Masih Diacara Yang Sama

Saat ini keluarga pak Pardi akan segera berpamitan pada sang pemilik hajatan yaitu besan mereka sendiri yaitu mak Lasmi,,karna memang sang istri sejak tadi sudah merasa tidak betah disana,meminta suaminya agar segera pulang dengan alasan tamunya terlalu banyak hingga membuat nya terasa sesak nafas melihatnya,sungguh alasan yang tidak masuk akal bukan?

Dan akhirnya setelah keluarga mereka berpamitan,mereka segera meninggalkan kediaman emak Lasmi.

''Itu apa Ningsih?''tanya bu Retno pada menantunya.

''Oh ini makanan dan juga kue,tadi emak Lasmi yang memberikannya untuk kita.''jelas Ningsih.

Emak Lasmi memang menyuruh semua kerabat dan juga tetangga dekatnya memanggilnya dengan sebutan emak Lasmi,katanya biar lebih dekat.Begitu juga dengan anak dan mantu besannya.

''Nanti setelah pulang sebagian kasih sama tetangga kita yang tadi ikut.''ucap bu Retno

''Iya buk.''jawab Ningsih

''Wati,sejak tadi kamu kenapa diam saja?kamu sakit ya?''tanya bu Retno karna sejak di acara pernikahan tadi Wati terlihat tidak bersemangat.

''Iya buk,badanku sedikit meriang.''jawabnya singkat.

''Makanya abang bilangin kemarin itu didengerin! udah tau hujan masih ada pergi kesuper market,padahal kan nunggu hujan reda bisa,kayak tu supermarket bakal pindah aja.''omelToni,yang tak habis pikir dengan istrinya.

''Pasti kamu ngeborong minyak goreng ya Wat?gimana dapat berapa liter?''tanya Ningsih yang tiba-tiba saja antusias.

''Hanya dua liter mba,itu pun karna dibatasin,sama karyawan tokonya,coba kalau aku perginya habis reda hujan mana kebagian lagi,itu pun waktu aku nyampe sana ibu-ibunya udah pada antri.''jelas Wati.

''Iya ibu heran,minyak goreng kok bisa selangka itu ya,pantas aja ibu-ibu pada berebut.''ucap bu Retno.

''Iya buk,kalau lagi murah,minyak goreng langka,coba pas giliran mahal,berjejer tuh minyak dimana-mana.''sambung Ningsih.

Sedangkan para pria yang ada didalam mobil tersebut hanya menggelengkan kepala mereka saat mendengar ketiga wanita yang beda usia itu bergosip tentang minyak goreng yang memang sangat langka saat ini.

Sedangkan diacara pernikahan yang masih berlangsung,orang dapur sedang kewalahan menyiapkan hidangan untuk para tamu yang datang semangkin banyak disore harinya.

''Mak, gimana ini?tamu nya semangkin bayak,sedangkan lauknya sudah menipis ini.''ucap salah satu orang dapur.

''Iya emak juga gk nyangka tamunya bisa sebanyak ini padahal mak cuma nyebar lima ratus undangan saja.''jelas mak Lasmi

''Yasudah kalau gitu kamu suruh aja pak karyo antar dua puluh kilo lagi ayam kesini! cukup kan segitu?''ucap emak Lasmi

''Mudahan cukup mak,yasudah kalau gitu aku hubungin pak Karyo nya dulu biar dia bisa antar sekarang ayamnya.''ucap tetangga rumah mak Lasmi.

Sedangkan kedua pengantin kini sudah berada didalam kamar mereka untuk beristirahat sejenak,karna memang harinya sudah hampir magrib.

''Rasanya abang lelah sekali dek,''ucap Aldi sambil merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.

''Abang jangan tidur dulu,sebentar lagi magrib lho bang.''ucap Kinanti mengingatkan.

''Iya abang tau,abang hanya tutup mata aja sebentar.''jelas Aldi.

Setelah beberapa saat terdengar suara adzhan berkumandang,Kinanti mendekati suaminya.

''Dasar bang Al,katanya hanya tutup mata doang,gk taunya sekalian tidur.''gumam Kinanti.

''Bang! abang bangun! udah magrib ini,nanti ketinggalan waktunya lho.''ucap Kinanti sambil menggoyangkan tubuh suaminya.

''Bang,'' panggil Kinanti lagi.

Tak lama Aldi terbangun dari tidurnya,ia sedikit merentangkan otot-otot tubuhnya setelah itu ia pun bangkit menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan segera berwudhu.

