Plak..
Plak..
"Berani sekali kau mendorong ibuku, bahkan menghinanya.. " bentak Tata dengan bengis setelah menampar pipi perempuan itu kiri dan kanan.
Perempuan yang di tampar tadi ikutan marah karena ia kesal di tampar di depan umum. Semua orang yang hendak masuk ke dalam restoran hanya melihat kejadian itu tanpa mau membantu ataupun peduli.
Ia meringis kesakitan karena tamparan di pipi nya membuat sudut bibirnya berdarah.
"Perempuan sialan... Siapa kau ini! Berani-berani nya kau mempermalukan aku di restoran milik calon suami ku! " teriaknya dengan bangga berharap semua orang mendengar ucapannya.
"Oh ya... Panggil calon suami mu itu! Aku ingin lihat bagaimana ia bisa memiliki restoran ini! " jawab Tata dengan senyuman mengejek.
"Kurang ajar! Awas kau! " geramnya sambil merogoh tas mengambil HP kemudian menelpon seseorang.
Tata hanya tersenyum smirk sambil berdiri dengan kepala tegak. Ia memberi kode kepada Mak Ijah untuk membawa ibunya pergi ke sisi sebelah kanan dekat pintu masuk. Tata sengaja berdiri membelakangi pintu masuk karena ingin membuat kejutan untuk suami benalu nya itu.
Tidak lama kemudian terdengar langkah kaki suaminya yang mana membuat Tata tersenyum devil dari belakang. Ia tahu karena mencium bau parfum yang selalu di pakai suaminya dan dia lah yang merekomendasikan suaminya untuk memakai parfum tersebut karena Tata sangat suka dengan wanginya yang ringan dan tidak mencolok.
"Ada apa ribut-ribut? Kamu kenapa nelpon aku sambil marah-marah! " ucap Dika lembut sambil mengusap rambut Dian yang tiba-tiba memeluk erat dirinya.
"Mas,, ada perempuan gila yang nampar aku! Sakit Mas??" rengek Dian dengan manja sambil mengeluarkan air mata buaya.
"Apa??Siapa yang berani menampar calon istri pemilik restoran ini?? Ayo katakan siapa?? " cerca Dika dengan marah melihat pipi Dian yang terlihat bekas tamparan yang membuat sudut bibirnya terluka.
"Aku yang menamparnya" jawab Tata lantang masih dengan tubuh membelakangi mereka berdua.
Dika melonjak kaget mendengar suara tersebut, ia sedikit was-was karena suara itu seperti suara istrinya Tata. Tapi ia menepis pikirannya itu karena ia masih yakin kalau istri nya masih berada di Medan merawat ibunya.
"Hei siapa kau! Beraninya membuat kekacauan di restoran ku ini! " hardik Dika dengan keras.
Dian tersenyum bahagia melihat perempuan yang menampar nya di marahin calon suaminya. Ia semakin Bergelayut manja di lengan Dika dengan wajah yang pura-pura teraniaya. Apalagi ia melihat para pengunjung restoran mulai berbisik-bisik menghujat Tata.
"Memang aku berani! Kau mau apa?? " sahut Tata sambil membalikkan badannya sehingga ia berhadap-hadapan langsung dengan Dika.
"Sa-sayang?? " teriak Dika kaget dengan wajah memucat yang mana dengan reflek melepaskan lengannya yang di gandeng Dian sehingga membuat perempuan itu terdorong ke depan dan jatuh di lantai.
"Aww Mas!! Kamu kenapa sih dorong aku sampe jatuh begini? Sakit tau! " rengek Dian dengan wajah cemberut.
"Sa-sayang... A-aku bisa jelasin se-semuanya.. " ucap Dika terbata-bata dengan tangan yang mulai mengeluarkan keringat dingin.
"Mas! Kamu apa-apaan sih manggil perempuan gila itu kayak gitu?? " teriak Dian dengan wajah marah.
"Diam kamu! Gak usah banyak omong! " hardik Dika dengan wajah garang.
Nyali Dian seketika menciut melihat wajah Dika yang memarahinya dengan garang seperti hendak memakan orang.
"Gak usah sok marah begitu Mas! Bukannya tadi kalian mesra banget? Betul gak ibu-ibu, bapak-bapak?? " ucap Tata lantang sambil menanyai pelanggan yang berbisik-bisik.
"Iya betul.. " teriak salah satu dari mereka dengan keras.
