Pengikatan Jiwa

"Husgar, mari kita menunggu Pie Jiru d taman agar bisa bercerita dengan santai." Jendral Mozi mempersilahkan Husgar Vize untuk menunggu Pie Jiru di taman depan kediaman Jendral Mozi yang teramat Luas.

Husgar Vize jalan mengikuti Jendral Mozi ke taman dengan begitu terkagum kagum dengan bangunan Planet Galgic, terlebih dengan kediaman Jendral Mozi yang begitu nyaman walau hanya berada di luar bangunan.

"Jendral, apakah semua bangunan di Planet Galgic menggunakan bahan batu sebagai bahan utama bangunan...?" Husgar Vize memulai pembicaraan karena begitu penasaran dengan bentuk bangunan yang hampir seluruhnya terbuat dari Batu batu alam.

"Ya Husgar, karena Planet Galgic delapan puluh persen terbentuk dari bebatuan."

"Apakah semua bangunan menggunakan batu permata yang berharga ini Jendral...?"

"Emm... Mungkin di tempat asal Husgar Vize batuan permata seperti ini adalah batu mulia berharga, tetapi di Planet Galgic, pemata tidak terlalu berharga meski tetap memiliki nilai tinggi, di Planet Galgic, rumah adalah identitas diri, semakin tinggi jabatannya, maka bangunan rumah akan menggunakan batu dengan kualitas lebih baik." Jendral Jiru memberikan gambaran kepada Husgar Vize yang terlihat begitu takjub hingga tidak terasa mereka sudah sampai di bangunan gazebo pinggiran kolam di tengah tengah taman.

"Kita menunggu Pie Jiru di sini terlebih dahulu." tidak lama berselang ketika Jendral Mozi dan Husgar Vize sampai dan duduk santai di gazebo, datanglah pelayanan yang membawa beberapa hidangan.

"Silahkan di nikmati hidangannya Husgar, semoga hidangan Planet Galgic terasa nikmat di lidah Husgar." Jendral Mozi mempersilahkan Husgar Jiru menikmati hidangan yang telah di sediakan berupa buah buahan dan minuman.

"Husgar Vize dapat beristirahat di rumah tamu istimewa dahulu beberapa hari, sampai Pie Jiru selesai dengan proses penempaan tubuh dan jiwanya, setelah itu kita akan ke Galaksi sixza." saat Jendral Mozi dan Husgar Vize berbincang bincang cukup lama, tiba tiba datang Pie Jiru yang di antar oleh Hendis.

"Kakak, kamu lama sekali.. aku sampai menghabiskan empat gelas minuman kamu baru datang, apakah kamu sudah bisa mengendalikan papan Fox...?

"Aku lama karena papan itu tidak mau bekerja sama denganku, aku beberapa kali minta di lepaskan dari pegangan para prajurit agar dapat menggunakan papan sialan tersebut, tapi tetap saja aku masih gagal mengendalikannya..."

"Bukan papan Fox yang salah, tapi kamu yang sulit untuk memahami." Husgar Vize berbicara dengan nada candaan mengejek.

"Apa kamu mau mengatai ku bodoh? Memang adik tidak tau diri."

"Ha... Ha... Haaa... Haaaaa" bukan aku yang mengatakan kamu bodoh, tapi kamu sendiri...

Sedangkan Jendral Mozi hanya tersenyum kecil mendengarkan percakapan mereka Berdua.

"Pie Jiru, silahkan duduk..."

"Hendis, tinggalkan kami."

"Siap Jendral..." lalu Hendis pergi dari hadapan mereka.

Apa saja yang sudah kalian bicarakan, apakah kalian benar begitu lama menungguku?" Pie Jiru menanyakan dengan rasa malu karena jika benar mereka cukup lama menunggu, itu berarti karena Husgar Vize terlalu cepat atau Pie Jiru yang terlalu lambat.

"Lumayan..." jawab Jendral Mozi dengan tersenyum kecil.

"Izh... Lambat sekali aku..." ucap Pie Jiru.

"Karena Pie Jiru sudah sampai, sekarang kita ke aula untuk melakukan proses pengikatan jiwa kepada Pie Jiru, karena Pie Jiru harus melakukan pengikatan jiwa sebelum mengikuti pelatihan Pie." Jendral Mozi menjelaskan secara singkat.

Tanpa banyak bertanya, Husgar Vize dan Pie Jiru mengikuti Jendral Mozi yang telah jalan terlebih dahulu menuju aula.

Setelah sampai di aula, Jendral Mozi duduk di alas batu berbentuk piringan bundar dan juga telah tersedia piringan batu yang lain.

"Husgar Vize silahkan duduk." Jendral Mozi mempersilahkan Husgar Vize untuk duduk di sampingnya.

"Pie Jiru silahkan duduk." Jendral Mozi mempersilahkan Pie Jiru untuk duduk berhadapan dengan Huzgar Vize yang berjarak satu meter di depannya.

