"Haaah... Haaah... Haaaah..." nafas Pie Jiru tersengal sengal.
"Sungguh sangat sangat menyakitkan." Pie Jiru berbicara dengan terbata bata karena masih menahan sakit yang tersisa karena proses pengikatan jiwa.
"Apakah ini sudah selesai...?" tanya Husgar Vize yang memecah lamunan Jendral Mozi yang memandanginya dengan mulut ternganga, dengan hilangnya cahaya keunguan yang masuk ke tubuh Husgar Vize, menandakan proses telah berhasil.
"I-iya... Proses pengikat Jiwa telah selesai." Jendral Mozi berbicara terbata karena terkejut dengan proses pengikatan jiwa yang begitu cepat, proses normal biasanya memakan waktu sampai lima belas hari sampai satu bulan, sedangkan jika di bantu alat modern, membutuhkan waktu lima sampai tujuh hari, sedangkan Husgar Vize mengikat jiwa Pie Jiru tidak sampai setengah hari.
"kakak apa kau tidak apa apa..?" tanya Husgar Vize kepada Pie Jiru dan membantunya duduk kembali, karena ketika proses pengikatan jiwa telah selesai, tubuh Pie Jiru langsung roboh tidak bertenaga.
'Jika proses ini telah selesai, berarti aku baik baik saja." jawab Pie Jiru dengan nafas tersengal sengal.
"Benar benar rasa sakit yang luar biasa, aku pernah hampir mati karena peperangan, aku pernah hampir mati karena terpapar radiasi nuklir, tapi semua itu tidak ada apa apanya dengan rasa sakit yang baru saja aku lewati." ucap Pie Jiru kepada Husgar Vize.
"Sekarang Pie Jiru telah resmi menjadi pelindung Husgar Vize, satu hal yang harus kalian patuhi agar tidak menjadi bumerang, Pie adalah pelindung yang terbentuk setelah kemunculan Mulva, itulah yang membedakan keturunan Segiova dan Gulgara dengan keturunan Mulva, jadi kalian harus menghilangkan panggilan kakak dan adik."
"Kamu..." dengan menunjuk Husgar Vize.
"Adalah Husgar Vize, jika ada yang memanggilmu selain nama itu, kamu tidak boleh menjawab."
"Dan Kamu..." dengan menunjuk Pie Jiru.
"Adalah Pie Jiru pelindung Husgar Vize, tidak ada yang lebih kamu prioritaskan selain nyawa Husgarmu, karena nyawa Husgarmu adalah nyawamu."
"Apakah kalian Mengerti...!!
"Siap, kami mengerti Jendral." Husgar Vize dan Pie Jiru menjawab hampir bersama.
"Prajurit..." Jendral Mozi memanggil Prajurit yang berjaga di depan pintu aula.
Dengan tergesa gesa empat Prajurit masuki aula menuju ke arah Jendral Mozi berada.
"Kami Jendral...?"
"Bantu Pie Jiru berdiri dan antarkan ke kamar kehormatan..."
"Tapi Jendral dia hanya..." belum sempat Prajurit tersebut menyelesaikan kata katanya, Jendral Mozi langsung memotong.
"Apakah kalian ingin menentangku.... ucap Jendral Mozi dengan nada kesal dan marah"
"Hamba tidak berani Jendral..." Prajurit tersebut tertunduk dan langsung membantu Pie Jiru untuk menuju kamar yang telah di tentukan oleh Jendral Mozi.
"Husgar, anda ikuti saya, sebelum anda beristitahat, saya akan menjelaskan beberapa hal, karena hal ini benar benar baru untuk anda, anda memang Husgar anak Segiova, tapi anda tidak besar dan tumbuh di lingkungan kami yang penuh dengan pertempuran," ucap Jendral Mozi.
Husgar Vize hanya diam mendengarkan perkataan Jendral Mozi tanpa membantah sedikitpun, walau menurut Husgar Vize, dia juga tumbuh dan besar di lingkungan pertempuran.
Dengan berjalan, Jendral Mozi mengajak Husgar Vize ke musium perang.
Dalam perjalanan menuju musium, Jendral Mozi terus bercerita dan selalu di dengarkan dengan antusias tinggi oleh Husgar Vize.
Dalam perjalanan, Husgar Vize juga melihat teknologi teknologi yang belum pernah dia temui sebelumnya dan teknologi tersebut semuanya menggunakan daya yang sama sekali tidak merusak lingkungan.
"Jendral, bagai mana alat itu bisa bergerak tanpa uranium atau energi fosil...?" tanya Husgar Vize kepada Jendral Mozi.
"Apakah tidak ada hal yang lebih besar yang dapat menarik perhatianmu, kenapa kamu tertarik dengan hal sepele seperti ini...?" tanya Jendral Mozi yang penuh keheranan dengan pertanyaan yang semestinya itu terlontar dari mulut anak kecil.
Tanpa menghiraukan perkataan Jendral Mozi yang sedikit mengejek kepada Husgar Vize, Husgar Vize semakin mendekat ke kendaraan orang yang baru saja berhenti.
