bab 15 menuju istana peri

Tidak beberapa lama kedua peri itu menyusulnya. “Wah, jika aku tidak terbang mungkinkah aku bisa seperti mu.” Ujar Rina dengan wajah gembira.

“rina, jika kau tidak memiliki sayap mungkin kau akan jatuh dan terluka, apa kau tidak ingat seorang peri harus memiliki sayap.” Lia yang menjawab dan simo mengangguk membenarkan.

“bukan itu maksudku. Ah Lia kenapa kau itu selalu salah tanggapan sih! Maksudku jika aku menjadi manusia mungkinkah aku bisa seperti simo yang dengan mudah turun dari ketinggian tanpa cedera sedikit pun.”

Mendengar itu Lia hanya tertawa kecil.

“Ya, kau bisa asalkan kau berlatih dengan giat.” Jawab simo.

“Benarkah?” wajah Rina berbinar-binar.

“Iya, Jika kau manusia, soalnya tubuh manusia dan peri sangat berbeda.”

Mendengar itu Rina seketika menjadi sedih. Dia sangat mengagumi sosok simo, sejak simo kecil, simo adalah seorang anak yang baginya sangat tampan dan berwibawa, saking kagumnya dia bahkan ingin sekali seperti simo, menjadi manusia dan karena tidak bisalah dia menjadi sedih.

Melihat itu Lia mendekat dan memegang bahu Rina. “kau tidak perlu bersedih, kau itu kan sudah menjadi peri. Kau seharunya beruntung lahir sebagai peri yang cantik dan memiliki umur panjang dan asal kau tahu tidak selamanya menjadi manusia itu baik.”

Rina mengangguk.

“Ya, kau benar.” Ujar simo. “tidak sepenuhnya baik menjadi manusia, aku harus bertarung dan melawan para raksasa sialan itu. Kau sangatlah beruntung hidup sebagai peri dan aku sangat iri denganmu.”

“Benarkah?” Wajah Rina kembali cerah.

Simo mengangguk.

“Jadi kau.” Ucap Lia. “tidak perlu menjadi manusia, kau sudah menjadi peri dan itu adalah keberuntungan yang tidak dapat ras lain rasakan.”

“Kau benar.” Ujar Rina yang kembali tersenyum ceria.

“baiklah, ayo kita pergi.” Ucap simo.

Saat simo hendak melangkah dia teringat dengan kakeknya lalu berkata, “ ngomong-ngomong apa kalian melihat kakekku.”

“Kami tidak melihatnya.” Yang menjawab Lia.

“mungkin kakek mengalahkannya dan pergi.”

Mendengar itu Lia terlihat sedih lalu berkata, “maaf simo, kami sudah pergi ke tempat bekas pertarungan kakekmu dan kami tidak melihatnya ataupun musuhnya.” Ucap Lia dengan suara kecil.

“apa maksudnya? Mungkinkah kakek sedang bertarung di tempat lain?” simo mengerutkan kening.

Lia dan Rina menggelengkan kepalanya pelan. “kami sudah mencarinya ke mana-mana dan tidak menemukannya.” Jawab Lia

“Kami juga.” Sambung Rina. “sudah meminta bantuan ratu, tapi tetap juga tidak menemukannya.”

Simo mengerutkan keningnya setelah mendengar dua penjelasan peri itu. Dia mulai memikirkan apa yang terjadi kepada kakeknya. Apakah kakek pergi dan bersembunyi? Apakah kakek telah di culik? Apakah kakek di bunuh oleh orang lain?

Simo menggelengkan kepalannya menghentikan berbagai pertanyaan yang muncul di kepalanya. Dia tidak ingin memikirkan sesuatu yang aneh-aneh tentang kakeknya

“ada apa simo?” tanya Rina dengan khawatir.

“tidak apa-apa. Sekarang kita mau ke mana?” ucap simo yang membelokkan pembicaraan. dia ingin menghilangkan pikiran tentang kakeknya sejenak.

Lia dan Rina jelas tahu simo menyembunyikan sesuatu, tapi mereka tidak memperlihatkannya ataupun menanyakannya karena dikhawatirkan akan menambah beban pikiran simo.

“Ratu memintamu untuk pergi ke istana.” Ucap Lia.

“Baiklah, ayo kita pergi.”

