Adu Mulut

Bukan hanya mak Lasmi saja yang merasa terkejut dengan ucapan wak Imah,bu Retno pun tak kalah kaget saat wak Imah mengatakan hal tersebut,ia tak menyangka kalau keluarga besannya itu akan mempermalukan nya didepan banyak orang.

Pak pardi yang saat itu juga mendengar ucapan wak Imah langsung bertanya perihal tentang permasalahannya.

''Maaf sebelumnya bu Imah,kenapa ibu berkata seperti itu?apakah ada yang menyinggung perasaan ibu hingga ibu berkata seperti itu?''ucap pak Pardi.

''Saya tidak akan mengatakan hal ini tanpa sebab pak Pardi,kami datang keacara ini bermaksud untuk melihat anak kami bersanding dan selain itu, kami juga ingin bersilahturahmi,namun dari awal kami datang sepertinya tidak ada sambutan baik yang terlihat dari keluarga ini tentunya selain anda dan Ningsing,tadi sih rencananya kami ingin langsung pulang,tapi Lasmi berniat ingin berbincang dengan besannya sedikit mengenai anak mantunya,tapi apa? jangan kan menegur sapa,besannya yang jelas-jelas duduk dihadapannya pun tidak dianggapnya ada.''cerocos wak Imah panjang kali lebar.

Terlihat mak Lasmi menghela nafas kasar,ucapan wak Imah memang tidak bisa dicegah,jika dia marah apapun yang ada dihatinya akan ia ungkapkan tanpa ada yang bisa mencegahnya termasuk suaminya sendiri.

Bu Retno yang merasa terpojok langsung angkat bicara,untuk membela dirinya sendiri.

''Ibu Imah ini bicara apa? mana mungkin saya bersikap seperti itu pada tamu,spa kagi besan saya sendiru ibu jangan menuduh sembarangan.''sangkal bu Retno,matanya melotot menatap wak Imah.

Sedangkan wak Imah tersenyum sinis menanggapi ucapan bu Retno.

''Dengar bu Retno sa..,''

''Mba sudahlah! malu dilihat banyak orang.''potong mak Lasmi,mencoba melerai perang mulut yang masih berjalan sengit itu.

Namun depertinya wak Imah sama sekali tak ingin mendengarkan ucapan adiknya itu.

''Sudahlah Lasmi,kamu tidak usah melarang mba bicara,semua orang juga tau kalau dari awal bu Retno ini sama sekali tidak menyukai Kinan,mungkin karna dia hanya anak penjual kue dipasar.Jadi ibu mertuanya ini merasa malu mempunyai besan seperti kita.''sambung wak Imah lagi.

''Bu Imah ini gk usah memfitnah saya ya! semua tamu undangan disini semua saya perhatikan.Mana mungkin saya tidak memperdulikannya,memang kalau orang kampung, tidak ber etika ya begini nih,,taunya hanya buat rusuh.''ejek Retno.

''Ibuk! sudahlah! jangan tambah memperkeruh suasana memang kamu tidak malu dilihat banyak orang.''sentak pak Pardi

Aldi dan Kinan yang memang duduk agak jauh,merasa heran karna melihat orang-orang yang mulai berkerumbun didepan sana, mereka memang tidak melihat siapa yang ribut-ribut tersebut,karna selain musik yang cukup keras. jarak mereka memang cukup jauh dari sana.

Tak lama terlihat Ningsing berlari kearah kedua mempelai.

''Aldi gawat,ibu dan wak Imah cekcok adu mulut.''jelas Ningsih,membuat kedua pengantin langsung terkejut.

''Kok bisa mba?''tanya Kinan.

''Gk tau, lebih baik kalian cepetan kesana!" ucap Ningsing,dan akhirnya kedua pengantin itu pun langsung menuju ibu dan uwaknya yang sedang adu mulut tersebut.

''Jangan cepat-cepat kali jalannya Kinan! nanti gaun pengantinnya keinjak,bisa jungkir balik lagi kamu nanti.''ucap Ningsih,sambil memegangi bagian belakang gaun pengantin Kinan yang menjuntai panjang.

''Buk,ada apa ini?''tanya Aldi setelah sampai disana.

''Ini uwak dari istrimu ini,masa bilang kalau ibu tidak perduli dengan mereka,coba kamu pikir apa mungkin ibu gk perduli dengan besan ibu sendiri.''ucap bu Retno, dengan nada yang dibuat sesedih mungkin.

''Maaf wak,mungkin uwak hanya salah paham saja,ibu tidak mungkin seperti itu.''ucap Aldi,yang memang sangat percaya dengan ucapan ibunya.

''Yayaya,,dia memang orangtua mu sudah sepantasnya kamu jadi anak yang berbakti.''jawab wak Imah yang mulai jengah.

