bab 9 terbang seperti burung

Di sebuah hutan dekat desa para peri kupu-kupu berusaha mencari sari sari bunga yang sedang bermekaran. Mereka menginjakkan kaki dari satu bunga ke bunga yang lainya. Mereka tampak senang dengan hari yang cerah dan bunga bunga yang baru bermekaran, ada senyuman indah yang menghiasi wajah mereka.

“Lia!” ujar salah satu peri yang baru datang. Wajahnya terlihat sangat khawatir dan kelelahan.

Peri itu memiliki rambut sebahu dan memiliki sayap warna biru

Peri yang bernama Lia langsung menoleh. “Apa?” Ujar Lia yang marah karena mengganggu tugasnya.

Lia adalah peri yang memiliki wajah cantik dan sayap berwarna kuning.

“li...a di.. sana ada, ada, ada.” Wajah peri itu sangat ketakutan.

“Iya ada apa?” tanya Lia sambil memegang kedua tangan peri itu.

“Ada ada raksasa!!”

“di sana ada raksasa!” Sambungnya sambil menunjuk arah keluar hutan.

“Baiklah kau sampaikan kepada yang lainya.” Lia kemudian terbang menuju luar hutan.

“Lia! Kau mau ke mana?”

Lia berbalik. “ aku ingin melihatnya!”

Dengan cepat peri itu mendekati Lia. “jangan itu berbahaya!!” peri itu sangat khawatir.

Lia kemudian memegang kedua bahu peri itu. “ tenang saja ru aku Cuma ingin memastikan apa yang mereka inginkan.”

Ru mengangguk. “ ingat jangan mati.” Ru meraih tangan Lia.

Lia tersenyum. “iya aku tidak akan mati.”

Melihat Lia yang tidak bisa di hentikan ru dengan cepat terbang mengitari bunga membritahu semuanya.

Sedangkan Lia beterbangan menuju keluar hutan untuk memastikan.

“Kenapa para raksasa melewati hutan ini ya?” Gumam Lia sambil terbang cepat. Di dalam pikiran Lia, ia merasa aneh jika para raksasa melewati hutan para peri yang sangat sulit untuk di lewati. Apalagi bukankah sudah ada akses jalan yang lebih baik dari Hutan itu.

Beberapa menit Lia terbang akhirnya mencapai perbatasan hutan. Ia sangat terkejut melihat puluhan raksasa mendekat lengkap dengan senjata dan amornya.

Dengan cepat Lia berbalik.

“Apakah mereka ingin menghancurkan hutan ini.” Gumamnya dengan cepat terbang.

“aku harus melaporkannya. Pikirnya.

Wajah Lia sangat cemas dan takut.

Beberapa menit ia tiba di istana para peri.

Istana para peri terbuat dari daun daun yang di rakit para peri dengan perekat seadanya, meskipun begitu perekat itu sangat kuat apalagi di bantu dengan sirih.

istana para peri sangat besar dan megah layaknya istana yang di bangun oleh manusia, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil tentunya.

Dua orang peri laki laki sedang menjaga pintu masuk, masing masing dari mereka membawa tombak dan bersikap tegas dengan sorotan mata yang mematikan, meski begitu Lia tidak takut dengan sorotan mata itu karena ia terlalu sering melihatnya.

“aku ingin bertemu dengan ratu.” Ucap Lia dengan hormat dan tenang meski di dalam hatinya ia sangat khawatir.

“silakan masuk nona Lia, ratu sudah menunggu anda.” Sahut dari salah satu penjaga.

Mendengar itu Lia menduga ru sudah menyampaikannya kepada sang ratu. “baiklah.”

Lia dengan cepat terbang masuk.

Saat tiba di aula semua peri berkumpul, mereka memandang Lia yang masuk ke dalam, pandangan mereka seperti sedang mengharapkan sesuatu dari Lia.

Di singgasana seorang peri cantik memakai gaun kuning panjang. Di tangannya ada tongkat panjang.

ia adalah ratu peri.

