bab 18 mencari aoba part 2

“Jangan terlalu lama ya!” ujar Rina dengan riang. wajahnya berseri-seri dari sebelumnya.

Lia berbalik. “ emmm.” Ucapnya lalu melemparkan senyuman manisnya kemudian terbang menjauh.

Setelah Lia tidak terlihat, Rina bergegas memeriksa tubuh simo. “ hangat.” Katanya setelah memegang tangan simo, Rina lalu memeriksa denyut jantungnya.

“semuanya normal saja, kenapa simo belum bangun-bangun juga ya dan juga kenapa tubuhnya tidak mengecil sama sekali, apakah karena kristal itu memberikannya asupan energi?” gumam Rina seraya meletakan telunjuk di bawah dagunya dan menatap bintang-bintang di langit. Bintang-bintang itu seperti bisa bercahaya dan berbaris, membentuk berbagai pola-pola di langit, Rina memandangnya seraya memikirkan apa penyebab simo tidak sadarkan diri selama itu.

10 menit Rina memikirkannya, membuat kepalanya pusing, sesekali dia kesal dengan otaknya yang terbatas dan sesekali dia juga memukul kepalanya seraya berharap otaknya bisa berpikir jernih dan lebih pintar atau setidaknya dia mendapatkan sebuah jawaban.

“huh, mungkin aku harus belajar lagi.” Celoteh Rina dengan kesal. Dia akhirnya menyerah mendapatkan jawabannya dan memutuskan untuk mengaris berbagai pola di tanah. Rina bangkit dari duduknya kemudian mencari ranting di dekatnya.

Selepas dari kepergian Rina, jari-jari simo mulai bergerak lalu diikuti oleh kedua kelopak matanya yang perlahan-lahan terbuka. Akhirnya simo sadar!

Simo perlahan-lahan memandang sekitarnya. Dia ingin sekali bangun dan makan, tapi tubuhnya sekarang terlampau lemah untuk semuanya, bahkan dia membutuhkan semua tenaganya untuk mengerak kepalanya ke kanan dan ke kiri.

“Di mana Rina dan Lia.” simo membatin.

Setelah melihat sekitarnya tidak ada Lia dan Rina, simo membatin, “ah sudahlah.” Simo menutup matanya dan tertidur.

“Akhirnya aku mendapatkan yang bagus dengan begini mungkin aku bisa menggambar apa pun dengan bagus.” Gumam Rina seraya terbang mendekati simo. Di tangannya sudah ada ranting yang terbagus baginya.

Rina duduk di atas batu kecil lalu mulai mengaris-garis berbagai bentuk yang dia sukai, mulai dari gunung, kelinci, tumbuhan dan lainya lagi.

Tidak terasa malam semakin larut. Rina yang sedari tadi menggambar membuatnya bosan dan mulai mengantuk karena bosan. Rina memandang simo yang tertidur dan tentu Rina tidak menyadari bahwa simo sedang tidur.

“cepatlah bangun dan kita melanjutkan pencariannya lagi.” Gumam Rina.

Setelah mengatakan itu Rina duduk di atas batu lalu merebahkan tubuhnya. “tidur sebentar tidak apa-apa kan.” Batin rina lalu menutup mata, tetapi dia tidak bangun lagi. Rina tertidur.

...****...

Tidak terasa hari esok sudah di mulai. Pagi ini simo bangun lebih awal dari Rina dan mulai menggerakkan badan untuk melemaskan otot-ototnya yang kaku akibat berbaring terlalu lama.

“Akhirnya aku bisa melihat cahaya matahari lagi, ngomong-ngomong sudah beberapa hari aku tidak sadarkan diri?” Gumamnya yang membuat Rina sadar dari tidurnya.

“ah, simo kau akhirnya tersadar juga.” Rina segera mendekat. Rina yang sepertinya tanpa cuci muka atau pun menangkan dirinya sebentar.

“bagaimana keadaanmu?” tanya Rina dengan antusias, meski dia baru bangun dari tidur, dia tidak terlihat ada tanda-tanda dirinya baru bangun dari tidurnya. Rina sepertinya sangat bahagia melihat simo sudah sadarkan diri dan sudah berdiri di depannya sekarang.

“Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja dan kekuatanku meningkat, aku tidak sabar ingin mencobanya, tetapi sebelum itu....” kata-kata simo terhenti setelah suara dari perutnya yang parau dan belum diisi beberapa hari sebelumnya.

“aku dan Lia sudah menyiapkannya untukmu, di sana makanlah.” Ucap rina seraya menunjuk tumpukan buah-buahan yang tidak jauh darinya.

Simo ingin segera menyantap buah-buahan itu, tapi sebelum itu ada satu pertanyaan yang menganjal di pikirannya. “ngomong-ngomong di mana Lia?”

“Oh, Lia sedang mengumpulkan makanan, tapi sejak tadi malam dia belum kembali juga, aku khawatir dengannya, bisakah kita mencarinya nanti?”

“Baiklah, kita akan mencarinya setelah sarapan.”

Rina mengangguk.

Simo lalu bergegas sarapan dan ditemani Rina. Gadis peri itu lekat-lekat memperhatikan simo sarapan. Seraya memandang dia sesekali menampilkan senyuman manisnya.

Sementara itu simo terus memakan semua buah-buahan itu dengan lahap, dia tidak peduli dengan Rina yang ada di dekatnya, dia hanya peduli perutnya harus di isi dengan penuh hari ini.

Rasa laparnya begitu menggedebu-debu dari sebelumnya, meskipun dia hanya memakan buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk dan ceremai, dia merasakan buah-buahan itu memiliki rasa lebih dari hari sebelumnya.

“Pelan-pelan simo nanti kau terse....” kata-kata Rina terhenti. Rina dengan cepat mengambil segelas air yang sudah di siapkannya. “sudah aku bilang, nanti kau tersedak.” Ucap Rina seraya menyerahkan segelas air yang langsung di sambar dan diminum oleh simo.

“Kau tidak boleh buru-buru seperti itu lagi, jika saja tidak ada air maka kau akan menderita. Terlambat sedikit pun tidak apa-apa asalkan itu berjalan dengan baik.” Saran Rina panjang lebar.

“baiklah.” Ucap simo dengan rendah karena menyadari dirinya salah dan dia menyadari itu membuat Rina khawatir dengannya. Simo tidak ingin membuat Rina khawatir lagi, seperti pada saat dia tidak sadarkan diri, meskipun dia tidak melihatnya, dia sangat yakin Rina sangat mengkhawatirkannya. Sudah beberapa hari Rina dan Lia mengurusinya? dan sudah beberapa lama mereka harus menunggunya? itu membuat simo merasa malu.

Setelah saran dari Rina, simo makan dengan perlahan-lahan seperti biasanya yang selalu dia lakukan saat santai.

Setelah makan mereka bergegas untuk mencari Lia di tempat-tempat yang berpotensi untuk di kunjungi. Sepanjang perjalanan, Riana tiada henti-hentinya menceritakan apa yang terjadi selama simo tidak sadarkan diri, dia bercerita dengan antusias dan gembira, walaupun begitu simo menyadari Rina dan Lia sangat kelelahan untuk menjaganya apalagi selama itu, dan untung saja tidak ada hal-hal yang membahayakan.

“kau jangan terlalu memaksakan diri.” Ucap simo.

“Siapa yang memaksakan diri, aku hanya ingin berada di sampingmu dan menunggumu sadar, apalagi jika aku tidak menjagamu mungkin saja ada binatang buas yang menyerangmu seperti singa atau harimau mungkin, jika aku tidak menjagamu mungkin saja kau sudah menjadi tulang belulang sekarang, tapi kau beruntung tidak ada hewan buas yang menyerang dan juga di temani peri cantik sepertiku ini.” Ucap Rina seraya tersenyum.

