"Apa pendapat kalian dengan sumber ledakan ini komandan...?" Tanya Jendral Boby kepada para Komandan yang berada pada ruangan tersebut.
Dalam misi pengejaran ini, Jendral Boby menggunakan 4 pesawat Diamond, yang di mana di 3 pesawat Diamond lainnya di pimpin oleh seorang Komandan, 2 Komandan pendamping, tiga ribu Prajurit dan dua ratus lima puluh pasukan khusus bebas beserta empat puluh lima kru juga tetap dengan arahan Jendral Boby untuk keputusan penting tentang misi pengejaran.
Sedangkan di dalam pesawat yang di tumpangi, Jendral Boby di dampingi oleh 6 Komandan, Komandan Wisa, Komandan Serphe, Komandan Josep, Komandan Lucas, Komandan Karava, satu Komandan perempuan yang sekaligus kekasih Jendral Boby bernama Komandan Hita, tiga ribu Prajurit dan seribu pasukan khusus bebas beserta enam puluh lima kru.
Semua menggelengkan kepala menandakan mereka juga tidak tahu dan bingung menjawab pertanyaan Jendral Boby.
"Hufffffh.... Bagaimanapun kita harus membawa cakram berkode senmi." Jendral Boby bergumam sendiri.
"Perintahkan semua pesawat berpencar, kerahkan semua pasukan khusus dan prajurit untuk menerbangkan pesawat mereka masing masing untuk mencari semua jejak cakram berkode senmi."
"Siap Jendral!" jawab ke enam Komandan tersebut dan pergi untuk mengarahkan semua pasukan tetapi tidak dengan Komandan Hita yang tetap di ruangan kendali mendampingi Jendral Boby.
Dua belas ribu Prajurit dari empat pesawat Diamond yang menaiki pesawat kecil mereka masing - masing menyebar ke berbagai arah di lokasi ketiga ledakan dan seribu tujuh ratus lima puluh Prajurit khusus menaiki lempengan besi berbentuk segitiga dengan mengeluarkan api di setiap sudut lempengan tersebut yang dapat menggerakkan lempengan segitiga dengan lincah dan bebas sesuai keinginan pengendara dengan mengedarkan perisai dari tulang mereka yang bercahaya juga berpencar ke berbagai arah.
"Puing-puing ini...! Tidak ada bekas puing puing pesawat dari planet tin-go, apa yang sebenarnya terjadi?" Dengan memeluk Komandan Hita yang berada di sampingnya dengan tangan kanannya.
"Prajurit..." Jendral Boby dengan memandang seorang kru pesawat.
"Perluas jangkauan pencarian dengan radar, deteksi daya sekecil apapun dari pesawat orang orang Tin-go tersebut," perintah Jendral Boby.
"Aku yakin mereka lolos dari maut rudal Soy, tapi bagaimana mereka lolos dengan pesawat lambat seperti itu." Jendral Boby membatin.
"Arrrgghhh... Benar-benar menuntut ku berfikir keras..." Jendral Boby merasa kesulitan memecah keadaan tersebut.
"Tenanglah sayang, jangan sampai membuatmu risau, mereka hanya pasukan kecil, tidak mungkin mereka pergi terlalu jauh dari kita." Komandan Hita menenangkan Jendral Boby.
**Di dalam Zoxi**
Zoxi terus bergerak menjauh dari pusat ledakan karena efek dorongan dari gelombang ledakan, dari dalam Zoxi, Jendral Jiru yang terus memantau arah pusat ledakan dengan di bantu teleskop manual dapat melihat titik titik cahaya kecil bergerak dari kejauhan.
Di kegelapan ruang angkasa dan hanya dengan sedikit penerangan redup yang dengan sengaja mereka kaburkan dengan cara memantulkan cahaya dari berbagai benda d ruangan tersebut dan dapat melihat raut wajah yang tidak biasa dari Jendral Jiru, dapat terbaca oleh Komandan Vize dan Prajurit d tempat itu.
"Ada apa Jendral...?" Dengan sangat penasaran dan juga takut seorang prajurit memberanikan bertanya kepada Jendral Jiru.
"Ada ribuan pasukan yang menyisir lokasi ledakan..." dengan nada suara yang santai tapi penuh ketakutan di dalam hati yang tidak ingin dia tunjukkan d depan pasukannya, karena dapat menurunkan mental pasukannya yang memang telah hancur.
Tanpa di perintah, Komandan Vize dan beberapa Prajurit mengeluarkan teleskop kecil mereka masing masing dari dalam ransel mereka.
Setelah Komandan Vize melihat sendiri dengan teleskop kecilnya, nampak titik titik cahaya kecil bergerak tak beraturan, lalu mempertanyakan langkah selanjutnya.
"Sekarang kumpulkan semua Prajurit yang masih hidup, bantu yang terluka menuju ruangan ini, bergerak sekarang...!" ucap Jendral Jiru.