Saat melihat Lia dengan cepat sang ratu berkata, “Liaa, akhirnya kau datang juga.” wajah ratu terlihat cemas.

“apa yang terjadi Lia?” timpanya.

Lia memberi hormat. “ yang mulia para raksasa sedang mendekati hutan lengkap dengan amor dan senjata mereka.”

“ada beberapa mereka.”

“Sekitar 50 yang mulia dan menurut hamba mereka ingin menyerang hutan ini dan hamba tidak mengetahui apa alasannya.”

Setelah mendengarnya ratu terkejut karena jumlah itu bukanlah jumlah yang sedikit apalagi ras peri ukurannya sangat kecil dengan cepat ratu berkata, “Kita harus menghentikan mereka, Lia kau informasikan kepada Jendral untuk menghentikan mereka.”

“baik.”

“Tunggu yang mulia!” ujar dari salah satu peri yang membuat semuanya terkejut.

Mendengar itu Lia pun ikut berhenti.

Salah satu peri maju, ia adalah rina, seorang peri yang memiliki sayap biru berkilauan.

Sang ratu mengerutkan keningnya. “apa maksudmu Rina?”

“maaf atas kelancangan hamba yang mulia, para raksasa memiliki tubuh yang besar dan tenaga yang kuat sedangkan kita hanya memiliki sedikit sihir yang hanya mungkin bisa mengangkat satu raksasa saja, menurut hamba akan sia sia saja jika kita mengerahkan semua pasukan yang nantinya akan mati sia sia.”

Sang ratu diam sejenak memikirkan pendapat Rina dan mengangguk kecil. “kau benar, tetapi jika kita mengungsi itu akan menyulitkan kita untuk mencari tempat yang baik, seperti hutan ini dan juga aku ingin semua prajurit membuat jebakan- jebakan untuk menghentikan mereka.”

Semua peri berbisik bisik mendengar pendapat sang ratu yang memang ada benarnya.

“tetapi sampai kapan kita akan bisa menahannya.”

Sang ratu menjadi murung dan memang benar para prajuritnya bisa menghentikan mereka, tetapi tidak tahu beberapa lama bisa menahannya.

“Aku mengenal seorang ahli belah diri di desa ini yang mulia, dia bisa diandalkan, tetapi kita harus cepat mencarinya.”

Wajah sang ratu menjadi terbit Seolah olah sudah mendapatkan solusi dari masalahnya.

“Tetapi apakah kita sempat untuk mencarinya?” tanya Lia.

Sang ratu mengangguk membenarkan Lia.

“aku punya caranya, tetapi kita harus cepat.” Sahut Rina.

“cara apa yang kau miliki Rina?” tanya sang ratu.

“yang mulia kita bisa menggunakan ketapel dan kemampuan semua peri untuk membuat terbang lebih cepat.”

“baiklah lakukan saja.” Perintah sang ratu tanpa berpikir.

Lia dan Rina mengangguk.

...*****...

Setelah mendiskusikannya Rina dan beberapa peri mempersiapkan ketapel dan kekuatan angin untuk mendorong agar lebih cepat sedangkan Lia dan semua prajurit membuat jebakan-jebakan sebanyak banyaknya.

Rina dan beberapa peri lainya membuat ketapel di pohon yang paling tinggi di hutan dan memakan waktu 30 menit.

“Rina masuklah.” Ujar salah satu peri.

Rina mengangguk lalu masuk di sela sela ketapel kemudian beberapa peri menariknya dan beberapa lagi menyiapkan sihir anginnya.

“Apa kau siap?” tanya salah satu peri.

“emm.” Sahut Rina sambil memejamkan matanya.

“Wussss.” Akhirnya Rina terbang dengan tinggi di awan.

Saat membuka matanya Ia dapat mendengar dan melihat kawanan burung burung, awan awan dan angin yang kencang berhembus melewati tubuhnya.

