Adeela memakai bajunya di dalam kamar mandi dengan terus mengumpati suaminya.
" Dasar lelaki ********. Sudah selingkuh masih saja bisa tergoda. Emang dasar lelaki yang hanya mementingkan ************. Cih."
Saat ia keluar dari dalam kamar mandi, Adeela sudah tidak mendapati suaminya di dalam kamar. Adeela hanya mengedikkan bahunya acuh tak mau ambil pusing dimana keberadaan suaminya sekarang. Ia segera berjalan menuju meja rias dan melakukan perawatan wajah yang sudah lama sekali tak ia lakukan. Setelah selesai melakukan itu, ia berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya disana.
Di luar ruangan, tepatnya di halaman rumah. Farhan sedang sibuk berbicara dengan istri sirihnya.
"*Maafkan aku, sayang. Aku tak bisa pulang untuk beberapa hari ini karena Adeela masih dalam tahap pemulihan dan tidak bisa untuk ditinggal. Maafkan aku yah!"
" Tapi sampai kapan kamu disana, Mas. Aku kan juga istrimu. Bagaimana dengan aku disini dan anak kita. Aku takut kalau hanya berdua, Mas*."
Katanya kesal karena Farhan lebih mementingkan Adeela daripada dirinya dan anak mereka.
" Maafkan aku, sayang. Kali ini saja. Beri aku waktu untuk menyelesaikan semua ini agar kita bisa kembali seperti dulu, yah!"
Tak ada lagi jawaban dari istri keduanya yang terdengar hanya helaan nafas panjang.
"kamu egois, Mas." Setelah itu Kyla menutup panggilannya.
Farhan memijit pelipisnya pelan merasa pusing dengan keadaan. Farhan bingung, Adeela masih membutuhkan bantuannya dan kyla yang tak mau tahu tentang keadaannya sekarang.
Farhan mencoba menenangkan dirinya dengan menatap kosong ke depan. Semua ini memang salahnya karena telah menghianati pernikahan mereka, namun ia juga tak merasa menyesal telah menikahi kyla cinta pertamanya. Katakanlah ia ********, tapi ia tak bisa membohongi dirinya bahwa ia memang menginginkan Kyla, cinta pertamanya. Farhan berniat berpisah dengan Adeela saat nanti Adeela telah mengingat semuanya dan ia akan menerima semua bentuk kebencian dari Adeela saat ia telah mengingat semua kesalahan yang telah ia perbuat.
Tiba-tiba ia teringat bahwa Adeela belum makan malam tadi saat ia buru-buru keluar dari kamar. Jangan sampai Adeela kembali sakit karena hal ini. Segera Farhan berjalan menuju dapur dan menemui mbok minah.
" Mbok!"
Mbok Minah berbalik dan menjawab panggilan majikannya.
" Ada apa, Aden? Ada yang bisa saya bantu?"
" Iya, mbok. Mbok udah bawa makanan kekamar?"
" Ini baru mau diantar, den!"
" Biar saya saja mbok yang bawa. Mbok lanjutin aja kerjaannya."
" Baik, den."
Mbok Minah memberikan nampan berisi bubur dan sayur sop dan tak lupa segelas air putih kepada Farhan.
Farhan membawa nampan menuju kearah kamar utama dan berusaha mendorong pintu dengan satu tangannya. Saat ia masuk, ternyata istrinya telah tidur memeluk guling di atas ranjang.
Farhan menyimpan nampan di atas nakas dan menuju ke sisi ranjang. Ia duduk dan memperhatikan wajah istrinya yang terlihat sangat cantik ketika tertidur. Farhan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah istrinya dan mengaitkannya dibelakang telinga.
Farhan menggoyangkan pundak istrinya pelan untuk membangunkannya. Ia sebenarnya tidak tega mengganggu tidur istrinya namun ia tak ingin kalau istrinya sakit lagi kalau melewatkan makan malam.
Adeela perlahan membuka matanya dan mengerjapkannya beberapa kali mencoba menyesuaikan dengan cahaya lampu yang menyilaukan matanya.
" Ada apa?"
" Kamu makan dulu, yah. Kamu kan belum makan malam. Nanti kondisimu menurun kalau perut kamu kosong. Kamu makan yah!"
Dengan terpaksa Adeela menganggukkan kepalanya mengiyakan keinginan suaminya.
Adeela duduk dan menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang. Farhan berdiri dan mengambil makanan untuk istrinya. Ia duduk di samping istrinya dan menyuapinya.
Namun tangannya dihentikan saat ia ingin menyuapinya.
" Kenapa?" Tanyanya karena tangannya di tahan oleh istrinya.
" Aku bisa sendiri, Mas. Biar aku saja. Mending sekarang, Mas makan juga. Mas juga pasti belum makan malam."
" Enggak apa-apa. Biar aku saja yang menyuapimu. Aku akan makan setelah kamu selesai makan."
" Enggak usah, Mas."