Dengan hanya bantuan cahaya redup yang memang sengaja di buat oleh para Prajurit agar tidak menimbulkan cahaya berlebih dan keluar dari Zoxi yang dapat menjadikan masalah di luar dan terus mencari prajurit selamat lainnya.
Setelah tiga puluh menit berlalu, Prajurit mulai kembali satu persatu sampai tidak ada yang datang lagi.
"lapor Jendral..." suara Komandan Vize memecah keheningan.
"Pasukan selamat ada tiga puluh delapan Prajurit dan empat kru, jadi total empat puluh dua Prajurit dengan empat belas di antaranya luka parah hingga sedang sedangkan dua puluh delapan yang lain luka ringan."
**Di pusat ledakan sebelumnya**
"Lapor Jendral, tidak ada tanda tanda keberadaan pesawat Planet Tin-go yang lari tersebut, bahkan kami tidak menemukan puing puing pesawat tersebut, hanya saja," menjeda kata katanya...
"Cepat selesaikan laporanmu Prajurit," ucap Jendral Boby dengan kesal.
"Hanya saja... Ha-hanya saja... Ada serpihan inti nuklir di pusat ledakan yang bukan inti nuklir dari rudal Soy saja." Melaporkan dengan kepala tertunduk, dengan suara ragu Prajurit tersebut melanjutkan kata katanya yang belum selesai.
"Ada tiga puing puing inti nuklir yang bukan dari rudal Soy Jendral." Prajurit tersebut menyelesaikan laporannya.
"Hahaha... Hahahahaha... Hahahaha..." Suara tawa Jendral Boby memecah keheningan.
"Sungguh cerdik, benar benar cerdik, tapi bagai mana cara mereka tau kerja dari rudal Soy yang mengunci panas nuklir target tanpa bisa mengubah arah kuncian walau ada sumber panas yang lain, benar benar pemikiran yang luar biasa dan tindakan cepat."
"Maksud Jendral...?" Komandan Lucas memberanikan diri untuk bertanya.
"Hanya orang ahli senjata yang dapat mengetahui karakter berbagai senjata meski tidak semua dan mudah untuk di pahami dalam waktu singkat. Dan mereka dapat mengetahui kunci mengalihkan rudal Soy. Hahahaha.. Cerdik, aku ingin tangkap pemimpin pesawat Planet Tin-go hidup hidup..." Jendral Boby memerintahkan kepada prajuritnya.
"Tapi Jendral, kita bahkan tidak dapat mendeteksi keberadaan mereka, seperti telah hancur tapi tidak ada puing puing pesawat mereka." Dengan heran Komandan Lucas berpendapat.
"Itulah mengapa aku ingin bawa pimpinan pesawat Planet Tin-go hidup hidup, karena dia cukup cerdik dan dari mana cara dia berfikir. Lupakan deteksi panas nuklir, gunakan sonar pencari logam," perintah jendral boby.
"Akan ada banyak logam terdeteksi di area ini Jendral, selain puing puing tersisa ini, benda benda luar angkasa juga memiliki sifat logam dengan berbagai varian." Komandan Karava berpendapat.
"Deteksi logam berukuran pesawat Planet Tin-go yang bergerak menjauh dari arah datangnya rudal soy sebelumnya yang tidak melebihi kecepatan suara, kerahkan semua pesawat untuk mendeteksi termasuk pesawat kecil para prajurit yang ada di luar." Jenderal Boby dengan senyumnya yang khas yang dapat menandakan luasnya pemikiran Jendral Boby memerintah prajuritnya.
**Di dalam zoxi**
"Aku sangat berat untuk menyampaikan ini..." Jendral Jiru diam sesaat dan mendesah.
"Harus ada yang tinggal untuk mengalihkan perhatian. Sedangkan yang lain pergi meninggalkan Zoxi menggunakan pesawat penyelamat dan membawa cakram berkode cinmi."
"Kita akan memulai dengan adil, kita akan menentukan dengan cara clasic pasukan Planet tin-go. Masukkan semua lencana Planet tin-go kalian dalam kotak ini." Dengan menunjuk sebuah kotak di meja, kotak yang sangat mereka kenali, karena dapat memberikan pilihan acak pada lencana pasukan setelah di beri serbuk pohon Planet Tin-go, yang langsung di awali oleh lencana Jendral Jiru ke dalam kotak ini, semua lencana berbentuk dan berukuran sama.
"Cara ini adalah cara paling adil untuk dilakukan di situasi seperti ini dan telah di lakukan oleh pasukan Planet Tin-go secara turun temurun," ucap Jendral Jiru.
"tapi Jendral, anda tidak perlu mengikuti cara ini." Seorang prajurit memotong pembicaraan Jendral Jiru.
"Aku tidak ingin di bedakan dalam situasi ini, cepat masukkan lencana kalian." Dengan nada meninggi Jendral Jiru memerintah.
