bab 6 telapak tangan pembelah

“Itu seharusnya pas untuk menutupinya.” gumam aoba yang sudah berada di bawah batu bulat yang besar. batu itu menjulur ke tebing, tapi anehnya batu itu tidak jatuh seperti enggan untuk jatuh atau sepertinya ada sesuatu yang menahannya.

Aoba melompat ke atas.

“wusss, boomm.” Aoba mengangkat batu itu dan melemparnya begitu saja dan saat hendak kembali, ia melihat sebuah beda merah bercahaya di bawah batu tadi.

“apa ini.” Aoba mengambilnya.

“sebuah kristal.” Ternyata itu adalah sebuah kristal merah.

Aoba mengamatinya dengan saksama, kristal itu berwarna merah, bercahaya, dan ada logo burung hantu di dalamnya.

“oh tidak!” Aoba mengingat kristal itu adalah kristal pelindung yang ia pasang sebagai alat pengaman, kristal itu akan memiliki gambar jika ada penyusup yang datang dan kembali dengan selamat. di dalam kristal tersebut ada gambar burung hantu pengintaian yang menjadi alat para ras raksasa.

Aoba memasangnya sejak ia baru pensiun dari pekerjaannya dan saat itu raksasa belum ada yang kesan jadi perlahan lahan ia melupakannya.

Pasti burung itu membawa informasi penting!

Aoba dengan cepat pergi ke gua pengungsian.

...****...

“Tuan Anda kembali lagi.” Sapa dari salah satu penduduk.

Aoba mengangguk pelan, ia sesungguhnya merasa iba dengan semua penduduk yang mengungsi ia juga mengetahui selain gua ini hanya ada satu lagi gua pengungsian, tetapi letaknya begitu jauh dan memakan 1 hari perjalanan.

“ maaf, tapi kalian harus pergi dari sini sekarang.” Ucap aoba dengan sedih.

Semua penduduk terkejut dan heran setelah mendengarnya.

“kenapa tuan?” tanya kepala desa meskipun ia tahu dari wajah aoba bahwa itu bukan sesuatu yang baik, tetapi ia ingin sekali mengetahui alasan di balik semuanya.

“para Raksasa sudah mengetahui keberadaan kalian.”

Semuanya terlihat sedih.

“maaf....” sambung aoba yang melihat para penduduk sedih.

“Tidak tuan kami lah yang harus meminta maaf karena telah menjadi beban tuan.” ucap kepala desa.

“ya, ke mana kami harus mengungsi tuan?” tanya semua penduduk dengan antusias.

Semua penduduk mendadak tersenyum membuat hati aoba lega.

“Baiklah kalian bersiap siap dulu.”

“Baik!” ujar mereka secara bersamaan.

...****...

Simo tengah duduk di teras rumah sambil mengayunkan kakinya. Ia sedikit kesal dengan kakeknya yang tidak mengambil ataupun memeriksa semua kepala raksasa yang ia bawa.

Ia menyebarkan pandangannya dan samar- samar melihat kakeknya datang.

“Cucuku, bersiaplah, kita akan pergi.”

Simo terkejut, rasa kesalnya mendadak hilang setelah mendengarnya “apa yang terjadi?” wajah Simo bingung dan heran.

“Kita akan mengawal para penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman.” Secara bersamaan aoba duduk di samping simo.

“bukankah kita sudah mengungsikan mereka?”

“Tempat itu sudah di ketahui dan sepertinya para raksasa akan kembali lagi.”

“biarkan saja kek, kita beri mereka pelajaran lagi.”

Aoba menggelengkan kepalanya. “tidak, itu tidak bagus, mungkin saja mereka akan membawa pasukan yang lebih besar dan kuat.

Wajah simo menjadi cerita. “ bukankah itu akan lebih baik? semakin banyak yang datang maka semakin aku cepat berkembang.”

Aoba menggelengkan kepalanya. “tidak cucuku, mungkin saja kau bisa melawannya, tetapi para penduduk tidak. jika pada saat kau sedang bertarung dan musuh menyerang para penduduk yang tidak bisa membela diri serta kau tidak bisa melawannya, bukankah itu adalah sesuatu yang buruk?”

Mendengar itu sumo menjadi sedih dan memarahi dirinya yang begitu bodoh serta tidak memikirkan orang lain.

Mungkin saja ia bisa melawan mereka, tetapi jika musuh mencari jalan lain untuk menyerang para penduduk maka sudah selesai semuanya.

Melihat itu aoba menjadi sedih dengan cepat ia berkata. “kau bisa melawan mereka setelah kita sampai di tempat pengungsian.”

Mendengar itu wajah simo menjadi cerita lagi. “Baiklah, tapi kakek harus memberikan ku lawan yang kuat.”

“tentu saja.”

“Kalau begitu ayo kita pergi.” Simo beranjak dan berjalan.

Aoba terdiam memandang cucunya itu. Ada rasa bangga dan bahagia melihat cucunya itu menjadi seorang pemberani dan mungkin akan menjadi seseorang yang mempunyai pengaruh yang kuat di kemudian hari, tetapi ia harus mendidiknya lebih baik lagi supaya ia bisa menjadi ahli dalam mengatur strategi.

Aoba tersenyum.

“kakek ayo.” Ujar simo yang sudah berada di perahu

Aoba berjalan mendekatinya.

...****...

Dataran barat adalah daerah tempat para ras raksasa Tinggal, dataran barat tidak seperti dataran tengah atau timur yang memiliki kehidupan yang beragam. dataran barat hanya ada ras raksasa saja.

Tanah di daerah itu selalu mengeluarkan aura merah yang menyengat dan beracun oleh karena itu lah tidak ada kehidupan di sana selain raksasa.

Kerajaan raksasa adalah kerajaan satu satunya yang ada di sana dan rajanya selalu ingin memperluas daerah kekuasaan. Sudah bertahun tahun sang raja melakukan invasi ke daerah timur, tetapi tetap selalu saja daerah yang baru ia kuasai di rebut kembali oleh para ras manusia, khusus para ahli bela diri yang membunuh para raksasa secara sembunyi- sembunyi dan selalu membuat amarahnya meledak tidak terkendali, penasihat raja yang melihatnya tidak diam saja, ia memberitahukan sang raja bahwa lebih baik mereka membunuh para ahli bela diri setiap daerah yang memiliki petarung yang jumlahnya sedikit dengan begitu mereka bisa perlahan lahan menaklukkan para ras manusia.

Penasihat raja menyarankan untuk menggunakan burung pengintai untuk mengetahui berapa jumlah ahli bela diri dan juga menyarankan untuk mengerahkan pasukan yang kuat untuk menyerangnya dengan begitu akan lebih mudah untuk menaklukkan daerah timur khususnya daerah yang letaknya jauh dari daerah kekaisaran.

Sang raja pun menerimanya dan mengirim burung tersebut, tetapi ia tidak menyadari Bagaimanakah jadinya jika para manusia menyadarinya.

Sekarang raja raksasa tengah duduk di singgasana dengan angkuh, sebelumnya ia mengetahui bahwa ada seorang ahli bela diri yang memiliki ilmu tinggi sedang bersembunyi di daerah terpencil yang tidak lain adalah aoba.

Sebenarnya pasukan yang ia kirim sebelumnya hanya sebagai umpan untuk mengetahui seberapa banyak ahli bela diri yang ada di sana dan setelah sekian lama menunggu tidak ada kabar membuatnya lebih yakin ada ahli bela diri tingkat tinggi di sana dan saat hendak mengirim pasukan burung hantu itu kembali dan memberikan segala informasi yang di dapatkan, ternyata benar apa yang di duganya.

“kalian pergi serang dia dan hancurkan setiap tulang tulang dan dagingnya hingga tidak berwujud lagi.”

“baik.” Ujar semua para raksasa yang ada di depannya.

Para raksasa itu berjumlah 50 dengan semuanya lengkap dengan peralatan tempurnya selain itu para raksasa itu sudah mendapatkan latihan.

...****...

Di sore hari semua penduduk sudah menyiapkan barang barang mereka semuanya tampak senang dan sepertinya mereka senang mendapatkan tempat pengungsian yang baru.

“tuan kami sudah siap.” Ucap kepala desa kepada aoba.

Aoba mengangguk. “cucuku kau bawa itu.” Aoba menunjuk batu besar yang ada di samping gua, batu yang hendak ia gunakan untuk pintu gua.

