bab 16 mencari aoba

“Ah, yang mulia sudah tiba.” Ujar Rina yang membuat simo langsung menatap ke atas melihat sang ratu peri dan beberapa pengawalnya beterbangan menghampirinya.

“salam yang mulia ratu.” ucap simo dan Rina yang membungkuk seraya tangan kanannya berada di dada.

Sang ratu mengangguk

“syukurlah kau masih bisa mengalahkan kumpulan raksasa itu dan kembali tanpa terluka sedikit pun. Kau seperti kakekmu yang selalu hebat dalam bertarung.” Puji ratu.

“terima kasih atas pujiannya yang mulia ratu. Ngomong-ngomong apa yang mulia tahu di mana keberadaan kakekku.”

Ratu peri mendesah lalu menggelengkan kepalanya dengan pelan. “tidak ada informasi apa pun yang aku terima dan kau jangan khawatir aku mendapat informasi tidak ada jejak raksasa yang berhasil kembali, jadi kemungkinan kakek mu masih hidup dan mungkin sedang menyembuhkan dirinya.”

“Yang mulia apakah anda melihat ada orang asing yang berkeliaran di hutan ini?” Simo sedari tadi sangat penasaran apakah dugaannya benar atau tidak.

Ratu terlihat sedang berpikir dan mengingat-ingat aktivitas kesehariannya di hutan. “aku tidak melihatnya, tetapi mungkin ada di antara kami yang melihatnya.” Ratu lalu memandang salah satu pengawalnya, mengisyaratkan untuk menanyakannya yang di jawab anggukan olehnya kemudian undur diri.

“Kau tenang saja, aku sangat mengenal aoba, dia tidak akan mudah mati.”ucap ratu untuk menenangkan simo.

“Terima kasih yang mulia.”

“ah ya, kau sudah berjasa terhadap bangsa peri aku akan memberikanmu gelar pahlawan yang telah berjasa menyelamatkan bangsa peri oleh karena itu aku akan memberikanmu sebuah hadiah.” Ratu memandang salah satu pengawalnya, memberikan instruksi yang di jawab anggukan olehnya.

“Maaf, yang mulia, bukannya hamba tidak mau, tetapi hamba tidak pantas untuk di beri gelar seperti itu. Hamba melawan para raksasa itu karena memang kewajiban hamba untuk mencegahnya. Beberapa hari yang lalu kakek hamba memang sudah menyadari adanya serangan itu dan juga serangan raksasa itu disebabkan karena hamba membunuh semua teman-temannya seharunya dalam penyerangan itu hambalah yang menjadi penyebabnya dan layak mendapatkan hukuman. Jika saja hamba membiarkan para raksasa sebelumnya melarikan diri mungkin itu tidak akan terjadi.” Jelas simo dengan panjang dan memang itu sebenarnya.

Ratu peri, Rina dan Lia mendesah.

“kau sungguh naif! Jika raksasa itu kau berikan lari maka mereka akan kembali lagi dan lagi. Hutan kami jika tanpa adanya aoba Mungkin sudah rata dengan tanah dari dulu. Kau jangan pernah membiarkan satu pun raksasa lari, kau harus membunuhnya. Apa kau tahu, bangsa raksasa adalah bangsa yang haus akan kekuasaan dan kekayaan, mereka tidak akan segan-segan membunuh ras lainya. bahkan mereka bisa saja membunuh dan mengorbankan bangsanya untuk kepentingan pribadinya.”

Simo terkejut setelah mendengar penjelasan ratu peri dan merasa lebih senang karena dia dapat membantai para raksasa itu di kemudian hari dan tentunya untuk berlatih dan memuaskan keinginan untuk bertarung. “jika begitu hamba tidak akan membiarkan satu raksasa pun melarikan diri.”

“Nahh, seperti itu baru kau layak sebagai cucu aoba. Baiklah kau terima ini.” Saat mengatakan itu ratu peri sudah mengambil permata hijau dari pengawalnya yang baru datang.

Simo mengambilnya dan memperhatikannya sebentar. “ untuk apa ini yang mulia?” Tanya sini seraya memandang sang ratu yang melayang.

