
69 Permohonan Ibu Izal
70 Mantan Izal Mengamuk
71 Ketakutan Aini
72 Lina Menangis
73 Untuk Apa Dia Datang
74 Mengusir Tak Sopan
75 Hanya Mundur Bukan Batal
76 Mau Nambah
77 Aini Menghilang
78 Al Kocar-kacir Mencari Istrinya
79 Kegilaan Istri Al
80 Candaan yang membuat hancur
81 Semakin Menggila
82 Aslinya Siapa yg Aneh
83 Jebakan sahabat Al
84 Ada Yang mengikutiku
85 Siapa Kamu?
86 Zaki oh Zaki
87 Jemput Alia
88 Titik Terang
89 Sebuah peluang
90 Berhasil Menjalin Kerjasama
91 Perubahan Dia
92 Siapa itu?
93 RSJ
94 Sari
95 Selles Mobil
96 Lagi Malas Gerak, Mas.
97 Aini Tes Kehamilan
98 TAMAT
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Suasana Hangat di Pagi Hari
3
Meminta Ijin Suami
4
Pak Abid Telpon Aini
5
Ajakan Pak Abid
6
Keseruan dikelas Aini
7
Lamaran Al untuk Aini
8
Berangkat Seminar
9
Aini dan Abid dipagi Hari
10
Adik Bu Tina
11
Kekhawatiran Al
12
Penasaran Aini
13
Sikap Aini yang Memalukan
14
Al Pamit sama Emak Bapak
15
Kehangatan dirumah Emak
16
Kelegaan Ayah Abid
17
Bertemu Penggemar Al
18
Tindakan Aini
19
Makhluk cerewet dan Makhluk Tak Peka
20
Balasan Email dari Seberang
21
Nasihat Orang Tua Aini
22
Bandara Sultan Syarif Kasim II
23
Kenalan dengan Teman Baru
24
Mengibarkan Bendera Permusuhan
25
Awal Mula
26
Buatan Pertama Gagal
27
Tak Tega
28
Fatimah
29
Dilarang Nge Gosip
30
Insiden di sekolah
31
Menghadap Kepala Sekolah
32
Telpon dari bapak
33
Mira sebuah masa lalu
34
Kedatangan Mira
35
Kedatangan Pelanggan
36
Omongannya Tanpa Saringan
37
Mandi Sendiri
38
Usaha Baru Al Ghazali
39
Pertengkaran Kecil
40
Budhe Surti
41
Nasihat Budhe
42
Mencoba Berdamai
43
Nyemil Malam
44
Survei
45
Kedap Suara
46
Menempati Rumah Baru 1
47
Yang Sakit Hatinya
48
Cari Perhatian Bos
49
Ketegasan Aini
50
Rencana Busuk Irma
51
Kejelian Trio
52
Harus Lembur
53
Nasihat Ibu Indri
54
Cemburu Aini
55
Menjemput Emak
56
Kecurigaan Izal
57
Suami Indri
58
Nasihat Bapak
59
Afrizal Danurrahman
60
Lina ngambek
61
Perhatian Izal pada Lina
62
Ketakutan Nenek Izal
63
Perubahan Izal
64
Maksud Orang Tua Izal
65
Lina Menerima Izal
66
Bertemu Mantan Izal
67
Kegelisahan Lina adik Al
68
Keberadaan Izal
69
Permohonan Ibu Izal
70
Mantan Izal Mengamuk
71
Ketakutan Aini
72
Lina Menangis
73
Untuk Apa Dia Datang
74
Mengusir Tak Sopan
75
Hanya Mundur Bukan Batal
76
Mau Nambah
77
Aini Menghilang
78
Al Kocar-kacir Mencari Istrinya
79
Kegilaan Istri Al
80
Candaan yang membuat hancur
81
Semakin Menggila
82
Aslinya Siapa yg Aneh
83
Jebakan sahabat Al
84
Ada Yang mengikutiku
85
Siapa Kamu?
86
Zaki oh Zaki
87
Jemput Alia
88
Titik Terang
89
Sebuah peluang
90
Berhasil Menjalin Kerjasama
91
Perubahan Dia
92
Siapa itu?
93
RSJ
94
Sari
95
Selles Mobil
96
Lagi Malas Gerak, Mas.
97
Aini Tes Kehamilan
98
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!