...****...

Matahari mulai terbit saat simo, Lia dan Rina mulai melakukan perjalanan menuju istana peri yang jaraknya lumayan jauh dari pinggiran hutan, tempatnya berada. Butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan menuju ke sana.

Saat cahaya matahari mulai menyusup masuk ke dalam sela-sela pepohonan, mereka sudah menempuh separuh perjalanan. Melihat cahaya Matahari yang berkilauan membuat simo mengingat pedangnya yang berkilauan saat di terpa cahaya matahari, jika saja jaraknya tidak terlalu jauh mungkin dia dapat kembali untuk mengambilnya. Dia menarik nafas panjang untuk menghilangkan keinginannya itu dan fokus menelusuri jalan.

Jalan yang di lalui bersih dan mudah di lintasi membuat mereka tidak merasakan perjalanan yang jauh itu, apalagi sepanjang perjalanan cahaya-cahaya biru itu tampak lebih indah dan ternyata saat siang hari pun cahaya tidak kalah dari sinar matahari bahkan lebih terang lagi.

Simo merasa penasaran tentang cahaya biru itu dan menanyakan kenapa tidak di matikan saja serta mengapa itu bisa ada.

“Karena kami tidak bisa melakukannya dan kau pasti bertanya mengapa aku bisa menyalahkannya kan?” jawab Lia

Simo mengangguk.

Lia lalu menjelaskan bahwa hutan peri bukan hutan biasa; hutan peri adalah hutan yang memiliki kesatuan jiwa yang utuh. dan jiwa itu memiliki bagian-bagiannya masing-masing layaknya tubuh manusia yang memiliki berbagai bentuk organ-organ di dalamnya, organ-organ itu meliputi tumbuhan, hewan, serangga dan peri, masing-masing memiliki keterkaitan antara satu sama lainya. Selain memiliki hubungan mereka juga memiliki kemampuan khusus masing-masing seperti dahan pohon itu contohnya yang memiliki kekuatan untuk bercahaya sesuai kehendaknya. Dan mengapa Lia bisa menyalahkan lampu itu jadi dia hanya memintanya dan para pohon mengambilkannya. dan mengapa cahaya itu terus menyala karena itu keinginan para pohon itu.

Mendengar penjelasan Lia, simo hanya mengangguk. Sekarang dia mengetahui hutan yang sedang dia jelajahi bukan hutan sembarangan. Dia penasaran apakah dia bisa memerintahkan sesuatu kepada pohon-pohon di sekitar.

“Kau mungkin bisa, tapi aku tidak yakin seratus persen kau bisa melakukannya.” Ujar Rina yang menjawab pertanyaan simo. Dia terlihat tersenyum bangga menjawabnya.

“karena aku bukan ras peri.” Ucap simo yang mengerti apa yang di katakan Rina.

“yaa, karena kau bukan ras peri, jadi kau sangat tidak beruntung terlahir sebagai manusia.” Ujar Rina yang semakin bangga dengan dirinya.

Lia yang melihatnya hanya menghela nafas panjang sedangkan simo hanya tersenyum kecil melihat sikap Rina yang masih kanak-kanak meski umurnya sudah mencapai ratusan tahun.

Saat ini matahari sudah mencapai sudut 45 derajat yang menandakan sudah hampir dua jam mereka berjalan dan tentu saja mereka sudah dekat dengan istana peri.

Saat sudah mencapai belokan simo berhenti dan duduk di salah satu batang pohon.

“apa kau kelelahan?” tanya Rina.

“ya, bisakah kita istirahat sebentar.”

Rina dan Lia mengangguk.

“biar aku pijit pundak mu.” Ucap Rina seraya mendekati simo yang di jawab anggukan oleh simo.

Dengan tersenyum Rina memijit bahu simo dengan lembut. Dia sangat suka saat melakukannya apalagi dia akan dapat mencium bau tubuh simo yang semakin berkeringat semakin wangi dan bau itu membuatnya lebih tenang.

“andai aku menjadi manusia.” Batin Rina.

Tidak jauh dari mereka berdua Lia tengah menikmati satu tangkai bunga yang berwarna putih. Bunga itu bertumpang tiga yang semakin ke atas semakin mengecil layaknya seperti meru. Lia tidak hanya menikmatinya, dia juga mencari madu untuk menghilangkan dahaga dan mengisi kembali tenaganya.