“itu adalah permata yang kami buat untuk setiap orang yang memiliki jasa besar terhadap ras peri. Permata itu dapat kau gunakan untuk meningkatkan kekuatan dan dapat meminta permintaan dari salah satu penghuni hutan ini, sekali dalam sehari.”

“yang mulia bukankah ini terlalu berharga.” Simo merasa tidak pantas untuk mendapatkannya. apalagi dia bukan dari ras peri dan baginya ras perilah yang layak mendapatkannya.

“Tidak, kau pantas. Jangan pernah kau kembalikan itu lagi ya karena saat sudah bersentuhan dengan tangan penerima, tidak akan bisa kembali lagi. Jika kembali permata itu akan hancur.”

Mendengar itu simo hanya dapat menerimanya. “terima kasih yang mul...” tiba-tiba saja suara yang familiar terdengar. Semua peri memusatkan perhatiannya kepada simo.

“ah, aku belum makan dari pagi.” Ucap simo dengan malu-malu.”

Ratu mendesah dan meminta pelayannya untuk membawakan makanan.

Rina dan Lia yang berada di tempat tidak bisa menahan tawanya. Mereka tertawa kecil menikmati wajah malu-malu simo.

“Baiklah aku akan menemuimu setelah makan siang.”

“Baik yang mulia.”

Sang ratu lalu berterbangan masuk ke dalam istana meninggal Lia, Rina dan simo.

“Aku tidak menyangka perutmu itu tidak bisa di ajak berkerja sama di saat yang penting seperti itu hi... hi... hi..” ucap Rina seraya tertawa kecil.

“simo laim kali kau harus memberikan jatah untuk perut mu dulu sebelum melakukan aktivitas yang lainya.” Timpa Lia.

Mendengar itu simo hanya bisa pasrah dan pura-pura tidak mendengarnya. Rasa laparnya memang sudah melilit tubuhnya sejak tadi pagi, tetapi karena dia selalu sibuk dia tidak sempat makan dan itu lah yang terjadi. Perutnya tidak bisa di ajak berkerja sama. Simo lalu duduk di tempat yang sama saat dia duduk tadi. Mukanya sekarang pucat dan lemas. Bahkan berbicara pun dia sangat malas. Simo sekarang hanya ingin makan.

Lia dan Rina melihat itu hanya diam saja, mereka menyadari simo terlihat sangat lemah sekarang dan perubahan mukanya itu sangat drastis dan cepat.

Tidak beberapa lama datang dua pelayan yang membawa makanan. Simo yang melihatnya merasa kecewa, tapi dia tidak bisa menolaknya. Makanan peri dan makanan manusia berbeda terlalu jauh dari segi ukuran.

Pelayan itu membawa beberapa buah-buahan,bunga dan madu yang semuanya berukuran sangat kecil.

“maaf tuan, kami hanya bisa menyediakan ini saja.” Kata salah satu pelayan yang menyadari kekecewaan pada simo.

“Kau tidak perlu meminta maaf.” Ucap Rina yang mendekati salah satu pelayan. “aku bisa mengubah ukuran makanan ini selaras dengan makanan manusia.” Rina mengambil makanan dari pelayan itu. “sekarang kau bisa pergi biar kami yang mengurus sekarang.”

“Baik.”

Lia mendekati salah satu pelayan dan meminta makanan lalu menyuruhnya kembali. Setelah dua pelayan itu kembali, Lia dan Rina menaruh kedua makanan itu di tanah lalu mereka mengalirkan energi bening ke dalam makanan. Tidak beberapa lama makan itu menjadi besar dan setara dengan makanan manusia.

Tanpa bertanya simo langsung memakannya.

“pelan-pelan simo, kau bisa tersedak.” Saran Rina yang khawatir melihat simo makan dengan lahap, tetapi karena simo terlalu lapar, dia tidak mendengarkan saran dari Rina.

Rina hanya bisa mendesah dan menggelengkan kepalanya.

Lia yang melihat hanya bisa tertawa kecil.

Setelah selesai makan. Simo beristirahat dan menunggu hasil dari pertanyaannya yang tadi.

Lia dan Rina masuk ke dalam istana untuk mengabarkan sang ratu.

Akhirnya sang ratu dan para pengawalnya pun datang menghampiri simo. Simo lalu memberi salam dan menanyakan tentang kakeknya.