Tanpa bisa menolak, semua prajurit memasukkan lencana mereka masing masing.
Setelah semua lencana terkumpul, Jendral Jiru memasukkan lima bungkusan yang berisi serbuk dari pohon yang berada di Planet Tin-go, lalu Jendral Jiru menggoyang kotak tersebut dengan keras dan menuangkan semua lencana ke lantai, semua yang berada di ruangan dapat melihat lencana yang berada di lantai, tiba-tiba lima lencana memisahkan diri dari yang lain bergerak pelan menuju ke tempat pemilik lencana.
Ketika kelima lencana telah sampai pada lima pasukan pemilik lencana, satu yang paling mengejutkan semua pasukan di ruangan itu yaitu lencana di depan Jendral Jiru, yang menandakan Jendral Jiru harus tinggal di Zoxi untuk melakukan pengalihan yang merupakan misi bunuh diri.
Tiba tiba Komandan Vize memberi hormat lalu bersujud di depan Jendral Jiru.
"Biarkan saya menggantikan Jendral Jiru, saya Komandan Vize gugus pelindung Jendral Planet Tin-go berkewajiban memberi perlindungan dengan jaminan nyawa." Komandan Vize berbicara dengan tegas dalam posisi berlutut di hadapan Jendral Jiru.
"Ini semua sudah adil dan tidak ada yang boleh menggantikan ku." Jendral Jiru dengan tegas menolak.
"Jika demikian biarkan saya menemani kematian Jendral," ucap Komandan Vize.
"Saya juga akan menemani kematian Jendral," ucap salah seorang Prajurit lalu ikut bersujud di samping Komandan Vize dan di ikuti beberapa prajurit bersujud di depan Jendral Jiru Hingga semua prajurit mengikuti bersujud di depan Jendral Jiru yang menandakan mereka siap menggantikan Jendral Jiru dalam misi bunuh diri ini.
"Kalian mau menentang printahku...!!" Kata-kata Jendral Jiru mulai meninggi.
"Saya akan menjadi beban jika ikut dalam rombongan yang melarikan diri Jendral, karena saya terluka cukup parah dan mungkin bisa mati ketika di jalan, saya tidak ingin menyia-nyiakan nyawa saya, saya ingin nyawa saya berguna hingga akhir." Seorang prajurit yang terluka cukup parah berbicara dengan menahan rasa sakit.
"Benar Jendral, saya Prajurit kesatuan ujung rudal ingin berguna sampai akhir dan tidak ingin menyia-nyiakan kematian saya tanpa berguna." Hal itu di ikuti semua prajurit yang terluka.
"Jendral mohon di pertimbangkan," ucap Komandan Vize, memecah lamunan Jendral Jiru yang menunjukkan wajah penuh haru.
"Baiklah, tugas pengalihan akan di emban oleh prajurit yang terluka sedang hingga serius tapi harus ada satu prajurit dalam kondisi bugar yang bertugas memindahkan panel inti nuklir sebelumnya ke panel inti nuklir cadangan." Jendral Jiru mengubah keteguhan hatinya.
"Saya siap melakukan tugas tersebut Jendral." suara salah satu prajurit yang sebelumnya salah seorang prajurit yang harus tinggal di Zoxi.
"Baiklah, sekarang berdirilah kalian semua," pinta Jendral Jiru.
Setelah mendengarkan kesediaan Jendral Jiru dan telah membagi tugas pada prajurit yang tetap tinggal di zoxi, akhirnya mereka semua berdiri.
Setelah Jendral Jiru memberikan arahan kepada prajurit yang tetap tinggal di zoxi yang menjadi pengalihan, Jendral Jiru dan pasukan tersisa menuju pesawat penyelamat yang berbentuk seperti kapsul berwarna hitam, warna yang cocok untuk kamuflase di luar angkasa.
**di dalam pesawat diamond Planet Matahari**
"Jendral kami menemukan ribuan benda dengan berbagai jarak dari kita yang memiliki unsur logam dengan kecepatan di bawah kecepatan suara serta memiliki ukuran seperti pesawat pelarian Planet Tin-go dan jumlahnya terus bertambah karena kita memperluas jarak pencarian." Seorang prajurit di depan monitor melaporkan.
"Tembak benda dengan unsur logam itu yang berjarak di atas 1 menit cahaya dengan Rudal jelajah antar Planet yang di miliki pesawat kecil para prajurit," perintah Jendral Boby.
🙏🙏 mohon dukungannya ya, dengan cara LIKE, COMMENT, BERI HADIAH dan VOTE jangan lupa jadikan Favorit😍💕 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Deby Ayu
tiba2 ada bawang🥺🥺
2025-01-12
0
🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚
ini baru namanya Jendral,, susah senang selalau bersama prajurit nyaa
2022-09-19
2
🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚
Sombong nyaa si Jendral Boby 😌
2022-09-19
2