Black Ice Dragon Legend
Ribuan tahun yang lalu sang Dewi kehidupan, sang Dewi tertinggi mencipta alam dan berbagai kehidupan di dalamnya seperti tumbuhan, hewan dan berbagai ras untuk menduduki mulai dari ras manusia, raksasa, siluman dan berbagai kehidupan laut seperti putri duyung, siren, ikan dan berbagai makhluk lainnya untuk laut.
Awalnya mereka hidup damai saling mendukung dan membantu, tetapi sikap itu lama lama memudar. seiring waktu berjalan mereka saling mementingkan dirinya sendiri dan saling membunuh, terutama di daratan.
Ras raksasa yang paling besar dan kuat, merasa dirinya sebagai penguasa, memiliki sikap yang tamak dan arogan sehingga menyatakan perang dengan ras manusia dan ingin menaklukkannya.
Ras manusia tidak diam saja sehingga mereka juga menyatakan perang.
di Padang pasir daerah tengah, kedua ras itu perkumpulan dan melakukan peperangan selama 1 tahun karena ras manusia lebih kecil dan hanya mengandalkan senjata seadanya akhirnya ras raksasa lah yang keluar sebagai pemenang dan ras manusia mengalami kekalahan yang sangat jauh dan akhirnya mereka yang tersisa harus melarikan diri.
Setelah peperangan itu daerah tengah di kenal sebagai Padang Kematian karena ribuan orang mati di sana tanpa di kubur.
Ras raksasa tidak diam saja, mereka melakukan pemburuan, memakan dan menjadikan budak setiap manusia yang di jumpainya.
Perburuan manusia itu berlangsung ratusan tahun hingga ras manusia hampir punah dan selama itu juga ras manusia menderita, banyak di antara mereka yang dimakan dan di bunuh
Ras manusia yang tersisa selalu di hantui rasa takut dan khawatir terhadap diri mereka sendiri sehingga mereka memohon keadilan dalam kehidupan mereka.
Sang Dewi mendengarkannya lalu turun.
“Aku akan menurunkan ilmu sihir untuk kalian wahai ras manusia dan gunakanlah sebaik baiknya” Ucapnya dengan suara yang lembut dan bergema ke seluruh alam.
Berbagai kehidupan di dunia terkagum kagum mendengarnya. ras manusia merasa senang sedangkan ras raksasa merasa iri dengan mereka tetapi tidak bisa melakukan apa – apa.
Sang Dewi mengangkat tangannya. dari telapak tangannya muncul setitik cahaya kuning yang terang, yang membutakan mata sesaat.
Lalu dengan nafasnya yang harum ia meniupnya hingga cahaya itu terbang dan menyinari langit selama tujuh hari, tujuh malam dan selama itu juga langit tidak mengalami malam.
Para ras di dunia yang melihatnya begitu kagum terutama ras manusia, mereka merasa ketidak adillan akan sirna dan kebahagiaan akan mendatangi mereka.
Di samping itu berbagai ras merasa bahagia dan senang karena dapat mendengar perkataan sangat Dewi yang begitu indah apalagi sepanjang hidup mereka baru pertama kalinya mendengar.
Mulai sejak saat itu ras manusia memiliki kekuatan sihir yang dapat di gunakan untuk bertarung.
Selama ratusan tahun Mereka mengembangkannya hingga tahap yang begitu mengagumkan. mereka hidup damai, tetapi ras raksasa yang melihatnya merasa iri dan melakukan penyerangan kepada ras manusia terus menerus.
Puluhan tahun pun berlalu berbagai daerah menjadi kekaisaran yang damai karena mereka bisa mengembangkan kekuatan sampai tahap yang tinggi sedangkan daerah memiliki ahli petarung yang lemah akhirnya menjadi budak raksasa.
Sang Dewi yang melihatnya merasa iba Karena belum bisa mendamaikan dan menyeimbangkan kehidupan di bumi lalu ia pun lagi lagi turun dan pertama kalinya memperlihatkan sosok ilahinya.
Sang Dewi berwujud wanita cantik yang besar, tinggi dan anggun, wajahnya sangat cantik dengan kulit seputih susu dan lembut, rambutnya hitam panjang dan begitu berkilauan menari nari karena angin, dari balik rambutnya terpancar 7 Cahya yang terang.