“dugaan mu benar, ada orang asing yang berkeliaran di hutan ini, tapi dari tingkat kultivasinya, dia tidak mungkin bisa mengalahkan aoba.”

“yang mulia mungkin mereka berkelompok atau menyembunyikan kekuatannya.”

Ratu peri menggeleng kecil. “jika menyembunyikan kekuatan, itu tidak mungkin bisa di lakukan di hutan peri, bahkan jika itu tingkat tertinggi pun tetap tidak bisa menyembunyikannya.” Apa yang di katakan ratu peri memang benar. Hutan peri bukan seperti hutan pada umunya, hutan peri adalah eksistensi yang khusus dan sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam. Selain itu hutan peri memiliki akar-akar yang selalu berhubungan antara satu dan lainya dan setiap orang yang menginjaknya, akar-akar itu akan mengukur tingkat kekuatannya.

“jika berkelompok.” Ratu peri melanjutkan. “ dan sudah menyerang aoba seharusnya sudah ada korban jiwa. barangkali darah, bekas pertempuran atau pun jejak, tetapi semua peri tidak ada yang melihatnya kecuali melihat orang asing itu saja dan orang itu pun terlihat sehat-sehat saja.”

Mendengar itu simo menjadi lebih penasaran dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

“Maaf simo mungkin aku tidak bisa membantu lagi, selepas menggunakan pelindung itu aku hanya peri yang memiliki gelar ratu saja, tanpa kekuatan.”

“Tidak apa-apa yang mulia.”

Ratu peri mengangguk dan meninggalkan simo. Haya itu saja yang ingin disampaikan oleh ratu peri. Sebelum meninggalkannya dia memberi isyarat kepada Lia dan Rina untuk membantu simo.

“Simo, apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya Lia selepas ratunya sudah memasuki istana.

“mungkin aku harus mengambil pedangku dulu kemudian mencari kakek.”

“untuk pedangmu, kau tidak perlu khawatir lagi.” Lia mengambil permata dari bajunya kemudian mendekapnya dengan kedua tangan di depan dadanya. Seketika permata itu bercahaya hijau dan samar-samar muncul pedang yang melayang di depannya.

Permata yang di bawanya adalah alat yang penyimpanan seperti dompet, tapi bedanya penyimpanan itu memiliki ukuran yang kecil dan semua barang yang ada di dalamnya terlindungi oleh segala cuaca, pencurian. dan untuk membukanya mereka harus memiliki kontrak dengannya terlebih dahulu dan jika tidak itu sangat mustahil untuk di buka.

“i-ini.” Kata simo. Dia tidak percaya dengan apa yang ada di depannya.

“ya, ini adalah pedang pertamamu.” Kata Lia.

Pedang itu kemudian pergi menuju tangan simo. Simo memperhatikan pedang di tangannya. Pedang itu memiliki panjang 5 meter dan lebar beberapa cm oleh karena itu pedang itu terlihat langsing, tapi sangat berbahaya dan sangat pas untuk di ayunkan.

Simo mulai meraba-raba bilah pedang di tangannya. Dia masih merasakan sentuhan besi yang sama, yang saat dirinya dulu. Sudah 2 tahun pedang itu menghilang akhirnya kembali ke tangannya lagi. Pedang itu merupakan hadiah kakeknya yang sangat berharga, tetapi simo menghilangkannya dan beruntung sekali pedang itu kembali ke tangannya.

“Di mana kau menemukannya?” tanya simo seraya memperhatikan setiap bagian pedang itu.

“soal itu....” Lia memandang Rina seolah meminta ijin dan di jawab gelengan kecil darinya seolah Rina mengerti apa yang hendak Lia sampaikan. Rina lalu meletakan jari telunjuk di depan bibinya lalu tersenyum manis.

Lia berbalik menatap simo yang masih sibuk meraba-raba pedangnya “soal itu, aku tidak sengaja menemukannya. Saat aku berjalan-jalan di hutan.”

“Kapan kau menemukannya?” tanya simo.

“E.....sejak satu bulan yang lalu.” Jawab Lia dengan cepat.