“rina, terima kasih.” Ucap simo dengan lemah, dia menyadari apa yang di katakan Rina ada benarnya.

“Untuk apa kau berterima kasih, aku melakukannya dengan ikhlas dan murni keinginanku dari hati.”

“Tapi, Aku juga ikhlas berterima kasih kepadamu.”

“Baiklah, aku terima.” Ucap Rina dengan cepat. Sebenarnya Rina sangat senang saat simo berterima kasih kepadanya, tapi dia ingin sekali berbasa-basi dengannya—entah mengapa Rina ingin sekali melakukannya.

Setelah itu mereka menelusuri setiap jalan yang mungkin Lia lewati, tidak lupa juga mereka menelusuri tempat-tempat yang dalam seperti lembah ataupun sejenisnya, karena di tempat itu memiliki tumbuhan-tumbuhan yang bisa dimakan seperti jamur salah satunya.

Hingga Matahari berada di kana atas mereka belum menemukannya. Rina mulai khawatir terhadap temanya dan mulai membayangkan hal-hal yang berbahaya terjadi terhadap temanya itu.

Simon yang melihatnya, dia terus mengatakan Lia akan baik-baik dan tidak perlu mengkhawatirkannya.

Setelah beberapa jam berjalan akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar.

Tidak beberapa lama simo terperanjat berdiri.

“ada apa?” tanya Rina yang tidak jauh darinya.

“aku merasakan keberadaan energi tidak jauh dari sini dan itu seketika muncul dari dalam pikiranku, mungkinkah ini efek dari penyerapan kristal itu?”

“Energi seperti apa yang kau rasakan?” tanya Rina dengan wajah heran.

“energi itu terasa hangat, menyegarkan dan terpusat pada satu titik, masih ada yang lainya, tapi satu ini lebih hangat dan kuat.”

“mungkin itu adalah energi kehidupan! Biasanya kami para peri akan memiliki energi kehidupan yang seperti itu dan juga kau sudah menyerap energi dari kristal yang di buat para peri. Jangan-jangan itu Lia!” ujar Rina merasa yakin karena dia sangat sering membaca buku khusus tentang sejarah peri, wajar saja dia merasa seyakin itu.

“tunggu, kenapa aku tidak merasakan energi darimu?”

“Karena aku belum pulih, jika saja aku tidak memakan bunga yang diberikan Lia kau pasti dapat merasakannya, meskipun lebih lemah.”

“bagai....”

“tidak ada waktu ayo kita cari!” ujar Rina memotong lalu pergi, Simo mau tidak mau harus mengikutinya.

Simo lalu memimpin jalan dan merasakan ke mana sumber energi itu berasal.

“Di sana.” Ujar simo seraya menunjuk di bawah pohon beringin yang besar, tepatnya dia menunjuk salah satu akar yang besar.

Rina lalu menghampiri akar besar itu dan tersenyum setelah melihat apa yang ada di balik akar besar itu.

“Apakah aku benar?” tanya simo seraya mendekat.

“Ya, kau benar.” Ucap Riana dengan nada pelan.

“tunggu apalagi, bangun...”.

“histsss.” Rina menginstruksikan simo untuk diam dengan menaruh telunjuk di depan bibirnya.

“Jangan terlalu keras-keras nanti dia bangun. Aku ingin melihatnya sebentar.” Ucap Rina berbisik

Simo mengangguk, meski dia tidak mengerti apa yang ingin Rina lakukan dan yang pasti dia tahu Lia sedang tidur sekarang.

Rina lalu mendekati Lia. Dia tersenyum melihat Lia tidur dengan posisi telungkup.

“Lia kau terlihat manis saat tidur seperti itu.” Gumam Rina.

