Akhirnya Saah..

Tak terasa sebulan telah berlalu,kini waktu yang ditunggu-tunggu akan segera tiba.Saat ini dirumah kediaman Kinanti,tepatnya dirumah kediaman orang tuanya,terlihat sudah berdatangan para tamu kerabat jauh dan juga para tetangga,mereka datang untuk menyaksikan acara pernikahan Kinanti dan Aldi.

Sedangkan dikamar miliknya,Kinanti sang calon pengantin sedang dirias oleh perias penganti yang ada di desa tersebut.

''Selesai,wah kamu cantik sekali.''ucap perias pengantin tersebut yang biasa dipanggil nyai.

''Terimakasih nyi,ini juga karna polesan dari nyai juga makanya aku bisa cantik begini.''ucap Kinanti,sambil tersenyum.

''Ya tapi pada dasarnya kamu memang cantik.''sambungnya lagi.

***

DILAIN TEMPAT..

Saat ini para rombongan pengantin pria sedang dalam perjalanan menuju kediaman Kinanti.Aldi sengaja menyewa bus mini untuk bisa mengangkut seluruh keluarganya,namun ada juga beberapa dari mereka yang naik kendaraan roda dua menyusul dari belakang.

Saat ini yang menyetir adalah Tejo,dengan pak Pardi disampingnya.Tejo memelankan laju mobilnya saat melihat persimpangan jalan didepannya.

''Al,ini belok kiri atau kanan?''tanya Tejo pada sang adik.

''Kanan bang,''nanti lurus aja,pas ketemu mesjid ada gang disebelahnya,nah kita masuk ke gang tersebut.''jelas Aldi,dan Tejo mengangguk paham.

Dan benar saja,tak lama Tejo melihat ada janur kuning yang dipasang di gang dekat mesjid,kini mobil mereka sudah memasuki gang,yang lumayan sempit,selain itu rumah digang tersebut sangat padat,banyak anak-anak yang berlarian dipinggir jalan membuat Tejo harus exstra hati-hati mengendarai mobilnya.

''Pelan-pelan saja Jo, banyak anak-anak itu.''ucap pak Pardi.

''Iya pak,lagian kok orangtua mereka tidak melarang anaknya sih berlarian dipinggir jalan seperti ini,kan bahaya.''gerutu Tejo.

''Jalanan gang menuju kediaman orang tua Kinanti memang cukup sempit,sehingga bila ada mobil atau motor yang lewat secara bersamaan harus berhenti dulu,dan salah satu dari mereka harus mengalah untuk membiarkan kendaraan yang satu maju diluan.

Seperti saat ini banyak sekali motor yang berlalu lalang,karna memang mereka ingin menghadiri pesta pernikahan anak gadisnya emak Lasmi,karna memang emak Lasmi orang pasar,jadi banyak tamu yang datang karna memang mereka mengenal mak Lasmi sebagai penjual kue langganan mereka.

Tejo menghentikan mobilnya karna ada mobil yang ingin keluar dari gang tersebut,terpaksa Tejo mundur hingga kehalaman salah satu rumah warga.Setelah mobil tersebut lewat barulah Tejo kembali menjalankan mobilnya kearah tujuan.

''Mau lewat aja kok susah sekali sih,''gumam bu Retno.

''Ya karna disini memang rapat penduduknya buk,bahkan didaerah sini banyak kok anaknya yang minta disunat olehku.''ucap Aldi.

''Benarkah?baguslah.''jawab bu Retno entah apa maksud dari ucapannya itu.

Mobil yang mereka tumpangi telah sampai ditempat tujuan.Tejo memarkirkan mobil mereka dihalaman salah satu rumah warga.

''Ini rumahnya?''ucap bu Retno sambil memperhatikan bangunan yang ada didepannya saat ini,yang terlihat sangat ramai.

''Mak! mak Lasmi!''panggil seorang ibu-ibu pada mak Lasmi.

''Iya bu Warni ada apa?''tanya mak Lasmi.

''Itu seperti nya rombongan pengantin prianya sudah sampai.''jelas bu Warni tetangga mak Lasmi.

''Oh mereka sudah datang ya?yasudah yuk kita sambut mereka!" ucap mak Lasmi sambil melangkahkan kakinya menuju halaman rumah,disusul oleh dua orang ibu-ibu lainnya.

''Mari-mari pak, buk silahkan! mari nak Al.''ucap mak Lasmi sambil mempersilahkan mereka menuju rumahnya dimana tempat acara berlangsung.

Saat ini semua anggota keluarga mempelai pria sudah berada didalam rumah mak Lasmi karna sebentar lagi Aldi dan Kinanti akan melangsungkan ijab qobul.

Tak lama pak penghulu pun tiba,kini saatnya acara sakral itu akan dilaksanakan.

''Baiklah,apa acara ijab qobulnya bisa kita dimulai?''tanya pak penghulu.

