Ibu Mertua Yang Selalu Benar

Jam sudah menunjukan pukul 6:30 pagi semua pekerjaan rumah sudah selesai dikerjakan oleh Kinan.

''Duh bosen banget gk ada kegiatan,andai abang kasih aku jualan kue pasti aku gk akan jenuh seperti ini.''gumam Kinan

''Apa menjadi istrinya Aldi mulai membuatmu menjadi jenuh sekarang?''ucap suara seseorang yang bermulut pedas,siapa lagi kalau bukan sang ibu mertua,yang entah sejak kapan wanita paruh baya itu sudah berada dihadapannya.

''Ibu,bukan gitu maksudnya,aku gk bilang kalau aku jenuh jadi istri bang Al, sebenarnya aku hanya ingin berjualan kue disebrang jalan untuk mengisi kekosongan waktu aja,namun bang Al tidak mengijinkannya.''jelas Kinan pelan.

''Oh,jadi kamu takut anak saya tidak bisa memenuhi kebutuhanmu begitu? atau secara tidak langsung kamu ingin membuktikan pada orang-orang kalau kamu adalah wanita yang mandiri,yang tidak bergantung pada suami, iya? begitukah?

"Buk, aku...,"

"Ada apa ini buk?"tanya pak Pardi yang mendengar istri dan menantunya seperti sedang ribut-ribut.

"Kamu tanya saja pada mantu kesayanganmu ini?ucap bu Retno yang kini sudah berlalu meninggalkan meja makan.

"Ada apa Kinan?apa ibumu mengatakan sesuatu yang menyakitimu?tanya pak Pardi.

"Tidak kok yah,ibu hanya salah paham aja tadi,oya yah ini aku sudah buatin kue putu ayu yang ayah pengen."ucap Kinan mengalihkan pembicaraan.

"Waah,,kapan kamu buatnya nak?" tanya pak Pardi sambil menarik kursi depan meja.

"Tadi pagi pak,silahkan cobain pak ,aku mau liat bang Al dulu."ucap Kinan yang diangguki oleh ayah mertuanya.

''Ayah tau nak,pasti ibumu berkata kasar lagikan padamu?''gumam sang ayah mertua,sambil menatap punggung menantunya yang kini hilang dibalik pintu.

***

Mata Kinan menyapu seisi ruangan kamar,namun tak menemukan sosok yang ia cari.

''Sepertinya bang Al sedang dikamar mandi.''ucap Kinan sambil mempersiapkan pakaian kerja suaminya.

Tak lama terlihat Aldi keluar dari kamar mandi,dengan hanya menggunakan handuk yang meilit dipinggangnya.

''Dek.''ucap Aldi sambil mendekatkan dirinya pada sang istri,kemudian memeluknya dari belakang.

''Kenapa hem?'ucap Kinan sambil memegang jari jemari suaminya yang dililitkan diperutnya.

''Abang cuma mau bilang,kalau abang itu sayang sekali sama kamu,dan abang harap apa pun yang terjadi nanti adek jangan pernah tinggalin abang ya?''ucap Aldi sambil mencium leher bagian belakang sang istri,membuat Kinan seketika memejamkan matanya.

''Bang, aku gk bakalan pernah ninggalin abang apa pun yang terjadi,walau pun ibu masih belum sepenuhnya menerimaku, namun aku akan tetap berusaha untuk meyakinkan ibu kalau aku pantas untuk mendampingin abang.''jelas Kinan,yang membuat Aldi terhenyak.

''Dek apa ibu bilang pada mu kalau kamu gk pantas bersama abang?''tanya Aldi penuh selidik.

''Secara langsung sih enggak,tapi kan aku tau bang, kalau dari dulu ibu maunya punya menantu yang ada gelarnya, sedangkan aku hanya anak penjual kue yang bahkan sekolah pun tidak tamat.''ucap Kinan sendu.

