KERAGUAN YANG MISTERIUS

" ***Apa kamu ragu? Julian bilang kamu menjadi lemah karna gadis bernama Reva," seru nya dingin dengan aura membunuh yang kuat.

" Tolong jangan sentuh dia !!! aku akan berlatih giat untuk jadi alat yang berguna," Balas ku dengan tatapan penuh ambisi ke arah nya.

" Baiklah, berendam disini selama tujuh hari tujuh malam renungkan kesalahan mu...!!"

Tsukiya meningalkan ku sendiri

Shinra memasuki aliran air yang deras itu berjalan ke tengah perlahan tubuh nya mendingin.

Suara gemericik air yang terus mengalir,

suasana sepi di landa kesepian

hanya suara petir dan Guntur

yang saling bersautan.

hempasan air menerpa tubuhku. dingin menusuk kedalam sumsum tulang belakang ku

sengatan demi sengatan listrik mengenai tubuhku

Aku terima semua ini

Aku terima rasa sakit ini

Mata ku perih,

Tubuhku tersengat listrik

lemas, semua kilatan petir menghantam tubuhku.

" Kyaaa ... kyaaa," suara triakan mengema**.

kilatan petir terlihat mengantarkan arus listrik menjalar ke seluruh permukaan air.

Zzzzzzzz .... zzzzzz .... zzzzzzz.....

" Arghhh," rintihku.

Aku lemas perlahan tubuhku terkulai tak berdaya tengelam kedasar air yang dingin

aku tak bisa bernafas tubuhku seakan terus di dorong ke dasar yang paling dalam.

" Uhhh," suara rintihan penuh sengsara.

" Akhirnya kita bertemu lagi Shinra,"

Suara berat nan serak itu terdengar mengeleger di sekitar ruangan itu. aku membuka mata ku melihat sekitar ruangan yang penuh dengan berbagai pilar.

Aku memegang kepala ku yang sakit berdenyut-denyut dan kenapa aku berada di permukaan air yang berwarna hitam pekat.

" Shinra," Mata merah yang menyeramkan terlihat dalam penjara besi yang di lapisin energi hitam.

" Siapa kau? dimana ini?" tanya ku pada nya.

" Ini didalam tubuhmu . . . Shinra pertemuan kedua kita sangat berkesan.

kau terlihat sengsara sekarang, ayo keluarkan aku biarkan aku bebas 18 tahun yang lalu aku terkurung di sini ayo keluarkan aku," ucapnya penuh penekanan sekaligus kalimat yang menyedihkan yang kudengar.

" Siapa monster jelek ini ... kenapa di tubuhku?"

" HAHAHA ... MONSTER JELEK? NAMA KU PEDORA MAHLUK YANG DI SEGEL 18TAHUN LALU, SAAT DIRIMU MASIH DI DALAM KANDUNGAN WANITA HINA ITU," UCAP NYA HOROR AKU TERKESIMA MELIHAT RUPA MONSTER ITU.

Kembali ke alam nyata aku tersadar dari alam bawah sadar ku, aku berjalan ke tepi tubuhku masih lemas. aku berjalan menuruni Beratus ratus anak tangga.

Perlahan tubuh ku tak bisa di gerakan lagi

luka karna sengatan petir itu tak bisa di hiraukan

aku berjalan ke arah rumah ku, dengan memegang dada ku yang sesak dan darah yang terus bercucuran dari tubuh ku.

Ke esokan pagi nya aku menatap bunga yang indah di taman terlihat tsukiya membawakan beberapa makanan ringan untuk ku.

Dia duduk di sebelah ku membiarkan ikan kecil menciumi kaki kami berdua.

" Bagaimana luka sudah sembuh belum?" Tanya tsukiya lembut aku terdiam dan memegang pengelangan tangan ku.

" Luka nya lebih lambat dari biasa nya," Balas ku.

aku memakan kue coklat yang di bawa tsukiya

sedangkan wanita berkepala tiga itu terlihat anggun melihat langit yang cerah.

" Ranran apa kau yakin Inggin terus bersama nya?" Tanya tsukiya dengan pangilan yang paling aku benci.

" Jangan pangil aku dengan nama yang memuakan itu bibi," balas nya.

aku merogoh sebuah pistol dengan ukiran naga di sisi nya aku memberikan nya pada tsukiya sebagai jawabatan dari pertanyaan nya*.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***