Ia memakai gaun kuning panjang yang berkilauan.
Kedua tangan dan kakinya memakai gelang emas dan gelang di kedua kakinya terselip lonceng kecil.
kedua tangannya di letakan di depan sambil memegang bunga teratai dua warna yaitu putih dan hijau, putih melambangkan kesucian dan hijau melambangkan keasrian.
Selendang kuning panjang terselip di lehernya dan menari nari karena angin.
Setiap kukunya menampilkan cermin yang indah dan di dalam cermin itu terlihat berbagai elemen di dunia.
Jika seseorang yang berada di sekitarnya ia akan menghirup wewangian yang sangat harum, tetapi tidak menyengat ataupun memusingkan kepala.
Tetapi wewangian itu membuat semua orang tenang dan larut dalam kebahagiaan.
“aku akan menurunkan seorang bisa memimpin kalian, yang akan membuat alam ini menjadi damai, dan saat dia turun akan ada sesuatu yang begitu hebat terjadi sebagai penyambutannya...” suara sang Dewi begitu lembut dan bergema ke seluruh alam
“Dia akan menjadi baik , tergantung bagaimana kalian mengurusinya. dia juga bisa menjadi begitu jahat jika dia salah didikan.”
Ras di bumi merasa senang mendengar dan melihatnya tetapi ada juga yang tidak senang.
Ratusan tahun pun berlalu beberapa daerah telah di kuasai ras raksasa dan beberapa daerah kekaisaran tumbuh dan berkembang, tetapi masih saja keseimbangan belum tercapai.
Para ras raksasa tidak suka di perintah oleh ras lain, Mereka Hanya menganggap raja mereka lah yang harus menjadi pemimpin, maka mereka selalu mengawasi setiap perkembangan manusia. mereka juga bekerja sama kepada manusia yang tidak suka. walaupun pengumuman itu sudah berlalu sangat lama, mereka masih khawatir akan kelahiran anak yang di katakan itu, jika anak itu lahir maka ras raksasa ingin membunuhnya atau menjadikannya budak meski itu anak yang di turunkan Dewi.
Sedangkan ras manusia sangat menantikan kelahiran anak itu sambil membayangkan bagaimana rupanya, apakah ia tampan, bijaksana ataupun yang lainya —memikirkan saja membuat mereka bahagia.
Puluhan tahun berlalu anak itu belum lahir, membuat mereka perlahan lahan tidak percaya lagi dan menganggap itu bohong akan tetapi pada suatu hari terjadi fenomena alam yang aneh di langit.
Awah awan berterbangan menuju satu titik. awalnya orang-orang menganggap itu sesuatu yang biasa akan tetapi awan itu berubah menjadi hitam dan sangat hitam membuat mereka takut. awan awan hitam itu bergerak menjadi pusaran di atas salah satu rumah di kekaisaran, rumah itu terletak di pinggir sungai yang deras.
Awan awan membentuk spiral semakin lama semakin cepat.
Langit menjadi gelap bagaikan malam seolah olah itu lah hari kiamat.
“jeder.” Suara gemuruh yang disertai petir yang merambat seperti akar ke sana sini menambah ketakutan.
Di dalam rumah seorang wanita yang sedang melakukan proses melahirkan.
“Hiyaaa.” Teriak wanita itu menahan sakit di perutnya. kedua tangannya memegang pinggir ranjang dengan erat. wajahnya di selimuti keringat yang banyak. Nafasnya tersengal-sengal.
“ayo bu sedikit lagi.” Ucap wanita yang membantunya sambil melihat bayi yang akan keluar.
Beberapa menit suara teriakan berlangsung.
Di halaman rumah seorang pria paruh baya sedang berjalan bolak baik sesekali melihat ke arah rumah, wajahnya di penuhi kekawatiran.
Pria itu memiliki wajah yang biasa biasa saja dengan rambut kuning Pirang dan sebuah pedang di pinggangnya dan pria itu bernama Toru.