“benarkah?” tanya Lia yang perlahan-lahan membuka matanya.

“K-kau sudah bangun?” tanya Rina gagapan. Rina tidak menyangka Lia sedari tadi sudah bangun dari tidurnya, jika saja dia mengetahuinya mungkin dia akan menggoyangkan tubuhnya dengan kencang, tapi sekarang apa boleh buat.

“ya...” ucap Lia lalu menguap dan bangun.

“kenapa kau ada di sini, apakah simo sudah sadar?” tanya Lia seraya mengusap matanya yang masih rabun.

“Iya.”

“benarkah? Di mana dia sekarang?” Lia sedikit terkejut dengan apa yang di katakan Rina. Sebenarnya Lia dari tadi malam ingin sekali bertemu dengan simo akan tetapi dia sangat kelelahan, akhirnya memutuskan untuk tidur sebentar alih-alih ingin sebentar malahan Lia ketiduran.

“dia sudah ada di sini.”

“Aku harus bertemu dengannya!” ujar Lia lalu bergegas meninggalkan Rina.

Rina yang kebingungan memutuskan untuk mengikutinya.

“Simo apa kau baik-baik saja?” tanya Lia.

“Ya, dan kau?”

“ lupakan. Simo aku menemukan Ini.” Ucap Lia seraya mengeluarkan pecahan cangkir. “Aku menemukannya di jalan masuk desa. Ini adalah pecahan cangkir yang mewah, di lihat dari ukiran dan bahan yang di gunakan, aku menduga mungkin ada orang dari jauh yang datang dan orang ini sangat berbeda, mungkin ada hubungannya dengan menghilangnya Aoba.”

“mungkin itu orang yang asing yang di katakan yang mulia ratu.” Ucap simo menebak-nebak.

Lia menggelengkan kepalanya dengan pelan. “tidak. Selama kau pingsan, aku telah menanyakannya kepada yang mulia ratu bahwa orang yang mereka lihat berada di sekitar sana dan jaraknya dekat dengan pusat hutan peri serta memiliki tingkat kultivasi yang rendah jadi tidak mungkin dia bisa pergi sejauh itu. dan jika itu adalah orang yang sekedar lewat, itu tidak mungkin karena semua orang sudah mengetahui penyerang di desa, jadi aku simpulan bahwa orang itu memiliki tingkat kultivasi tinggi, mungkin dia adalah orang yang menculik aoba.”

Simo mulai mengingat saat dirinya bertemu dengan Nara dan Namila. Dia mulai berpikir sebentar, dia memikirkan mungkin itu adalah Namila dan hanya Namila saja yang berbeda baginya serta namila saja yang seperti berasal dari kaum bangsawan, jika Namila yang menculik kakeknya itu tidak mungkin kecuali Namila dan Nara bekerja sama atau menggunakan tipu muslihat.

“Apa kau menemukan jejak kaki atau sejenisnya?” tanya simo

“Aku menemukannya dan sepertinya ada dua orang yang sebelumnya duduk berseberangan lalu salah satunya pergi dan orang yang lainya lagi datang, jadi mereka ada tiga dan yang bertemu di waktu yang berbeda.

“Mungkin mereka menyampaikan informasi?” simo menerka-nerka.

“mungkin saja, tapi apa yang mereka sampaikan? mungkinkah yang baru datang itu menyampaikan tugasnya yang sudah selesai dan satunya lagi menerima tugasnya!”

Simo mengerutkan keningnya. Dia sedikit bingung dengan semua penjelasan yang datang mendadak seperti ini. “ada yang lain yang kau temukan.”

“tidak ada, setelah aku mendapatkan itu aku langsung pergi.”

“Baiklah, ayo kita pergi ke sana.”

Lia dan Rina mengangguk. Rina sedari tadi hanya mendengarkan, bukan dia tidak ingin berbicara, tapi dia tidak memiliki sedikit informasi apa pun tentang itu.