Jendral Mozi semakin keheranan dengan Husgar Vize, sampai saat melihat Husgar Vize mendekat pada salah satu kendaraan yang baru saja terparkir, Jendral Mozi hanya menggelengkan kepala keheranan.
Karena Jendral Mozi melihat Husgar Vize menyapa dan berbincang dengan orang orang setempat, akhirnya Jendral Mozi pun menghampiri.
Dengan kedatangan Jendral Mozi di belakang Husgar Vize, orang yang sebelumnya berbincang dengan Husgar Vize lalu memberi Hormat kepada Jendral Mozi.
"Hormat Jendra..." orang tersebut memberi hormat kepada Jendral Mozi, yang di balas dengan senyuman santai oleh Jendral Mozi.
"Husgar, kamu bisa mempelajari apapun nanti di perpustakaan Planet Galgic, tapi ada hal yang lebih penting sekarang dan anda benar benar harus mengetahui sejarah dan beberapa rahasia yang memang harus anda ketahui." Jendral Mozi menjelaskan kepada Husgar Vize agar tau mana yang harus jadi prioritas.
Husgar Vize yang sedang duduk memperhatikan kendaraan tersebut langsung berdiri dan meminta maaf kepada Jendral Mozi.
**Di tempat terpisah**
Pie Jiru yang sedang di bantu oleh empat Prajurit untuk menuju kamar kehormatan merasa ada sesuatu yang berlebihan atau aneh.
"Prajurit, bolehkah aku menanyakan sesuatu...?"
"Akan kami jawab dengan senang hati Pie..." para prajurit menjawab dengan penuh hormat karena meski seorang Pie, Jendral Mozi memberi tempat sebagai tamu kehormatan, jadi mereka melakukan layaknya seorang tamu kehormatan yang biasanya seorang Jendral, Komandan atau Husgar.
"Tadi aku mendengar kalian keberatan karena Jendral Mozi meminta kalian untuk membawaku ke kamar tamu kehormatan, ada apa sebenarnya...?"
"Maaf Pie bukan maksud hamba membantah permintaan Jendral Mozi, karena selama kami menjadi Prajurit, belum pernah Pie menjadi tamu Kehormatan, biasanya seorang Pie akan menempati barak Prajurit layaknya kami dan memang ada barak pie yang di pisah dengan Prajurit biasa." Prajurit itu menjelaskan kepada Pie Jiru.
Pie Jiru terdiam dan berfikir kenapa Jendral Mozi sampai memperlakukan hal istimewa kepadanya. Hingga mereka sampai di sebuah bangunan yang tidak kalah megah dengan bangunan Jendral Mozi.
"Ini kediaman anda, di dalam semua kebutuhan anda sudah lengkap dan juga ada dua puluh pelayan yang berada di tempat ini, silahkan Pie Jiru beristirahat, dan bebas menggunakan kamar yang manapun Pie senang, saya akan memberi kabar pada para pelayan di kediaman ini."
Salah satu Prajurit tersebut menjelaskan lalu berjalan ke tempat biasanya para pelayan berkumpul untuk memberi kabar.
**Di tempat terpisah**
Jendral Mozi dan Husgar Vize telah sampai di Museum Planet Galgic.
"Husgar, mari kita menuju aula sejarah, sejarah ini akan sangat penting untuk Husgar yang tidak mengetahui asal usul terciptanya Segiova, Gulgara dan Mulva agar dapat mengetahui mana lawan dan mana kawan."
Husgar Vize hanya mendengarkan dan mengikuti arahan Jendral Mozi yang sangat serius menjelaskan dengan sesekali Husgar Vize menjawab dengan anggukan kepala, hingga mereka memasuki suatu ruangan.
"Semua tercipta karena suatu tujuan, alam semesta memiliki milyaran Galaksi dan Trilyunan Planet, dan dua puluh persen di antaranya berpenghuni sedangkan sisanya tidak berpenghuni meski masih ada banyak Planet yang sebenarnya dapat di tempati, untuk lebih jelas dan rinci Husgar lihat dan dengarkan semua yang akan di tampilkan di sini, mari kita duduk dan menggunakan ini."
Jendral Mozi memberi penjelasan dasar dan singkat lalu mereka berdua duduk d sebuah kursi dan memasang alat di kepala mereka masing masing dan saling terhubung yang tersambung dengan kursi mereka, setelah alat tersebut terpasang.
"Husgar pejamkan mata anda." ucap Jendral Mozi yang juga di lakukan oleh Jendral Mozi"
🙏🙏 mohon dukungannya ya, dengan cara LIKE, COMMENT, BERI HADIAH dan VOTE jangan lupa jadikan Favorit😍💕 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Mpok Nana
Husgar di suruh memejamkan mata,, aku juga ikut memejamkan mata
2022-09-19
0
Beast Writer
Pendampingan khusus Jendral Mozi
2022-06-24
2
Reo Hiatus
Jadikan beberapa kalimat dalam 1 paragraf. biar pembaca merasa nyaman
2022-06-01
3