"Hei perempuan sundal! Pasang telinga mu lebar-lebar dan dengarkan apa yang akan aku katakan karena aku hanya mengatakan nya sekali saja. Aku adalah Thalita Ruby Sinaga, istri sah dari laki-laki yang kau akui sebagai calon suami itu dan pemilik sah restoran ini! Bagaimana??Sudah jelaskan??? " ucap Tata dengan suara keras yang mana membuat Dika semakin pucat dan Dian langsung terduduk di lantai dengan wajah syok.
"Wah, pelakor dia rupanya"
"Dasar tukang selingkuh! "
"Perempuan binal, gatal, usir perempuan gila itu dari sini! "
"Dasar pria gila! Istri cantik begitu, bisa-bisanya selingkuh dengan modelan kayak gini"
"Hajar saja Kak! Biar kapok! "
"Buang saja suami modelan kayak gitu ke laut.. Tampang pas-pasan pake selingkuh lagi, eh malah ngaku-ngaku yang punya restoran. "
"Iya.. Udah putus kali urat malunya. "
Begitulah bunyi hinaan cacian untuk Dika dan Dian yang mana membuat Dian langsung menutup wajahnya karena malu dan Dika juga hany bisa menundukkan kepalanya dengan tangan mengepal dengan erat.
"Kenapa Mas, Mau marah?" ucap Tata dengan sinis melihat Dika seperti menahan amarahnya.
"Ng-gak kok sayang? Kamu mau minum apa? Biar aku ambilin! " jawab Dika gugup dengan senyuman palsunya itu.
"Hei security! Kenapa diam saja di sana! Kalian mau saya pecat! " teriak Tata dengan wajah garang dan suara yang keras.
"Dan kau! Panggil semua pelayan di restoran ini, tidak terkecuali koki restoran. " tunjuk Tata kepada salah satu pelayan pria.
Security yang di panggil tadi pun mendekati Tata dengan wajah takut-takut.
"Kenapa kalian ketakutan begitu? Toh aku bukan makan orang! " ucap Tata dengan santai sambil memainkan kukunya.
"Cepat seret perempuan sundal ini dari sini! Jika kalian tidak berani, aku akan memecat kalian sekarang juga! " ucap Tata dengan tegas dan dingin.
"Ba-baik Nyonya! " jawab mereka berdua dengan tangan gemeteran.
Mereka membawa paksa Dian keluar dari restoran meski wanita itu berteriak sambil meronta-ronta meminta tolong kepada Dika.
"Sudah berkumpul semuanya! " tanya Tata dengan memindai semua pelayan di restoran termasuk koki dan manager yang di gantiin suaminya itu.
"Loh kemana Amel?? Dan siapa kamu! " tanya Tata pura-pura tidak tahu.
"Amel mengundurkan diri sayang.. Ini manager keuangan yang baru.. Markus.. " jawab Dika dengan wajah nelangsa.
"Apa?? Kenapa kamu gak ngomong sama aku Mas, padahal aku selalu menghubungi kamu dan siapa yang seenaknya merekrut karyawan baru hah!! " hardik Tata dengan geram kepada Dika.
"Bu.. Yang sopan kalau bicara! Saya di sini di gaji sama pemilik restoran ini! Yaitu Pak Dika.. Kenapa Ibu yang marah-marah.. " protes manager baru tersebut dengan wajah angkuh.
Tata tersenyum sinis mendengar ucapan mulut lemes manager tersebut. Ia pun menatap pria itu dengan tatapan tajam melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Asal kamu tau saja.. Akulah yang memiliki restoran ini! Thalita Ruby Sinaga istri sah dari laki-laki bernama Handika Utama! Coba saja kamu tanya dia! " ucap Tata dengan senyum mengejek.
Pria yang bernama Markus tersebut langsung ciut ketika melihat Dika yang hanya bisa terdiam dan menunduk tanpa bisa membantah..
"Dengarkan kalian semuanya! Mulai hari ini dan seterusnya restoran ini saya ambil alih kembali dan kamu Mas, jika nanti ada penyalahgunaan wewenang di restoran ini, kamu harus mempertanggungjawabkan semuanya. Dan kamu Markus, mulai hari ini kamu saya pecat. Saya tidak sudi restoran saya ini di isi oleh orang-orang yang angkuh dan sombong. " ucap Tata dengan lantang.
"Hore... Bebas... " teriak para pelayan dengan kegirangan.
Bersambung...
Selamat membaca.. Semoga suka ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
MFay
mantap Thor suka saya baca klo sdh edisi balas dendam elegan gini
2023-07-28
0
Mery Andriayani
pada happy 😄
2023-07-18
0
Hasrie Bakrie
Good Tata
2023-06-18
0