PERANGKAP

Asuna reiji nama itu membuat nya gila

Karna hal itu iya tak bisa memejamkan mata nya walau sedetik pun.

Gambaran tentang diri nya yang bisa membuat harga diri seorang Shinra menurun tak bisa di maafkan.

 Waktu menjadi manunjukan pukul 1 malam Shinra yang berada di ambang batas kekesalan, keluar dan menuju kesebuah gedung pemandangan malam begitu indah sekaligus sunyi. Ia menatap sebuah ruangan dan masuk kedalam nya.

Dengan wajah datar, ingin marah tapi tak bisa, Ingi membunuh tapi blum ada perintah membuat Shinra semakin kesal menjadi.

 Iya menyusuri setiap inci dari ruangan itu dengan wajah dingin iya memporak-porandakan ruangan itu, tak khawatir akan CCTV sebelum iya berangkat semua telah di matikan.

 Suara langkah kaki keluar dari salah satu tembok penghalang yang berada di sana.

" Hmmm, ayo terus hancurkan ruangan ku,"

" Kau Asuna reiji,"

 Yang di pangil mengasongkan sebuah benda tipis dan mungil ke hadapan nya

Membuat perapatan segitiga siku-siku di kening nya.

" Apa yang akan di lakukan para polisi dan gangster jika aku menyebar kan Vidio ini," ancam nya.

" Diam kau harus menghapus nya," Shinra berusaha mengambil nya tapi reiji yang lebih tinggi menaikanntanggan nya walau berjengkek tapi tetap saja iya tak bisa mengambil benda pipih itu.

" Apa maumu," ucap nya lantang.

" Tulis no mu, sekaligus WeChat, Instagram, Facebook atau Twitter " ucap reiji pada nya.

 Shinra terdiam mendengar nya karna 

Selama ini iya tak pernah bermain permainan yang iya sebut kan, selain ponsel militer yang iya miliki lain nya tak bisa di pungkiri iya tak bisa.

" Aku tak punya," iya menepis benda itu dengan epresi serius membuat reiji tertawa lepas mendegar kata kata nya.

" Baiklah kau pulang lah dulu nanti aku akan berkunjung sekaligus memberitahu hukuman mu,"

" Sialan,"  cibir nya.

 Iya melangkah menuju ke arah jendela dan meloncat dari sana sedang kan reiji melihat ruangan yang sudah seperti kapal pecah" Aku harus membereskan nya" iya menggaruk rambut nya 

 Sudah seminggu reiji tak muncul membuat Shinra sangat senang iya sesekali mancing di sungai melihat hamparan air yang berkilau bagaikan berlian.

 Wajah nya yang terlihat kelelahan setelah banyak berlatih iya tertidur di bawah pohon dengan tangan yang masih memegang alat pancingan. Reiji yang baru saja mengerjakan tugas nya melihat gadis yang iya kenal terlihat kepanasan karna sinar matahari iya berdiri di hadapan nya 

Tak berselang lama iya mengendong Shinra menuju favilium yang agak jauh dari sana.

 Shinra terlihat nyaman di gendongan reiji sedangkan sang empu nya terlihat kecapean dengan keringat yang bercucuran.

' Tubuh kerempeng mu berat juga rubah kecil,"

 

 Tsukiya yang melihat reiji membawakan segelas air minum untuk nya, reiji yang merasa kepanasan meminjam kamar mandi yang ada di ruangan itu, bunga higanbana mengelilingi kamar mandi itu reiji memegang kepala nya melihat dekorasi ruangan itu yang seperti tempat ritual.

 Tak berselang lama iya telah siap dengan pakaian kasual nya, iya berjalan beriringan ke arah gadis itu" tidur mu pulas sekali," Reiji memegang pipi nya membuat air mengenai wajah nya Shinra terbangun melihat keadaan reiji yang setengah menindihnya.

 " Apa yang kau lakukan tuan Asuna reiji," ucap Shinra dengan perapatan siku-siku yang tercetak jelas.

" Kau sudah bangun nyonya Shinra Asuna," balas nya di seringi senyum yang bisa membuat wanita terpanah tak terkecuali Shinra yang makin kesal di buat nya.

  Reiji memegang pipi nya yang terkenal hantaman dari si gadis itu, reiji memberikan sebuah kantong belanjaan pada nya.

" Ini untuk mu?" Ucap nya.

 Shinra mengambil dengan kasar melihat kotak hitam yang ada disana, wajah nya penuh tanda tanya dengan benda pipih yang ada di gengaman nya.

" Aku sudah memasukan kartu card ! Jangan bilang si jenius Shinra tak mengetahui cara memakai ponsel,' reiji memegang benda pipih itu.

 Shinra melempar benda pipih itu

Dengan sigap reiji menangkap nya

 Wajah Shinra kembali mengancam melihat reiji mengancam diri nya dengan Vidio itu jika tak menerima nya, Shinra mengambil benda itu berjalan keluar.

" Bakar favilium itu ... Dalam waktu dua jam jangan ada benda yang tersisa," triak nya pada pelayanan yang ada di sana.

" Raran apa yang aku lakukan," tsukiya kaget melihat keponakan nya membakar favilium yang telah lama iya tempati.

"  10 miliar akan di kirim ke rekening mu, 

Aku akan tingal di rumah ku," iya meningalkan tsukiya yang mendengus kesal mendengar nya.

" Anak iblis itu ... Seperti nya kita terlalu menghilang kan kasih sayang pada nya," Julian muncul dari balik pohon.

 Sedari tadi Julian melihat adegan dimana percekcokan antara reiji dan Shinra tak ingin ikut campur iya berdiam diri di pohon

Lama kelamaan wajah nya sedikit memanas melihat murid satu-satunya di selimuti hawa moster yang kuat.

 Tsukiya mungkin tak merasakan nya 

Tap diri nya merasakan kekuatan itu bagaikan jarum yang menancab di setiap tubuh nya, Julian sedikit hawatir dengan legenda raja malam yang pernah iya dengar dulu.

Terpopuler

Comments

AdamsonRollandEvanBoQingang

AdamsonRollandEvanBoQingang

dia perangkap
aq like

2020-09-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!