Farhan saat ini masih berada di ruangannya. Ia masih sibuk bekutat dengan komputer di depannya. Farhan sengaja menyibukkan dirinya di depan komputer karena istrinya itu akan datang sore ini di kantornya. Entah mau diantar kemana istrinya itu.
Sudah pukul 04 sore namun istrinya itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Janjinya tadi istrinya itu akan datang sore hari, tapi sampe sekarang waktu pulang kantor juga sudah lewat istrinya belum juga datang.
Saat masih sibuk dengan komputer di depannya, dari arah luar ruangannya sayup-sayup ia mendengar suara laki-laki dan perempuan yang berdebat. Alhasil fokusnya pun menjadi buyar. Ia menggeram kesal karena ulah orang yang mengganggu waktunya.
Siapa kira-kira yang berani membuat keributan di depan ruangannya. Segera Farhan melepaskan kacamatanya, menyimpannya di meja dan keluar dari ruangannya.
Saat ia membuka pintu, ternyata yang membuat fokusnya itu buyar adalah istrinya dengan seorang lelaki. Ia membelalakkan matanya saat melihat istrinya itu dipegang tangannya oleh lelaki itu dan jarak mereka yang sangat dekat.
Farhan mengepalkan tangannya kuat melihat pemandangan di depannya. Tapi tunggu dulu, mengapa ia harus marah, ia kan sudah tidak memiliki perasaan apa-apa pada Adeela. Farhan menyangkal perasaan cemburunya dengan mengatakan dalam hati bahwa ia hanya tidak suka melihat wanita yang ia jaga di perlakukan seperti itu oleh seorang pria.
Iya, ia tidak cemburu, ia hanya tidak suka melihat Adeela di perlakukan seperti itu oleh seorang lelaki. Segera Farhan berbicara dengan nada sedikit tinggi dan tegas. Berhasil, Adeela dan lelaki itu pun menatap kearahnya.
"Mas Farhan!"
"Farhan!" Ucap keduanya bersamaan.
Farhan mengerutkan keningnya menatap lelaki yang ada di depannya. Ternyata yang ada di depannya sekarang ini adalah rekan bisnis sekaligus sahabatnya.
"Justin!"
Justin pun tersenyum dan melepaskan cekalannya di lengan Adeela.
"Halo, bro. Lama tidak berjumpa!" Ujar Justin dan berjalan kearah Farhan. Justin segera menyalami tangan Farhan beralih memeluknya. Justin menepuk-nepuk pundak Farhan. Farhan pun membalas pelukan Justin namun matanya masih menatap kearah Adeela.
"Bagaimana kabar lo, bro?" Ujar Justin saat mereka melepaskan pelukan.
"Kabar gue baik, bro. Bagaimana dengan, lo?"
Justin terkekeh dan kembali menjawab pertanyaan sahabatnya. "Seperti yang lo lihat, gue sehat wal afiat."
Mereka kembali berbincang-bincang. Dari arah belakang, Adeela berjalan menuju kearah suaminya.
Justin mengernyitkan keningnya melihat ternyata Adeela masih berada di sana. Dahinya itu semakin mengernyit saat Adeela mendekati Farhan dan tanpa diduga Farhan memegang tangan Adeela. Sebenarnya ada hubungan apa antara Adeela dan sahabatnya? Setahunya, sahabatnya ini istrinya adalah Kyla. Jangan bilang kalau Adeela itu adalah simpanan dari sahabatnya ini, Ujarnya dalam hati penuh selidik.
"Kenalin ini istri gue!"
"Hah?" Mulutnya terbuka sangking tidak percayanya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Maksud lo..."
Ucapannya terpotong karena Farhan segera berbicara.
"Iya, dia istri gue, Adeela Athala."
"Mak-maksud lo..." Justin menatap tidak percaya dengan apa yang sahabatnya ini ucapkan.
"Udah, kita masuk aja dulu. Masa lo berdiri terus. Ayo!" Farhan sengaja memotong pembicaraan Justin jangan sampai sahabatnya ini asal bicara dan membuat istrinya itu menjadi kebingungan.
Justin pun menganggukkan kepala dan mengikuti Farhan yang masih menggenggam tangan Adeela memasuki ruangannya.
"Silahkan duduk!" Ujar Farhan mempersilahkan sahabatnya untuk duduk di sofa.
"Terima kasih."
Mereka sama-sama duduk di sofa. Farhan duduk di sofa single, bagitupun dengan Justin yang duduk di sofa single di depannya. Sedangkan Adeela duduk di sofa panjang di bagian samping.
"Lo mau minum apa?"
"Enggak usah, gue baru aja singgah di cofee shop sebelum mampir kesini."
Farhan pun menganggukkan kepalanya.
"Terus ada apa nih, lo datang ke sini. Enggak biasanya lo nemuin gue. Gue kira lo udah tenggelam ama tumpukan laporan di perusahaan lo."