Rina tidak dapat menahan rasa kagumnya, ia sekarang seolah olah menjadi burung itu sendiri, yang mengitari awan awan dan menjelajahi isi bumi, seakan akan ia dapat melihat seluruh dunia, tetapi ia tidak bisa melupakan misinya dengan cepat membuka sayapnya dan mencari cari ahli bela diri itu yang tidak lain adalah aoba dan cucunya.

Sekarang Rina sudah melintasi desa dan tentu saja ia tahu tidak akan ada siapa siapa di sana karena beberapa hari lalu para raksasa datang menghancurkan separuh desa itu lalu Rina memutuskan untuk mencari di gua gua di bukit, setahunya gua adalah tempat yang paling aman untuk mengungsi dan juga Aoba pernah mengatakan gua adalah tempat persembunyian yang terbaik untuk para penduduk yang tinggal di desa.

Tidak berselang lama Rina sudah melintasi gua yang berada di bukit, tetapi ia tidak merasakan keberadaan para penduduk di sana maka ia memutuskan untuk berputar balik mencari gua yang lainya. hanya ada dua gua di bukit yang satunya sudah di lewati dan yang satunya ada di bukit yang tinggi.

Maka rina harus mengelukan tenaga yang lebih besar untuk mencapainya.

Bukit tinggi yang satunya lagi berada tepat di atas hutan peri jadi mau tidak mau Rina berbalik ke hutan peri dan menuju bukit di atasnya, meskipun itu melelahkan, ia harus melakukannya demi menyelamatkan bangsanya.

Tidak beberapa lama akhirnya ia menemukan apa yang di inginkannya.

“ah, itu dia!” Pekiknya melihat aoba dan cucunya sedang duduk di pinggir tebing dekat gua.

Dengan cepat Rina menunggingkan badannya dan menendang angin dengan kencang, butuh kekuatan yang besar untuk mendorongnya turun jadi Rina menendang angin beberapa kali hingga ia dapat turun dengan cepat.

Di bawah aoba dan simo berbincang bincang, sesekali mereka tertawa senang akan candaan mereka yang meskipun itu tidak lucu. tidak beberapa lama mereka berbincang bincang hingga semua canda, kata kata dan cerita mereka habis yang membuat suasana menjadi dingin apalagi angin yang berhembus kencang membuat suasana tambah dingin.

Tidak beberapa lama simo mengingat gadis yang ia lawan tadi malam yang tak lain adalah namila. ia penasaran bagaimana bisa namila menggunakan air sebagai senjata dan ia juga tidak pernah melihat kakeknya menggunakan itu membuatnya penasaran sehingga memutuskan untuk menanyakannya.

“kakek apa seseorang yang sudah mencapai tahap bumi bisa menggunakan elemen alam sebagai senjata?” simo menduga duga.

Aoba menoleh. “ iya, tetapi tidak semuanya bisa di kendalikan. Tiap tiap orang akan bisa menggunakan satu elemen dari alam baik itu api, air, tanah, petir ataupun yang lainya dan sebelum itu setiap orang harus membangkitkan energi mikromos mereka terlebih dahulu dan itu di lakukan saat mereka sudah mencapai tahap bumi.”

“apa itu energi mikrosmos.”

“Nanti kakek jelaskan setelah urusan temanmu selesai dulu.” Aoba menengadah.

“teman? Maksud kakek?” Simo bingung dengan apa yang di katakan kakeknya dengan cepat ia ikut menengadah dan ia terkejut melihat Rina yang terjatuh dan jaraknya sudah sangat dekat.

“uwaaaaaah.” Teriak Rina dengan keras jatuh di atas mata simo.

“aduh!” dengan cepat simo memindahkan Rina dan mengusap-ngusap matanya yang sakit.

“Maaf, maaf aku tidak sengaja!” Ujar Rina dengan melakukan beberapa gerakan tangan karena panik.

“Ada apa Rina?” tanya Aoba.