Setelah melaksanakan sholat magrib mereka makan malam terlebih dahulu sebelum kembali bersanding dipelaminan,tadinya Aldi tidak mau dengan alasan capek,tapi karna mak Lasmi memintanya akhirnya mau tak mau Aldi pun mengiyakannya karna merasa tidak enak jika menolak ibu mertuanya itu.Kini mereka sudah berada diatas pelaminan dengan menggunakan gaun pengantin berwarna merah muda,dan Aldi pun menggunakan pakaian berwarna senada,, terlihat pasangan yang sangat serasi dipandang mata,yang satu cantik,dan satu lagi tampan.

''Tadinya kalau bukan emak yang minta rasanya abang malas sekali disanding lagi dek,rasanya capek,dari tadi siang salaman terus.''ucap Aldi.

''Iya sebenarnya aku juga capek,tapi kan gk enak sama emak bang, yasudah nanti setelah selesai acaranya aku pijitin deh abang,biar capeknya hilang.''

''Beneren ya dek?sekalian pijitin adek abang yang satunya lagi ya?''bisik Aldi ditelinga Kinanti.

''Huu,,modus,,katanya capek,''dengus sang istri.

''Iya emang capek kok,termasuk yang dibawah sana juga.''jelas Aldi sambil tersenyum.

''Mesum.''ucap Kinanti.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam,sebagian tamu undangan sudah pulang,yang memang rumahnya jauh, hanya tingga sebagian lagi yang masih ada didepan, itupun yang rumahnya dekat sekitaran rumah mak Lasmi saja.

''Akhirnya selesai juga.''ucap Aldi yang kembali merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur,sedangkan Kinanti sedang membersihkan make up nya dengan pembersih wajah.

''Abang mandi diluan gih! habis itu baru aku,soalnya aku mau bersihin ini dulu.''jelas Kinanti sambil terus melanjutkan aktivitasnya.

''Baiklah,''ucap Aldi sambil melangkah kan kakinya menuju kamar mandi,untung saja dulu Kinanti sempat membujuk mak Lasmi untuk membangunkan kamar mandi didalam kamarnya,jadi dirinya tidak susah-susah lagi jika hendak mandi keluar menuju dapur seperti sekarang ini.

''Dek tolong ambilkan handuk buat abang dong!" ucap Aldi yang sedikit berteriak dari dalam kamar mandi.

''Iya bang,sebentar.''jawab Kinanti sambil mengambilkan handuk untuk suaminya dari dalam lemari.

''Ini bang handuknya.''ucap Kinanti sambil mengetuk pintu kamar mandi.Setelah itu terlihat Aldi membuka sedikit pintu kamar mandi kemudian mengambil handuk dari tangan sang istri.

Beberapa saat kemudian Aldi keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang dililitkan dipinggangnya hingga memperlihatkan tubuh profesionalnya dengan dada yang ditumbuhi bulu-bulu halus,sangat sek*si di kedua mata Kinanti hingga membuatnya tidak berkedip saat melihatnya.

''Sudah liatnya?''tanya Aldi membuat Kinanti tersentak dari khayalannya.

''Su-sudah,?maksud nya? siapa yang liatin abang? GR udah ah, minggir aku juga mau mandi.''ucapnya grogi, sambil melangkah dengan cepat memasuki kamar mandi, membuat sang suami terkekeh pelan.

''Duuhh,,kok bisa aku terpesona gitu ya sama tubuhnya bang Aldi,bulu-bulunya itu lho,kelihatan sek*si sekali,apa lagi bulu yang ada dibawah sana.''ucap Kinanti membayangkan bagian sensitif suaminya.

''Duuh,mikir apa sih aku ini,kok jadi mesum gini otakku.''ucap Kinanti sambil menggelengkan cepat kepalanya.Setelah itu ia pun segera membuka seluruh pakaiannya hingga tak tersisa,lalu mengguyur seluruh tubuhnya.

