12. Klien Baru

🍁🍁🍁

Srak srak! Suara langkah Salwa menginjak daun-daun kering yang menutupi tanah. Ia menutupi sekujur tubuhnya dengan tanaman rambat untuk menyatu dialam mengikuti Ronal yang berjalan didepannya.

Kringgg kringg! Suara ponsel Bams berbunyi membuat keduanya berhenti termasuk Salwa .

"Siapa?" Tanya Ronal pada Bams yang meraih ponselnya dari kantong.

"Bos." Jawab Bams mengangkat telpon. "Halo Bos!" Sambut Bams dari ujung telpon dengan kening mengernyit membuat Ronal dan Salwa menatap kearah Bams. "Iya Bos." Melihat pada Ronal. "Aku mengerti." Ucapnya selang beberapa detik kemudian.

"Ada apa?" Tanya Ronal yang merasa tak nyaman dengan cara Bams melihat padanya.

"Bos meminta kau kembali ke Indonesia untuk melakukan kepindahan Lukas ke Jakarta." Jawab Bams.

Jadi mereka mau pindahin Lukas ke Jakarta. Kalau begitu mereka gak boleh sampai lebih dulu menemukan Lukas. Batin Salwa yang kemudian melirik posisi Lukas sementara ini di ponselnya.

"Aaw!" Ringis Lukas pelan duduk bersandar dibalik pohon besar dengan lengan penuh sayatan. Ia menerobos tumbuhan rambat berduri di hari yang mulai gelap. Duri pada rambat menggores tubuh Lukas dalam kegelapan.

"Apa kau punya senter?" Tanya salah satu anak buah Bams di kegelapan.

"Gak ada!" Jawab yang lain membuat Lukas yang berada didekat mereka menutup mulutnya sekaligus menahan nafas.

"Apa kita masih harus melanjutkan pemburuan?" Tanya yang lain.

"Kita tunggu aja aba-aba dari Bos." Jawabnya melewati keberadaan Lukas diikuti oleh yang lainnya. "Ayo kita cari lagi!" Ajaknya pada semua menyusuri hutan melanjutkan pencarian. Melihat kepergian sekelompok anak buah Bams membuat Lukas menarik nafas sambil meringis menahan rasa sakit yang semakin menyiksa dirinya. Dengan kekuatan yang tersisa Lukas bangkit berdiri sambil menahan darah yang terus mengalir dari perutnya. Ia melangkah dengan tangan menopang pada setiap pohon yang berhasil digapai dalam kegelapan. Samar- samar ia mendengar Bams berteriak pada anak buahnya untuk menghentikan pencarian sesaat Lukas tak sanggup lagi melangkahkan kakinya.

Brukk! Suara Lukas terjatuh dalam tangkapan Salwa membuat salah satu anak buah Bams menoleh kebelakang.

"Barusan dengar gak?" Tanya anak buah yang berbalik memberitahu temannya.

"Dengar apaan?" Balas temannya balik bertanya.

"Ada suara jatuh." Jawabnya membuat Salwa menutup mulutnya sambil menahan tubuh Lukas yang kini bersandar padanya.

"Kau salah dengar kali." Sangkalnya.

"Jangan-jangan itu orang yang ki---"

"---Lupakan!" Potong temannya. "Emangnya kau gak capek!" Merangkul temannya untuk pergi mengabaikan apa yang baru didengar. "Kita balik dulu! Lagian pria itu bisa lari kemana? Aku melihat lukanya cukup parah." Jelasnya membuat Salwa sedikit lega.

Pelan-pelan Salwa memapah Lukas dengan cahaya bulan yang membantu mereka menyusuri hutan. Dan tak berapa lama kemudian keduanya tiba di gedung milik Lukas yang telah hancur. Salwa tak melihat keberadaan mobil yang sebelumnya terparkir diluar gerbang,kecuali tiga mobil yang ada didalam gerbang.

Bug! Suara Salwa menyandarkan Lukas pada tumpukan runtuhan setibanya didalam gedung. Ia lalu beranjak menyalakan api unggun menggunakan remahan kursi sisa-sisa ledakan. Kemudian Salwa melepaskan jaket yang ada ditubuh Lukas dan mulai membersihkan luka dengan alkohol seadanya dari dalam ranselnya.

"Aakh!" Ringis Lukas selang beberapa menit kemudia dengan mata yang perlahan terbuka. "Kau----" Desis Lukas terputus melihat lengannya yang terkena goresan peluru telah dibalut. "----Kenapa kau ada disini?" Tanya Lukas melihat Salwa yang lanjut membalut luka diperutnya.

"Aku menanamkan pelacak di ponselmu." Jawab Salwa yang kemudian meraih air mineral.

"Kauu----"

"---Kau mungkin akan mati disini jika aku tak segera datang!" Potong Salwa membuka tutup botol. "Nih!" Memberikan pada Lukas. "Cepat minum!" Pinta Salwa sambil memasukkan kembali alat medis ke dalam ranselnya.

Gleg gleg! Suara Lukas meneguk keseluruhan air dari botol.

"Ayo!" Ajak Salwa membantu Lukas berdiri.