''Sayang dengankan abang ya! abang itu gk perduli tentang gelar atau apalah itu namanya,yang abang mau itu hanya kamu,walau pun kamu tidak memiliki gelar pendidikan sekalipun,tapi kamu memiliki gelar dihati abang.''ucap Aldi puitis.

''Ih apaan sih abang,''ucap Kinan sambil tersenyum.

''Emang benar kok,abang hanya berharap sama kamu dek,kamu harus sabar-sabarnya menghadapi sifat ibu,walau pun ibu mulutnya agak sedikit pedas,tapi sebenarnya hatinya baik kok.''ucap Aldi

''Kamu kenapa tersenyum begitu?''tanya Aldi heran,karna melihat sang istri tersenyum padahal ucapannya gk ada yang salah menurutnya.

''Ucapan abang itu lucu tau gk,masa abang bilang kalau mulut ibu pedas,emang mulut ibu mengandung cabe ya bang?''ucap Kinan sambil terkekeh.

''Iya juga sih, tapi emang kenyataannya kadang ucapan ibu sering menyakitkan hati kamu kan?abang sadar itu,makanya abang mau bilang dari sekarang untuk kamu berjanji sama abang, agar jangan pernah kamu tinggalin abang apa pun yang terjadi nanti ya?''

Kinan yang tadinya masih tertawa, seketika diam saat mendengar ucapan suaminya yang terlihat kembali dalam mode serius nya.

''Iya bang,aku janji tidak akan meninggalkan abang apa pun yang terjadi,kecuali abang sendiri yang memintanya.''jawab Kinan.

''Mana mungkin abang menyuruhmu untuk meninggalkan abang.''ucap Aldi tak terima.

''Ya bagus lah kalau gitu.''jawab Kinan singkat.

''Bang mau sampai kapan handukan terus?emang gk dingin?''tanya Kinan.

''Iya-iya.''jawab Aldi sambil meraih pakaian yang telah disiapkan Kinan diatas tempat tidur dan memakainya.

Setelahnya mereka pun segera keluar untuk sarapan.Terlihat pak Pardi masih setia duduk dikursi meja makan.

''Ayah,ibu mana?kok gk ikut sarapan sama ayah?''tanya Aldi sambil menarik kursi disamping sang ayah.

''Belum laper katanya,tapi tadi dia sudah makan kue buatan Kinan kok.''jelas ayah membuat kedua suami istri itu tersenyum.

Sedangkan didalam kamar, bu Retno merutuki ucapan suaminya yang mengatakan bahwa dirinya sudah memakan kue buatan Kinan tadi. tengsin dong..

Setelah Aldi berangkat kerja dan juga sang ayah mertua yang ijin kekebun belakang,Kinan kemudian menuju kamar sang ibu mertua untuk mengajaknya sarapan.

Tok-tok-tok

''Buk,sarapan yuk buk! ini sudah jam delapan lho,kalau ibu tidak makan nanti bisa sakit maag.''ucap Kinan.

Tak lama terdengar pintu dibuka dari dalam.

''Kamu sengaja doain saya supaya saya sakit dan cepat mati gitu?''

''Astagfirullah buk,mana mungkin aku perpikiran seperti itu,aku hanya ingin ibu itu sarapn agar tidak sampai terkena maag nantinya itu aja.''jelas Kinan

''Halaah,, jangan bohong kamu! bilang aja kamu itu gk suka kan punya ibu mertua seperti saya?.''ucap nya lagi.

''Enggak buk,bukan gitu.

''Aahh,awas kamu ! saya mau lewat!" ucap bu Retno sambil menabrak bahu Kinan yang saat itu masih berdiri didepan pintu.

Kinan menatap punggung sang ibu mertua yang kian menjauh.

