Saat ini Farhan sedang berada dalam perjalanan menuju ke rumah istri keduanya. Ingin menjelaskan perihal kejadian tadi siang saat di kantornya.
Tak lama kemudian ia akhirnya sampai di rumah istri keduanya. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, pintu pun terbuka dan menampakkan Kyla yang memasang wajah kesal menatap suaminya.
Kyla berjalan masuk diikuti oleh Farhan di belakangnya. Farhan mendaratkan bokongnya di sofa ruang keluarganya. Namun Kyla masih berdiri di depannya sambil bersedekap di depan dada.
"Masih ingat pulang kamu, mas?" Ucap Kyla dengan wajah tak bersahabat.
"Maafkan aku, sayang!" Ucap Farhan dan ingin memeluk badan istrinya. Jujur saja ia sangat merindukan istrinya ini, namun Kyla menepis tangan suaminya yang hampir memeluknya.
"Jangan sentuh aku, mas. Kamu memang lelaki yang pandai berbohong."
"Aku minta maaf, sayang." Ucap Farhan lagi dengan memasang wajah memelasnya berharap istrinya ini mau memaafkannya.
"Aku tanya sama kamu mas, kenapa tadi kamu bilang aku ini sepupumu di depan Adeela. Jangan bilang kamu menutupi hubungan kita karena kamu takut ketahuan sama dia. Kamu masih cinta sama dia, mas. Makanya kamu menjaga perasaan dia." Kyla berteriak di depan wajah suaminya, mengeluarkan segala kekesalannya karena insiden tadi siang.
"Tidak seperti itu, sayang. Aku melakukan itu karena aku hanya takut kondisi Adeela jadi menurun karena mendadak mengetahui tentang kita. Deela itu sedang dalam masa pemulihan, sayang. Mengertilah sedikit keadaanku!"
"Oh, jadi maksud kamu, kesehatan wanita itu yang lebih penting daripada perasaan aku, mas? Begitu?"
"Bukan seperti itu, sayang. Kondisinya akan menurun kalau sampai ia dipaksa mengingat memory sebelum kecelakaan. Dan kondisinya akan menurun jika dipaksa mengingat kejadian yang membuat dia jadi hilang ingatan. Aku hanya ingin semuanya kembali seperti dulu. Hanya aku, kamu dan anak kita!"
"Aku tidak percaya dengan alasan kamu, mas. Kamu ini sangat pandai berbohong. Kamu pasti masih cinta kan sama Adeela? Jawab, mas?" Lagi-lagi Kyla berbicara dengan nada kesal.
Farhan mengusap wajahnya kasar karena istrinya tidak mempercayainya.
"Yang aku cintai hanya kamu, Kyla! Kenapa susah sekali percaya sama aku."
"Bagaimana aku mau percaya, mas. Seandainya tadi aku tidak datang ke kantor, aku tidak tahu apa yang akan kamu lakukan pada Adeela. Mungkin kalian akan berakhir di ranjang. Kalau kamu tidak lagi mencintainya, kenapa kamu lakukan ini di belakang aku, mas?"
"Yang tadi hanya sebuah kesalahpahaman, sayang. Aku hanya bercanda."
"Stop! Apa yang aku lihat, itulah yang kupercaya, mas."
Farhan meremas rambutnya merasa frustasi dengan situasi yang rumit ini.
"Kalau begitu, semua terserah kamu. Aku sudah menjelaskan semuanya, tapi kamu tidak mempercayaiku." Farhan pun berjalan keluar ingin segera keluar dari sana.
Namun baru beberapa langkah, Kyla menarik lengannya sehingga ia memberhentikan langkahnya.
"Kamu mau kemana, mas. Kamu belum menyelesaikan semuanya."
"Jangan buat aku marah, Kyla."
"Aku tadi sudah menjelaskan semuanya, tapi kamu tidak percaya. Sekarang terserah kamu mau bagaimana. Lebih baik aku kembali saja!"
"Kamu sudah berubah, mas! Setelah Adeela tersadar dari komanya kamu sudah tidak lagi memperdulikan anak dan istrimu."
"Jangan seperti anak kecil, Kyla. Sekarang kondisinya berbeda. Adeela sangat membutuhkan bantuan aku agar dia bisa kembali pulih dan kembali mengingat semuanya. Dia tidak punya siapa-siapa selain aku." Adeela memang hanya memiliki suaminya karena Adeela adalah anak yatim piatu yang sudah berada di panti asuhan sejak kecil. Ia tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya.
"Aku juga butuh kamu, mas! Ucapnya berteriak sampai-sampai Farhan terkesiap melihat tingkah istrinya.