“Baiklah ayo kita lanjutkan.” Ujar simo yang seketika berdiri dan memperagakan beberapa gerakan untuk meluruskan otot-ototnya.

Lia dan Rina mengangguk lalu mereka mulai melanjutkan perjalanan dan tidak beberapa lama akhirnya tiba di istana peri.

Saat tiba di istana peri, Lia memerintahkan simo untuk beristirahat seraya menunggu ratunya keluar.

Istana peri berada di atas dahan pohon yang tinggi dan berada di tempat yang tersembunyi, jika tidak jeli maka tidak akan menemukannya apalagi di bawah istana peri hanya ada daun-daun yang kering membuat orang-orang tidak akan menyangka ada istana di atas dan begitu pun simo sejak pertama kali dia ke sana.

“Rina kau bisa berhenti memijitku sekarang.” Ucap simo kepada Rina yang tanpa dia suruh pun memijitnya kembali, bukan karena simo tidak mau, tapi dia sedikit tidak enak dengannya.

Mendengar itu Rina sedikit terkejut. Dia ingin sekali memijit simo, selalu berada di sampingnya dan berharap dia menerimanya, tapi nyatanya itu membuat simo tidak nyaman akan perilakunya. “baiklah.” Ucap Rina dengan suara rendah lalu duduk di samping simo.

Tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka membuat berbagi jenis pikiran mulai merasuki kepala masing-masing.

Simo terlihat memikirkan nasib kakeknya. jika kakeknya mati itu mustahil karena dia sangat mengenalnya sejak kecil, dia juga mengingat kakeknya yang berkata, “jika musuhmu lebih kuat kau harus lari darinya dan usahakan kau merencanakannya tanpa musuh mengetahuinya.” Sampai sekarang pun dia mengingatnya. Jika itu bukan mati, pasti ada pihak ketiga yang turun tangan atau juga mereka masih bertarung di tempat lain, tapi Lia dan Rina bilang mereka sudah memeriksa semuanya, hanya satu kemungkinan yang terjadi, ada pihak ketiga yang turun tangan dan itu mungkin musuh.

Simo terlihat mengangguk-angguk memikirkan semua kemungkinan yang terjadi dan memilih ada campur tangan pihak ketiga dalam pertarungan itu. Dia memilih itu karena beberapa hari sebelumnya bertemu dengan orang asing di hutan ini dan berkemungkinan ada yang lainya juga.

“Ah, yang mulia sudah tiba.” Ujar Rina yang membuat simo langsung menatap ke atas melihat sang ratu peri dan beberapa pengawalnya beterbangan menghampirinya.

“salam yang mulia ratu.” ucap simo dan Rina yang membungkuk seraya tangan kananya berada di dada.

Sang ratu mengangguk.

...****...