"Kau mau bawa aku kemana?" Tanya Lukas.

"Kita harus segera pergi dari sini sebelum mereka kembali menangkapmu!" Jawab Salwa memapahnya.

"Menangkapku?" Tanya Lukas menaikan salah satu alisnya.

"Ya." Jawab Salwa. "Aku mendengar mereka berbicara dengan seorang ditelpon." Sambungnya. "Mereka mengatakan akan memindahkanmu ke Jakarta." Jelasnya mendudukkan Lukas dimobil.

"Bagaimana kau tahu jika yang mereka maksud itu adalah aku?" Tanya Lukas.

"Pria dengan tato naga dan ular menyebut namamu." Jawab Salwa sembari menutup pintu mobil yang mengarah pada Lukas dari luar.

Sepertinya yang mereka maksud bukan aku tapi Luhan suaminya. Batin Lukas menyandarkan tubuhnya sambil melihat pada Salwa yang masuk kedalam mobil.

"Kau tahu siapa yang menelpon pria bertato itu?" Tanya Lukas pada Salwa yang menyalakan mobil.

"Aku tak mendengar mereka menyebutkan nama." Jawab Salwa memutar keluar mobilnya dari antara dua mobil. "Tapi Pria itu memanggilnya Bos." Memutar roda kemudi keluar dari gerbang.

"Bos?"

"Ya." Sahut Salwa menyetir disampingnya. "Pria dengan tato itu memanggilnya Bos." Sambung Salwa mengingatkan Lukas akan pertemuannya kembali dengan Bams setelah 12 tahun lalu melalui seorang yang dipanggil Bams sebagai Bosnya.

*

*

*

Tring! Suara notifikasi pesan masuk ke ponsel Lukas 6 bulan yang lalu.

"Apa kita boleh membuat jadwal untuk bertemu?" Tulis pesan dari nomor yang tidak terdaftar di ponselnya.

"Fero!" Panggil Lukas. "Apa kau tahu ini nomor siapa?" Tanya Lukas memberikan ponselnya.

"Siapa?" Tanya Fero menerima ponsel,lalu mengetikkan nomor yang ada dilayar ke ponsel milikinya. "Seorang pemilik kasino." Memberikan kembali ponselnya pada Lukas. "Apa kau lupa?" Tanya Fero kembali ke depan komputernya.

"Ya." Jawab Lukas mengoyang-goyangkan tabung labunya.

"Dia salah satu klien yang berasal dari negara kita." Jelas Fero membuka file daftar klien yang mereka miliki di komputer.

"Saka Adijaya kah?" Tanya Lukas menuang cairan dari labunya pada piringan persegi panjang stainless di depannya.

"Bukan." Sangkal Fero yang masih mencari data seorang yang baru saja mengirimkan pesan pada mereka.

"Bukankah klien kita yang punya kasino hanya Saka seorang dari Indonesia." Ucap Lukas meraih pipet tetes disampingnya.

"Dia klien baru." Sahut Fero membuka file dalam file.

"Klien baru?" Menarik pipet dengan menoleh pada Fero.

"Ya." Jawab Fero. "Namanya Raden Prakas, 47 Tahun. Seorang pemilik hotel secret dan salah satu pemilik kasino terbesar di Indonesia." Jelas Fero memprint data Raden Prakas untuk Lukas yang kemudian menemuinya dua hari setelah pesan masuk.

Lukas turun dari mobil dengan kacamata Warp Around black membingkai pada kedua matanya. Ia kemudian di sambut oleh dua pengawal saat masuk ke lobby resort.

"Mari ikut dengan kami Tuan." Ucap salah satu pengawal memberikan jalan untuk Lukas. Mereka membawa Lukas ke sebuah ruang terbuka yang didesain di belakang hotel. "Lewat sini Tuan!" Pinta pengawal mengarahkan Lukas menuju gazebo yang terapung diatas danau buatan.

Tap tap tap! Langkah kaki ketiganya menyusuri jembatan kayu menuju salah satu gazebo. Lukas menurunkan sedikit kacamatanya dan melirik seorang pria dengan kimono. Ia duduk bersandar disofa sambil menikmati teh dari bibir gelasnya.

"Tunggu disini sebentar,Tuan!" Pinta pengawal dengan merentangkan satu tangannya untuk menghentikan Lukas melanjutkan langkahnya. Kemudian salah satu dari mereka maju tiga langkah dari keberadaan Lukas berdiri bersama pengawal yang lain.

"Bos!" Panggil pengawal dengan membungkuk. "Orangnya sudah disini." Sambungnya.

"Baiklah." Sahut Pria itu menarik gelas dari bibirnya. "Kalian sudah boleh pergi." Sambungnya meletakkan gelas di meja bersamaan dengan tangan yang menghalangi Lukas turun kebawah.

"Silahkan Tuan." Ucap Pengawal itu mempersilahkan Lukas menghadap Bos mereka.

"Silahkan duduk Tuan Lukas." Sambut Raden pada Lukas yang menatap klien barunya dari balik kacamata hitam.

🍁🍁🍁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!