Di atas rumahannya sosok naga hitam terlihat begitu besar sesekali meraung dengan keras Membuat tanah bergetar dan disertai udara dingin yang begitu hebat menyebar membuat toru terkejut “ apa yang terjadi?” gumamnya sambil merajut alis karena merasakan suhu begitu dingin dan tekanan secara mendadak
Selama ia hidup tidak pernah ada fenomena seperti itu, selama hidupnya juga ia selalu berlatih bela diri dan sudah mencapai tingkat surgawi bintang 5, tetapi kekuatannya tidak mengerikan yang ia lihat sekarang.
“Uweek, uweeek.” Sura tangisan bayi terdengar, wajah Toru menjadi cerah lalu bergegas masuk tanpa memikirkan apa yang ada di langit.
Setelah Toru masuk di langit naga itu lagi lagi meraung dengan keras lalu menghilang seketika seolah olah tidak ada sebelumnya bahkan langit pun menjadi cerah seketika.
Saat membuka pintu, Toru melihat anaknya sudah berada di kedua pangkuan tangan wanita yang membantu persalinan yang bernama Adya. wajah Toru sangat ceria dan bahagia menghampiri anaknya yang baru lahir.
“Selamat tuan anak Anda laki laki.” Ujar Adya.
Adya menyerahkan bayi itu kepada Toru.
Toru tersenyum memandang anaknya yang sudah tidur begitu lelap dan lucu lalu mendekati wanita yang ada di ranjang.
“Anak kita akan menjadi pemuda yang tampan.” Ucap Toru kepada istrinya yang berbaring lemas sambil tersenyum memandang suaminya.
“iya.” Ucapnya lirih sambil tersenyum.
Sementara itu di atas atas bukit yang berdekatan dengan rumah itu.
Seorang pria tua yang gagah berdiri. sorot matanya sangat ganas, memiliki tubuh kekar dan lengkap dengan zirah.
Ia memiliki rambut putih dan kumis yang panjang
“Hahahaha, akhirnya dia lahir juga, Nayaka, Rani, Dara habisi mereka dan bawa bayi itu kemari!” ujar pria itu kepada 2 orang pria dan satu wanita di belakangnya.
“Baik tuan.” Ucap mereka bersamaan dan menghilang.
“Emm, aku harus memilikinya.”
“hey kalian para raksasa, jika berani melangkah lagi maka nyawa kalian yang menjadi taruhannya.” Ujar pria itu berbalik memandang puluhan raksasa yang ada.
Raksasa adalah ras terbesar yang ada di daratan, mereka biasanya memiliki tubuh 10 meter, tubuhnya berwarna merah dan sepasang taring di wajahnya serta taring itulah biasanya mereka gunakan untuk mengoyak daging buruan.
“chih, memangnya siapa kau!” ujar raksasa yang memimpin kelompok tersebut.
“Aku sudah memperingatkan kalian.” Pria tua itu berbalik.
Merasa di acuhkan wajah raksasa itu menjadi marah. “ semuanya bunuh dia!” ujar sambil menunjuk dengan papan kayu dengan ribuan paku menghiasinya.
Semua raksasa yang ada meraung keras dan berlari.
“kalian terlalu bodoh.” Pria itu berbalik, ia mengangkat tangannya dengan telunjuk dan jari tengah terlentang lalu menurunkannya dengan cepat.
“Deng.” Suara pedang yang begitu besar tepat jatuh di atas kepala raksasa membuat salah satu raksasa mati dengan tragis.
Pedang yang memiliki besar setara dengan dinosaurus dan memiliki berat 2 ton, pedang yang berwarna merah darah dengan aura kematian yang mencekam.
Beberapa raksasa memperlihatkan ekspresi ketakutan, dengan perlahan -lahan mundur.
“hey, kalian kenapa mundur!” ujar pemimpin kelompok, tetapi mereka tidak menggubris nya dan tetap mundur berlari ketakutan.
“chih.” Raksasa itu kesal.
Pria itu ter senyuman dingin mengangkat tangannya dan mengarahkan pedang besarnya.
Beberapa raksasa berlari terbirit-birit karena takut.
“Aku tidak akan mundur!” Raksasa pemimpin kelompok itu berlari dengan memegang senjatanya dengan erat.
Pria itu tersenyum meremehkan, dia langsung mengarahkan pedang besarnya.
Denngg.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Misha
Lagi lahiran
2023-06-11
0
Misha
7 cahaya?
2023-06-06
0
.
2022-08-26
1