Saat hendak pergi. Lia memicingkan matanya melihat benda yang berkilauan dari jauh. Benda itu semakin mendekat dengan kecepatan tinggi. Lia membesarkan matanya setelah mengetahui beda itu sangat berbahaya lalu berteriak. “simo awas!!” ujarnya lalu mendorong tubuh Rina.

Wusss.

Untung saja mereka berhasil menghindarinya. Sebuah pedang panjang berhasil mengenai batang pohon di dekat mereka.

Simo menghunuskan pedangnya lalu memandang sekitar. “ siapa kau!” ujarnya dengan sikap yang sudah bersiap untuk bertarung.

“Hahaha, siapa aku?” kau tidak layak bertanya dan juga untuk apa kau bertanya yang sebentar lagi akan mati.” Dari kegelapan kerimbunan pohon perlahan-lahan terlihat seorang pria paru baya yang memakai topeng rubah yang berwarna putih.

Wusss. Dalam sekejap mata pedangnya kembali ke tangannya. “bocah! hari ini adalah hari kematianmu.”

Mendengar itu tentu saja membuat simo marah, baru bertemu saja sudah Sombong seperti itu.

“kita akan lihat siapa yang akan mati.”

“Oh, kau meremehkan ku ya!” pria itu melesat menuju arah simo.