Simo memandang Lia seraya mengerutkan keningnya. Dia heran pedang yang dua tahun menghilang dan baru satu bulan di temukan tidak ada karatan sedikit pun. “bagaimana bisa pedang itu tidak mengalami kerusakan sedikit pun?”

“soal itu.....kenapa kau banyak bertanya sih!? Bukankah akan lebih baik jika pedang itu kembali dengan utuh dan seharusnya kau itu berterima kasih dengan ku bukan sebaliknya menanyakannya hal-hal seperti itu.” seketika Lia membentak. Sepertinya dia sudah kehabisan akal untuk membohongi simo.

Simo tahu Lia berbohong, tapi dia tidak melanjutkan investigasinya. Dia menyadari mungkin ada sesuatu yang penting yang tidak ingin Lia sampaikan dan itu mungkin sangat penting.

Rina yang melihatnya sahabatnya tidak bisa menahan tawa. Dia tertawa kecil seraya menutup mulutnya supaya tidak kedengaran oleh Lia.

Tentu saja Lia tahu Rina sedang menertawakannya. Dia terlihat sesekali melemparkan tatapan aneh kepada Rina yang membuat Rina seketika bungkam.

“Baiklah, aku berterima kasih kepadamu.” Ucap simo datar dan tidak terpengaruh oleh bentakan Lia.

“baiklah, ayo kita menelusuri beberapa tempat yang menurut ku sepertinya ada sesuatu yang mungkin akan membantu.” Ucap Lia .

Simo mengangguk seraya membungkus pedangnya dengan kain yang selalu dia bawa.

Setalah itu mereka bertiga pergi.

Setelah kepergian mereka bertiga terlihat Nara sedang bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari tempat rombongan simo berada.

“ternyata dugaanku benar.” Gumamnya dalam hati seraya memperlihatkan senyuman jahat seperti ingin merencanakan sesuatu.

...****...