"Kalian harus melakukan pengikatan Jiwa, ikatan Jiwa harus terbentuk antara Husgar dan Pie atau pelindungnya, karena sebagai pelindung Husgar, seorang Pie harus merasakan di manapun Husgarnya berada melalui ikatan Jiwa dan juga yang paling penting dari pengikatan Jiwa, agar seorang Pie tidak dapat menyerang Husgarnya dan ketika seorang Husgar tewas, Pie lah yang paling bertanggung jawab, karena itu maka ketika seorang husgar tewas, tidak lama berselang seluruh Pie seorang Husgar yang tewas akan ikut tewas bersamanya."

"Apakah Pie Jiru siap dengan segala konsekuensi jika akan menjadi Pie seorang Husgar...?" Jendral Mozi mempertanyakan hal tersebut agar tidak terjadi penyesalan di lain hari, karena seorang Husgar hanya dapat memiliki lima orang Pie di satu waktu dan dapat mengangkat Pie baru jika salah satu Pie tewas.

"Tentu saja aku siap mengorbankan nyawaku untuk adikku, karena itu adalah janjiku kepada ayahku dan nyawa menjadi taruhan untuk menjaganya..." dengan tegas dan tanpa keraguan Pie Jiru menjawab pertanyaan Jendral Mozi.

"Jika demikian, mari kita mulai pengikatan jiwa..."

.....

....

.....

Husgar Vize dan Pie Jiru saling berpandangan lalu sama sama menoleh kepada Jendral Mozi,

caranya bagai mana...?

Jendral Mozi memukul jidatnya sendiri setelah mendengar perkataan Husgar Vize dan Pie Jiru.

"Izzzhh, kenapa aku sampai lupa dengan hal itu, kalian belum pernah melakukan atau sekedar melihat pengikatan jiwa..." Husgar Vize dan Pie Jiru saling berpandangan lagi dan tiba tiba tertawa melihat Jendral Mozi salah tingkah.

"Ha... Ha... Ha... Ha... Ha...Ha... Ha... Kami yang melakukan pengikatan jiwa, tapi kenapa Jendral Mozi yang terlihat gerogi...? dengan tatapan keheranan Jendral Mozi melihat Husgar Vize dan Pie Jiru secara bergantian.

"Mereka selalu bergurau dan tidak serius menanggapi apapun, apakah dia dapat bertahan lama menjadi Husgar, meski aku telah melihat kelebihannya yang mudah memahami suatu hal baru." Jendral Mozi membatin.

"Jendral, jangan terlalu di buat serius. Tertawalah, terkadang kita harus tertawa untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk menghilangkan stress, terus terang, sebenarnya aku sungguh tegang dengan pengikatan jiwa ini. celoteh Husgar kepada Jendral Mozi.

"Terlebih lagi aku, aku yang paling tegang dengan proses ini.' Pie Jiru menimpali.

Jendral Mozi hanya tersenyum karena sedikit canggung dan malu karena dia lupa jika Husgar Vize dan Pie Jiru belum pernah melihat pengikatan Jiwa sebelumnya.

"Huffft... Maaf... Maaf karena tertawa kami yang berlebihan, kami sudah siap sekarang, lalu apa yang harus kami lakukan untuk pengikatan Jiwa...?" tanya Husgar Vize kepada Jendral Mozi.

"Hmm... Kalian benar, aku terlalu serius. Baiklah mari kita mulai, pertama tama yang harus Husgar dan Pie Jiru lakukan adalah mengolah nafas dan mengalirkan energi kepada batu yang kalian duduki, batu pie Jiru akan mengalirkan Jiwa Pie Jiru kepada Husgar dengan di tandai keluarnya cahaya berwarna ungu dari kepala Pie Jiru yang nantinya akan di ikat oleh batu yang di duduki Husgar Vize." Jendal Mozi menjelaskan kepada Husgar Vize dan Pie Jiru.

"Apakah kalian sudah mengerti?" tanya Jendral Mozi tetapi tidak di jawab oleh Husgar Vize maupun Pie Jiru yang ternyata telah mengikuti langkah langkah arahan Jendral Mozi hampir bersamaan ketika Jendral Mozi memberi arahan.

"Aaaaarrrrrgggghhhh..." Pie Jiru merintih kesakitan, karana seolah olah organ organ dalam Pie Jiru seperti di tusuk tusuk.

"Tahan sakit itu, itu adalah proses pengikatan yang di lakukan Jiwa Husgar kepadamu." Jendral Mozi menjelaskan kepada Pie Jiru.

**Di sisi lain**

Sedangkan Husgar Vize, seolah dia berada di tempat lain yang melihat Pie Jiru yang duduk memandangi Husgar Vize, tiba tiba keluar cahaya keemasan dari tubuh Husgar Vize seperti ribuan tali menuju kepada Pie Jiru yang secara perlahan menggulung sosok Pie Jiru yang sedang duduk memandangi Husgar Vize dengan penuh waspada tetapi merelakan tubuhnya terlilit oleh benang benang emas yang keluar dari tubuh Husgar Vize.

🙏🙏 mohon dukungannya ya, dengan cara LIKE, COMMENT, BERI HADIAH dan VOTE jangan lupa jadikan Favorit😍💕 🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***