" Enggak ada penolakan, Adek." Adek adalah panggilan sayang Farhan saat mereka masih bersama dulu. Mendengar panggilan itu membuat hati Adeela sakit.
Dengan pasrah Adeela menerima suapan dari Farhan hingga makanan pun habis.
" Makasih, Mas."
" Sama-sama." Katanya dan membelai sekilas rambut Adeela.
Farhan membawa nampan berisi piring kotor menuju dapur. Setelah itu ia kembali menuju kamar.
Adeela berbaring dengan posisi memunggunginya. Farhan segera berjalan menuju kamar mandi karena merasa gerah seharian ini.
Setelah selesai mandi, ia memakai bajunya dan mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur di sampingnya. Farhan naik keatas ranjang dan membaringkan badannya di samping istrinya.
Farhan menyimpan kedua tangannya di belakang kepala dan menatap langit-langit kamar yang remang-remang. ia mencoba menutup matanya namun sialnya ia tak bisa tidur. Lama ia melakukan itu tapi lagi-lagi ia tak bisa, hingga tiba-tiba Adeela membalikkan badannya dan memeluk dengan erat Farhan.
Adeela tidak sadar telah melakukan itu. Karena memang kebiasaannya dulu saat tertidur pasti ia akan memeluk suaminya.
Farhan bingung mau melakukan apa. Membalas pelukan istrinya atau menyingkirkan tangan yang memeluknya dengan erat. Tak bisa dipungkiri bahwa Farhan juga sebenarnya merindukan pelukan hangat istrinya. Lama ia terdiam sampai ia memutuskan membalikkan badannya dan akhirnya ia membalas pelukan istrinya tak kalah erat dan menghirup aroma melon yang tercium dari rambut istrinya.
Biarlah ia sekali ini saja melakukan ini. Ia berjanji ini yang terkahir kalinya, katanya dalam hati.
Sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya membuat Adeela terbangun dari tidurnya. Ia merasa ada sesuatu yang berat menimpa perutnya. Saat ia melihat, ternyata itu adalah tangan suaminya yang memeluknya dengan erat.
Adeela menyingkirkan tangan suaminya dari atas perutnya dan bangkit dari sana. Ia mencepol rambutnya asal lalu beralih manuju kamar mandi ingin memulai ritual mandinya.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, ia berjalan menuruni tangga dan menuju kearah dapur.
Di dapur sudah ada mbok Minah yang membuat sarapan. Hana menghampiri mbok minah.
" Pagi." Sapa Adeela menyapa mbok Minah yang fokus dengan masakannya dan tak menyadari kedatangan majikannya.
" Pagi juga non. Maaf mbok tadi enggak liat non di dapur."
" Enggak apa-apa, mbok. Lanjutin aja."
Mbok Minah kembali melanjutkan membuat sarapan. Ditengah kegiatannya, Adeela kembali mengajak mbok Minah berbicara.
" Nama mbok siapa?"
" Nama saya minah, non. Panggil aja mbok Minah."
" Kalau non, namanya siapa?"
" Nama saya adeela mbok. Panggil aja deela."
" Oh, iya mbak deela."
" Mbok sudah lama kerja disini?"
" Mbok kerja disini baru seminggu non."
Adeela menganggukkan kepalanya mengerti.
" Deela bantuin yah, mbok."
" Enggak usah, non. Nanti Aden lihat, dia bisa marah. Biar mbok saja. Non duduk aja disana, kalau makanan sudah masak baru deh mbok panggil."
" Enggak apa-apa mbok. Deela juga udah lama enggak masak. Deela kangen mau masak lagi."
Mendengar jawaban majikannya membuatnya tak lagi menolak. Mereka pun membuat sarapan bersama-sama.
Di meja makan sudah ada Farhan memperhatikan istrinya yang sedang memasak di dapur. Deela terlihat sangat cantik dengan menggunakan celemek dan rambutnya yang digulung keatas asal menampakkan leher jenjangnya.
Adeela sadar telah ditatap oleh suaminya. Ia pun melempar senyum kepada suaminya itu dan kembali fokus memasak.
Di dalam hati ia mengumpati suaminya yang memandangnya di meja makan. Ingin rasanya ia melemparkan celemeknya ke wajah suaminya agar ia tak lagi menatapnya, tetapi ia harus memerankan peran dan bersandiwara di depan suaminya.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Aku up lagi, mohon maaf baru sekarang up krn aku fokus dengan novel ku yang satu, HYP.
Tapi semoga kk masih memberi like, komen, dan vote nya😘
Ditunggu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Syafa
dasar keong racun
2021-09-16
0
meE😊😊
nysek bgd jd adeela antra bnci marah,kecewa dan mngkn trselip sdkit sisa cnt untuk farhan tp adeela hrus ttp brusha brpura2 d dpan farhan.. kak itu nm adeela y masih ad yg slh ya??
2021-07-19
0
Endah Trihayuningtyas
a man always be man
2021-07-12
0