jangan lupa like dan komentar nya

Episodes
1 bab 1 situasi yang tidak terduga
2 bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3 bab 3 pelarian
4 bab 4 watariana
5 bab 5 mencari batu besar
6 bab 6 telapak tangan pembelah
7 bab 7 mengawal
8 bab 8 hukuman
9 bab 9 terbang seperti burung
10 bab 10 keajaiban
11 bab 11 orang misterius
12 bab 12 orang misterius
13 bab 13 permintaan
14 bab 14 penyelesaian
15 bab 15 menuju istana peri
16 bab 16 mencari aoba
17 bab 17 menerobos
18 bab 18 mencari aoba part 2
19 bab 19 kejutan
20 bab 20 semuanya terdiam
21 bab 21 kerja sama
22 bab 22 hasil akhir pertarungan
23 bab 23 perpisahan
24 bab 24 petualangan baru
25 season 2
26 bab 1 musuh lama
27 bab 2 tantangan
28 bab 3 kejutan
29 bab 4 perubahan
30 bab 5 kepergian
31 bab 6 siswa baru
32 bab 7 pulau sijiriah
33 bab 8 hasil penelitian
34 bab 9 pertarungan part 2
35 bab 10 hasil pertarungan
36 bab 11 orang yang di sukai
37 bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38 bab 13 terancam
39 bab 14 Lais
40 bab 15 keponakan
41 bab 16 latihan
42 bab 17 latihan part 2
43 bab 18 pertarungan
44 bab 19 Talina dan thomi
45 bab 20 kerja sama
46 bab 21 akhirnya
47 bab 22 god of death sword
48 bab 23 pria paru baya
49 bab 24 khawatir
50 bab 25 jebakan
51 bab 26 pencarian
52 bab 27 penyerangan malam
53 bab 28 penyerangan malam part 2
54 bab 29 penyerangan malam part 3
55 bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56 bab 30 kucing moster
57 bab 31 ramuan penghangat
58 bab 32 lembah monster
59 bab 32 lembah monster part 2
60 bab 33 mendaki tebing
61 bab 34 janji
62 bab 35 pengejaran
63 bab 36 meminta bantuan
64 bab 37 tantangan
65 bab 38 mengunjungi rumah
66 bab 39 pemeriksaan
67 bab 40 siren
68 bab 41 perencanaan
69 bab 42 pertarungan
70 bab 42 ombak air
71 bab 43 Herry
72 bab 44 naga hitam
73 bab 45 Isla
74 bab 46 akhir
75 season 3 : cerita dira
76 bab 1 pemeriksaan
77 bab 2 kerajaan radia
78 bab 3 kota kelahiran
79 bab 4 akar-akar beracun
80 bab 5 balas dendam
81 bab 6 dua jendral
82 bab 7 tiba di pulau sijiriah
83 bab 8 Delisa
84 bab 9 musuh lama kembali bertemu
85 bab 10 dewi es
86 bab 11 kepulangan
87 bab 12 perpindahan aura pedang
88 bab 13 ujian
89 bab 14 ujian part 2 : kipas
90 bab 15 bola angin
91 bab 16 tiga siswa pengganggu
92 bab 17 namila
93 bab 18 pergi ke taman
94 bab 19 hukuman
95 bab 20 akhirnya
96 bab 21 berita sedih
97 bab 22 petunjuk
98 bab 23 orang yang mengawasi
99 bab 24 Dhiya kahrya
100 bab 25 pengganggu
101 bab 26 rekan
102 bab 27 diserang
103 bab 28 kerja sama
104 bab 29 pilihan
105 bab 30 pencarian
106 bab 31 orang itu lagi
107 bab 32 orang tak terduga
108 bab 33 hari yang sial
109 bab 34 tekad
110 bab 35 membangkitkan elemen
111 bab 36 menjinakkan
112 bab 37 memeriksa
113 bab 38 Carissa
114 bab 39 kemarahan
115 bab 40 penyerangan
116 bab 41 pertarungan di akademi part 2
117 bab 42 pertempuran di akademi part 3
118 bab 43 pertempuran akademi part 4
119 bab 44 pertempuran di akademi part 5
120 bab 45 pertempuran di akademi part 6
121 bab 46 pertempuran akademi part 7
122 bab 47 kemunculan
123 bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124 bab 49 bau dan ruangan
125 bab 50 pertarungan di hutan
126 bab 51 Aska
127 bab 52 daerah salju
128 bab 53 Pietro
129 bab 54 jiwa
130 bab 55 menara
131 bab 56 dua Diana
132 bab 57 mahkluk aneh
133 bab 58 Dewi es 7 warna
134 bab 59 mahkluk aneh part 2
135 bab 60 makhluk aneh part 3
136 bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137 bab 62 rencana berhasil
138 bab 63 elemen gabungan
139 bab 64 pertarungan akhir
140 bab 65 dua kawah
141 bab 66 akhir pertarungan
142 season 4 mulai
143 bab 1 pencarian
144 bab 2 gadis cantik
145 bab 3 bandit
146 bab 4 sesuatu yang hilang
147 bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148 bab 6 tiba di kerajaan radia
149 bab 7 istana
150 bab 8 istana part 2
151 bab 9 gadis itu tersenyum
152 bab 10 gadis itu tersenyum 2
153 bab 11 acara
154 bab 12 acara part 2
155 bab 13 acara part 3
156 bab 14 semburan api
157 bab 15 semburan api part 2
158 bab 16 hewan peliharaan
159 bab 17 hewan peliharaan part 2
160 bab 18 hewan peliharaan part 3
161 bab 19 mati
162 bab 20 mati part 2
163 bab 21 penyerangan
164 bab 22 penyerangan part 2
165 bab 23 penyerangan part 3
166 bab 24 memecahkan perisai
167 bab 25 gunung berapi
168 bab 27 gunung berapi part 2
169 bab 28 adik kakak
170 bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171 bab 30 dinding akar
172 bab 31 ibu lasmaya
173 bab 32 pergi ke ibu kota
174 bab 33 pertempuran di ibukota
175 bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176 bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177 bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178 bab 37 butiran-butiran itu terbang
179 bab 38 spiral
180 bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181 bab 40 senyuman gadis nakal
182 bab 41 cerita
183 bab 42 kematian
184 bab 42 keadaan ibu kota
185 bab 43 perasaan lega
186 bab 44 mulut tajam
187 bab 45 terkejut
188 bab 46 marah?
189 bab 47 kecemburuan
190 bab 48 menguji
191 bab 49 pertarungan tahap 1
192 bab 50 pertarungan tahap 2
193 bab 51 pertarungan tahap 3
194 bab 52 apa yang terjadi?
195 bab 53 kepergian
196 bab 54 lima Pedang air
197 season 5 : mencari jendral
198 bab 1 sebuah tantangan
199 bab 2 salah paham
200 bab 3 penginapan
201 bab 4 rasa khawatir
202 bab 5 hujan anak panah
203 bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204 bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205 bab 8 pengadilan
206 bab 8 pengadilan part 2
Episodes

Updated 206 Episodes

1
bab 1 situasi yang tidak terduga
2
bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3
bab 3 pelarian
4
bab 4 watariana
5
bab 5 mencari batu besar
6
bab 6 telapak tangan pembelah
7
bab 7 mengawal
8
bab 8 hukuman
9
bab 9 terbang seperti burung
10
bab 10 keajaiban
11
bab 11 orang misterius
12
bab 12 orang misterius
13
bab 13 permintaan
14
bab 14 penyelesaian
15
bab 15 menuju istana peri
16
bab 16 mencari aoba
17
bab 17 menerobos
18
bab 18 mencari aoba part 2
19
bab 19 kejutan
20
bab 20 semuanya terdiam
21
bab 21 kerja sama
22
bab 22 hasil akhir pertarungan
23
bab 23 perpisahan
24
bab 24 petualangan baru
25
season 2
26
bab 1 musuh lama
27
bab 2 tantangan
28
bab 3 kejutan
29
bab 4 perubahan
30
bab 5 kepergian
31
bab 6 siswa baru
32
bab 7 pulau sijiriah
33
bab 8 hasil penelitian
34
bab 9 pertarungan part 2
35
bab 10 hasil pertarungan
36
bab 11 orang yang di sukai
37
bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38
bab 13 terancam
39
bab 14 Lais
40
bab 15 keponakan
41
bab 16 latihan
42
bab 17 latihan part 2
43
bab 18 pertarungan
44
bab 19 Talina dan thomi
45
bab 20 kerja sama
46
bab 21 akhirnya
47
bab 22 god of death sword
48
bab 23 pria paru baya
49
bab 24 khawatir
50
bab 25 jebakan
51
bab 26 pencarian
52
bab 27 penyerangan malam
53
bab 28 penyerangan malam part 2
54
bab 29 penyerangan malam part 3
55
bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56
bab 30 kucing moster
57
bab 31 ramuan penghangat
58
bab 32 lembah monster
59
bab 32 lembah monster part 2
60
bab 33 mendaki tebing
61
bab 34 janji
62
bab 35 pengejaran
63
bab 36 meminta bantuan
64
bab 37 tantangan
65
bab 38 mengunjungi rumah
66
bab 39 pemeriksaan
67
bab 40 siren
68
bab 41 perencanaan
69
bab 42 pertarungan
70
bab 42 ombak air
71
bab 43 Herry
72
bab 44 naga hitam
73
bab 45 Isla
74
bab 46 akhir
75
season 3 : cerita dira
76
bab 1 pemeriksaan
77
bab 2 kerajaan radia
78
bab 3 kota kelahiran
79
bab 4 akar-akar beracun
80
bab 5 balas dendam
81
bab 6 dua jendral
82
bab 7 tiba di pulau sijiriah
83
bab 8 Delisa
84
bab 9 musuh lama kembali bertemu
85
bab 10 dewi es
86
bab 11 kepulangan
87
bab 12 perpindahan aura pedang
88
bab 13 ujian
89
bab 14 ujian part 2 : kipas
90
bab 15 bola angin
91
bab 16 tiga siswa pengganggu
92
bab 17 namila
93
bab 18 pergi ke taman
94
bab 19 hukuman
95
bab 20 akhirnya
96
bab 21 berita sedih
97
bab 22 petunjuk
98
bab 23 orang yang mengawasi
99
bab 24 Dhiya kahrya
100
bab 25 pengganggu
101
bab 26 rekan
102
bab 27 diserang
103
bab 28 kerja sama
104
bab 29 pilihan
105
bab 30 pencarian
106
bab 31 orang itu lagi
107
bab 32 orang tak terduga
108
bab 33 hari yang sial
109
bab 34 tekad
110
bab 35 membangkitkan elemen
111
bab 36 menjinakkan
112
bab 37 memeriksa
113
bab 38 Carissa
114
bab 39 kemarahan
115
bab 40 penyerangan
116
bab 41 pertarungan di akademi part 2
117
bab 42 pertempuran di akademi part 3
118
bab 43 pertempuran akademi part 4
119
bab 44 pertempuran di akademi part 5
120
bab 45 pertempuran di akademi part 6
121
bab 46 pertempuran akademi part 7
122
bab 47 kemunculan
123
bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124
bab 49 bau dan ruangan
125
bab 50 pertarungan di hutan
126
bab 51 Aska
127
bab 52 daerah salju
128
bab 53 Pietro
129
bab 54 jiwa
130
bab 55 menara
131
bab 56 dua Diana
132
bab 57 mahkluk aneh
133
bab 58 Dewi es 7 warna
134
bab 59 mahkluk aneh part 2
135
bab 60 makhluk aneh part 3
136
bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137
bab 62 rencana berhasil
138
bab 63 elemen gabungan
139
bab 64 pertarungan akhir
140
bab 65 dua kawah
141
bab 66 akhir pertarungan
142
season 4 mulai
143
bab 1 pencarian
144
bab 2 gadis cantik
145
bab 3 bandit
146
bab 4 sesuatu yang hilang
147
bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148
bab 6 tiba di kerajaan radia
149
bab 7 istana
150
bab 8 istana part 2
151
bab 9 gadis itu tersenyum
152
bab 10 gadis itu tersenyum 2
153
bab 11 acara
154
bab 12 acara part 2
155
bab 13 acara part 3
156
bab 14 semburan api
157
bab 15 semburan api part 2
158
bab 16 hewan peliharaan
159
bab 17 hewan peliharaan part 2
160
bab 18 hewan peliharaan part 3
161
bab 19 mati
162
bab 20 mati part 2
163
bab 21 penyerangan
164
bab 22 penyerangan part 2
165
bab 23 penyerangan part 3
166
bab 24 memecahkan perisai
167
bab 25 gunung berapi
168
bab 27 gunung berapi part 2
169
bab 28 adik kakak
170
bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171
bab 30 dinding akar
172
bab 31 ibu lasmaya
173
bab 32 pergi ke ibu kota
174
bab 33 pertempuran di ibukota
175
bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176
bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177
bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178
bab 37 butiran-butiran itu terbang
179
bab 38 spiral
180
bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181
bab 40 senyuman gadis nakal
182
bab 41 cerita
183
bab 42 kematian
184
bab 42 keadaan ibu kota
185
bab 43 perasaan lega
186
bab 44 mulut tajam
187
bab 45 terkejut
188
bab 46 marah?
189
bab 47 kecemburuan
190
bab 48 menguji
191
bab 49 pertarungan tahap 1
192
bab 50 pertarungan tahap 2
193
bab 51 pertarungan tahap 3
194
bab 52 apa yang terjadi?
195
bab 53 kepergian
196
bab 54 lima Pedang air
197
season 5 : mencari jendral
198
bab 1 sebuah tantangan
199
bab 2 salah paham
200
bab 3 penginapan
201
bab 4 rasa khawatir
202
bab 5 hujan anak panah
203
bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204
bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205
bab 8 pengadilan
206
bab 8 pengadilan part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!