Simo mengangguk

tidak ada ekspresi terkejut ataupun takut serta mencari alasan membuat kepala desa heran soalnya batu itu sangat besar dan pastinya sangat berat. sebelumnya ia melihat beberapa penduduk harus meminta bantuan kepada semuanya untuk mengangkat batu yang ukurannya lebih kecil dari itu dan itu sangat susah payah. setelah melihat simo menerima perintah kakeknya tanpa ada rasa takut membuat kepala yakin pasti ia bukan anak sembarangan.

Sedangkan aoba terlihat bisa –biasa saja dan seperti ia sudah biasa memberikan perintah seperti itu.

Setelah mendengar perintah aoba semua pandangan tertuju pada simo yang sedang berjalan mendekati batu.

Simo sudah berada di depan batu besar. ia menengadah melihat batu besar itu yang tingginya 10 meter yang tingginya beberapa kali lipat tumbuhnya, jika anak lain pasti akan sudah menyerah setelah melihatnya, tetapi beda dengan simo, ia sangat bersemangat untuk melakukannya, meskipun ia tidak tahu untuk apa batu itu di bawa.

Sumo bingung bagaimana cara mengangkatnya sedangkan batu itu tidak muat untuk tangannya yang masih kecil.

Simo berbalik.“kakek, tangan ku tidak bisa memegangnya?”

“kau bisa membelah menjadi dua.”

Semua penduduk lebih heran lagi.

Simo menarik nafas kemudian ia memejamkan matanya mengingat jurus yang di ajari kakeknya.

Sejenak ia memejamkan matanya lalu secara mendadak membukanya bersamaan mengangkat tangannya dengan ke atas.”

“ Telapak tangan pembelah!!” dengan cepat ia mengayunkannya.

Wussss.” Gelombang angin kejut di sekitar simo menyebar.

“Kreakk, buggg.” Batu itu terbelah menjadi dua. Semua penduduk memperlihatkan ekspresi kagum dan tidak menyangka bahwa seorang anak kecil bisa melakukannya.

Simo lalu mengangkatnya.

“Baiklah.” Kata aoba membuyarkan rasa kagum semua penduduk. “kita berangkat sekarang.” Aoba lalu berjalan dan tersenyum melihat perkembangan cucunya yang luar biasa itu.

Semua penduduk mengikutinya dan simo yang paling belakang. Tidak ada kesulitan yang terlihat di wajah simo, tetapi ia tidak menyangka tahap fisik tingkat 9 sekuat ini lalu membayangkan bagaimana kuatnya jika mencapai tahap bumi?

Terpopuler

Comments

Adidan Ari

Adidan Ari

itu tinggi batunya 10m dan 2 kali ukuran tubuh simo?, yg bener aja bro simo tingginya 5m?