“kelompok raksasa sudah ingin menyerang hutan.” Rina langsung ke tujuannya.

“sudah aku duga. Simo ayo kita pergi.” Sahut aoba yang sudah menduganya, hutan peri adalah hutan yang paling dekat dengan tempat ia berada sekarang jadi dapat di simpulkan bahwa burung itu mengamati seluruh hutan dan menduga gua itulah yang akan menjadi tempat mengungsi selanjutnya, tetapi mungkin mereka tidak menyadari gua itu tembus di tempat lain?

“baiklah.” Ucap simo dengan pelan sambil menggosok matanya yang masih sedikit sakit.

Simo melentangkan jari-jarinya dan mendekati Rina untuk ia naik. “ Rina naiklah.”

Rina mengangguk lalu naik kemudian simo memindahkan di bahunya dan beranjak berdiri Begitu pun aoba.

“ayo.” Ujar aoba dan di balas anggukan oleh simo.

Menyadari simo akan berlari dengan cepat Rina memegang baju simo dengan erat. Mereka lalu melompat dengan tinggi membuat Rina harus mempererat pegangannya.

“uwaaaa.” Ujar Rina dengan tubuh terangkat.

Sekejap mata mereka akhirnya mendarat di dahan pohon dengan baik dan melompat lompat dari satu pohon ke pohon lainya dengan cepat.

