Kangen

Sedangkan didalam klinik,saat ini Aldi sedang melayani beberapa orang pasien,sejak tadi Fitri terus memperhatikan Aldi yang sedang melayani pasiennya

''Kenapa setelah menikah bang Aldi semangkin tambah ganteng sih,wajahnya bersinar gitu.''

Ucap batin Fitri,yang selalu merasa kagum dengan sosok Aldi.

''Fit,tolong kamu temani nenek ini menebus obat diapotek depan,soalnya dia bilang cucunya masih dalam perjalanan.''ucap Aldi,yang memang mengenal sosok nenek tersebut,karna sering berobat dengannya.

''Baik bang.''jawab Fitri

Setelah menemani sang nenek menebus obat, tak lama terlihat cucu sang nenek datang menjemput.

''Maaf ya mba jadi ngerepoti,ucap pria itu

''Iya bang,gpp ini juga bagian dari tugas saya.''jelas Fitri

Setelah kepergian mereka,Fitri kembali lagi ke klinik.

Saat Fitri masuk kedalam,tak sengaja ia melihat Aldi sedang membuka kemejanya yang kelihatannya basah terkena tumpahan air,Fitri terbengong saat melihat roti sobek yang ditumbuhi bulu-bulu halus milik sang pujaan hatinya.

''Duuh kok tubuh bang Al bisa se sek*si itu sih,pengen gigit rasanya.''

Ucap batin Fitri.

''Bang,''panggil Fitri,membuat Aldi langsung nemakai baju gantinya.

''Eh, Fit, apa nenek itu sudah dijemput sama cucunya?''tanya Aldi

''Sudah bang.'jawab Fitri sambil pandangannya tak lepas dari tubuh Aldi,hingga membuat Aldi sedikit risih dengan tatapn lapar yang ditunjukan oleh Fitri.

***

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat,langit juga mulai berwarna kemerahan menandakan matahari akan segera terbenam.

''Fit,abang diluan ya?''ucap Aldi sambil menuju motor miliknya.

''Iya bang,hati-hati!" ucap nya

Saat ini Aldi sedang dalam perjalanan pulang menuju kediamannya,saat sampai dipersimpangan jalan Aldi melihat ada tukang penjual putu bambu, kue tradisional yang sangat disukai bu Retno,,makanan yang terbuat dari tepung beras yang di kukus dengan isian gula merah didalamnya disajikan dengan parutan kelapa.

Aldi menepikan motornya didekat penjual putu bambu tersebut.

''Bang bikin dua puluh ribu ya bang!" pesan Aldi pada penjual kue tersebut.

''Baik bang,sebentar ya!" ucapnya sambil,mengangkat kue yang sudah matang.

''Ini bang pesanannya.''ucap penjual tersebut.

''Oh iya, terimakasih bang. Ini uangnya!" ucap Aldi sambil memberikan uang berwarna hijau pada penjual kue tersebut.

Setelah membayar,Aldi kembali melanjutkan perjalanannya menuju kediamannya.Pukul enam tepat Aldi sampai dirumah,saat motornya memasuki halaman ia sudah disambut oleh sang istri yang kala itu sedang duduk diteras rumah bersama Rara.

''Itu om Aldi tan,''ucap Rara pada Kinan.

''Ah iya,''sambung Kinan dengan mata berbinar,rasanya ia sangat rindu pada suaminya itu.

Setelah motor terparkir,Aldi langsung turun dan menuju sang istri.

''Bang,''panggil Kinan sambil mencium takzim tangan suaminya.

''Ini abang tadi beli putu bambu dipersimpangan jalan tadi,kamu taruh dipiring ya!abang mau mandi dulu udah lengket rasanya badan abang.''ucap Aldi.

''Iya bang,ayo Rara ikut tante!" ucap Kinan yang diangguki oleh sang ponakan.

Saat Aldi menuju kamarnya untuk membersihkan diri,Kinan dan Rara sedang berada didapur untuk menaruh putu bambu keatas piring,setelah itu mereka membawanya menuju dimana saat ini ibu dan ayah mertuanya berada.

''Ayah,ibu, ini ada putu bambu,bang Al tadi yang membelinya.''ucap Kinan sambil meletakkan kue tersebut keatas meja dan juga dua cangkir teh hangat.

''Aldi sudah pulang?kok ayah tidak lihat?''tanya pak Pardi.

''Bang Al langsung kekamar katanya mau mandi dulu yah.''jelas Kinan.

''Kamu ngapain masih disini,siapkan dulu pakaian suami kamu baru duduk santai.''ucap mulut pedas sang ibu mertua.

''Ibu! kok bicaranya kayak gitu sama Kinan.''ucap pak Pardi yang merasa tidak suka dengan ucapan istrinya pada sang menantu.

''Gpp kok yah,, iya bu,kalau gitu aku kekamar dulu.''ucapnya sambil berlalu.

Rara yang ternyata mendengar ucapan sang nenek pun langsung menegurnya.

''Nenek kok marahin tante Kinan sih nek, kan tadi tante sama Rara siapin kuenya dulu untuk nenek dan kakek.''jelas Rara.

Bu Retno yang memang tak tau kalau Rara ada disana hanya terdiam karna merasa salah bicara didepan anak kecil.

''Maksud nenek bukan begitu sayang,nenek hanya bilang sama tante Kinan untuk siapin bajunya om kamu dulu, itu saja.''jelasnya dengan nada selembut mungkin .

''Iya Rara juga denger tadi nenek bilang begitu,tapi nenek ngomongnya pakai marah-marah,Rara kan takut dengernya lagi pula kan tante Kinan gk salah.''sambung Rara lagi.

''Iya nenek minta maaf ya,kalau udah buat Rara takut.''jelas bu Retno

''Pokoknya Rara gk mau denger nenek marah-marah lagi sama tante Kinan.''ucap Rara.

''Hm,,''sambung sang nenek yang tak ingin menjawab ucapan sang cucu.

Setelah mendengar ucapan sang nenek Rara kemudian duduk sambil memakan kue yang Aldi beli tadi.

Sedangkan didalam kamar terlihat Kinan sedang menyiapkan baju ganti untuk suaminya.Tak lama pintu kamar mandi terbuka,dan munculah sosok yang sejak tadi Kinan tunggu.Aldi tersenyum saat melihat sang istri ada dihadapannya.

''Sayang seharian ini kamu ngapain aja hem?''tanya Aldi,sambil memakai pakaiannya dihadapan sang istri,membuat Kinan menahan nafasnya sejenak,saat melihat belalai kesayangannya seperti sedang melambai kearahnya.

''Gk ada bang,hanya nemeni Rara dan nemenin ibu,walau pun seharian ini ibu hanya tiduran dikamar.''jelas Kinan.

Aldi mengangguk paham,

''Yuk keluar!" ajak Aldi sambil memegang lengan sang istri.

Namun Kinan malah menarik balik tangan suaminya,hingga membuat Aldi menoleh kearahnya.

''Bang aku kangen,bisakah kita disini sebentar?''ucap Kinan

''Aldi tersenyum sambil mengangguk,melihat suaminya mengangguk Kinan langsung memeluk suaminya dengan erat.

''Aku sayang abang,''ucap Kinan sambil menenggelamkan wajahnya didada bidang Aldi.

''Abang juga sayaaang banget sama kamu.''balasnya

Aldi melerai pelukan mereka,ia menatap wajah mulus Kinan,kemudian membelainya.Saat Aldi akan mencium sang istri tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk oleh seseorang.

''Om,tante ayo makan! Rara sudah laper ini.''teriak Rara dari pintu luar.

''Aldi dan Kinan saling pandang,kemudian keduanya langsung tersenyum.

''Iya sebentar,''ucap Kinan sambil melangkah menuju pintu kamar.

Ceklek..terdengar suara pintu terbuka.

''Rara,kamu sudah laper ya?''tanya Kinan,tak lama Aldi pun keluar dari kamar.

''Iya tan,nenek juga sudah laper katanya,makanya aku disuruh kesini untuk panggil om dan tante.''jelas Rara

''Yasudah yuk kita kemeja makan,biar tante siapin makanannya.''ucap Kinan sambil melangkahkan kakinya menuju ruang makan.

Saat ini semuanya sudah berkumpul dimeja makan.

''Oya buk gimana pinggangnya masih sakit gk?''tanya Aldi.

''Sudah enggak,soalnya tadi ibu juga di urut sama mak erot,makanya agak mendingan ini.''

BERSAMBUNG..

Episodes
1 Awal Mula
2 Meminta Restu
3 Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4 Akhirnya Saah..
5 Masih Diacara Yang Sama
6 MalamYang Panjang
7 Apem Kesayangan
8 Pindah Rumah
9 Rencana Ngunduh Mantu
10 Serba Salah
11 Selalu Salah
12 Kangen
13 Kinan Yang Khawatir
14 Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15 Mertua Nyinyir
16 Obsesi Ibu Mertua
17 Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18 Acara Ngunduh Mantu
19 Adu Mulut
20 Dia Teman Abang!
21 Keinginan Bu Retno
22 Niat Terselubung
23 Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24 Cerita Dalam Angkot
25 Wati Yang Penasaran
26 Bucin Budak Cinta
27 Ngambek
28 Rencana Fitri
29 Rencana Yang Gagal
30 Berkunjung
31 Kekesalan Ibu Mertua
32 Bumbu Rumah Tangga
33 Calon Pelakor
34 Permintaan Bu Retno
35 Menyuarakan Isi Hati
36 Kumpul Keluarga
37 Malam Yang Panjang
38 Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39 Ide Membawa Petaka1
40 Bermimpi Aneh
41 Baju kurang Bahan
42 Pasar Malam
43 Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44 Kinan Cemburu
45 Masih Cemburu
46 Isi Hati Kinan
47 Kekecewaan Kinan
48 Ayah Salah Paham
49 Penyesalan Aldi
50 Berburu Perhiasan
51 Gatot (Gagal Total)
52 Usaha Fitri
53 Wati Yang Selalu Merasa Iri
54 Rencana Ibu Mertua
55 Bu Retno Pergi Dari Rumah
56 Mencari Bu Retno
57 Masih Mencari Bu Retno
58 Merasa Bersalah
59 Akhirnya Ketemu
60 Dilema
61 Menjemput Ibu
62 Membujuk ibu
63 Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64 Tuduhan
65 Salah Paham
66 Rencana Yang Gagal
67 Sore Yang Panjang
68 Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69 Berkunjung
70 Kebohongan Yang Berakibat Patal
71 Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72 Situasi Yang Menegangkan
73 Kecelakaan
74 Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75 Bertemu Di Rumah Sakit
76 Perasaan Rendy
77 Kinan Ngambek
78 Perselingkuhan
79 Kemarahan Aldi
80 Aldi Yang Tersakiti
81 Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82 Kinan Hamil
83 Mencoba Bertahan
84 Alasan Kinan Bertahan
85 Wati Yang Mulai Curiga
86 Pengintaian Wati
87 Periksa Kandungan
88 Keraguan Aldi
89 Kemarahan Yang Meledak
90 Wati Yang Menggila
91 Isi Hati Wati
92 Ikut Ke Klinik
93 Ternyata Oh Ternyata..
94 Mulai Perhatian
95 Salah Faham
96 Wati Yang Kembali Meradang
97 Kesepakatan
98 Akhir
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Mula
2
Meminta Restu
3
Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4
Akhirnya Saah..
5
Masih Diacara Yang Sama
6
MalamYang Panjang
7
Apem Kesayangan
8
Pindah Rumah
9
Rencana Ngunduh Mantu
10
Serba Salah
11
Selalu Salah
12
Kangen
13
Kinan Yang Khawatir
14
Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15
Mertua Nyinyir
16
Obsesi Ibu Mertua
17
Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18
Acara Ngunduh Mantu
19
Adu Mulut
20
Dia Teman Abang!
21
Keinginan Bu Retno
22
Niat Terselubung
23
Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24
Cerita Dalam Angkot
25
Wati Yang Penasaran
26
Bucin Budak Cinta
27
Ngambek
28
Rencana Fitri
29
Rencana Yang Gagal
30
Berkunjung
31
Kekesalan Ibu Mertua
32
Bumbu Rumah Tangga
33
Calon Pelakor
34
Permintaan Bu Retno
35
Menyuarakan Isi Hati
36
Kumpul Keluarga
37
Malam Yang Panjang
38
Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39
Ide Membawa Petaka1
40
Bermimpi Aneh
41
Baju kurang Bahan
42
Pasar Malam
43
Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44
Kinan Cemburu
45
Masih Cemburu
46
Isi Hati Kinan
47
Kekecewaan Kinan
48
Ayah Salah Paham
49
Penyesalan Aldi
50
Berburu Perhiasan
51
Gatot (Gagal Total)
52
Usaha Fitri
53
Wati Yang Selalu Merasa Iri
54
Rencana Ibu Mertua
55
Bu Retno Pergi Dari Rumah
56
Mencari Bu Retno
57
Masih Mencari Bu Retno
58
Merasa Bersalah
59
Akhirnya Ketemu
60
Dilema
61
Menjemput Ibu
62
Membujuk ibu
63
Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64
Tuduhan
65
Salah Paham
66
Rencana Yang Gagal
67
Sore Yang Panjang
68
Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69
Berkunjung
70
Kebohongan Yang Berakibat Patal
71
Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72
Situasi Yang Menegangkan
73
Kecelakaan
74
Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75
Bertemu Di Rumah Sakit
76
Perasaan Rendy
77
Kinan Ngambek
78
Perselingkuhan
79
Kemarahan Aldi
80
Aldi Yang Tersakiti
81
Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82
Kinan Hamil
83
Mencoba Bertahan
84
Alasan Kinan Bertahan
85
Wati Yang Mulai Curiga
86
Pengintaian Wati
87
Periksa Kandungan
88
Keraguan Aldi
89
Kemarahan Yang Meledak
90
Wati Yang Menggila
91
Isi Hati Wati
92
Ikut Ke Klinik
93
Ternyata Oh Ternyata..
94
Mulai Perhatian
95
Salah Faham
96
Wati Yang Kembali Meradang
97
Kesepakatan
98
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!