2022-06-08

1

NEZUKO

NEZUKO

zmngt zmngt zmngt

2022-05-24

0

Dayat

Dayat

makin seru nih

2022-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 situasi yang tidak terduga
2 bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3 bab 3 pelarian
4 bab 4 watariana
5 bab 5 mencari batu besar
6 bab 6 telapak tangan pembelah
7 bab 7 mengawal
8 bab 8 hukuman
9 bab 9 terbang seperti burung
10 bab 10 keajaiban
11 bab 11 orang misterius
12 bab 12 orang misterius
13 bab 13 permintaan
14 bab 14 penyelesaian
15 bab 15 menuju istana peri
16 bab 16 mencari aoba
17 bab 17 menerobos
18 bab 18 mencari aoba part 2
19 bab 19 kejutan
20 bab 20 semuanya terdiam
21 bab 21 kerja sama
22 bab 22 hasil akhir pertarungan
23 bab 23 perpisahan
24 bab 24 petualangan baru
25 season 2
26 bab 1 musuh lama
27 bab 2 tantangan
28 bab 3 kejutan
29 bab 4 perubahan
30 bab 5 kepergian
31 bab 6 siswa baru
32 bab 7 pulau sijiriah
33 bab 8 hasil penelitian
34 bab 9 pertarungan part 2
35 bab 10 hasil pertarungan
36 bab 11 orang yang di sukai
37 bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38 bab 13 terancam
39 bab 14 Lais
40 bab 15 keponakan
41 bab 16 latihan
42 bab 17 latihan part 2
43 bab 18 pertarungan
44 bab 19 Talina dan thomi
45 bab 20 kerja sama
46 bab 21 akhirnya
47 bab 22 god of death sword
48 bab 23 pria paru baya
49 bab 24 khawatir
50 bab 25 jebakan
51 bab 26 pencarian
52 bab 27 penyerangan malam
53 bab 28 penyerangan malam part 2
54 bab 29 penyerangan malam part 3
55 bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56 bab 30 kucing moster
57 bab 31 ramuan penghangat
58 bab 32 lembah monster
59 bab 32 lembah monster part 2
60 bab 33 mendaki tebing
61 bab 34 janji
62 bab 35 pengejaran
63 bab 36 meminta bantuan
64 bab 37 tantangan
65 bab 38 mengunjungi rumah
66 bab 39 pemeriksaan
67 bab 40 siren
68 bab 41 perencanaan
69 bab 42 pertarungan
70 bab 42 ombak air
71 bab 43 Herry
72 bab 44 naga hitam
73 bab 45 Isla
74 bab 46 akhir
75 season 3 : cerita dira
76 bab 1 pemeriksaan
77 bab 2 kerajaan radia
78 bab 3 kota kelahiran
79 bab 4 akar-akar beracun
80 bab 5 balas dendam
81 bab 6 dua jendral
82 bab 7 tiba di pulau sijiriah
83 bab 8 Delisa
84 bab 9 musuh lama kembali bertemu
85 bab 10 dewi es
86 bab 11 kepulangan
87 bab 12 perpindahan aura pedang
88 bab 13 ujian
89 bab 14 ujian part 2 : kipas
90 bab 15 bola angin
91 bab 16 tiga siswa pengganggu
92 bab 17 namila
93 bab 18 pergi ke taman
94 bab 19 hukuman
95 bab 20 akhirnya
96 bab 21 berita sedih
97 bab 22 petunjuk
98 bab 23 orang yang mengawasi
99 bab 24 Dhiya kahrya
100 bab 25 pengganggu
101 bab 26 rekan
102 bab 27 diserang
103 bab 28 kerja sama
104 bab 29 pilihan
105 bab 30 pencarian
106 bab 31 orang itu lagi
107 bab 32 orang tak terduga
108 bab 33 hari yang sial
109 bab 34 tekad
110 bab 35 membangkitkan elemen
111 bab 36 menjinakkan