Episodes
1 bab 1 situasi yang tidak terduga
2 bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3 bab 3 pelarian
4 bab 4 watariana
5 bab 5 mencari batu besar
6 bab 6 telapak tangan pembelah
7 bab 7 mengawal
8 bab 8 hukuman
9 bab 9 terbang seperti burung
10 bab 10 keajaiban
11 bab 11 orang misterius
12 bab 12 orang misterius
13 bab 13 permintaan
14 bab 14 penyelesaian
15 bab 15 menuju istana peri
16 bab 16 mencari aoba
17 bab 17 menerobos
18 bab 18 mencari aoba part 2
19 bab 19 kejutan
20 bab 20 semuanya terdiam
21 bab 21 kerja sama
22 bab 22 hasil akhir pertarungan
23 bab 23 perpisahan
24 bab 24 petualangan baru
25 season 2
26 bab 1 musuh lama
27 bab 2 tantangan
28 bab 3 kejutan
29 bab 4 perubahan
30 bab 5 kepergian
31 bab 6 siswa baru
32 bab 7 pulau sijiriah
33 bab 8 hasil penelitian
34 bab 9 pertarungan part 2
35 bab 10 hasil pertarungan
36 bab 11 orang yang di sukai
37 bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38 bab 13 terancam
39 bab 14 Lais
40 bab 15 keponakan
41 bab 16 latihan
42 bab 17 latihan part 2
43 bab 18 pertarungan
44 bab 19 Talina dan thomi
45 bab 20 kerja sama
46 bab 21 akhirnya
47 bab 22 god of death sword
48 bab 23 pria paru baya
49 bab 24 khawatir
50 bab 25 jebakan
51 bab 26 pencarian
52 bab 27 penyerangan malam
53 bab 28 penyerangan malam part 2
54 bab 29 penyerangan malam part 3
55 bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56 bab 30 kucing moster
57 bab 31 ramuan penghangat
58 bab 32 lembah monster
59 bab 32 lembah monster part 2
60 bab 33 mendaki tebing
61 bab 34 janji
62 bab 35 pengejaran
63 bab 36 meminta bantuan
64 bab 37 tantangan
65 bab 38 mengunjungi rumah
66 bab 39 pemeriksaan
67 bab 40 siren
68 bab 41 perencanaan
69 bab 42 pertarungan
70 bab 42 ombak air
71 bab 43 Herry
72 bab 44 naga hitam
73 bab 45 Isla
74 bab 46 akhir
75 season 3 : cerita dira
76 bab 1 pemeriksaan
77 bab 2 kerajaan radia
78 bab 3 kota kelahiran
79 bab 4 akar-akar beracun
80 bab 5 balas dendam
81 bab 6 dua jendral
82 bab 7 tiba di pulau sijiriah
83 bab 8 Delisa
84 bab 9 musuh lama kembali bertemu
85 bab 10 dewi es
86 bab 11 kepulangan
87 bab 12 perpindahan aura pedang
88 bab 13 ujian
89 bab 14 ujian part 2 : kipas
90 bab 15 bola angin
91 bab 16 tiga siswa pengganggu
92 bab 17 namila
93 bab 18 pergi ke taman
94 bab 19 hukuman
95 bab 20 akhirnya
96 bab 21 berita sedih
97 bab 22 petunjuk
98 bab 23 orang yang mengawasi
99 bab 24 Dhiya kahrya
100 bab 25 pengganggu
101 bab 26 rekan
102 bab 27 diserang
103 bab 28 kerja sama
104 bab 29 pilihan
105 bab 30 pencarian
106 bab 31 orang itu lagi
107 bab 32 orang tak terduga
108 bab 33 hari yang sial
109 bab 34 tekad
110 bab 35 membangkitkan elemen
111 bab 36 menjinakkan
112 bab 37 memeriksa
113 bab 38 Carissa
114 bab 39 kemarahan
115 bab 40 penyerangan
116 bab 41 pertarungan di akademi part 2
117 bab 42 pertempuran di akademi part 3
118 bab 43 pertempuran akademi part 4
119 bab 44 pertempuran di akademi part 5
120 bab 45 pertempuran di akademi part 6
121 bab 46 pertempuran akademi part 7
122 bab 47 kemunculan
123 bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124 bab 49 bau dan ruangan
125 bab 50 pertarungan di hutan
126 bab 51 Aska
127 bab 52 daerah salju
128 bab 53 Pietro
129 bab 54 jiwa
130 bab 55 menara
131 bab 56 dua Diana
132 bab 57 mahkluk aneh
133 bab 58 Dewi es 7 warna
134 bab 59 mahkluk aneh part 2
135 bab 60 makhluk aneh part 3
136 bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137 bab 62 rencana berhasil
138 bab 63 elemen gabungan
139 bab 64 pertarungan akhir
140 bab 65 dua kawah
141 bab 66 akhir pertarungan
142 season 4 mulai
143 bab 1 pencarian
144 bab 2 gadis cantik
145 bab 3 bandit
146 bab 4 sesuatu yang hilang
147 bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148 bab 6 tiba di kerajaan radia
149 bab 7 istana
150 bab 8 istana part 2
151 bab 9 gadis itu tersenyum
152 bab 10 gadis itu tersenyum 2
153 bab 11 acara
154 bab 12 acara part 2
155 bab 13 acara part 3
156 bab 14 semburan api
157 bab 15 semburan api part 2
158 bab 16 hewan peliharaan
159 bab 17 hewan peliharaan part 2
160 bab 18 hewan peliharaan part 3
161 bab 19 mati
162 bab 20 mati part 2
163 bab 21 penyerangan
164 bab 22 penyerangan part 2
165 bab 23 penyerangan part 3
166 bab 24 memecahkan perisai
167 bab 25 gunung berapi
168 bab 27 gunung berapi part 2
169 bab 28 adik kakak
170 bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171 bab 30 dinding akar
172 bab 31 ibu lasmaya
173 bab 32 pergi ke ibu kota
174 bab 33 pertempuran di ibukota
175 bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176 bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177 bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178 bab 37 butiran-butiran itu terbang
179 bab 38 spiral
180 bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181 bab 40 senyuman gadis nakal
182 bab 41 cerita
183 bab 42 kematian
184 bab 42 keadaan ibu kota
185 bab 43 perasaan lega
186 bab 44 mulut tajam
187 bab 45 terkejut
188 bab 46 marah?
189 bab 47 kecemburuan
190 bab 48 menguji
191 bab 49 pertarungan tahap 1
192 bab 50 pertarungan tahap 2
193 bab 51 pertarungan tahap 3
194 bab 52 apa yang terjadi?
195 bab 53 kepergian
196 bab 54 lima Pedang air
197 season 5 : mencari jendral
198 bab 1 sebuah tantangan
199 bab 2 salah paham
200 bab 3 penginapan
201 bab 4 rasa khawatir
202 bab 5 hujan anak panah
203 bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204 bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205 bab 8 pengadilan
206 bab 8 pengadilan part 2
Episodes