Terpopuler

Comments

NEZUKO

NEZUKO

mc bocil ff

2022-05-24

1

Dayat

Dayat

masih blm ngeh kemana arah ceritanya mcnya masih bocah

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 situasi yang tidak terduga
2 bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3 bab 3 pelarian
4 bab 4 watariana
5 bab 5 mencari batu besar
6 bab 6 telapak tangan pembelah
7 bab 7 mengawal
8 bab 8 hukuman
9 bab 9 terbang seperti burung
10 bab 10 keajaiban
11 bab 11 orang misterius
12 bab 12 orang misterius
13 bab 13 permintaan
14 bab 14 penyelesaian
15 bab 15 menuju istana peri
16 bab 16 mencari aoba
17 bab 17 menerobos
18 bab 18 mencari aoba part 2
19 bab 19 kejutan
20 bab 20 semuanya terdiam
21 bab 21 kerja sama
22 bab 22 hasil akhir pertarungan
23 bab 23 perpisahan
24 bab 24 petualangan baru
25 season 2
26 bab 1 musuh lama
27 bab 2 tantangan
28 bab 3 kejutan
29 bab 4 perubahan
30 bab 5 kepergian
31 bab 6 siswa baru
32 bab 7 pulau sijiriah
33 bab 8 hasil penelitian
34 bab 9 pertarungan part 2
35 bab 10 hasil pertarungan
36 bab 11 orang yang di sukai
37 bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38 bab 13 terancam
39 bab 14 Lais
40 bab 15 keponakan
41 bab 16 latihan
42 bab 17 latihan part 2
43 bab 18 pertarungan
44 bab 19 Talina dan thomi
45 bab 20 kerja sama
46 bab 21 akhirnya
47 bab 22 god of death sword
48 bab 23 pria paru baya
49 bab 24 khawatir
50 bab 25 jebakan
51 bab 26 pencarian
52 bab 27 penyerangan malam
53 bab 28 penyerangan malam part 2
54 bab 29 penyerangan malam part 3
55 bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56 bab 30 kucing moster
57 bab 31 ramuan penghangat
58 bab 32 lembah monster
59 bab 32 lembah monster part 2
60 bab 33 mendaki tebing
61 bab 34 janji
62 bab 35 pengejaran
63 bab 36 meminta bantuan
64 bab 37 tantangan
65 bab 38 mengunjungi rumah
66 bab 39 pemeriksaan
67 bab 40 siren
68 bab 41 perencanaan
69 bab 42 pertarungan
70 bab 42 ombak air
71 bab 43 Herry
72 bab 44 naga hitam
73 bab 45 Isla
74 bab 46 akhir
75 season 3 : cerita dira
76 bab 1 pemeriksaan
77 bab 2 kerajaan radia
78 bab 3 kota kelahiran
79 bab 4 akar-akar beracun
80 bab 5 balas dendam
81 bab 6 dua jendral
82 bab 7 tiba di pulau sijiriah
83 bab 8 Delisa
84 bab 9 musuh lama kembali bertemu
85 bab 10 dewi es
86 bab 11 kepulangan
87 bab 12 perpindahan aura pedang
88 bab 13 ujian
89 bab 14 ujian part 2 : kipas
90 bab 15 bola angin
91 bab 16 tiga siswa pengganggu
92 bab 17 namila
93 bab 18 pergi ke taman
94 bab 19 hukuman
95 bab 20 akhirnya
96 bab 21 berita sedih
97 bab 22 petunjuk
98 bab 23 orang yang mengawasi
99 bab 24 Dhiya kahrya
100 bab 25 pengganggu
101 bab 26 rekan
102 bab 27 diserang
103 bab 28 kerja sama
104 bab 29 pilihan
105 bab 30 pencarian
106 bab 31 orang itu lagi
107 bab 32 orang tak terduga
108 bab 33 hari yang sial
109 bab 34 tekad
110 bab 35 membangkitkan elemen
