Pesan

Kini Hawa masih mengurung diri di rumah. Ia tidak mau keluar rumah dulu, karena kalau teringat dengan kejadian perampokan itu ia langsung takut.

Setelah menonton televisi, Hawa pun masuk ke kamarnya. Aisyah selalu menemaninya di rumah, tidak membiarkan putrinya itu sendirian.

Hawa sudah berbaring ditempat tidurnya. Sementara Aisyah sedang memasak di dapur. Awalnya Hawa ingin membantu, namun karena Aisyah melarang, akhirnya ia lebih memilih beristirahat di kamarnya.

DREEETT.

Hapenya Hawa bergetar, dilihatnya ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya. Hawa pun membukanya.

: Assalamualaikum. Aku AL, maaf aku meminta nomor mu dari kak Zahira. Aku hanya ingin tau bagaimana kabarmu?. Jujur aku sangat mengkhawatirkan mu sekarang: (AL).

"Ikh Tante Ira ngapain sih ngasih ngasih nomer ku sama si AL segala. Pasti si AL bilang kalau Tante Ira itu menggemaskan, makanya Tante Ira langsung ngasih nomer ku. Ikh gereget deh sama Tante Ira." batin Hawa menggerutu.

:Aku baik-baik saja, terima kasih untuk semuanya: (Hawa).

Ketika mendapatkan pesan balasan dari Hawa, AL langsung tersenyum senang.

: Boleh aku datang ke rumahmu?: (AL).

Hawa mengernyit ketika mendapat balasan pesan seperti itu.

"Ikh apaan sih si AL, pake mau main ke rumah segala. Mau ditangkap pakde Usman apa" batin Hawa merasa tidak suka jika AL mau datang ke rumahnya.

:Gak boleh, pintu rumahku sudah kugembok. Gemboknya terbuat dari baja. Jadi gak segampang itu orang bisa membukanya: (Hawa).

Kembali Hawa memberi satu balasan pesan. AL hanya tersenyum saat membacanya.

:Sekuat apapun gembok yang ada di rumahmu, aku akan tetap bisa membukanya, karena aku punya kuncinya: (AL).

:Yakin punya kuncinya????: (Hawa).

:Tentu: (AL).

:Mana coba aku ingin lihat: (Hawa).

:Kuncinya tidak berbentuk sebuah benda, tapi kuncinya itu cukup kau lihat dan kau dengar saja. Insyaallah pintunya langsung terbuka: (AL).

Hawa yang membacanya pun langsung mengernyit heran dan tidak mengerti dengan pesan balasan dari putranya ustadz Ibrahim itu.

:Aku tidak mengerti dengan chat balasanku, bisa kau jelaskan hingga aku mengerti: (Hawa).

Lagi-lagi AL tersenyum.

: Seperti yang aku bilang tadi, kau cukup lihat dan dengarkan, karena kuncinya itu saat aku menjabat tangan abimu dihadapan penghulu. Insya Allah, pintunya akan terbuka dengan sendirinya: (AL).

AL membalas pesan itu sambil tersenyum senyum. Sementara dengan Hawa yang membacanya langsung cemberut.

:Dasar gila: (Hawa).

:Aku memang tergila-gila padamu: (AL).

Tiba-tiba Hawa merasa kesal sendiri, hingga ia langsung memasukan hapenya kedalam laci. Tidak mau lagi membaca pesan dari AL, apalagi membalasnya.

"Kenapa aku selalu merasa kesal pada putranya ustadz Ibrahim itu." batin Hawa.

Riziq yang baru pulang pun langsung masuk rumah sambil mengucapkan salam. Namun ia tidak melihat anak dan istrinya hingga akhirnya Riziq pergi ke dapur.

"Assalamualaikum Uni."

"Waalaikumussalam, kau sudah pulang Le."

Tak lupa Aisyah pun mencium tangan suaminya.

"Hawa kemana Ni?"

"Ada di kamarnya, seharian ini dia tidak mau keluar rumah." jawab Aisyah. Riziq terdiam dan langsung menemui Hawa di kamarnya.

Tok tok tok.

"Boleh Abi masuk?" ujar Riziq didepan pintu.

"Masuk saja Bi."

Setelah mendapatkan izin dari Hawa, Riziq pun masuk. Dilihatnya Hawa sedang duduk dipinggiran tempat tidurnya. Riziq ikut duduk disebelah putrinya itu.

"Sudah merasa baikan?" tanya Riziq sambil mengelus kepalanya Hawa.

"Alhamdulillah sudah Bi."

Riziq tersenyum dan merasa lega.

"Syukurlah kalau begitu,,,,, boleh Abi tanya sesuatu?"

Hawa langsung menatap Abinya.

"Abi mau tanya apa?"

"Kau sudah ingin menikah?"

Pertanyaan Riziq membuat Hawa terdiam seribu bahasa. Selama ini Hawa tidak dekat dengan laki-laki, kecuali dengan saudara laki-lakinya. Adam, Syakir dan Fawwaz, namun ia tidak terlalu dekat dengan Fadil.

"Kenapa Abi bertanya seperti itu?" Hawa malah balik bertanya.