"Jangan egois kamu, Kyla. Apakah kamu lupa siapa yang sudah membuat Adeela seperti itu? Dia seperti itu karena ulah kita, Kyla. Karena kita. Anakku dan Adeela juga meninggal karena ulah kita. Apakah kamu tidak merasa bersalah sama sekali setelah apa yang terjadi?" Nafasnya memburu sangking emosinya ia menghadapi sikap istrinya.
"Aku merasa sangat bersalah padanya, Kyla. Aku lakukan ini untuk menebus kesalahan aku yang telah menyakitinya terlalu dalam. Tapi apa yang kamu lakukan?! Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri, Kyla." Ia berbicara dengan penuh emosi karena istrinya ini hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Aku kira dengan kedatangan aku kesini, kamu akan memeluk atau sekedar menenangkan aku. Ternyata aku salah! Kamu sangat egois, Kyla!"
Dengan amarah yang memuncak, Farhan segera berlalu dari sana. Ia tak ingin berakhir dengan menyakiti Kyla karena sudah tidak bisa lagi menahan emosinya yang memburu.
Segera ia masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan halaman rumahnya dengan kecepatan tinggi.
Farhan memarkirkan kendaraannya di depan bar yang semakin malam semakin banyak pengunjungnya. Ia ingin melampiaskan kekesalannya dengan minum-minuman keras, berharap nanti ia akan melupakan semuanya dan stress nya bisa hilang.
Setegus, dua teguk sampai sebotol kandas. Ia seperti orang gila yang meracau yang tidak jelas sambil terus meminum alkoholnya. Sudah beberapa botol ia habiskan hanya sendiri. Alhasil, ia dibuat mabuk karena terlalu banyak minum-minuman keras.
Ia pun membayar alkohol yang telah ia habiskan dan berjalan dengan langkah gontai keluar dari sana. Ia melajukan kendaraannya pulang menuju rumah istri pertamanya dengan sangat pelan. Karena kesadarannya tinggal beberapa persen lagi, oleh karena itu ia sedikit berhati-hati.
Waktu tempuh yang seharusnya 30 menit menuju rumahnya kini menjadi sejam. Ia mengetuk pintu dengan tidak sabaran sambil menyandarkan badannya di pintu.
Lama ia menunggu hingga akhirnya pintu terbuka dan nampaklah Adeela dari dalam. Farhan hampir saja terjatuh tapi untung saja Adeela segera menahan badan suaminya.
Bau alkohol yang menyeruak dari badan dan mulut suaminya seketika membuatnya mual, namun dengan sekuat tenaga ia tahan. Adeela memapah badan suaminya menuju kamar tamu yang terletak di lantai satu. Ia tidak akan sanggup, jikalau harus memapah suaminya sampai di lantai dua.
Dengan sekali dorongan, Farhan sudah berada di atas tempat tidur. Sangat kesal dengan ulah suaminya.
Farhan tertidur di atas kasur dengan bau badan yang sangat menyengat.
"Dasar! Menyusahkan saja! Kenapa tidak langsung saja pulang ke rumah sepupumu itu, hah?!"
Walaupun Adeela mulutnya terus mengeluarkan sumpah serapahnya kepada suaminya, namun ia masih berbaik hati ingin menggantikan baju suaminya.
Ia pun segera naik ke atas ranjang dan membuka baju suaminya. Saat bajunya sudah terlepas, ia pun membuka pakaian yang lainnya.
Tiba-tiba ide cemerlang melintas di pikirannya.
"Ok, mas Farhan. Kita mulai rencana selanjutnya!" Ucapnya dengan senyum miring ia tampakkan di wajah cantiknya.
Adeela membuka semua pakaian yang melekat di badan suaminya begitupun dengan dirinya, Namun ia masih mengisakan pakaian dalamnya. Segera ia naik ke atas ranjang dan menutupi badannya dengan selimut bersama suaminya. Demi kemulusan rencananya, ia harus berkorban dengan semalaman mencium aroma menyengat dari tubuh suaminya. Ia menyimpan bantal guling diantara mereka agar suaminya ini tidak melakukan hal-hal aneh kepadanya saat nanti ia tertidur. Adeela tidur di ujung ranjang agar ada jarak diantara mereka.
"Kita akan memulai dramanya besok, mas!" Ucapnya dan tak lama ia pun tertidur.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Happy reading guys nya😊😘
Jangan lupa like, komen dan votenya kk. Bintang 5 dan klik favorite juga yak🤗❤
Loph you😘😘😘
Salam story from By_me
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
pengen liat s farhan sm s kyla nangis2 krn mnyesal
2023-03-06
0
💕Damian&Ainsley 💕
ini mah pelakor teriak pelakor😡
2021-11-28
0
Raisha Anggraeni Sumitra
kenapa perebut selalu merasa sokk yg paling tersakiti yaaa
2021-07-13
1