NEXT

Episodes
1 Awal Mula
2 Meminta Restu
3 Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4 Akhirnya Saah..
5 Masih Diacara Yang Sama
6 MalamYang Panjang
7 Apem Kesayangan
8 Pindah Rumah
9 Rencana Ngunduh Mantu
10 Serba Salah
11 Selalu Salah
12 Kangen
13 Kinan Yang Khawatir
14 Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15 Mertua Nyinyir
16 Obsesi Ibu Mertua
17 Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18 Acara Ngunduh Mantu
19 Adu Mulut
20 Dia Teman Abang!
21 Keinginan Bu Retno
22 Niat Terselubung
23 Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24 Cerita Dalam Angkot
25 Wati Yang Penasaran
26 Bucin Budak Cinta
27 Ngambek
28 Rencana Fitri
29 Rencana Yang Gagal
30 Berkunjung
31 Kekesalan Ibu Mertua
32 Bumbu Rumah Tangga
33 Calon Pelakor
34 Permintaan Bu Retno
35 Menyuarakan Isi Hati
36 Kumpul Keluarga
37 Malam Yang Panjang
38 Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39 Ide Membawa Petaka1
40 Bermimpi Aneh
41 Baju kurang Bahan
42 Pasar Malam
43 Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44 Kinan Cemburu
45 Masih Cemburu
46 Isi Hati Kinan
47 Kekecewaan Kinan
48 Ayah Salah Paham
49 Penyesalan Aldi
50 Berburu Perhiasan
51 Gatot (Gagal Total)
52 Usaha Fitri
53 Wati Yang Selalu Merasa Iri
54 Rencana Ibu Mertua
55 Bu Retno Pergi Dari Rumah
56 Mencari Bu Retno
57 Masih Mencari Bu Retno
58 Merasa Bersalah
59 Akhirnya Ketemu
60 Dilema
61 Menjemput Ibu
62 Membujuk ibu
63 Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64 Tuduhan
65 Salah Paham
66 Rencana Yang Gagal
67 Sore Yang Panjang
68 Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69 Berkunjung
70 Kebohongan Yang Berakibat Patal
71 Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72 Situasi Yang Menegangkan
73 Kecelakaan
74 Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75 Bertemu Di Rumah Sakit
76 Perasaan Rendy
77 Kinan Ngambek
78 Perselingkuhan
79 Kemarahan Aldi
80 Aldi Yang Tersakiti
81 Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82 Kinan Hamil
83 Mencoba Bertahan
84 Alasan Kinan Bertahan
85 Wati Yang Mulai Curiga
86 Pengintaian Wati
87 Periksa Kandungan
88 Keraguan Aldi
89 Kemarahan Yang Meledak
90 Wati Yang Menggila
91 Isi Hati Wati
92 Ikut Ke Klinik
93 Ternyata Oh Ternyata..
94 Mulai Perhatian
95 Salah Faham
96 Wati Yang Kembali Meradang
97 Kesepakatan
98 Akhir
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Mula
2
Meminta Restu
3
Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4
Akhirnya Saah..
5
Masih Diacara Yang Sama
6
MalamYang Panjang
7
Apem Kesayangan
8
Pindah Rumah
9
Rencana Ngunduh Mantu
10
Serba Salah
11
Selalu Salah
12
Kangen
13
Kinan Yang Khawatir
14
Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15
Mertua Nyinyir
16
Obsesi Ibu Mertua
17
Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18
Acara Ngunduh Mantu
19
Adu Mulut
20
Dia Teman Abang!
21
Keinginan Bu Retno
22
Niat Terselubung
23
Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24
Cerita Dalam Angkot
25
Wati Yang Penasaran
26
Bucin Budak Cinta
27
Ngambek
28
Rencana Fitri
29
Rencana Yang Gagal
30
Berkunjung
31
Kekesalan Ibu Mertua
32
Bumbu Rumah Tangga
33
Calon Pelakor
34
Permintaan Bu Retno
35
Menyuarakan Isi Hati
36
Kumpul Keluarga
37
Malam Yang Panjang
38
Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39
Ide Membawa Petaka1
40
Bermimpi Aneh
41
Baju kurang Bahan
42
Pasar Malam
43
Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44
Kinan Cemburu
45
Masih Cemburu
46
Isi Hati Kinan
47
Kekecewaan Kinan
48
Ayah Salah Paham
49
Penyesalan Aldi
50
Berburu Perhiasan
51
Gatot (Gagal Total)
52
Usaha Fitri
53
Wati Yang Selalu Merasa Iri
54
Rencana Ibu Mertua
55
Bu Retno Pergi Dari Rumah
56
Mencari Bu Retno
57
Masih Mencari Bu Retno
58
Merasa Bersalah
59
Akhirnya Ketemu
60
Dilema
61
Menjemput Ibu
62
Membujuk ibu
63
Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64
Tuduhan
65
Salah Paham
66
Rencana Yang Gagal
67
Sore Yang Panjang
68
Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69
Berkunjung
70
Kebohongan Yang Berakibat Patal
71
Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72
Situasi Yang Menegangkan
73
Kecelakaan
74
Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75
Bertemu Di Rumah Sakit
76
Perasaan Rendy
77
Kinan Ngambek
78
Perselingkuhan
79
Kemarahan Aldi
80
Aldi Yang Tersakiti
81
Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82
Kinan Hamil
83
Mencoba Bertahan
84
Alasan Kinan Bertahan
85
Wati Yang Mulai Curiga
86
Pengintaian Wati
87
Periksa Kandungan
88
Keraguan Aldi
89
Kemarahan Yang Meledak
90
Wati Yang Menggila
91
Isi Hati Wati
92
Ikut Ke Klinik
93
Ternyata Oh Ternyata..
94
Mulai Perhatian
95
Salah Faham
96
Wati Yang Kembali Meradang
97
Kesepakatan
98
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!