''Sabar Kinan! sabar,ini adalah cobaan kamu untuk menjadi seorang istri dan menantu yang baik.''tidak boleh menyerah hanya karna ucapan pedas ibu.''gumamnya sambil mengusap dadanya sendiri

Saat ini Kinan sedang berjalan-jalan dihalaman rumah, selama hampir satu bulan Kinan tinggal disini, ia sama sekali belum mengenal para tetangga di daerah tempat tinggalnya sekarang,,makanya ia berinisiatif untuk berkenalan dengan mereka.

''Pagi buk,sapa Kinan dan ternyata yang ia sapa adalah bu Uci,yang punya hoby bergosip.

''Eeh,kamu Kinan kan? menantunya bu Retno.''ucap bu Uci.

''Iya bu,kalau boleh tau ibu sedang apa?''tanya Kinan yang melihat wanita paruh baya itu sedang sibuk menata pot

''Lagi mindahin bunga ini ke pot yang lebih besar.''jawab bu Uci

''Oya nak Kinan,apa benar kamu anaknya emak Lasmi yang penjual kue dipasar itu ya?''tanya bu Uci.

''Iya buk benar, saya memang anak nya mak Lasmi.''jawab Kinan sambil tersenyum

Berarti kamu ikut juga ya berdagang kue dipasar?''tanya bu Uci lagi kepo

''Iya buk, sebelum menikah dulu memang saya sempat membantu emak berjualan dipasar.