111 bab 36 menjinakkan
112 bab 37 memeriksa
113 bab 38 Carissa
114 bab 39 kemarahan
115 bab 40 penyerangan
116 bab 41 pertarungan di akademi part 2
117 bab 42 pertempuran di akademi part 3
118 bab 43 pertempuran akademi part 4
119 bab 44 pertempuran di akademi part 5
120 bab 45 pertempuran di akademi part 6
121 bab 46 pertempuran akademi part 7
122 bab 47 kemunculan
123 bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124 bab 49 bau dan ruangan
125 bab 50 pertarungan di hutan
126 bab 51 Aska
127 bab 52 daerah salju
128 bab 53 Pietro
129 bab 54 jiwa
130 bab 55 menara
131 bab 56 dua Diana
132 bab 57 mahkluk aneh
133 bab 58 Dewi es 7 warna
134 bab 59 mahkluk aneh part 2
135 bab 60 makhluk aneh part 3
136 bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137 bab 62 rencana berhasil
138 bab 63 elemen gabungan
139 bab 64 pertarungan akhir
140 bab 65 dua kawah
141 bab 66 akhir pertarungan
142 season 4 mulai
143 bab 1 pencarian
144 bab 2 gadis cantik
145 bab 3 bandit
146 bab 4 sesuatu yang hilang
147 bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148 bab 6 tiba di kerajaan radia
149 bab 7 istana
150 bab 8 istana part 2
151 bab 9 gadis itu tersenyum
152 bab 10 gadis itu tersenyum 2
153 bab 11 acara
154 bab 12 acara part 2
155 bab 13 acara part 3
156 bab 14 semburan api
157 bab 15 semburan api part 2
158 bab 16 hewan peliharaan
159 bab 17 hewan peliharaan part 2
160 bab 18 hewan peliharaan part 3
161 bab 19 mati
162 bab 20 mati part 2
163 bab 21 penyerangan
164 bab 22 penyerangan part 2
165 bab 23 penyerangan part 3
166 bab 24 memecahkan perisai
167 bab 25 gunung berapi
168 bab 27 gunung berapi part 2
169 bab 28 adik kakak
170 bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171 bab 30 dinding akar
172 bab 31 ibu lasmaya
173 bab 32 pergi ke ibu kota
174 bab 33 pertempuran di ibukota
175 bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176 bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177 bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178 bab 37 butiran-butiran itu terbang
179 bab 38 spiral
180 bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181 bab 40 senyuman gadis nakal
182 bab 41 cerita
183 bab 42 kematian
184 bab 42 keadaan ibu kota
185 bab 43 perasaan lega
186 bab 44 mulut tajam
187 bab 45 terkejut
188 bab 46 marah?
189 bab 47 kecemburuan
190 bab 48 menguji
191 bab 49 pertarungan tahap 1
192 bab 50 pertarungan tahap 2
193 bab 51 pertarungan tahap 3
194 bab 52 apa yang terjadi?
195 bab 53 kepergian
196 bab 54 lima Pedang air
197 season 5 : mencari jendral
198 bab 1 sebuah tantangan
199 bab 2 salah paham
200 bab 3 penginapan
201 bab 4 rasa khawatir
202 bab 5 hujan anak panah
203 bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204 bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205 bab 8 pengadilan
206 bab 8 pengadilan part 2
Episodes