jangan lupa like dan komentar nya ya

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

itu Pedang apa tempat Jemuran..panjang amat ampe 5 Meter 🤣

2024-10-04

0

Sri Wahyuniningsih

Sri Wahyuniningsih

semakin lama ini kisah semakin ngaur aja

2024-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 situasi yang tidak terduga
2 bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3 bab 3 pelarian
4 bab 4 watariana
5 bab 5 mencari batu besar
6 bab 6 telapak tangan pembelah
7 bab 7 mengawal
8 bab 8 hukuman
9 bab 9 terbang seperti burung
10 bab 10 keajaiban
11 bab 11 orang misterius
12 bab 12 orang misterius
13 bab 13 permintaan
14 bab 14 penyelesaian
15 bab 15 menuju istana peri
16 bab 16 mencari aoba
17 bab 17 menerobos
18 bab 18 mencari aoba part 2
19 bab 19 kejutan
20 bab 20 semuanya terdiam
21 bab 21 kerja sama
22 bab 22 hasil akhir pertarungan
23 bab 23 perpisahan
24 bab 24 petualangan baru
25 season 2
26 bab 1 musuh lama
27 bab 2 tantangan
28 bab 3 kejutan
29 bab 4 perubahan
30 bab 5 kepergian
31 bab 6 siswa baru
32 bab 7 pulau sijiriah
33 bab 8 hasil penelitian
34 bab 9 pertarungan part 2
35 bab 10 hasil pertarungan
36 bab 11 orang yang di sukai
37 bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38 bab 13 terancam
39 bab 14 Lais
40 bab 15 keponakan
41 bab 16 latihan
42 bab 17 latihan part 2
43 bab 18 pertarungan
44 bab 19 Talina dan thomi
45 bab 20 kerja sama
46 bab 21 akhirnya
47 bab 22 god of death sword
48 bab 23 pria paru baya
49 bab 24 khawatir
50 bab 25 jebakan
51 bab 26 pencarian
52 bab 27 penyerangan malam
53 bab 28 penyerangan malam part 2
54 bab 29 penyerangan malam part 3
55 bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56 bab 30 kucing moster
57 bab 31 ramuan penghangat
58 bab 32 lembah monster
59 bab 32 lembah monster part 2
60 bab 33 mendaki tebing
61 bab 34 janji
62 bab 35 pengejaran
63 bab 36 meminta bantuan
64 bab 37 tantangan
65 bab 38 mengunjungi rumah
66 bab 39 pemeriksaan
67 bab 40 siren
68 bab 41 perencanaan
69 bab 42 pertarungan
70 bab 42 ombak air
71 bab 43 Herry
72 bab 44 naga hitam
73 bab 45 Isla
74 bab 46 akhir
75 season 3 : cerita dira
76 bab 1 pemeriksaan
77 bab 2 kerajaan radia
78 bab 3 kota kelahiran
79 bab 4 akar-akar beracun
80 bab 5 balas dendam
81 bab 6 dua jendral
82 bab 7 tiba di pulau sijiriah
83 bab 8 Delisa
84 bab 9 musuh lama kembali bertemu
85 bab 10 dewi es
86 bab 11 kepulangan
87 bab 12 perpindahan aura pedang
88 bab 13 ujian
89 bab 14 ujian part 2 : kipas
90 bab 15 bola angin
91 bab 16 tiga siswa pengganggu
92 bab 17 namila
93 bab 18 pergi ke taman
94 bab 19 hukuman
95 bab 20 akhirnya
96 bab 21 berita sedih
97 bab 22 petunjuk
98 bab 23 orang yang mengawasi
99 bab 24 Dhiya kahrya
100 bab 25 pengganggu
101 bab 26 rekan
102 bab 27 diserang
103 bab 28 kerja sama
104 bab 29 pilihan
105 bab 30 pencarian
106 bab 31 orang itu lagi
107 bab 32 orang tak terduga
108 bab 33 hari yang sial
109 bab 34 tekad
110 bab 35 membangkitkan elemen
111 bab 36 menjinakkan
112 bab 37 memeriksa
113 bab 38 Carissa
114 bab 39 kemarahan
115 bab 40 penyerangan
116 bab 41 pertarungan di akademi part 2
117 bab 42 pertempuran di akademi part 3
118 bab 43 pertempuran akademi part 4
119 bab 44 pertempuran di akademi part 5
120 bab 45 pertempuran di akademi part 6
121 bab 46 pertempuran akademi part 7
122 bab 47 kemunculan
123 bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124 bab 49 bau dan ruangan
125 bab 50 pertarungan di hutan
126 bab 51 Aska
127 bab 52 daerah salju
128 bab 53 Pietro
129 bab 54 jiwa
130 bab 55 menara
131 bab 56 dua Diana
132 bab 57 mahkluk aneh
133 bab 58 Dewi es 7 warna
134 bab 59 mahkluk aneh part 2
135 bab 60 makhluk aneh part 3
136 bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137 bab 62 rencana berhasil
138 bab 63 elemen gabungan
139 bab 64 pertarungan akhir
140 bab 65 dua kawah
141 bab 66 akhir pertarungan
142 season 4 mulai
143 bab 1 pencarian
144 bab 2 gadis cantik
145 bab 3 bandit
146 bab 4 sesuatu yang hilang
147 bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148 bab 6 tiba di kerajaan radia
149 bab 7 istana
150 bab 8 istana part 2
151 bab 9 gadis itu tersenyum
152 bab 10 gadis itu tersenyum 2
153 bab 11 acara
154 bab 12 acara part 2
155 bab 13 acara part 3
156 bab 14 semburan api
157 bab 15 semburan api part 2
158 bab 16 hewan peliharaan
159 bab 17 hewan peliharaan part 2
160 bab 18 hewan peliharaan part 3
161 bab 19 mati
162 bab 20 mati part 2
163 bab 21 penyerangan
164 bab 22 penyerangan part 2
165 bab 23 penyerangan part 3
166 bab 24 memecahkan perisai
167 bab 25 gunung berapi
168 bab 27 gunung berapi part 2
169 bab 28 adik kakak
170 bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171 bab 30 dinding akar
172 bab 31 ibu lasmaya
173 bab 32 pergi ke ibu kota
174 bab 33 pertempuran di ibukota
175 bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176 bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177 bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178 bab 37 butiran-butiran itu terbang
179 bab 38 spiral
180 bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181 bab 40 senyuman gadis nakal
182 bab 41 cerita
183 bab 42 kematian
184 bab 42 keadaan ibu kota
185 bab 43 perasaan lega
186 bab 44 mulut tajam
187 bab 45 terkejut
188 bab 46 marah?
189 bab 47 kecemburuan
190 bab 48 menguji
191 bab 49 pertarungan tahap 1
192 bab 50 pertarungan tahap 2
193 bab 51 pertarungan tahap 3
194 bab 52 apa yang terjadi?
195 bab 53 kepergian
196 bab 54 lima Pedang air
197 season 5 : mencari jendral
198 bab 1 sebuah tantangan
199 bab 2 salah paham
200 bab 3 penginapan
201 bab 4 rasa khawatir
202 bab 5 hujan anak panah
203 bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204 bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205 bab 8 pengadilan
206 bab 8 pengadilan part 2
Episodes