112 bab 37 memeriksa
113 bab 38 Carissa
114 bab 39 kemarahan
115 bab 40 penyerangan
116 bab 41 pertarungan di akademi part 2
117 bab 42 pertempuran di akademi part 3
118 bab 43 pertempuran akademi part 4
119 bab 44 pertempuran di akademi part 5
120 bab 45 pertempuran di akademi part 6
121 bab 46 pertempuran akademi part 7
122 bab 47 kemunculan
123 bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124 bab 49 bau dan ruangan
125 bab 50 pertarungan di hutan
126 bab 51 Aska
127 bab 52 daerah salju
128 bab 53 Pietro
129 bab 54 jiwa
130 bab 55 menara
131 bab 56 dua Diana
132 bab 57 mahkluk aneh
133 bab 58 Dewi es 7 warna
134 bab 59 mahkluk aneh part 2
135 bab 60 makhluk aneh part 3
136 bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137 bab 62 rencana berhasil
138 bab 63 elemen gabungan
139 bab 64 pertarungan akhir
140 bab 65 dua kawah
141 bab 66 akhir pertarungan
142 season 4 mulai
143 bab 1 pencarian
144 bab 2 gadis cantik
145 bab 3 bandit
146 bab 4 sesuatu yang hilang
147 bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148 bab 6 tiba di kerajaan radia
149 bab 7 istana
150 bab 8 istana part 2
151 bab 9 gadis itu tersenyum
152 bab 10 gadis itu tersenyum 2
153 bab 11 acara
154 bab 12 acara part 2
155 bab 13 acara part 3
156 bab 14 semburan api
157 bab 15 semburan api part 2
158 bab 16 hewan peliharaan
159 bab 17 hewan peliharaan part 2
160 bab 18 hewan peliharaan part 3
161 bab 19 mati
162 bab 20 mati part 2
163 bab 21 penyerangan
164 bab 22 penyerangan part 2
165 bab 23 penyerangan part 3
166 bab 24 memecahkan perisai
167 bab 25 gunung berapi
168 bab 27 gunung berapi part 2
169 bab 28 adik kakak
170 bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171 bab 30 dinding akar
172 bab 31 ibu lasmaya
173 bab 32 pergi ke ibu kota
174 bab 33 pertempuran di ibukota
175 bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176 bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177 bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178 bab 37 butiran-butiran itu terbang
179 bab 38 spiral
180 bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181 bab 40 senyuman gadis nakal
182 bab 41 cerita
183 bab 42 kematian
184 bab 42 keadaan ibu kota
185 bab 43 perasaan lega
186 bab 44 mulut tajam
187 bab 45 terkejut
188 bab 46 marah?
189 bab 47 kecemburuan
190 bab 48 menguji
191 bab 49 pertarungan tahap 1
192 bab 50 pertarungan tahap 2
193 bab 51 pertarungan tahap 3
194 bab 52 apa yang terjadi?
195 bab 53 kepergian
196 bab 54 lima Pedang air
197 season 5 : mencari jendral
198 bab 1 sebuah tantangan
199 bab 2 salah paham
200 bab 3 penginapan
201 bab 4 rasa khawatir
202 bab 5 hujan anak panah
203 bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204 bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205 bab 8 pengadilan
206 bab 8 pengadilan part 2
Episodes