''Iya sudah bisa pak.''jawab pak Pardi.

''Baiklah mari kita mulai! karna orangtua,atau ayah dari nak Kinanti sudah tidak ada maka saya sendiri yang akan menjadi wali hakimnya.''ucap pak penghulu tersebut,karna memang ayah nya Kinanti adalah anak tunggal dan mak Lasmi juga tidak mempunyai saudara laki-laki,jadi mau tak mau hakimlah yang akan menjadi wali nikahnya.

Terlihat pak penghulu merapalkan doa sebelum ia memulai acara inti.

''Baiklah nak Aldi apa kamu sudah siap?kita mulai ya!''uvap penghulu yang kini sudah menjabat tangan Aldi.

''Ananda Aldiyansyah bin Pardi, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Kinanti binti Fujiyono dengan maskawin sepuluh gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai.''ucap pak penghulu dengan sedikit menggoyang tangan keduanya.

''Saya terima nikah dan kawinnya Kinanti binti Fujiyono engan maskawin tersebut tunai.''ucap Aldi dengan sekali tarikan nafas dan dengan suara keras dan lantang.

''Bagai mana para saksi? sah?''tanya pak penghulu

''SAAH..''jawab semua saksi yang ada disana.

''Alhamdulillah,''ucap mereka bersamaan.

***

Saat ini kedua mempelai sedang duduk diatas pelaminan,menyaksikan pertunjukan dangdut yang diadakan dipernikahan tersebut.

Sedangkan bu Retno,pak Pardi dan para anggota keluarga Aldi yang lain saat ini masih berada didalam rumah sang besan untuk menikmati makanan yang dihidangkan oleh sang pemilik hajatan.

''Silahkan dimakan bu Retno pak Pardi.''ucap mak Lasmi.''diselingi oleh obrolah santai sesama besan,kadang sesekali mak Lasmi bertanya pada bu Retno yang hanya dijawab oleh anggukan dan senyum singkat saja.

Beberapa saat kemudian merekapun telah selesai dengan acara makan-makannya.

''Yah,gimana kalau kita kedepan lihat Aldi bersanding dipelaminan?''ucap bu Retno pada yang suaminya,karna yang lain sudah berada diluar untuk melihat sang raja dan ratu sehari itu.

''Ah, baiklah,kita kesana sekarang,mari bu Lasmi?''ajak pak Pardi.

''Iya pak silahkan diluan saja saya nanti menyusul.''jawab mak Lasmi.

Terlihat mak Lasmi menghela nafas pelan,sepertinya besan nya ini terlihat sedikit sombong, tepatnya ibu mertua dari anaknya.Namun tak lama ia pun segera menyusul mereka keluar.

Hari sudah mulai menjelang sore,namun tamu undangan masih terlihat ramai silih berganti,bahkan ada yang sampai tidak kebagian tempat duduk sangkin ramainya tamu undangan tersebut.Sepasang pengantin baru itu pun merasa keheranan,terlebih Kinanti.padahal mereka hanya menyebar lima ratus undangan saja,tapi yang datang diluar jugaan.

''Ternyata tamu nya emak banyak juga ya dek.''ucap Aldi yang masih berada diatas pelaminan.

''Iya bang, mungkin karna emak orang pasar kali ya bang, pelanggan kuenya dimana-mana,padahal kami gk ngundang banyak loh.tapi yang datang kok bisa sebanyak ini ya.''ucap Kinan meresa takjub.

''Ya seperti yang adek bilang emak kan orang pasar,tentu aja banyak yang datang,walupun mereka gk diundang,tapi kan mereka merasa kenal sama emak makanya mereka datang .''jelas Aldi,dan Kinanti mengangguk paham.

NEXT

Terpopuler

Comments

BANG Jo GANTENG🤭

BANG Jo GANTENG🤭

Thor, aku bisa minta tolong... setelah tanda Baca kasih spasi ya, biar enak di pandang mata.. maksih. sukses selalu✌️😁