Updated 206 Episodes

1
bab 1 situasi yang tidak terduga
2
bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3
bab 3 pelarian
4
bab 4 watariana
5
bab 5 mencari batu besar
6
bab 6 telapak tangan pembelah
7
bab 7 mengawal
8
bab 8 hukuman
9
bab 9 terbang seperti burung
10
bab 10 keajaiban
11
bab 11 orang misterius
12
bab 12 orang misterius
13
bab 13 permintaan
14
bab 14 penyelesaian
15
bab 15 menuju istana peri
16
bab 16 mencari aoba
17
bab 17 menerobos
18
bab 18 mencari aoba part 2
19
bab 19 kejutan
20
bab 20 semuanya terdiam
21
bab 21 kerja sama
22
bab 22 hasil akhir pertarungan
23
bab 23 perpisahan
24
bab 24 petualangan baru
25
season 2
26
bab 1 musuh lama
27
bab 2 tantangan
28
bab 3 kejutan
29
bab 4 perubahan
30
bab 5 kepergian
31
bab 6 siswa baru
32
bab 7 pulau sijiriah
33
bab 8 hasil penelitian
34
bab 9 pertarungan part 2
35
bab 10 hasil pertarungan
36
bab 11 orang yang di sukai
37
bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38
bab 13 terancam
39
bab 14 Lais
40
bab 15 keponakan
41
bab 16 latihan
42
bab 17 latihan part 2
43
bab 18 pertarungan
44
bab 19 Talina dan thomi
45
bab 20 kerja sama
46
bab 21 akhirnya
47
bab 22 god of death sword
48
bab 23 pria paru baya
49
bab 24 khawatir
50
bab 25 jebakan
51
bab 26 pencarian
52
bab 27 penyerangan malam
53
bab 28 penyerangan malam part 2
54
bab 29 penyerangan malam part 3
55
bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56
bab 30 kucing moster
57
bab 31 ramuan penghangat
58
bab 32 lembah monster
59
bab 32 lembah monster part 2
60
bab 33 mendaki tebing
61
bab 34 janji
62
bab 35 pengejaran
63
bab 36 meminta bantuan
64
bab 37 tantangan
65
bab 38 mengunjungi rumah
66
bab 39 pemeriksaan
67
bab 40 siren
68
bab 41 perencanaan
69
bab 42 pertarungan
70
bab 42 ombak air
71
bab 43 Herry
72
bab 44 naga hitam
73
bab 45 Isla
74
bab 46 akhir
75
season 3 : cerita dira
76
bab 1 pemeriksaan
77
bab 2 kerajaan radia
78
bab 3 kota kelahiran
79
bab 4 akar-akar beracun
80
bab 5 balas dendam
81
bab 6 dua jendral
82
bab 7 tiba di pulau sijiriah
83
bab 8 Delisa
84
bab 9 musuh lama kembali bertemu
85
bab 10 dewi es
86
bab 11 kepulangan
87
bab 12 perpindahan aura pedang
88
bab 13 ujian
89
bab 14 ujian part 2 : kipas
90
bab 15 bola angin
91
bab 16 tiga siswa pengganggu
92
bab 17 namila
93
bab 18 pergi ke taman
94
bab 19 hukuman
95
bab 20 akhirnya
96
bab 21 berita sedih
97
bab 22 petunjuk
98
bab 23 orang yang mengawasi
99
bab 24 Dhiya kahrya
100
bab 25 pengganggu
101
bab 26 rekan
102
bab 27 diserang
103
bab 28 kerja sama
104
bab 29 pilihan
105
bab 30 pencarian
106
bab 31 orang itu lagi
107
bab 32 orang tak terduga
108
bab 33 hari yang sial
109
bab 34 tekad
110
bab 35 membangkitkan elemen
111
bab 36 menjinakkan
112
bab 37 memeriksa
113
bab 38 Carissa
114
bab 39 kemarahan
115
bab 40 penyerangan