"Usiamu sudah menginjak 26 tahun, diusia ini kau sudah cukup matang untuk menikah. Jika kau masih belum mempunyai calon, Abi dan kakakmu bisa bantu. Menikah adalah sebuah ibadah. Menikah bukan mencari pasangan yang siap menghadiahkan mu kebahagiaan, tapi yang siap menjadi teman untuk mencari ridho ya Allah." tutur Riziq.

Hawa malah menunduk, ia bingung harus menjawab apa. Jujur, dia memang sudah ingin menikah, namun karena ia belum mempunyai calon, akhirnya ia hanya diam.

"Katakan apa kau sudah mempunyai calon?"

Hawa menggeleng.

"Sudah mulai suka dengan seseorang?" tanya Riziq kembali. Lagi-lagi Hawa hanya menggeleng.

"Jika Abi memilihkan mu seorang calon, apa kau mau menerimanya?"

Hawa pun terdiam.

"Insyaallah aku terima Bi, hanya satu syaratnya yang tidak boleh ada pada calon yang akan Abi kenalkan."

"Apa?"

"Aku tidak mau jika usianya lebih muda dariku." pinta Hawa. Riziq malah tersenyum.

"Kenapa usia menjadi syarat utama?, bukankah Abimu ini jauh lebih muda dari usia Umimu. Dan kita hidup berbahagia." Riziq mengingatkan. Hawa hanya terdiam menunduk.

"Jangan terlalu pilih-pilih ya Wa, yang penting dia bertanggung jawab atas dirimu." ujar Riziq. Hawa pun terpaksa mengangguk.

Sebenarnya Hawa tidak pilih-pilih, mau lelaki itu ganteng atau tidak, baginya tidak masalah. Mau kaya atau miskin pun baginya juga tidak masalah, yang penting bukan seorang berondong. Meskipun usia tidak menghalangi, namun entah kenapa ia tidak mau punya suami yang usianya lebih muda darinya. Ataukah akan terjadi penghianatan seperti Silmi, yang mau dinikahi berondong tapi malah dinikahi lelaki dewasa.

***

Sementara dengan ustadz Usman dan ustadz Soleh yang kini ingin mengetahui siapa sebenarnya pengemis itu. Benarkah dia yang mengirim tulisan untuk Khaira. Jika benar ia yang mengirim tulisan itu lantas apa tujuannya.

Ibra sudah menghubungi ustadz Soleh jika hari ini pengemis itu muncul kembali yang sedang duduk tidak jauh dari toko bukunya Ibra. Lebih tepatnya sedang duduk dipinggir jalan. Tak lupa ustadz Soleh mengajak adik tersayangnya untuk ikut menyelidiki.

"Jadi itu pengemis level VVIP nongol lagi di jalan?, lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya ustadz Usman.

Seketika itu pula ustadz Soleh langsung membisikan sesuatu ditelinga adiknya.

"$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$" (Ustadz Soleh).

Ustadz Usman langsung mengernyit.

"Kebiasaan deh kodenya suka lambang dolar!"

"Kenapa kodenya duit doang?"

Kembali ustadz Soleh membisikan sesuatu.

"ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ"

Ketika mengerti, ustadz Usman langsung mengangguk ngangguk.

"Sebentar aku ngambil uangnya dulu."

Ustadz Usman pergi ke rumahnya dulu untuk mengambil uang yang ada dibawah tempat tidurnya.

"Duh belum lama kemarin naro uang dibawah tempat tidur, eh sekarang malah mau di ambil lagi. Jika itu pengemis ya mata duitan, sudah pasti aku TE KOR." gumam ustadz Usman.

Nisa istrinya langsung terdiam ketika melihat suaminya membawa dua gepok uang yang diambil dari bawah kasur.

"Bi, mau bawa kemana uang itu?" tanya Nisa.

"Sssttthhh jangan kepo dulu, hari ini Abi sama kak Soleh sama ustadz Ibrahim ada bisnis. Jika bisnisnya gagal, uang kita nanti akan kembali, tapi jika bisnisnya berhasil maka kita harus ikhlaskan ya, soalnya nanti uang kita akan lenyap." tutur ustadz Usman.

Mendengar ucapan suaminya, Nisa melongo tidak mengerti.

"Apa maksudnya jika gagal uangnya akan kembali, tapi jika berhasil uangnya akan lenyap. Apa itu gak kebalik?. Berasa aneh jadinya." batin Nisa.

"Ya sudah, Abi berangkat dulu ya. Umi harus ingat, jangan duduk dipinggir ranjang soalnya sekarang sudah tidak rata alias jinjet, kan uangnya sudah diambil sebagian." ujar ustadz Usman. Nisa hanya bisa mengangguk ngangguk saja.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Sebelum berangkat, ustadz Usman pun menatap istrinya.

"Umi gak mau do'ain semoga bisnisnya berhasil?" tanya ustadz Usman. Nisa malah menggeleng.

"Nggak, umi gak mau do'ain, soalnya kalau bisnisnya berhasil uang kita nanti akan lenyap." jawab Nisa. Kini ustadz Usman lah yang mengernyit heran.

Terpopuler

Comments

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

hawa selalu saja kenapa jika usianya di bawah kamu WA kedewasaan seseorang bukan di liat dari usia nya.

2022-07-13

2

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

lambang dolar nya masih selalu ada ya

2022-07-13

2

Nita_

Nita_

suka lambang dolar

2022-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!