"Iya Mak, kita akan tinggal di Jakarta. Tata juga akan menyewa perawat profesional untuk memberikan terapi sama Ibuk supaya cepat sembuh seperti dulu. Tentang usaha loundry yang di sini akan tetap beroperasi dengan orang yang akan Tata tunjuk nanti. " jawab Tata meyakinkan Mak Ijah.
"Jadi, mulai dari sekarang, Mak siapin apa aja yang mau di bawa ke Jakarta barang-barang pribadi Mak sama Ibuk. Karena Tata masih mau mengurusi tentang loundry dan restoran dulu.. Setelah semuanya beres, kita langsung berangkat ke Jakarta. " ucap Tata lagi sambil tersenyum.
"Baik lah.. Mak akan beresin semua barang-barang penting yang mau di bawa. Sekarang Mak mau masak dulu untuk makan malam kita nanti. " jawab Mak Ijah dengan bahagia.
...****************...
Jakarta...
Seorang pemuda baru saja keluar dari bandara dengan menggendong tas ransel di punggungnya. Pemuda yang berwajah campuran dengan kulit coklat yang eksotis dengan rambut cepak, badan tegap dan kekar, terlihat dari lengan ototnya yang berotot karena memakai baju kaos yang membuat dadanya tercetak menandakan ia baru pulang dari latihan militernya.
"Permisi, dengan Den Tegar? " tanya seorang pria paruh baya yang memakai kemeja biru kotak-kotak.
"Iya... " jawab Tegar singkat.
"Mari Den... Saya di suruh Non Tata untuk menjemput Den Tegar dan mengantar sampai ke rumah utama. " ucapnya dengan ramah.
"Tegar.. Panggil Tegar saja gak pake Den.. " sahut Tegar sambil membuka pintu mobil.
"Tapi saya gak enak Den... Kata Non Tata, Den Tegar adalah adiknya, mosok panggil nama wae, gak sopan itu namanya.. " jawab pria paruh baya dengan sopan.
"Terserah Pak... " ucap Tegar dengan terputus .
"Mang Eko Den... Itu nama saya! " jawab Mang Eko cepat.
"Ya sudah... Terserah Mang Eko aja mau panggil apa! " ucap Tegar pasrah.
Mang Eko pun melajukan kendaraan roda empat tersebut dengan perlahan meninggalkan bandara menuju rumah utama.
Selama perjalanan, Tegar hanya memandang kearah luar melihat keadaan Jakarta yang sebenarnya. Karena selama hidupnya, ini pertama kalinya ia ke Jakarta. Selama ini ia hanya di Medan saja, terlebih 5 tahun lalu ia meninggalkan kota Medan untuk memulai pendidikan militer di Afrika.
Tata mengirim Tegar untuk menjalani pendidikan militernya di Afrika karena ia mengenal seseorang yang bertanggungjawab di sana. Di bawah naungan PBB untuk keamanan negara. Ia di gembleng menjadi seorang prajurit yang tangguh, berani dan cekatan.
Sudah lima tahun terakhir ia menjalani pendidikan sekaligus misi perdamaian dunia dan sekarang ia kembali ke tanah air. Mobil yang dikendarai Mang Eko akhirnya sampai juga di rumah mewah nan megah yang mana membuat Tegar berdecak kagum.
Ia tidak menyangka jika Tata sudah menjadi seorang Sultan, seperti di film-film yang dulu sering ia tonton sebelum bergabung dengan teman-teman seperjuangan di Afrika.
"Monggo Den, silahkan ! " ucap Mang Eko membuka pintu.
Tegar yang di tegur, seketika menjadi malu karena asyik mengagumi rumah ini sampai-sampai Mang Eko lah yang membukakan pintu mobil.
Tegar pun keluar mobil dan langsung menggendong ransel di punggungnya dan ketika ia hendak memencet bel, pintu masuk tiba-tiba terbuka dari dalam dan keluar lah seorang wanita paruh baya dengan pakaian rapi tersenyum ramah pada nya.
"Selamat Datang Den Tegar!! Mari silahkan masuk! Saya Vira kepala pelayan di rumah ini!Saya akan mengantarkan Den Tegar ke kamar. " sambutnya dengan ramah dan sopan.
Tegar hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah wanita itu dari belakang sambil melihat pemandangan yang ada di dalam rumah tersebut.
Mereka berjalan menuju lantai dua, yang mana membuat Tegar mengernyitkan keningnya bingung kenapa harus naik lantai 2, harusnya kan lantai 1 berbarengan dengan keluarga yang lain. Tak ingin semakin penasaran, Tegar pun bertanya kepada bu Vira.
"Kenapa saya di bawa ke lantai dua sih Bu? Bukan lantai bawah tadi. " tanya Tegar dengan bingung.
"Nona Tata yang suruh Den.. " jawab nya dengan singkat.
"Ini kamar nya Den! Silahkan masuk dan beristirahat! " ucap nya lagi dengan tersenyum ramah.
Tegar pun masuk ke kamar tersebut dengan membawa tas ranselnya. Ia kagum melihat kamar yang sangat besar dan mewah menurutnya ini. Ia juga melihat kamar mandi yang sangat luas yang mana membuat Tegar seketika membuka pakaian untuk mandi.
Setelah mandi, ia naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di kasur yang nyaman dan empuk yang tidak ia rasakan lagi 5 tahun belakangan ini.
Malam harinya ketika pulang dari kerja, Nana tanpa sengaja melihat seorang pria yang sedang duduk di ruang santai sambil menonton televisi.
"Siapa tuh cowok? Perasaan udah seminggu gue di sini baru lihat tuh orang! " gumam Nana ketika hendak ke lantai dua.
"Liatin siapa Na! " ucap Bu Vira dari belakang.
"Astaghfirullah hal adzim... Ih... Bu Vira ngagetin aja! " jawab Nana kaget sambil mengelus dada.
"Abisnya Nana bengong aja.. Bukannya langsung ke kamar! " jawab Bu Vira sambil tersenyum geli.
"He...He.. Eh Bu, itu yang lagi di ruang santai siapa? perasaan Nana baru liat tuh orang! " ucap Nana mata menunjuk ke ruang santai.
"Oh... Itu Den Tegar adik angkat Non Tata. Tadi siang baru pulang dari Afrika. " jawab Bu Vira menjelaskan.
"Oww gitu? Ya udah deh. Nana mau ke kamar dulu, mau mandi. " ucap Nana sambil berjalan naik tangga ke kamar nya.
...****************...
Hari ini tepat seminggu setelah Tegar pulang dari Afrika, Tata bersama Ibuk dan Mak Ijah serta Sandra sudah sampai di bandara soekarno-hatta.
"Alhamdulillah... Akhirnya kembali lagi ke Jakarta... " ucap Tata tersenyum bahagia.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Mery Andriayani
siap siap
2023-07-18
1
Hasrie Bakrie
Siap"lah para benalu, tdk lgi nasibmu akan miris
2023-06-18
0
Rusie Abdullah Ibu Kidorin
Jodoh alana
2023-06-08
0