Tok-tok-tok
''Assalamu'alaikum,''ucap Aldi dari luar.
''Wa'alaikum salam,''terdengar sahutan dari dalam.
''Eh nak Aldi,silahkan masuk nak!" ucap mak Lasmi sambil memberi jalan pada Aldi untuk masuk.
''Sebentar ya emak panggil Kinan dulu.''ucap emak Lasmi sambil berlalu menuju kamar anak gadisnya.
Kinan, kamu masih belum siap juga?itu nak Aldi sudah nungguin lho,''ucap mak Lasmi yang melihat putrinya masih berdiri didepan cermin.
''Ini juga sudah selesai kok mak,yasudah yuk!" ajak nya sambil melangkah menuju ruang tamu.
''Bang,''sapa Kinanti setelah berada didepan Aldi.
''Sudah siap?''tanya Aldi,dan Kinanti pun mengangguk.
''Mak kalau gitu aku ajak Kinanti dulu ya kerumah?''pamit Aldi pada mak Lasmi.
''Iya hati-hati kalian,pulangnya jangan terlalu malam ya Al?''pesan mak Lasmi.
''Iya mak.''jawab Aldi,yang kini sudah berada diatas motor miliknya.
Setelah memberikan helm pada Kinanti Aldi pun mulai menyalakan mesin motornya kemudian berlalu meninggalkan kediaman Kinanti.
''Kamu kok cantik banget sih dek hari ini?''puji Aldi sambil memegang tangan Kinanti yang berada dipahanya.
''Jadi menurut bang Al biasanya aku gk cantik? gitu?''tanya Kinanti cemberut.
Aldi terkekeh pelan,ia tau bahwa saat ini kekasihnya sedang ngambek.
''Cantik dong,dimata abang kamu itu selalu cantik,''ucap Aldi.
''Gombal,''jawab Kinanti, namun sambil tersenyum.
Tak terasa kini motor yang mereka tumpangi sampai dikediaman Aldi,saat motor mereka hendak memasuki halaman rumah, mereka berpapasan dengan Tejo yang saat itu juga terlihat menuju kediamannya.
''Bang,''sapa Kinanti saat motor Aldi melewati si Tejo,sedangkan Tejo hanya menanggapi dengan senyuman.
Kini motor Aldi sudah berhenti tepat didepan rumahnya.
''Bang nanti kerumah!" ucap Aldi pada Tejo yang saat itu hendak masuk kedalam rumahnya.
''Iya,''jawabnya singkat setelah itu diapun masuk kedalam rumahnya.
''Assalamu'alaikum.''ucap keduanya.
''Wa'alaikum salam.''jawab seseorang dari dalam.
''Eh mba Ningsih,''sapa Aldi sambil salim pada kakak iparnya tersebut disusul oleh Kinanti.
''Yuk masuk!" ajak Ningsih yang diangguki oleh keduanya.
''Ibu mana mba?'' tanya Aldi,karna melihat Ningsih yang membukakan pintu untuk mereka.
''Ada lagi diruang tamu tv bersama Rara,sedangkan ayah masih dikamar.''jawab Ningsih,yang diangguki oleh Aldi tanda mengerti.
''Buk, ini Aldi dan Kinanti sudah datang.''ucap Ningsih pada ibu mertuanya,namun bu Retno hanya menatap sekilas,kemudian tiba-tiba ia bangkit dari duduknya.
''Ayo bantuin saya masak!''ucap bu Retno sambil melangkahkan kakinya menuju dapur.
Sedangkan Kinanti menatap bingung pada Aldi dan Ningsih.
''Udah sana,kamu itu yang diajak sama ibu.''jelas Ningsih.
''Oh,baiklah.''jawabnya kemudian segera bangkit dari duduknya.
''Kamu petik sayur kangkung ini,sama cabainya!" ucap bu Retno tanpa menatap Kinanti.
''Baik buk.''jawabnya sambil mengambil tiga ikat sayur kangkung dan cabai yang mau dipetik.
Beberapa saat kemudian.
''Ini bu sudah selesai,apa lagi yang harus aku kerjakan sekarang bu?''tanya Kinan sambil mendekat pada bu Retno.
''Kamu bisa kan masak ikan gurame asam manis pedas?''tanya bu Retno,yang diangguki cepat oleh Kinanti.
''Sekarang saya mau kamu masak itu,biar saya yang numis kangkungnya,sama goreng ayamnya.''ucap bu Retno.