Justin terkekeh mendengarnya. "Bisa aja lo. Ini, gue sengaja mampir karena tadi gue dari suatu tempat dekat dengan kantor lo, karena gue udah lama banget enggak ketemu lo, gue sekalian pengen silaturahmi dan ada hal penting juga yang mau gue bahas sama lo, maka dari itu gue sekalian aja."
"Oh, gue kira lo mampir karena mau bawa undangan pernikahan buat gue." Ujarnya sambil terkekeh karena memang sahabatnya ini sudah lama sendiri dengan status duda nya .
"Dasar ya lo, dari dulu selalu itu yang dibahas setiap ketemu gue. Heran gue."
"Gue ngomong kayak gini karena lo belum juga bisa move on dan bawa pasangan lagi." Justin memang sempat menikah dengan kekasihnya namun baru beberapa tahun menjalani pernikahan ia ditinggal untuk selama-lamanya oleh istrinya.
"Gue belum mikir untuk yang satu itu." Ucapnya sambil menatap ke depan. Mengingat kembali kebersamaannya dengan mendiang istrinya.
"Ah, lo kenapa bahas yang itu sih. Mending kita bahas aja yang lain."
Farhan terkekeh dan kembali berbicara." Maaf, maaf. Yaudah, sekarang lo mau bahas apa."
"Gue sebenarnya mau ngasih proyek buat lo. Gue maunya perusahaan lo yang bakalan menangani proyek pembangunan mall yang nantinya akan gue bangun di daerah Jakarta Timur."
Mereka kembali berbincang-bincang untuk membahas mengenai proyek yang akan diberikan kepada perusahaan Farhan. Setelah cukup lama berbincang-bincang mereka pun berdiri dari duduknya.
"Mending nanti kita mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai kelanjutan proyek ini. Karena gue mau pergi, mending nanti aja kita lanjutin."
"Yaudah, kalau bisa minggu ini pertemuannya diadakan!"
"Nanti gue kosongin jadwal untuk membahas proyek ini."
"Kalau gitu gue pamit bro."
"Kita jalan bareng aja keluar. Gue dan istri, juga mau pulang."
"Yaudah."
Mereka pun berjalan keluar ber tiga. Saat sudah sampai di bassement mereka pun masuk ke dalam mobil masing-masing.
Justin menatap mobil Farhan yang berjalan semakin menjauh. Banyak sekali tanda tanya di dalam benaknya tentang hubungan Farhan dan Adeela. Jadi ternyata, Adeela itu adalah istri dari sahabatnya! Tapi mengapa ia bari tahu sekarang. Apakah Adeela itu adalah istri kedua dari Farhan, karena memang Adeela itu terlihat lebih muda dari Kyla. Ah, memikirkannya membuatnya pusing. Mending nanti saja ia tanyakan sedetail-detail nya tentang hubungan mereka.
Kini Farhan dan Adeela sedang berada di dalam mall. Mereka menuju ke arah perabotan yang terletak di lantai dua. Adeela sengaja mengajak suaminya menemaninya membeli oven elektrik karena ia ingin sekali belajar membuat kue. Niatnya itu sudah lama ingin ia lakukan. Berhubung ia tidak memiliki kesibukan apa-apa di rumah, mending ia belajar membuat kue. Lumayan kan, kalau nanti ia sudah pintar membuat kue, ia ingin membuka toko kue agar ia memiliki kesibukan sendiri.
Setelah cukup lama memilah-milih, akhirnya ia pun mendapatkan oven yang sesuai dengan kriterianya.
Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, mereka pun kembali pulang ke rumah.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Happy reading kakak readers😊
Jangan lupa vote, like dan komennya ya kakak.
Salam story from By_me
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Shellia
kirain kesuatu tempat yg indah gitu,ternyata ke mall
2021-07-09
0
CaH KangKung,
jgn2...Justine jodoh dela yg tertunda
2021-05-17
0
Endang Oke
klu buat hancur farhan mudah.
1.perzinahan kuhp pasal 284 pidana 9 bulan penjara .suami dan wanitanya. ada saksi dan bukti.bisa gugat cerai.
2.pernikahan diam diam tanpa izin dari istri pertama dan sah, kuhp pasal 279 ayat 1 pidana 7 tahun penjara. suami dan wanitanya. ada saksi dan bukti.bisa gugat cerai.
klu dilihat dr hasil anak yg didapat memang lebih cinta sama kyle.krn dpt anak laki2 sedangkan ke istri sah kurang cinta banget.kurang hot kali ditempat tidur.krn .merasa pede suami yg melamar dan cinta jd melayani di tempat tidur sekedarnya.
beda dgn kyle krn dia ingin .erebut hati farhan ingin dicintai
jd lebih hot dan berani diranjang.akibatnya farhan ke canduaan dan ketagihan akan pelayanan yg luar biasa diranjang..lama2 yg tadinya iseng2 aja.tumbuh cinta dan gairah yg luar biasa dgn kyle.
2021-03-29
13