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Meminta Restu
3 Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4 Akhirnya Saah..
5 Masih Diacara Yang Sama
6 MalamYang Panjang
7 Apem Kesayangan
8 Pindah Rumah
9 Rencana Ngunduh Mantu
10 Serba Salah
11 Selalu Salah
12 Kangen
13 Kinan Yang Khawatir
14 Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15 Mertua Nyinyir
16 Obsesi Ibu Mertua
17 Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18 Acara Ngunduh Mantu
19 Adu Mulut
20 Dia Teman Abang!
21 Keinginan Bu Retno
22 Niat Terselubung
23 Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24 Cerita Dalam Angkot
25 Wati Yang Penasaran
26 Bucin Budak Cinta
27 Ngambek
28 Rencana Fitri
29 Rencana Yang Gagal
30 Berkunjung
31 Kekesalan Ibu Mertua
32 Bumbu Rumah Tangga
33 Calon Pelakor
34 Permintaan Bu Retno
35 Menyuarakan Isi Hati
36 Kumpul Keluarga
37 Malam Yang Panjang
38 Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39 Ide Membawa Petaka1
40 Bermimpi Aneh
41 Baju kurang Bahan
42 Pasar Malam
43 Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44 Kinan Cemburu
45 Masih Cemburu
46 Isi Hati Kinan
47 Kekecewaan Kinan
48 Ayah Salah Paham
49 Penyesalan Aldi
50 Berburu Perhiasan
51 Gatot (Gagal Total)
52 Usaha Fitri
53 Wati Yang Selalu Merasa Iri
54 Rencana Ibu Mertua
55 Bu Retno Pergi Dari Rumah
56 Mencari Bu Retno
57 Masih Mencari Bu Retno
58 Merasa Bersalah
59 Akhirnya Ketemu
60 Dilema
61 Menjemput Ibu
62 Membujuk ibu
63 Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64 Tuduhan
65 Salah Paham
66 Rencana Yang Gagal
67 Sore Yang Panjang
68 Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69 Berkunjung
70 Kebohongan Yang Berakibat Patal
71 Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72 Situasi Yang Menegangkan
73 Kecelakaan
74 Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75 Bertemu Di Rumah Sakit
76 Perasaan Rendy
77 Kinan Ngambek
78 Perselingkuhan
79 Kemarahan Aldi
80 Aldi Yang Tersakiti
81 Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82 Kinan Hamil
83 Mencoba Bertahan
84 Alasan Kinan Bertahan
85 Wati Yang Mulai Curiga
86 Pengintaian Wati
87 Periksa Kandungan
88 Keraguan Aldi
89 Kemarahan Yang Meledak
90 Wati Yang Menggila
91 Isi Hati Wati
92 Ikut Ke Klinik
93 Ternyata Oh Ternyata..
94 Mulai Perhatian
95 Salah Faham
96 Wati Yang Kembali Meradang
97 Kesepakatan
98 Akhir
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Mula
2
Meminta Restu
3
Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4
Akhirnya Saah..
5
Masih Diacara Yang Sama
6
MalamYang Panjang
7
Apem Kesayangan
8
Pindah Rumah
9
Rencana Ngunduh Mantu
10
Serba Salah
11
Selalu Salah
12
Kangen
13
Kinan Yang Khawatir
14
Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15
Mertua Nyinyir
16
Obsesi Ibu Mertua
17
Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18
Acara Ngunduh Mantu
19
Adu Mulut
20
Dia Teman Abang!
21
Keinginan Bu Retno
22
Niat Terselubung
23
Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24
Cerita Dalam Angkot
25
Wati Yang Penasaran
26
Bucin Budak Cinta
27
Ngambek
28
Rencana Fitri
29
Rencana Yang Gagal
30
Berkunjung
31
Kekesalan Ibu Mertua
32
Bumbu Rumah Tangga
33
Calon Pelakor
34
Permintaan Bu Retno
35
Menyuarakan Isi Hati
36
Kumpul Keluarga
37
Malam Yang Panjang
38
Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39
Ide Membawa Petaka1
40
Bermimpi Aneh
41
Baju kurang Bahan
42
Pasar Malam
43
Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44
Kinan Cemburu
45
Masih Cemburu
46
Isi Hati Kinan
47
Kekecewaan Kinan
48
Ayah Salah Paham
49
Penyesalan Aldi
50
Berburu Perhiasan
51
Gatot (Gagal Total)
52
Usaha Fitri
53
Wati Yang Selalu Merasa Iri
54
Rencana Ibu Mertua
55
Bu Retno Pergi Dari Rumah
56
Mencari Bu Retno
57
Masih Mencari Bu Retno
58
Merasa Bersalah
59
Akhirnya Ketemu
60
Dilema
61
Menjemput Ibu
62
Membujuk ibu
63
Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64
Tuduhan
65
Salah Paham
66
Rencana Yang Gagal
67
Sore Yang Panjang
68
Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69
Berkunjung
70
Kebohongan Yang Berakibat Patal
71
Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72
Situasi Yang Menegangkan
73
Kecelakaan
74
Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75
Bertemu Di Rumah Sakit
76
Perasaan Rendy
77
Kinan Ngambek
78
Perselingkuhan
79
Kemarahan Aldi
80
Aldi Yang Tersakiti
81
Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82
Kinan Hamil
83
Mencoba Bertahan
84
Alasan Kinan Bertahan
85
Wati Yang Mulai Curiga
86
Pengintaian Wati
87
Periksa Kandungan
88
Keraguan Aldi
89
Kemarahan Yang Meledak
90
Wati Yang Menggila
91
Isi Hati Wati
92
Ikut Ke Klinik
93
Ternyata Oh Ternyata..
94
Mulai Perhatian
95
Salah Faham
96
Wati Yang Kembali Meradang
97
Kesepakatan
98
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!