NEXT

Episodes
1 Awal Mula
2 Meminta Restu
3 Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4 Akhirnya Saah..
5 Masih Diacara Yang Sama
6 MalamYang Panjang
7 Apem Kesayangan
8 Pindah Rumah
9 Rencana Ngunduh Mantu
10 Serba Salah
11 Selalu Salah
12 Kangen
13 Kinan Yang Khawatir
14 Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15 Mertua Nyinyir
16 Obsesi Ibu Mertua
17 Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18 Acara Ngunduh Mantu
19 Adu Mulut
20 Dia Teman Abang!
21 Keinginan Bu Retno
22 Niat Terselubung
23 Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24 Cerita Dalam Angkot
25 Wati Yang Penasaran
26 Bucin Budak Cinta
27 Ngambek
28 Rencana Fitri
29 Rencana Yang Gagal
30 Berkunjung
31 Kekesalan Ibu Mertua
32 Bumbu Rumah Tangga
33 Calon Pelakor
34 Permintaan Bu Retno
35 Menyuarakan Isi Hati
36 Kumpul Keluarga
37 Malam Yang Panjang
38 Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39 Ide Membawa Petaka1
40 Bermimpi Aneh
41 Baju kurang Bahan
42 Pasar Malam
43 Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44 Kinan Cemburu
45 Masih Cemburu
46 Isi Hati Kinan
47 Kekecewaan Kinan
48 Ayah Salah Paham
49 Penyesalan Aldi
50 Berburu Perhiasan
51 Gatot (Gagal Total)
52 Usaha Fitri
53 Wati Yang Selalu Merasa Iri
54 Rencana Ibu Mertua
55 Bu Retno Pergi Dari Rumah
56 Mencari Bu Retno
57 Masih Mencari Bu Retno
58 Merasa Bersalah
59 Akhirnya Ketemu
60 Dilema
61 Menjemput Ibu
62 Membujuk ibu
63 Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64 Tuduhan
65 Salah Paham
66 Rencana Yang Gagal
67 Sore Yang Panjang
68 Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69 Berkunjung
70 Kebohongan Yang Berakibat Patal
71 Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72 Situasi Yang Menegangkan
73 Kecelakaan
74 Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75 Bertemu Di Rumah Sakit
76 Perasaan Rendy
77 Kinan Ngambek
78 Perselingkuhan
79 Kemarahan Aldi
80 Aldi Yang Tersakiti
81 Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82 Kinan Hamil
83 Mencoba Bertahan
84 Alasan Kinan Bertahan
85 Wati Yang Mulai Curiga
86 Pengintaian Wati
87 Periksa Kandungan
88 Keraguan Aldi
89 Kemarahan Yang Meledak
90 Wati Yang Menggila
91 Isi Hati Wati
92 Ikut Ke Klinik
93 Ternyata Oh Ternyata..
94 Mulai Perhatian
95 Salah Faham
96 Wati Yang Kembali Meradang
97 Kesepakatan
98 Akhir
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Mula
2
Meminta Restu
3
Berkunjung Kerumah Calon Mertua
4
Akhirnya Saah..
5
Masih Diacara Yang Sama
6
MalamYang Panjang
7
Apem Kesayangan
8
Pindah Rumah
9
Rencana Ngunduh Mantu
10
Serba Salah
11
Selalu Salah
12
Kangen
13
Kinan Yang Khawatir
14
Berkunjung Kerumah Emak Lasmi
15
Mertua Nyinyir
16
Obsesi Ibu Mertua
17
Ibu Mertua Yang Selalu Benar
18
Acara Ngunduh Mantu
19
Adu Mulut
20
Dia Teman Abang!
21
Keinginan Bu Retno
22
Niat Terselubung
23
Cantik Diluar Belum Tentu Cantik Didalam
24
Cerita Dalam Angkot
25
Wati Yang Penasaran
26
Bucin Budak Cinta
27
Ngambek
28
Rencana Fitri
29
Rencana Yang Gagal
30
Berkunjung
31
Kekesalan Ibu Mertua
32
Bumbu Rumah Tangga
33
Calon Pelakor
34
Permintaan Bu Retno
35
Menyuarakan Isi Hati
36
Kumpul Keluarga
37
Malam Yang Panjang
38
Bisa Gawat Kalau Sampai Hamil!
39
Ide Membawa Petaka1
40
Bermimpi Aneh
41
Baju kurang Bahan
42
Pasar Malam
43
Jalan-Jalan Kok Dipasar Kayak Gk Ada Tempat Lain Aja!
44
Kinan Cemburu
45
Masih Cemburu
46
Isi Hati Kinan
47
Kekecewaan Kinan
48
Ayah Salah Paham
49
Penyesalan Aldi
50
Berburu Perhiasan
51
Gatot (Gagal Total)
52
Usaha Fitri
53
Wati Yang Selalu Merasa Iri
54
Rencana Ibu Mertua
55
Bu Retno Pergi Dari Rumah
56
Mencari Bu Retno
57
Masih Mencari Bu Retno
58
Merasa Bersalah
59
Akhirnya Ketemu
60
Dilema
61
Menjemput Ibu
62
Membujuk ibu
63
Sampai Kapan Aku Harus bertahan?
64
Tuduhan
65
Salah Paham
66
Rencana Yang Gagal
67
Sore Yang Panjang
68
Apa Mereka Sedang Main Kuda-Kudaan?
69
Berkunjung
70
Kebohongan Yang Berakibat Patal
71
Seperti Maling Yang Tertangkap Basah
72
Situasi Yang Menegangkan
73
Kecelakaan
74
Tidak Dapat Adiknya Abangnya Pun Jadi
75
Bertemu Di Rumah Sakit
76
Perasaan Rendy
77
Kinan Ngambek
78
Perselingkuhan
79
Kemarahan Aldi
80
Aldi Yang Tersakiti
81
Manisan Mangga Dan Rujak Uleg
82
Kinan Hamil
83
Mencoba Bertahan
84
Alasan Kinan Bertahan
85
Wati Yang Mulai Curiga
86
Pengintaian Wati
87
Periksa Kandungan
88
Keraguan Aldi
89
Kemarahan Yang Meledak
90
Wati Yang Menggila
91
Isi Hati Wati
92
Ikut Ke Klinik
93
Ternyata Oh Ternyata..
94
Mulai Perhatian
95
Salah Faham
96
Wati Yang Kembali Meradang
97
Kesepakatan
98
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!