Updated 206 Episodes

1
bab 1 situasi yang tidak terduga
2
bab 2 pertarungan dua tingkat surgawi
3
bab 3 pelarian
4
bab 4 watariana
5
bab 5 mencari batu besar
6
bab 6 telapak tangan pembelah
7
bab 7 mengawal
8
bab 8 hukuman
9
bab 9 terbang seperti burung
10
bab 10 keajaiban
11
bab 11 orang misterius
12
bab 12 orang misterius
13
bab 13 permintaan
14
bab 14 penyelesaian
15
bab 15 menuju istana peri
16
bab 16 mencari aoba
17
bab 17 menerobos
18
bab 18 mencari aoba part 2
19
bab 19 kejutan
20
bab 20 semuanya terdiam
21
bab 21 kerja sama
22
bab 22 hasil akhir pertarungan
23
bab 23 perpisahan
24
bab 24 petualangan baru
25
season 2
26
bab 1 musuh lama
27
bab 2 tantangan
28
bab 3 kejutan
29
bab 4 perubahan
30
bab 5 kepergian
31
bab 6 siswa baru
32
bab 7 pulau sijiriah
33
bab 8 hasil penelitian
34
bab 9 pertarungan part 2
35
bab 10 hasil pertarungan
36
bab 11 orang yang di sukai
37
bab 12 gadis yang seperti Dewi perang
38
bab 13 terancam
39
bab 14 Lais
40
bab 15 keponakan
41
bab 16 latihan
42
bab 17 latihan part 2
43
bab 18 pertarungan
44
bab 19 Talina dan thomi
45
bab 20 kerja sama
46
bab 21 akhirnya
47
bab 22 god of death sword
48
bab 23 pria paru baya
49
bab 24 khawatir
50
bab 25 jebakan
51
bab 26 pencarian
52
bab 27 penyerangan malam
53
bab 28 penyerangan malam part 2
54
bab 29 penyerangan malam part 3
55
bab 30 kabar tentang latihan di pulau sijiriah
56
bab 30 kucing moster
57
bab 31 ramuan penghangat
58
bab 32 lembah monster
59
bab 32 lembah monster part 2
60
bab 33 mendaki tebing
61
bab 34 janji
62
bab 35 pengejaran
63
bab 36 meminta bantuan
64
bab 37 tantangan
65
bab 38 mengunjungi rumah
66
bab 39 pemeriksaan
67
bab 40 siren
68
bab 41 perencanaan
69
bab 42 pertarungan
70
bab 42 ombak air
71
bab 43 Herry
72
bab 44 naga hitam
73
bab 45 Isla
74
bab 46 akhir
75
season 3 : cerita dira
76
bab 1 pemeriksaan
77
bab 2 kerajaan radia
78
bab 3 kota kelahiran
79
bab 4 akar-akar beracun
80
bab 5 balas dendam
81
bab 6 dua jendral
82
bab 7 tiba di pulau sijiriah
83
bab 8 Delisa
84
bab 9 musuh lama kembali bertemu
85
bab 10 dewi es
86
bab 11 kepulangan
87
bab 12 perpindahan aura pedang
88
bab 13 ujian
89
bab 14 ujian part 2 : kipas
90
bab 15 bola angin
91
bab 16 tiga siswa pengganggu
92
bab 17 namila
93
bab 18 pergi ke taman
94
bab 19 hukuman
95
bab 20 akhirnya
96
bab 21 berita sedih
97
bab 22 petunjuk
98
bab 23 orang yang mengawasi
99
bab 24 Dhiya kahrya
100
bab 25 pengganggu
101
bab 26 rekan
102
bab 27 diserang
103
bab 28 kerja sama
104
bab 29 pilihan
105
bab 30 pencarian
106
bab 31 orang itu lagi
107
bab 32 orang tak terduga
108
bab 33 hari yang sial
109
bab 34 tekad
110
bab 35 membangkitkan elemen
111
bab 36 menjinakkan
112
bab 37 memeriksa