Tak lama terlihat salah satu ibu-ibu tamu undangan maju kedepan.

''Maaf,saya ikut campur.Tapi memang yang dikatakan ibu ini benar,kalau bu Retno sama sekali tidak memperdulikan mereka,sedangkan mereka posisinya duduk berhadapan tadi,tapi bu Retno memilih memiringkan kursinya dan menatap kearah lain,karana saya tadi duduk disitu dan melihatnya sendiri.''jelas tamu undangan tersebut.

Bu Retno mendelik kan matanya pada tamu undangan tersebut,seolah mengatakan ''Awas saja kamu''

''

Benarkah itu buk?''tanya Aldi menuntut.

''Aldi! kamu itu anak ibu,apa kamu lebih percaya mereka dibandingkan ibu hah?''sentak bu Retno

''Bukan begitu buk,tapi...,''

''Aaah,sudahlah! kalian semua sama saja.''ucap bu Retno,setelah itu ia pun berlalu meninggalkan acara pesta yang belum selesai.

''Saya benar-benar minta maaf pada pak Pardi atas keributan ini.''ucap wak Jojon yang merasa tidak enak dengan keributan yang di sebabkan oleh istrinya.

''Iya pak,maaf kan mba Imah ya,sebenarnya..,''

''Itu kenyataannya Lasmi ngapain kamu minta maaf.''sambung wak Imah lagi.

''Mba jangan seperti ini,walau bagai manapun mereka adalah besan ku.''ucap Lasmi yang mulai jenuh dengan perbuatan kakaknya itu.

''Seharusnya saya yang minta maaf pada kalian semua,sekali lagi maaf ya bu Lasmi bu Imah karna kelakuan istri saya.''sesal pak Pardi.

''Iya,saya juga minta maaf sama emak dan juga wak Imah atas sikap ibu yang tak mengenakan dihati emak dan keluarga.''sambung Aldi.

''Ayah ada apa ini ?''tanya Tejo dan Toni yang baru datang,karna sejak tadi mereka dibagian dapur untuk mengecek mana tau ada yang kurang atau yang dibutuhin lagi.

''Besok saja ayah ceritakan,sebaiknya kalian kembali saja! dan sekali lagi maafkan atas ketidak nyamanan ini pada keluarga mempelai wanita saya minta maaf yang sebesar-besarnya,dan tamu undangan juga saya minta maaf, silahkan dinikmati kembali hidangannya,''ucap pak Pardi.

***

Keesokan hari..

saat ini semua anggota keluarga sudah berkumpul diruang tamu.suasananya sangat menegangkan saat ini,tak ada yang memulai pembicaraan,bahkan ayah pun terlihat menghela nafas kasar berkali-kali.

''Buk aku benar-benar minta maaf atas ucapan wak Imah kemarin.''ucap Kinan yang tak tau lagi harus berkata apa,selain kata maaf,walau pun sebenar yang dikatakan wak Imah itu benar,namun tak seharusnya juga uwaknya itu berkata seperti itu didepan orang banyak,yang pasti ujung-ujungnya hanya akan malah menimbulkan masalah seperti sekarang ini.

''Sebanyak apa pun kamu minta maaf pada saya,tidak akan pernah menghapus rasa malu saya pada semua orang yang datang diacaran kemarin.''jawab bu Retno datar,setelah pergi dari acara kemarin bu Retno langsung mengurung diri dikamar,membuat seisi rumah kalang kabut membujuk sang ibu,agar mau membuka pintu kamarnya tersebut.