Updated 206 Episodes

1
bab 1 situasi yang tidak terduga
2
bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3
bab 3 pelarian
4
bab 4 watariana
5
bab 5 mencari batu besar
6
bab 6 telapak tangan pembelah
7
bab 7 mengawal
8
bab 8 hukuman
9
bab 9 terbang seperti burung
10
bab 10 keajaiban
11
bab 11 orang misterius
12
bab 12 orang misterius
13
bab 13 permintaan
14
bab 14 penyelesaian
15
bab 15 menuju istana peri
16
bab 16 mencari aoba
17
bab 17 menerobos
18
bab 18 mencari aoba part 2
19
bab 19 kejutan
20
bab 20 semuanya terdiam
21
bab 21 kerja sama
22
bab 22 hasil akhir pertarungan
23
bab 23 perpisahan
24
bab 24 petualangan baru
25
season 2
26
bab 1 musuh lama
27
bab 2 tantangan
28
bab 3 kejutan
29
bab 4 perubahan
30
bab 5 kepergian
31
bab 6 siswa baru
32
bab 7 pulau sijiriah
33
bab 8 hasil penelitian
34
bab 9 pertarungan part 2
35
bab 10 hasil pertarungan
36
bab 11 orang yang di sukai
37
bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38
bab 13 terancam
39
bab 14 Lais
40
bab 15 keponakan
41
bab 16 latihan
42
bab 17 latihan part 2
43
bab 18 pertarungan
44
bab 19 Talina dan thomi
45
bab 20 kerja sama
46
bab 21 akhirnya
47
bab 22 god of death sword
48
bab 23 pria paru baya
49
bab 24 khawatir
50
bab 25 jebakan
51
bab 26 pencarian
52
bab 27 penyerangan malam
53
bab 28 penyerangan malam part 2
54
bab 29 penyerangan malam part 3
55
bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56
bab 30 kucing moster
57
bab 31 ramuan penghangat
58
bab 32 lembah monster
59
bab 32 lembah monster part 2
60
bab 33 mendaki tebing
61
bab 34 janji
62
bab 35 pengejaran
63
bab 36 meminta bantuan
64
bab 37 tantangan
65
bab 38 mengunjungi rumah
66
bab 39 pemeriksaan
67
bab 40 siren
68
bab 41 perencanaan
69
bab 42 pertarungan
70
bab 42 ombak air
71
bab 43 Herry
72
bab 44 naga hitam
73
bab 45 Isla
74
bab 46 akhir
75
season 3 : cerita dira
76
bab 1 pemeriksaan
77
bab 2 kerajaan radia
78
bab 3 kota kelahiran
79
bab 4 akar-akar beracun
80
bab 5 balas dendam
81
bab 6 dua jendral
82
bab 7 tiba di pulau sijiriah
83
bab 8 Delisa
84
bab 9 musuh lama kembali bertemu
85
bab 10 dewi es
86
bab 11 kepulangan
87
bab 12 perpindahan aura pedang
88
bab 13 ujian
89
bab 14 ujian part 2 : kipas
90
bab 15 bola angin
91
bab 16 tiga siswa pengganggu
92
bab 17 namila
93
bab 18 pergi ke taman
94
bab 19 hukuman
95
bab 20 akhirnya
96
bab 21 berita sedih
97
bab 22 petunjuk
98
bab 23 orang yang mengawasi
99
bab 24 Dhiya kahrya
100
bab 25 pengganggu
101
bab 26 rekan
102
bab 27 diserang
103
bab 28 kerja sama
104
bab 29 pilihan
105
bab 30 pencarian
106
bab 31 orang itu lagi
107
bab 32 orang tak terduga
108
bab 33 hari yang sial
109
bab 34 tekad
110
bab 35 membangkitkan elemen
111
bab 36 menjinakkan
112
bab 37 memeriksa
113
bab 38 Carissa
114
bab 39 kemarahan
115
bab 40 penyerangan
116
bab 41 pertarungan di akademi part 2
117
bab 42 pertempuran di akademi part 3
118
bab 43 pertempuran akademi part 4
119
bab 44 pertempuran di akademi part 5
120
bab 45 pertempuran di akademi part 6
121
bab 46 pertempuran akademi part 7
122
bab 47 kemunculan
123
bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124
bab 49 bau dan ruangan
125
bab 50 pertarungan di hutan
126
bab 51 Aska
127
bab 52 daerah salju
128
bab 53 Pietro
129
bab 54 jiwa
130
bab 55 menara
131
bab 56 dua Diana
132
bab 57 mahkluk aneh
133
bab 58 Dewi es 7 warna
134
bab 59 mahkluk aneh part 2
135
bab 60 makhluk aneh part 3
136
bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137
bab 62 rencana berhasil
138
bab 63 elemen gabungan
139
bab 64 pertarungan akhir
140
bab 65 dua kawah
141
bab 66 akhir pertarungan
142
season 4 mulai
143
bab 1 pencarian
144
bab 2 gadis cantik
145
bab 3 bandit
146
bab 4 sesuatu yang hilang
147
bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148
bab 6 tiba di kerajaan radia
149
bab 7 istana
150
bab 8 istana part 2
151
bab 9 gadis itu tersenyum
152
bab 10 gadis itu tersenyum 2
153
bab 11 acara
154
bab 12 acara part 2
155
bab 13 acara part 3
156
bab 14 semburan api
157
bab 15 semburan api part 2
158
bab 16 hewan peliharaan
159
bab 17 hewan peliharaan part 2
160
bab 18 hewan peliharaan part 3
161
bab 19 mati
162
bab 20 mati part 2
163
bab 21 penyerangan
164
bab 22 penyerangan part 2
165
bab 23 penyerangan part 3
166
bab 24 memecahkan perisai
167
bab 25 gunung berapi
168
bab 27 gunung berapi part 2
169
bab 28 adik kakak
170
bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171
bab 30 dinding akar
172
bab 31 ibu lasmaya
173
bab 32 pergi ke ibu kota
174
bab 33 pertempuran di ibukota
175
bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176
bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177
bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178
bab 37 butiran-butiran itu terbang
179
bab 38 spiral
180
bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181
bab 40 senyuman gadis nakal
182
bab 41 cerita
183
bab 42 kematian
184
bab 42 keadaan ibu kota
185
bab 43 perasaan lega
186
bab 44 mulut tajam
187
bab 45 terkejut
188
bab 46 marah?
189
bab 47 kecemburuan
190
bab 48 menguji
191
bab 49 pertarungan tahap 1
192
bab 50 pertarungan tahap 2
193
bab 51 pertarungan tahap 3
194
bab 52 apa yang terjadi?
195
bab 53 kepergian
196
bab 54 lima Pedang air
197
season 5 : mencari jendral
198
bab 1 sebuah tantangan
199
bab 2 salah paham
200
bab 3 penginapan
201
bab 4 rasa khawatir
202
bab 5 hujan anak panah
203
bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204
bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205
bab 8 pengadilan
206
bab 8 pengadilan part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!