113
bab 38 Carissa
114
bab 39 kemarahan
115
bab 40 penyerangan
116
bab 41 pertarungan di akademi part 2
117
bab 42 pertempuran di akademi part 3
118
bab 43 pertempuran akademi part 4
119
bab 44 pertempuran di akademi part 5
120
bab 45 pertempuran di akademi part 6
121
bab 46 pertempuran akademi part 7
122
bab 47 kemunculan
123
bab 48 itu sungguh aneh dan menarik
124
bab 49 bau dan ruangan
125
bab 50 pertarungan di hutan
126
bab 51 Aska
127
bab 52 daerah salju
128
bab 53 Pietro
129
bab 54 jiwa
130
bab 55 menara
131
bab 56 dua Diana
132
bab 57 mahkluk aneh
133
bab 58 Dewi es 7 warna
134
bab 59 mahkluk aneh part 2
135
bab 60 makhluk aneh part 3
136
bab 61 pertempuran di pegunungan salju
137
bab 62 rencana berhasil
138
bab 63 elemen gabungan
139
bab 64 pertarungan akhir
140
bab 65 dua kawah
141
bab 66 akhir pertarungan
142
season 4 mulai
143
bab 1 pencarian
144
bab 2 gadis cantik
145
bab 3 bandit
146
bab 4 sesuatu yang hilang
147
bab 5 sesuatu yang hilang part 2
148
bab 6 tiba di kerajaan radia
149
bab 7 istana
150
bab 8 istana part 2
151
bab 9 gadis itu tersenyum
152
bab 10 gadis itu tersenyum 2
153
bab 11 acara
154
bab 12 acara part 2
155
bab 13 acara part 3
156
bab 14 semburan api
157
bab 15 semburan api part 2
158
bab 16 hewan peliharaan
159
bab 17 hewan peliharaan part 2
160
bab 18 hewan peliharaan part 3
161
bab 19 mati
162
bab 20 mati part 2
163
bab 21 penyerangan
164
bab 22 penyerangan part 2
165
bab 23 penyerangan part 3
166
bab 24 memecahkan perisai
167
bab 25 gunung berapi
168
bab 27 gunung berapi part 2
169
bab 28 adik kakak
170
bab 29 para siswa tiba di ibu kota
171
bab 30 dinding akar
172
bab 31 ibu lasmaya
173
bab 32 pergi ke ibu kota
174
bab 33 pertempuran di ibukota
175
bab 34 pertempuran di ibu kota part 2
176
bab 35 pertempuran di ibukota part 3
177
bab 36 pertempuran di ibukota part 4
178
bab 37 butiran-butiran itu terbang
179
bab 38 spiral
180
bab 39 pembicaraan yang merenggut perhatian
181
bab 40 senyuman gadis nakal
182
bab 41 cerita
183
bab 42 kematian
184
bab 42 keadaan ibu kota
185
bab 43 perasaan lega
186
bab 44 mulut tajam
187
bab 45 terkejut
188
bab 46 marah?
189
bab 47 kecemburuan
190
bab 48 menguji
191
bab 49 pertarungan tahap 1
192
bab 50 pertarungan tahap 2
193
bab 51 pertarungan tahap 3
194
bab 52 apa yang terjadi?
195
bab 53 kepergian
196
bab 54 lima Pedang air
197
season 5 : mencari jendral
198
bab 1 sebuah tantangan
199
bab 2 salah paham
200
bab 3 penginapan
201
bab 4 rasa khawatir
202
bab 5 hujan anak panah
203
bab 6 raja tidak bisa berkata apa-apa
204
bab 7 sebuah kesalahan pahaman
205
bab 8 pengadilan
206
bab 8 pengadilan part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!