116
bab 41 pertarungan di akademi part 2
117
bab 42 pertempuran di akademi part 3
118
bab 43 pertempuran akademi part 4
119
bab 44 pertempuran di akademi part 5
120
bab 45 pertempuran di akademi part 6
121
bab 46 pertempuran akademi part 7
122
bab 47 kemunculan
123
bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124
bab 49 bau dan ruangan
125
bab 50 pertarungan di hutan
126
bab 51 Aska
127
bab 52 daerah salju
128
bab 53 Pietro
129
bab 54 jiwa
130
bab 55 menara
131
bab 56 dua Diana
132
bab 57 mahkluk aneh
133
bab 58 Dewi es 7 warna
134
bab 59 mahkluk aneh part 2
135
bab 60 makhluk aneh part 3
136
bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137
bab 62 rencana berhasil
138
bab 63 elemen gabungan
139
bab 64 pertarungan akhir
140
bab 65 dua kawah
141
bab 66 akhir pertarungan
142
season 4 mulai
143
bab 1 pencarian
144
bab 2 gadis cantik
145
bab 3 bandit
146
bab 4 sesuatu yang hilang
147
bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148
bab 6 tiba di kerajaan radia
149
bab 7 istana
150
bab 8 istana part 2
151
bab 9 gadis itu tersenyum
152
bab 10 gadis itu tersenyum 2
153
bab 11 acara
154
bab 12 acara part 2
155
bab 13 acara part 3
156
bab 14 semburan api
157
bab 15 semburan api part 2
158
bab 16 hewan peliharaan
159
bab 17 hewan peliharaan part 2
160
bab 18 hewan peliharaan part 3
161
bab 19 mati
162
bab 20 mati part 2
163
bab 21 penyerangan
164
bab 22 penyerangan part 2
165
bab 23 penyerangan part 3
166
bab 24 memecahkan perisai
167
bab 25 gunung berapi
168
bab 27 gunung berapi part 2
169
bab 28 adik kakak
170
bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171
bab 30 dinding akar
172
bab 31 ibu lasmaya
173
bab 32 pergi ke ibu kota
174
bab 33 pertempuran di ibukota
175
bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176
bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177
bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178
bab 37 butiran-butiran itu terbang
179
bab 38 spiral
180
bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181
bab 40 senyuman gadis nakal
182
bab 41 cerita
183
bab 42 kematian
184
bab 42 keadaan ibu kota
185
bab 43 perasaan lega
186
bab 44 mulut tajam
187
bab 45 terkejut
188
bab 46 marah?
189
bab 47 kecemburuan
190
bab 48 menguji
191
bab 49 pertarungan tahap 1
192
bab 50 pertarungan tahap 2
193
bab 51 pertarungan tahap 3
194
bab 52 apa yang terjadi?
195
bab 53 kepergian
196
bab 54 lima Pedang air
197
season 5 : mencari jendral
198
bab 1 sebuah tantangan
199
bab 2 salah paham
200
bab 3 penginapan
201
bab 4 rasa khawatir
202
bab 5 hujan anak panah
203
bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204
bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205
bab 8 pengadilan
206
bab 8 pengadilan part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!