Aku berada disebuah ruangan yang semuanya putih dan seajuh mata memandang yang aku lihat tempat ini seakan tiada pembatas.
Aku berjalan kesana kemari mencari jalan keluar, tapi semakin aku melangkah sejauh apapun aku mencari jalan keluar, tempat ini sangat sunyi.
Aku takut, aku sendiri. Aku lelah berjalan kesana kemari, tak ada orang ditempat ini. Karena kelelahan akupun berjongkok, tapi tiba tempat ini berubah menjadi padang rumput yang ditumbuhi bunga bunga dan banyak sekali hewan hewan lucu yang berada ditempat ini.
Banyak sekali anak anak yang bermain dan berlarian kesana kemari. Aku tersenyum melihat mereka, aku memandangi mereka satu persatu.
Namun pandanganku tiba tiba fokus pada gadis kecil disana, aku memandanginya dari jauh. Gadis kecil itu sangat cantik, dia tersenyum dengan lepas disana.
Tapi tiba tiba gadis itu berlari kearahku dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Ia langsung memeluk leherku yang saat itu sedang duduk diatas padang rumput.
" Mama, Mama" Anak itu memanggilku dengan sebutan Mama, tiba tiba air mataku jatuh.
Aku melepaskan pelukanku dan memandang dengan seksama kearahnya, lama aku memandanginya tanpa berkedip.
Ternyata dia gadisku, anak semata wayangku. Aku refleks memeluknya erat dan menciumi setiap inci diwajahnya. Tiba tiba ia memegang wajahku dan membuatku refleks menatap kearahnya.
" Mama jangan nangis, aku jadi ikutan sedih lihatnya" Ia berusaha untuk menghapus air mata dipipiku dengan tangan mungilnya.
" Jangan lagi tinggalkan Mama sayang, ikut Mama pulang yah" Aku memandang dengan tatapan memohon dan penuh kerinduan kepadanya.
Namun ia menggeleng, lalu memegang tanganku erat.
" Aku tidak bisa ikut dengan Mama, tempatku disini Mama. Sekarang bukan saatnya Mama berada disini, sabar yah suatu saat kita akan berkumpul kembali" Gadisku mengatakannya sambil tersenyum dengan lebar kearahku.
Aku menggelengkan kepalaku sebagai penolakan.
" Mama nggak mau sayang, Mama maunya sama kamu. Kamu tidak sayang yah sama Mama"
" Aku sangat sangat menyayangi Mama, tapi aku tidak bisa ikut dengan Mama. Tempatku disini"
Ia tersenyum kearahku dan langsung menciumi pipiku.
" Ana uhibbuki fillah Mama"
ia langsung berlari dan semakin menjauh dari pandanganku, aku berlari sambil menangis mengejarnya, namun aku tak lagi melihatnya.
Aku terduduk ditempatku dan menangis sejadi jadinya, tiba tiba ada sebuah cahaya terang yang sangat menyilaukan mataku. Tiba tiba aku terbangun dengan air mata yang membasahi wajahku.
Ternyata aku hanya mimpi, namun air mata ini tak bisa berhenti. Hatiku sangat sakit, aku bangun dari tidurku dan duduk diatas kasur.
Tiba tiba Mas Farhan berdiri disampingku dan memegang wajahku, saat melihatnya amarahku seketika memuncak. Aku benci melihatnya, segera kealihkan wajahku kearah lain.
" Boleh mas keluar, aku butuh waktu sendiri dulu"
Ia menjauhkan tangannya dan mengelus rambutku.
" Aku akan keluar, kalau ada apa apa panggil saja aku diluar"
Aku menganggukkan kepalaku tanpa memandang kearahnya. Aku tak sanggup melihatnya, kebencianku tak bisa kusembunyikan.
Saat dia telah keluar, tangisku pecah seketika. Aku memegangi dadaku yang terasa sangat sakit, karena penghianatannya anakku yang sangat kusayangi sepenuh hati meninggalkanku untuk selamanya.
" Lihat saja mas, aku akan balas dendam"
Pagi ini entah mengapa badanku serasa sudah agak membaik. Aku berusaha mencoba untuk berjalan, aku menurunkan kakiku dari ranjang secara perlahan dan kupegang ujung meja sebagai tumpuan.
Aku melangkah, dua langkah dan seterusnya. Aku sudah agak baikan walaupun masih tertatih. Aku berusaha untuk berjalan kearah kamar mandi namun tiba tiba keseimbanganku hilang. Aku refleks menutup mataku dan menerima keadaan terburuk karena terjatuh.
Tapi aku tak merasakan apa apa, badanku tidak sampai mengenai lantai Rumah Sakit seperti yang kubayangkan. Aku refleks membuka mataku, ternyata ada yang menolongku. Dokter Riko, menahan badanku yang hampir terjatuh.
Setelah sadar, aku berusaha untuk kembali seperti semula.
" Makasih dokter"
" Sama sama, kenapa kamu tidak memanggil suamimu untuk membantumu. Kau masih lemas jadi membutuhkan bantuan"
" Tidak perlu dokter, lagian saya juga mau belajar berjalan sendiri tanpa harus menyusahkan orang lain"
Dokter Riko langsung terdiam dan tersenyum kearahku.