NEXT

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

kebanyakan mantu dan mertua kurang klop...🤔

2022-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Meminta Restu
3 Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4 Akhirnya Saah..
5 Masih Diacara Yang Sama
6 MalamYang Panjang
7 Apem Kesayangan
8 Pindah Rumah
9 Rencana Ngunduh Mantu
10 Serba Salah
11 Selalu Salah
12 Kangen
13 Kinan Yang Khawatir
14 Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15 Mertua Nyinyir
16 Obsesi Ibu Mertua
17 Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18 Acara Ngunduh Mantu
19 Adu Mulut
20 Dia Teman Abang!
21 Keinginan Bu Retno
22 Niat Terselubung
23 Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24 Cerita Dalam Angkot
25 Wati Yang Penasaran
26 Bucin Budak Cinta
27 Ngambek
28 Rencana Fitri
29 Rencana Yang Gagal
30 Berkunjung
31 Kekesalan Ibu Mertua
32 Bumbu Rumah Tangga
33 Calon Pelakor
34 Permintaan Bu Retno
35 Menyuarakan Isi Hati
36 Kumpul Keluarga
37 Malam Yang Panjang
38 Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39 Ide Membawa Petaka1
40 Bermimpi Aneh
41 Baju kurang Bahan
42 Pasar Malam
43 Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44 Kinan Cemburu
45 Masih Cemburu
46 Isi Hati Kinan
47 Kekecewaan Kinan
48 Ayah Salah Paham
49 Penyesalan Aldi
50 Berburu Perhiasan
51 Gatot (Gagal Total)
52 Usaha Fitri
53 Wati Yang Selalu Merasa Iri
54 Rencana Ibu Mertua
55 Bu Retno Pergi Dari Rumah
56 Mencari Bu Retno
57 Masih Mencari Bu Retno
58 Merasa Bersalah
59 Akhirnya Ketemu
60 Dilema
61 Menjemput Ibu
62 Membujuk ibu
63 Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64 Tuduhan
65 Salah Paham
66 Rencana Yang Gagal
67 Sore Yang Panjang
68 Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69 Berkunjung
70 Kebohongan Yang Berakibat Patal
71 Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72 Situasi Yang Menegangkan
73 Kecelakaan
74 Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75 Bertemu Di Rumah Sakit
76 Perasaan Rendy
77 Kinan Ngambek
78 Perselingkuhan
79 Kemarahan Aldi
80 Aldi Yang Tersakiti
81 Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82 Kinan Hamil
83 Mencoba Bertahan
84 Alasan Kinan Bertahan
85 Wati Yang Mulai Curiga
86 Pengintaian Wati
87 Periksa Kandungan
88 Keraguan Aldi
89 Kemarahan Yang Meledak
90 Wati Yang Menggila
91 Isi Hati Wati
92 Ikut Ke Klinik
93 Ternyata Oh Ternyata..
94 Mulai Perhatian
95 Salah Faham
96 Wati Yang Kembali Meradang
97 Kesepakatan
98 Akhir
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Mula
2
Meminta Restu
3
Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4
Akhirnya Saah..
5
Masih Diacara Yang Sama
6
MalamYang Panjang
7
Apem Kesayangan
8
Pindah Rumah
9
Rencana Ngunduh Mantu
10
Serba Salah
11
Selalu Salah
12
Kangen
13
Kinan Yang Khawatir
14
Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15
Mertua Nyinyir
16
Obsesi Ibu Mertua
17
Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18
Acara Ngunduh Mantu
19
Adu Mulut
20
Dia Teman Abang!
21
Keinginan Bu Retno
22
Niat Terselubung
23
Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24
Cerita Dalam Angkot
25
Wati Yang Penasaran
26
Bucin Budak Cinta
27
Ngambek
28
Rencana Fitri
29
Rencana Yang Gagal
30
Berkunjung
31
Kekesalan Ibu Mertua
32
Bumbu Rumah Tangga
33
Calon Pelakor
34
Permintaan Bu Retno
35
Menyuarakan Isi Hati
36
Kumpul Keluarga
37
Malam Yang Panjang
38
Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39
Ide Membawa Petaka1
40
Bermimpi Aneh
41
Baju kurang Bahan
42
Pasar Malam
43
Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44
Kinan Cemburu
45
Masih Cemburu
46
Isi Hati Kinan
47
Kekecewaan Kinan
48
Ayah Salah Paham
49
Penyesalan Aldi
50
Berburu Perhiasan
51
Gatot (Gagal Total)
52
Usaha Fitri
53
Wati Yang Selalu Merasa Iri
54
Rencana Ibu Mertua
55
Bu Retno Pergi Dari Rumah
56
Mencari Bu Retno
57
Masih Mencari Bu Retno
58
Merasa Bersalah
59
Akhirnya Ketemu
60
Dilema
61
Menjemput Ibu
62
Membujuk ibu
63
Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64
Tuduhan
65
Salah Paham
66
Rencana Yang Gagal
67
Sore Yang Panjang
68
Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69
Berkunjung
70
Kebohongan Yang Berakibat Patal
71
Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72
Situasi Yang Menegangkan
73
Kecelakaan
74
Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75
Bertemu Di Rumah Sakit
76
Perasaan Rendy
77
Kinan Ngambek
78
Perselingkuhan
79
Kemarahan Aldi
80
Aldi Yang Tersakiti
81
Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82
Kinan Hamil
83
Mencoba Bertahan
84
Alasan Kinan Bertahan
85
Wati Yang Mulai Curiga
86
Pengintaian Wati
87
Periksa Kandungan
88
Keraguan Aldi
89
Kemarahan Yang Meledak
90
Wati Yang Menggila
91
Isi Hati Wati
92
Ikut Ke Klinik
93
Ternyata Oh Ternyata..
94
Mulai Perhatian
95
Salah Faham
96
Wati Yang Kembali Meradang
97
Kesepakatan
98
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!