Bukan Suami Pengganti
Cerita ini hanya imajinasi penulis,tidak mewakili suatu kelompok masyarakat tertentu, Fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita. Itu adalah kebetulan semata tidak ada unsur kesengajaan.
Selamat membaca
🍁🍁🍁
Sebuah mobil Ferrari SF90 melaju dengan kecepatan tinggi diikuti oleh belasan mobil patroli dari belakang mengejarnya.
Wuiwuiwuiwiuuuuu! Suara sirine mobil polisi berbunyi panjang membuat orang-oranh terjaga di malam yang penuh dengan gemerlap cahaya dari bangunan kecil hingga gedung pencakar langit.
"Uwahh!" Sontak publik yang melihat mobil Ferrari seolah terbang melintas tanpa menyentuh jalan membuat semua orang yang berada di tepi jalan terperangah.
"Apa yang barusan saja aku lihat?" Tanya warga.
"Apa ada pertandingan balap liar disini?" Tanya yang kemudian dibuat terperangah oleh deretan mobil patroli dengan sirine.
Wiuwiuwiuwiu!
"Mobil menuju Kota X." Suara dari ujung microfon memberi aba-aba.
"Tim Kota X bersiap!" perintah dari mic.
"Siap!" Balas serentak.
Mobil merah menabrakkan mobil yang melaju didepannya hingga posisi berputar haluan dijalanan membentur sederet mobil patroli yang mengejarnya.
Brakk! suara mobil patroli bergesekan dengan mobil yang telah hilang kendali di tengah jalan karna panik akan serangan dadakan.
Brooom! Suara mobil Ferrari melaju kembali dengan kecepatan lebih tinggi oleh kejaran mobil patroli lainnya yang semakin bertambah banyak mengejarnya.
"Mobil patroli 150! mobil patroli 150 bersiap blokir gang arah timur!" suara dari ujung microfon melihat mobil Ferrari yang hendak berbelok dari monitor.
"Mobil patroli 222 blokir gang yang berada di barat!"
Broom! suara mobil Ferrari naik melaju di trotoar menghantam apapun yang ada disana untuk menghindari mobil patroli yang hampir menabraknya.
"Aaaaaahhh!" Teriak Lucas dari dalam mobil merah yang terus menaikkan kecepatannya menghindar dari kejaran polisi yang sudah dua tahun ini mencari keberadaannya.
Lukas, 30 tahun seorang Bos Kartel Narkoba di Asia tenggara. Satu Minggu yang lalu Ia menerima undangan dari salah satu rekannya yang memiliki bahan baru untuk membuat barang terbaru.
"Bos, biarkan saya ikut." Ucap Asistennya yang bertanggung jawab atas segala bahan yang masuk untuk diolah.
"Jika kau ikut siapa yang akan bertanggung jawab disini!" Tolak Lukas menyetel pistol ditangannya. "Kau hanya perlu memastikan ponselmu selalu aktif." Sambung Lukas menarik pelatuknya.
Dorr! Satu tembakan menjatuhkan seekor burung yang terbang di hadapannya.
"Aku bisa melakukannya sendiri." Tegasnya melirik kecil pada Asistennya yang diam-diam memasukkan kembali benda kecil hitam kedalam saku jasnya. "Siapkan tiket penerbanganku!" Perintah Lukas menodongkan pistol tepat di kening Asistennya. "Aku sangat membenci penghianat." Menarik pelatuknya perlahan dengan mata membidik lurus membuat wajah Asisten berubah menjadi pucat pasi.
"Bang!" Ucap Lukas mengagetkan Asisten yang kini diguyur oleh keringat membasahi pelipisnya. "Kau terkejut?" Tegur Lukas menyeringai lalu mengarahkan pistolnya menembak seorang yang bersembunyi dibalik pohon.
Dorr! Satu tembakan tepat dikepala menumbangkan seorang.
"Bereskan sisanya!" Perintah Lucas melempar pistol pada Asistennya yang masih terperangah.
Wungg! Suara pesawat terbang membawa Lukas dari Thailand menuju Indonesia tanpa pengawal. Ia sengaja melakukannya untuk menghindari kecurigaan petugas kepolisian yang sudah menargetkannya dirinya sejak lama.
Klekk! Suara Lucas membuka pintu turun dari mobilnya didepan sebuah Villa milik rekannya. Namun saat ia berbalik mengunci otomatis mobilnya.
Dorr! Sebuah tembakan terdengar dari dalam Villa membuat Lucas bergegas masuk kembali kedalam mobil.
Sial! Umpatnya memutar mobil berbalik arah meninggalkan Villa.
Dorr! Suara tembakan mengejar mobil merah yang dikendarai Lukas. Ia melihat wajah seorang yang begitu familiar dua tahun ini dari kaca spionnya. Seorang Detektif polisi yang selama ini telah mengincar keberadaan Lukas.
Benar-benar Sial! Umpat Lukas menaikkan kecepatan mobilnya sambil melirik detektif menggerakkan anggota yang telah mengepung Villa itu untuk mengejarnya.