" Bukan seperti itu mbak Adeela, tapi anda harus diterapi terlebih dahulu untuk kembali melatih otot otot anda supaya kembali pulih"
" Dan nanti anda akan diterapi oleh bagian psioteraphy, anda mengerti?"
" Mengerti dok"
"Good, kalau begitu mbak Adeela kembali duduk dulu, saya mau memeriksa tanda tanda vital anda."
Aku berusaha berbalik namun tiba tiba dokter Riko membantu dengan memegang pundakku menuju ranjang Rumah Sakit.
Setelah dokter Riko selesai memeriksaku, ia meletakkan kembali stetoskopnya dilehernya dan memberitahukan hasil pemeriksaannya.
" Nanti anda akan melakukan terapi diruangan psioteraphy, anda akan melakukannya beberapa kali sampai kondisi anda kembali membaik"
" Baik terima kasih dokter"
" Sama sama, kalau begitu saya pamit mbak Adeela. Nanti saya akan datang lagi untuk memeriksan anda."
" Iya dokter terima kasih"
Dokter Riko membereskan kembali peralatannya dan saat telah selesai ia melemparkan senyumnya kearahku, aku membalas senyumannya sebagai bentuk kesopanan.
Tiba tiba masuklah seorang suster diruanganku dan memberiku obat untuk aku minum pagi ini selepas makan.
Aku menganggukkan kepalaku, dan saat ia mau berbalik aku memanggilnya kembali.
" Ada apa mbak, ada yang perlu saya bantu?"
" Saya mau minta tolong suster, bisa suster bantu saya berganti baju soalnya saya tidak bisa berjalan kearah toilet"
Suster itu tersenyum kearahku
" Kalau begitu mbak Andin tunggu dulu yah, saya mau mengambil air hangat dan membantu membersihkan tubuh anda"
" Terima kasih sus"
" Sama sama mbak, sudah menjadi kewajiban saya membantu anda"
Setelah mengatakan itu, suster berbalik dan berjalan menuju pintu. 5 menit kemudian suster tadi datang dengan membawa lagi satu temannya. Mereka membawa baskom kecil berisi air dan juga washlap.
Tiba tiba mas Farhan masuk dan melihatku membuka baju.
" Ada apa ini sus?"
" Ini pak istri anda meminta bantuan ingin bersih bersih dan berganti baju"
" Oh kalau begitu biar saya saja sus, anda bisa kembali lagi nanti"
" Nggak usah mas, biar mereka saja yang membantuku"
" Nggak apa apa, aku masih bisa kok kalau masalah beginian nggak usah minta bantuan"
" Tapi..."
" Silahkan kembali sus, terima kasih sudah mau membantu istri saya"
" Kalau begitu kami permisi pak"
Mas Farhan menganggukkan kepalnya, saat mereka sudah keluar mas Farhan berjalan kearah jendela dan menutup tirainya setelah itu ia mengunci pintu lalu mendekat kearahku.
Sumpah demi apapun, aku sebenarnya tidak mau lagi disentuh olehnya. Tapi mau bagaimana lagi, dia bersikeras mau membantuku.
Mas Farhan berusaha membuka bajuku dan aksesoris bagian atasku, lalu mengelap bagian atas tubuhku. Aku mengalihkan pandanganku darinya, aku sangat malu dia kembali melihat itu, kudengar ia menelan ludahnya kasar. Tapi aku tak berani menatap kearahnya.
Saat telah selesai ia memakaikanku pakaian dalam dan memakaikanku baju. Setelah itu ia beralih kebagian bawah, ia membuka celanaku. Ia mau membuka pakaian dalamku, tapi aku menepis tangannya.
" Nggak usah buka itu mas, aku bisa ganti itu sendiri"
Ia menganggukkan kepalanya dan mengelap bagian bawahku, setelah selesai ia memberikanku pakaian dalam dan celana.
" Makasih mas, sekarang mas boleh keluar dulu"
" A-aku akan menunggu diluar" Setelah itu ia berjalan keluar dengan cepat.
Kenapa sikapnya seperti itu, jangan bilang kalau ia.....
Segera kuenyahkan pikiran pikiran itu, lalu memakai pakaian dalamku dan celana.
Saat telah sampai diluar, mas Farhan menyandarkan punggungnya ditembok dan berusaha menetralkan keadaannya.
" Kamu sudah gila Farhan, kamu berjanji akan pergi dari hidupnya begitu ia mengingat semuanya. Tapi kenapa aku tergoda hanya karena melihat tubuhnya" Farhan bergumam pelan sambil menatap kearah langit langit Rumah Sakit.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Happy reading guys nya😘
Jangan lupa like, komen dan vote yah
Salam story from by_me
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Uthie
Laki mah emang gtu, mudah tertarik pada wanita yg sdh gak jd pegangan nya lagi.. 😏
Kemarin si Kyla menarik, Krn belum dia pegang dlm ikatan pernikahan yg berlangsung terus-menerus, dan istri sah dilupakan begitu aja..
dan sekarang saat lama udah gak bersentuhan lagi sama istri sah nya, mulai tertarik lagi berasa selingkuhan baru 😆😆😆
2022-10-12
0
Juliana Iyonk
aku udah baca ini 3 x.gak bosen ..❤️
2021-09-08
0
Azlin Mj
laki² tak pernah jauh dari selangkang*n
2021-07-21
0