Updated 206 Episodes

1
bab 1 situasi yang tidak terduga
2
bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3
bab 3 pelarian
4
bab 4 watariana
5
bab 5 mencari batu besar
6
bab 6 telapak tangan pembelah
7
bab 7 mengawal
8
bab 8 hukuman
9
bab 9 terbang seperti burung
10
bab 10 keajaiban
11
bab 11 orang misterius
12
bab 12 orang misterius
13
bab 13 permintaan
14
bab 14 penyelesaian
15
bab 15 menuju istana peri
16
bab 16 mencari aoba
17
bab 17 menerobos
18
bab 18 mencari aoba part 2
19
bab 19 kejutan
20
bab 20 semuanya terdiam
21
bab 21 kerja sama
22
bab 22 hasil akhir pertarungan
23
bab 23 perpisahan
24
bab 24 petualangan baru
25
season 2
26
bab 1 musuh lama
27
bab 2 tantangan
28
bab 3 kejutan
29
bab 4 perubahan
30
bab 5 kepergian
31
bab 6 siswa baru
32
bab 7 pulau sijiriah
33
bab 8 hasil penelitian
34
bab 9 pertarungan part 2
35
bab 10 hasil pertarungan
36
bab 11 orang yang di sukai
37
bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38
bab 13 terancam
39
bab 14 Lais
40
bab 15 keponakan
41
bab 16 latihan
42
bab 17 latihan part 2
43
bab 18 pertarungan
44
bab 19 Talina dan thomi
45
bab 20 kerja sama
46
bab 21 akhirnya
47
bab 22 god of death sword
48
bab 23 pria paru baya
49
bab 24 khawatir
50
bab 25 jebakan
51
bab 26 pencarian
52
bab 27 penyerangan malam
53
bab 28 penyerangan malam part 2
54
bab 29 penyerangan malam part 3
55
bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56
bab 30 kucing moster
57
bab 31 ramuan penghangat
58
bab 32 lembah monster
59
bab 32 lembah monster part 2
60
bab 33 mendaki tebing
61
bab 34 janji
62
bab 35 pengejaran
63
bab 36 meminta bantuan
64
bab 37 tantangan
65
bab 38 mengunjungi rumah
66
bab 39 pemeriksaan
67
bab 40 siren
68
bab 41 perencanaan
69
bab 42 pertarungan
70
bab 42 ombak air
71
bab 43 Herry
72
bab 44 naga hitam
73
bab 45 Isla
74
bab 46 akhir
75
season 3 : cerita dira
76
bab 1 pemeriksaan
77
bab 2 kerajaan radia
78
bab 3 kota kelahiran
79
bab 4 akar-akar beracun
80
bab 5 balas dendam
81
bab 6 dua jendral
82
bab 7 tiba di pulau sijiriah
83
bab 8 Delisa
84
bab 9 musuh lama kembali bertemu
85
bab 10 dewi es
86
bab 11 kepulangan
87
bab 12 perpindahan aura pedang
88
bab 13 ujian
89
bab 14 ujian part 2 : kipas
90
bab 15 bola angin
91
bab 16 tiga siswa pengganggu
92
bab 17 namila
93
bab 18 pergi ke taman
94
bab 19 hukuman
95
bab 20 akhirnya
96
bab 21 berita sedih
97
bab 22 petunjuk
98
bab 23 orang yang mengawasi
99
bab 24 Dhiya kahrya
100
bab 25 pengganggu
101
bab 26 rekan
102
bab 27 diserang
103
bab 28 kerja sama
104
bab 29 pilihan
105
bab 30 pencarian
106
bab 31 orang itu lagi
107
bab 32 orang tak terduga
108
bab 33 hari yang sial
109
bab 34 tekad
110
bab 35 membangkitkan elemen
111
bab 36 menjinakkan
112
bab 37 memeriksa
113
bab 38 Carissa
114
bab 39 kemarahan
115
bab 40 penyerangan
116
bab 41 pertarungan di akademi part 2
117
bab 42 pertempuran di akademi part 3
118
bab 43 pertempuran akademi part 4
119
bab 44 pertempuran di akademi part 5
120
bab 45 pertempuran di akademi part 6
121
bab 46 pertempuran akademi part 7
122
bab 47 kemunculan
123
bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124
bab 49 bau dan ruangan
125
bab 50 pertarungan di hutan
126
bab 51 Aska
127
bab 52 daerah salju
128
bab 53 Pietro
129
bab 54 jiwa
130
bab 55 menara
131
bab 56 dua Diana
132
bab 57 mahkluk aneh
133
bab 58 Dewi es 7 warna
134
bab 59 mahkluk aneh part 2
135
bab 60 makhluk aneh part 3
136
bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137
bab 62 rencana berhasil
138
bab 63 elemen gabungan
139
bab 64 pertarungan akhir
140
bab 65 dua kawah
141
bab 66 akhir pertarungan
142
season 4 mulai
143
bab 1 pencarian
144
bab 2 gadis cantik
145
bab 3 bandit
146
bab 4 sesuatu yang hilang
147
bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148
bab 6 tiba di kerajaan radia
149
bab 7 istana
150
bab 8 istana part 2
151
bab 9 gadis itu tersenyum
152
bab 10 gadis itu tersenyum 2
153
bab 11 acara
154
bab 12 acara part 2
155
bab 13 acara part 3
156
bab 14 semburan api
157
bab 15 semburan api part 2
158
bab 16 hewan peliharaan
159
bab 17 hewan peliharaan part 2
160
bab 18 hewan peliharaan part 3
161
bab 19 mati
162
bab 20 mati part 2
163
bab 21 penyerangan
164
bab 22 penyerangan part 2
165
bab 23 penyerangan part 3
166
bab 24 memecahkan perisai
167
bab 25 gunung berapi
168
bab 27 gunung berapi part 2
169
bab 28 adik kakak
170
bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171
bab 30 dinding akar
172
bab 31 ibu lasmaya
173
bab 32 pergi ke ibu kota
174
bab 33 pertempuran di ibukota
175
bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176
bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177
bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178
bab 37 butiran-butiran itu terbang
179
bab 38 spiral
180
bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181
bab 40 senyuman gadis nakal
182
bab 41 cerita
183
bab 42 kematian
184
bab 42 keadaan ibu kota
185
bab 43 perasaan lega
186
bab 44 mulut tajam
187
bab 45 terkejut
188
bab 46 marah?
189
bab 47 kecemburuan
190
bab 48 menguji
191
bab 49 pertarungan tahap 1
192
bab 50 pertarungan tahap 2
193
bab 51 pertarungan tahap 3
194
bab 52 apa yang terjadi?
195
bab 53 kepergian
196
bab 54 lima Pedang air
197
season 5 : mencari jendral
198
bab 1 sebuah tantangan
199
bab 2 salah paham
200
bab 3 penginapan
201
bab 4 rasa khawatir
202
bab 5 hujan anak panah
203
bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204
bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205
bab 8 pengadilan
206
bab 8 pengadilan part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!