Ditengah kejaran polisi Lukas berusaha menghubungi satu persatu rekannya yang lain untuk meminta bantuan,termasuk Asistennya. Namun satu pun dari mereka tak ada ada yang mengangkat panggilan darinya.
Brakkk! Suara mobil polisi menabrakkan mobilnya membuat mobil yang di kendarai Lukas terporosok pada dinding pembatas jalan.
"Brengsek!" Umpat Lukas mencampakkan ponselnya lalu membanting setir ke samping hingga berbalik menghantam mobil polisi yang membuatnya dirinya terperosok.
Brakkk! Suara mobil polisi jatuh terbalik dibelakang menghalangi mobil lainnya yang terus mengejar.
Lukas tak menyangka bahwa undangan tersebut adalah sebuah jebakan yang di buat polisi untuk menangkapnya.
Di waktu bersamaan seorang wanita yang masih lengkap dengan gaun pernikahannya berbalik badan ke arah balkon. Ia berlari ke balkon setelah mendengar suara mobil dari lantai dua rumahnya.
"Kau mau kemana?" Teriak Salwa, 22 tahun. Seorang anggota BIN yang mengorbankan karirnya untuk menikah dengan pria yang ia cintai selama ini.
Broom! Suara pria yang memutar mobilnya sambil menurunkan kaca melempar cincin pernikahan pada Salwa.
Trangggg! Suara cincin dengan ukiran nama Salwa terlempar jatuh ke lantai bersamaan dengan mobil yang bergerak meninggalkannya.
"Heh!" Cibir Salwa merobek gaun pengantinnya menjadi sebuah dress sambil melangkah menuruni tangga. "Baiklah jika ini yang kau inginkan." Meraih kunci mobil menyusul pria yang telah resmi menjadi suaminya sejak 10 jam yang lalu.
Salwa melacak lokasi mobil yang digunakan suaminya. Sebagai mantan mata-mata yang bekerja untuk negara Salwa tak pernah lepas dari benda-benda kecil untuk menjaga keamanannya dan orang yang ia cintai.
Tring! Suara lokasi mobil terdeteksi. Salwa menginjak pedal gasnya meluncur mengejar keberadaan Suaminya.
Sejak pagi tadi sebelum pemberkatan dimulai Salwa sudah mengetahui hal ini akan terjadi. Ia tak sengaja mendengar percakapan kekasihnya itu dengan Salma,Kakak kandung Salwa.
"Aku mencintaimu." Ucap Salma membuat hati Salwa tak terima mendengar pengakuan itu pada Pria yang akan menikah dengannya.
"Aku tahu tapi Salwa telah menepati janjinya padaku." Balas Pria itu dengan balutan tuxedo menyikap air mata di pipi Salma.
"Aaaaaahhh!" Teriak Salwa sambil meningkatkan kecepatan mobilnya. "Sudah sejauh apa hubungan mereka selama ini dibelakangku!!!" Sambungnya berteriak menatap mobil suaminya melaju didepannya. "Dasar Pria brengsek!" Umpatnya menginjak pedal gas menabrak mobil yang dikendarai suaminya dari belakang dengan menggertakkan giginya.
Brakkkk! Mobil terdorong kedepan mengejutkan Pria yang ada didalam. Ia melirik ke kaca spionnya dan melihat mobil Salwa semakin mendekat padanya.
"Salwa, Apa yang kau lakukan?!!" Teriak Pria sambil menurunkan kaca mobilnya melihat pada Salwa yang menabrakkan kembali mobilnya. "Salwa berhenti!" Teriak pria itu kembali namun Salwa kini menghimpit mobil itu hingga melaju dalam keadaan terpojok. "Salwa kau hanya akan membuat kita dalam bahaya!!" Teriak kembali sambil fokus kedepan. Sementara dari arah berlawanan sebuah mobil Ferrari melaju kearah keduanya.
Kringg Kringg! Suara ponsel berdering dibawah kursi berhasil mengalihkan perhatian Lukas ke jalan didepannya. Ia meraih ponsel dan mengandalkan tangan kirinya mengendalikan roda kemudi.
"CK!" Decak Lukas melihat sebuah panggilan tak terjawab dari Asistennya tanpa menyadari sebuah mobil sedan melaju didepannya.
Brakkkk! Mobil yang dikendarai suami Salwa menabrak kuat mobil Lukas yang berada dalam kecepatan tinggi.
Apakah ini akhir dari semua yang telah aku lakukan?Aku bahkan belum menikmati apa itu hidup bersama seorang yang aku cintai. Batin Lukas dengan mata terbuka melayang diudara.
"Aaaaaahhh!" Teriak Salwa melihat Lukas terpental keluar dari mobil bersamaan dengan suaminya.
Brukkk! Suara keduanya jatuh bersamaan di susul oleh suara sirine mobil patroli dan mobil polisi lainnya yang berhasil meringkus Lukas dalam kecelakaan.
"Tersangka mengalami kecelakaan!" Suara polisi melapor dari TKP.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Weny
aku mampir, semangat ya 🥰❤️
2022-05-04
1
SyaSyi
hai kak aku mampir.
2022-05-04
1