''Bu maaf sebelumnya,sebaiknya ibu duduk saja didepan biar aku aja yang ngerjain semuanya.''ucap Kinanti,berharap sang calon ibu mertua mulai menyukainya.
''Apa kamu mau Aldi berpikiran buruk pada saya?karna sudah menyuruhmu memasak seperti pembantu gitu? iya?''ucap bu Retno yang mulai salah paham.
''Bu-bukan begitu maksud saya buk,saya hanya...,,''
''Yasudahlah,sebaiknya kamu cepat masaknya karna ayah dan yang lain nya sudah lapar.''ucap bu Retno sambil melangkah meninggalkan Kinanti didapur sendirian.
Kinanti menghela nafas kasar,sepertinya ia akan kerja keras nantinya untuk menaklukan hati ibu mertuanya ini.
''Loh buk,mana nak Kinan?''tanya ayah,yang memang sudah duduk bergabung dengan yang lain,sedangkan Aldi pergi kekamarnya untuk membersihkan diri.
''Masak.''jawab bu Retno santai.
Seketika membuat Ningsih dan sang ayah mertua saling pandang.
''Udah deh yah biasa aja! lagi pula dia sendiri yang nyuruh ibu kedepan,yasudah ibu pergi aja.''ucapnya.
''Ya gk gitu juga kali buk,dia kan masih calon menantu,masa ibu memperlakukan dia seperti itu sih.''ucap pak Pardi.
''Ck,biarin ajalah Yah,,orang dia yang mau kok.''ucap sang istri lagi.
''Mah mana Kinan?''tanya Aldi yang baru keluar dari kamarnya.
''Lagi masak didapur,duduk lah! palingan sebentar lagi dia selesai.''kata sang ibu.
Aldi pun mengangguk kemudian duduk disamping ayahnya.Setengah jam kemudian akhirnya Kinanti pun selesai memasak semuanya.
''Ayah,ibu masakannya sudah selesai dan sudah aku hidangkan dimeja makan.''ucap Kinan.
Dan akhirnya semuanya segera menunuju ruang makan.
''Ini kamu semua yang masak?''tanya Aldi tidak percaya,karna sangat banyak masakan yang dihidangkan diatas meja makan tersebut.Dan Kinan hanya tersenyum menanggapi ucapan Aldi.
''Sepertinya enak nih,''ucap Tejo yang memang sudah datang sejak Kinanti memasak tadi.
''Kelihatannya saja enak,tapi rasanya kan belum tau.''ucap Retno seolah mencibir.
''Ibu kok bicaranya seperti itu?ayah yakin pasti enak nih masakan calon mantu ayah.''ucap pak Pardi.
Dan kini saatnya semua orang mencicipi masakan Kinanti termasuk bu Retno.
''Heemm,,ini enak banget gurame asam manis pedasnya Kinan,,seperti rasa direstoran gitu yakan bang?''ucap Ningsih pada suaminya.
''Memangnya kamu pernah makan direstoran dek,bukannya abang selalu ajak kamu makan diwarteg doang ya?terus kapan kitanya makan direstoran?.''ucap Tejo sambil melahap makanannya.
''Ck,abang ini buka kartu aja.''gumam Ningsih pelan,namun masih terdengar semua yang ada disana.
''Sudah kalian jangan bertengkar dimeja makan! pamalik.''ucap ayah menengahi kedua suami istri tersebut.
''Oya Toni dan Wati kenapa tidak datang?''tanya pak Pardi.
''Tadi sore kan mereka pergi kondangan yang ada didesa sebrang yah.''jawab bu Retno.
''Oh gitu.''jawab nya singkat.
''Wah nak,masakan kamu ini enak sekali lho,gk kalah sama masakan ibu.''puji sang ayah mertua.Sedangkan bu Retno hanya diam seribu bahasa tak ingin berkomentar apapun mengenai masakan sang calon menantu.Karna mungkin yang dikatakan suaminya benar,makanya ia lebih memilih diam.
Yang di puji lagi-lagi hanya tersenyum saat menanggapinya.
''Oya Al,apa persiapan untuk nikahan kamu bulan depan udah rampung?''tanya pak Pardi.
''Alhamdulillah sudah yah, aku dan Kinan sudah menyelesaikan semuanya yah,,hanya tinggal nyebarin undangan saja.''jelas Aldi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments