ZERO

" ***Hei hentikan aku juga ingin berkelahi,"

Aku memanyunkan bibir ku melihat kedua orang yang sedari tadi terus baku hantam**.

Aku mencibir kedua orang itu berharap mereka mati saja sekalian siapa suruh menyerang seorang putri dari keluarga mafia terhebat,

Berjalan kearah sofa melihat pertarungan yang ntah kapan selesainya. tak lupa sambil memakan kuaci dan kacang yang ada di meja.

Si pembunuh terlihat kewalahan membuat laki laki bertopi itu menusuk kedua bola mata nya dengan sebuah garpuh.

sprass

Darah berceceran dimana-mana.

Bau anyir tercium jika saja orang lain mungkin mereka sudah panik atau muntah melihat darah yang begitu banyak nya di lantai.

laki laki bertopi itu berjalan ke arah balkon dan melempar tubuh tak beryawa itu ke bawah.

" BUAKH" Suara benda berat.

Keadaan menjadi begitu panik di bawah.

pemuda misterius itu duduk di kursi lalu melepaskan baju dan topi nya.

" Cepat obati," Printah nya dingin pada ku.

Aku mendelik tak suka dengan sangat terpaksa kuambil P3K di laci dan mulai mengobati luka pisau itu.

Setelah selesai iya meletakkan kepala nya di paha ku, wajah ku memanas dan mengutuk dalam hati ingin rasanya menendang nya ke laut untuk jadi santapan para hiu mata nya terpenjam aku menatap lekat lekat setiap inchi dari wajah nya.

" Jangan menatap ku ! nama ku zero dan kau duplikat ku nama mu adalah Ice," ucap nya pada ku.

aku terdiam meneguk ludah ku orang yang menolong ku adalah kelinci percobaan seperti ku tak heran juga karna setiap uji coba tak pernah memiliki nama selain julukan atau pun no, tapi aku berbeda lagi. zero merupakan uji coba terhebat dari yang hebat' ZERO" Semua organisasi gelap pasti mengenal nya.

" Drttt." dering hp ku.

Aku merogoh nya dan membaca pesan masuk itu.

PAPA FROM.

JIKA SUDAH SAMPAI MAKA CEPAT LAH BERTINDAK....

Aku menghembuskan nafas kasar teryata tua Bangka itu tak mengijinkan ku istirahat sebentar saja.

Pagi sekali zero dan aku sudah siap untuk menjalankan misi zero yang lebih tua 6 tahun dari ku, terlihat seperti seorang kakak yang ramah sedangkan aku terlihat seperti bocah manja yang pemaksa.

Kami memasuki salah satu Mall untuk mencari informasi tentang misi kali ini menyamar menjadi salah satu pengunjung adalah hal terbaik dan simpel.

" Ikut aku kak," Ajak ku sambil menarik lengan zero kesalah satu toko disana.

Aku tertegun melihat semua boneka disana wajah ku berbinar-binar dan berlari ke arah zero.

" Kemarikan dompet mu," ucap ku.

" Dompet," ulang nya.

" Cepat kakak." rengek ku manja.

zero menghembuskan nafas kasar iya memberikan Dompet nya dengan tak rela

zero menatap ku dengan pandangan aneh melihat semua isi dompet nya ludes ku ambil.

Setelah selesai kami keluar dari Mall dan masuk kemobil disana kurobek boneka yang kubeli

terlihat sebuah pistol dengan ukiran naga disana.

" Ini model lama," zero membolak-balik pistol itu dengan teliti.

" Menurut ku model seperti itu seharus nya di buat tahun 1990-an," ia membuang boneka itu kearah tong sampah.

" Bagaimana menurut mu ice," tanya ku pada gadis yang fokus melihat keluar jendela.

" Ada 38 CCTV dengan jarak 10 meter kita bisa menyerang target dari udara ataupun di luar mall." ucapku.

zero meng rem mobil nya serentak membuat ku terjedod ke arah depan aku memicingkan mata ku tajam tak suka akan kelakuan nya*.

Terpopuler

Comments

Ilham Rasya

Ilham Rasya

like like 💜

2020-08-18

0

Ratu_Devils😊(😈)

Ratu_Devils😊(😈)

pake bahasa formal jakarta aja biar mdh d mengerti AUTHOR

2020-07-18

0

Wita Bong

Wita Bong

jangan jangan zero kakak yg ngebunuh orang tua shinara lagi

2020-07-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!